SUB SEKTOR HIGIENE
1.5.4. Program dan Kegiatan Aspek Non-Teknis
Program dan kegiatan aspek non teknis meliputi pembahasan tentang program dan kegiatan kebijakan daerah dan kelembagaan, keuangan, komunikasi, keterlibatan pelaku bisnis, keterlibatan pelaku bisnis, pemberdayaan masyarakat, aspek jender dan kemiskinan.
A. Kebijakan Daerah dan Kelembagaan
Kelembagaan adalah lebih luas dari sekadar lembaga. Kelembagaan/ kepranataan/ institusi adalah suatu bentuk kesatuan unsur ‘formal’ (kesepakatan) beserta jaringan dukungan yang dikembangkan di dalamnya secara terorganisasi, yang secara berkesinambungan mempengaruhi sistem pengelolaan sumber daya suatu entitas tertentu, untuk menghasilkan dan melindungi perubahan ke arah pencapaian tujuan pembangunan tertentu.
Kelembagaan bersifat dinamis, bergantung pada berbagai aspek di lingkungannya yang spesifik, yang juga ternyata bersifat dinamis. Kompleksitas dan kerumitan sistem kelembagaan yang dibentuk akan ditentukan oleh kondisi dan situasi lingkungan manusianya (sosial-budaya, sosialekonomi, sosial-politik, ketatanegaraan, dan lain-lainnya), situasi lingkungan alam dan kondisi ketersediaan sumber daya (alam, teknologi, energi, dan sumber daya lainnya), disamping dari tujuan khusus pengembangan dan/ atau pembangunan yang ditetapkan.
Kebijakan daerah dan kelembagaan berkaitan dengan program dan kegiatan diluar teknis pengelolaan sanitasi, namun secara tidak langsung memberi pengaruh kepada pelaksanaan program maupun kegiatan dalam pengembangan kabupaten, pembangunan dan peningkatan perkembangan sanitasi Kabupaten Nagan Raya. Pada bagian ini berkaitan erat dengan kebijakan daerah Kabupaten Nagan Raya dan kelembagaan serta upaya-upaya yang akan dilakukan untuk peningkatan kinerja pihak-pihak yang terlibat dalam lembaga pemerintahan maupun dalam upaya peningkatan kualitas sistem kelembagaan.
Program dan kegiatan tentang kebijakan daerah dan kelembagaan antara lain meliputi peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat, pendidikan kedinasan, perencanaan pembangunan daerah, peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah, kerjasama pembangunan, perencanaan
pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh, Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur, Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
B. Keuangan
Pengertian keuangan daerah sebagaimana dimuat dalam penjelasan pasal 156 ayat 1 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah yang dapat dinilai dengan uang dan segala sesuatu berupa uang dan barang yang dapat dijadikan milik daerah yang berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut”.
Berdasarkan pengertian tersebut pada prinsipnya keuangan daerah mengandung unsur pokok yaitu:
- Hak Daerah yang dapat dinilai - Kewajiban Daerah dengan uang
- Kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban tersebut. Kebijakan Keuangan daerah tidak terlepas dari pelaksanaan otonomi daerah yang dilakukan dengan dengan menekankan pada prinsip keluasan pemerintah daerah dalam mengelola dan memanfaatkan sumber-sumber pendapatan daerah. Dalam rangka mewujudkan good governance, pengelolaan keuangan daerah disusun sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan dan kemampuan pendapatan daerah serta dilakukan secara profesional dengan mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku, dengan prinsip: partisipasi masyarakat, transparan dan akuntabilitas anggaran, disiplin anggaran, disiplin anggaran, keadilan dan efisiensi dan efektivitas.
Pengelolaan pendapatan daerah Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007-2012 diarahkan pada intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan penerimaan lainnya guna lebih mengoptimalisasi kinerja pemerintah daerah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Arahan pengelolaan belanja daerah Kabupaten Nagan Raya pada Tahun 2007- 2012 ditujukan pada peningkatan proporsi belanja untuk kepentingan publik berupa pengembangan sektor unggulan seperti perdagangan dan jasa, pariwisata serta terjaminnya ketersediaan dasar (air bersih, pendidikan dan kesehatan) dan pemeliharaan dan pengembangan infrastruktur.
Dalam rangka memperbesar proporsi belanja untuk pelayanan publik, maka perlu efisien pada belanja aparatur. Alokasi belanja aparatur harus ditekan seminimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan pelayanan publik yang lebih optimal. Selain itu juga diperlukan pentaatan dan pendisiplinan anggaran serta mempertajam skala prioritas program yang sangat dibutuhkan untuk kepentingan masyarakat Kabupaten Nagan Raya yang disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah. Pendekatan yang digunakan dalam merumuskan keuangan daerah ada berbagai aspek. Aspek-aspek tersebut adalah dari sisi obyek, subyek, proses, dan tujuan. Dari sisi obyek yang dimaksud dengan keuangan daerah meliputi semua hak dan Daerah yang dapat dinilai dengan uang, termasuk kebijakan dan kegiatan dalam bidang fiskal, moneter dan pengelolaan kekayaan Daerah yang dipisahkan, serta segala sesuatu baik berupa uang, maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut. Dari sisi subyek yang dimaksud dengan keuangan daerah meliputi seluruh obyek sebagaimana tersebut di atas yang dimiliki negara, dan/atau dikuasai oleh Pemerintah Daerah, Perusahaan Daerah, dan badan lain yang ada kaitannya dengan keuangan daerah. Dari sisi proses, keuangan daerah mencakup seluruh rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan obyek sebagaimana tersebut di atas mulai dari perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan sampai dengan pertanggunggjawaban. Dari sisi tujuan, keuangan daerah meliputi seluruh kebijakan, kegiatan dan hubungan hukum yang berkaitan dengan pemilikan dan/atau penguasaan obyek sebagaimana tersebut di atas dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Program kegiatan yang berkaitan dengan rencana keuangan Kabupaten Nagan Raya antara lain pembinaan dan pengembangan keuangan daerah, peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah.
C.Komunikasi
Pengertian komunikasi secara umum setiap orang yang hidup dalam masyarakat, sejak bangun tidur sampai tidur lagi, secara kodrati senantiasa terlibat dalam komunikasi. Terjadinya komunikasi adalah sebagai konsekuensi hubungan sosial (social relations). Masyarakat paling sedikit terdiri dari dua orang yang saling berhubungan satu sama lain, karena berhubungan, menimbulkan interaksi sosial
(social interaction). Terjadinya interaksi sosial disebabkan interkomunikasi (intercommunication).
Secara terminologis komunikasi berarti proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Dari pengertian itu jelas bahwa komunikasi melibatkan sejumlah orang, di mana seseorang menyatakan sesuatu kepada orang lain. Jadi, yang terlibat dalam komunikasi itu adalah manusia. Karena itu, komunikasi yang dimaksudkan di sini adalah komunikasi manusia atau dalam bahasa asing human communication, yang sering kali pula disebut komunikasi sosial atau social comunication. Komunikasi manusia sebagai singkatan dari komunikasi antarmanusia dinamakan komunikasi sosial atau komunikasi kemasyarakatan karena hanya pada manusia-manusia yang bermasyarakat terjadinya komunikasi.
Komunikasi merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat maupun pihak lain yang diharapkan tersampaikannya informasi. Program dan kegiatan komunikasi berkaitan dengan pengembangan sumberdaya tenaga yang menangani komunikasi dan informasi. Program dan kegiatan juga berkaitan dengan pengembangan sarana dan prasarana komunikasi dan informasi.
D. Keterlibatan Pelaku Bisnis
Bisnis merupakan sekumpulan aktifitas yang dilakukan untuk menciptakan dengan cara mengembangkan dan mentransformasikan berbagai sumber daya menjadi barang atau jasa yang diinginkan konsumen. Kegiatan bisnis bertujuan menghasilkan profit (laba), yang kemudian laba tersebut digunakan untuk usaha meningkatkan laba atau perusahaan yang lebih besar lagi.
Usahawan atau pelaku bisnis harus mampu memadukan 4 macam sumber daya yaitu :
1. Sumber daya materi 2. sumber daya manusia 3. sumber daya keuangan 4. sumber daya informasi.
Sifat perusahaan bersifat dinamis, mengalami kemajuan atau kemunduran pada saat bergerak melalui siklus hidupnya. perubahan atas kondisi ekonomi dan pasar memerlukan pemikiran kembali atas strategi perusahaan metode dan sarana yang digunakan untuk menghadapinya. Empat faktor produksi dalam perusahaan : 1. Sumber Daya Alam 2. Sumber Daya Manusia 3. Modal dan 4. Informasi.
Keberadaan pelaku bisnis dalam suatu daerah memiliki peran penting dalam sebuah kabupaten, sehingga perlu diperhatikan faktor-faktor yang mendukung kinerja dan pengembangan pelaku bisnis. Program kegiatan yang berkaitan dalam keterlibatan pelaku bisnis di Kabupaten Nagan Raya antara lain penciptaan iklim usaha kecil menenngah yang kondusif, peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri, peningkatan dan pengembangan ekspor, pengembangan dagang industri kecil dan menenngah, Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan, Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi, Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif UKM, Pengembangan Industri Pengolahan, Pengembangan Industri Kecil dan Menengah.