5.1. Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Nagan Raya Tahun 2015-2035
Berdasarkan amanat Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Kabupaten/Kota wajib menyusun Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten/Kota yang ditetapkan oleh Peraturan Daerah Kabupaten/kota. Qanun Aceh No. 19 tahun 2013 tentang Tata Ruang Wilayah Aceh tahun 2013-2033.
Dalam penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Nagan Raya, ada beberapa yang perlu diperhatikan dari RTRW Kabupaten Nagan Raya adalah sebagai berikut:
a. Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten Nagan Raya (KSK) yang didasari sudut kepentingan:
i. Pertahanan keamanan ii. Ekonomi
iii. Lingkungan hidup iv. Sosial budaya
v. Pendayagunaan sumberdaya alam atau teknologi tinggi
b. Arahan pengembangan pola ruang dan struktur ruang yang mencakup: i. Arahan pengembangan pola ruang:
a) Arahan pengembangan kawasan lindung dan budidaya
b) Arahan pengembangan pola ruang terkait bidang Cipta Karya seperti pengembangan RTH.
ii. Arahan pengembangan struktur ruang terkait keciptakaryaan seperti pengembangan prasarana sarana air minum, air limbah, persampahan, drainase, RTH, Rusunawa, maupun Agropolitan.
untuk kawasan lindung, kawasan budidaya, sistem perkotaan, dan jaringan prasarana.
d. Indikasi program sebagai operasionalisasi rencana pola ruang dan struktur ruang khususnya untuk bidang Cipta Karya.
Tabel 5.1. Arahan RTRW Kabupaten Nagan Raya Bidang Cipta Karya
Arahan Pola Ruang Arahan Struktur Ruang
Rencana Pola Ruang
Rencana Pola Ruang wilayah Kabupaten Nagan Raya , terdiri atas: a. kawasan lindung;
b. kawasan budidaya; dan c. pola ruang laut.
Rencana Kawasan Lindung
Ruang Terbuka Hijau kawasan perkotaan sebesar minimal 30 persen dari luasan kawasan perkotaan.
encana Kawasan Budidaya
Kawasan budidaya Kabupaten terdiri atas: a. kawasan peruntukan hutan produksi; b. kawasan peruntukan pertanian; c. kawasan peruntukan perikanan; d. kawasan peruntukan pertambangan; e. kawasan peruntukan industri; f. kawasan peruntukan pariwisata; g. kawasan peruntukan permukiman; dan h. kawasan peruntukan lainnya.
Kawasan Peruntukan Permukiman
(1) Kawasan peruntukan permukiman terdiri atas: a. kawasan permukiman perkotaan; dan b. kawasan permukiman perdesaan.
Rencana struktur ruang wilayah kabupaten Nagan Raya , terdiri atas: a. sistem pusat kegiatan; dan
b. sistem jaringan prasarana wilayah kabupaten.
A. Sistem Pusat Kegiatan
Penetapan sistem pusat kegiatan sebagaimana meliputi: a. Pusat Kegiatan Wilayah (PKW);
b. Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp); c. Pusat Pelayanan Kawasan (PPK); dan d. Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL).
Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) : yaitu Suka Makmue sebagai ibukota Kabupaten Nagan Raya berfungsi sebagai pusat pelayanan pelayanan perdagangan, jasa, pendidikan dan kesehatan meliputi Kecamatan Suka Makmue, Kecamatan Kuala, Kecamatan Seunagan dan Kecamatan Darul Makmur sebagai pusat pelayanan untuk beberapa kabupaten yang berada di koridor pantai Barat - Selatan Aceh.
Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp) : Alue Bilie ibukota Kecamatan Darul Makmur; Padang Rubek ibukota Kecamatan Kuala Pesisir; dan Babussalam ibukota Kecamatan Beutong, berfungsi sebagai
pusat pelayanan perdagangan dan jasa untuk semua Kecamatan dalam Kabupaten Nagan Raya;.
Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) sebagai pusat pelayanan skala Kecamatan untuk perdagangan, jasa, pemerintahan, kesehatan, olah raga dan umum, meliputi:
a. PPK Alue Bilie ibukota Kecamatan Darul Makmur;
b. PPK Padang Rubek ibukota Kecamatan Kuala Pesisir; dan
meliputi:
a. permukiman perkotaan Suka Makmue meliputi: 1. Kecamatan Suka Makmue,
2. Kecamatan Kuala; dan 3. Kecamatan Seunagan;
b. permukiman perkotaan Padang Rubek di Ibukota Kecamatan Kuala pesisir
c. permukiman perkotaan Ujong Fatihah di ibukota Kecamatan Kuala;
d. permukiman perkotaan Luaeng Baro di ibukota Kecamatan Suka Makmue;
e. permukiman perkotaan Jeuram di ibukota Kecamatan Seunagan;
f. permukiman perkotaan Keude Seumot di ibukota Kecamatan Beutong;
g. permukiman perkotaan Kuta Teungoh di ibukota Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang;
h. permukiman perkotaan Alue Bata di ibukota Kecamatan Tadu Raya;
i. permukiman perkotaan permukiman perkotaan Alue Bili di ibukota Kecamatan Darul Makmur;
(3) Kawasan permukiman perdesaan seluas kurang lebih 2.970.81 Ha yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Nagan Raya.
Kawasan Peruntukan Lainnya
(1) Kawasan peruntukan lainnya meliputi:
a. kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan; dan b. kawasan peruntukan transmigrasi.
(2) Kawasan peruntukan transmigrasi meliputi:
pelayanan skala antar gampong untuk pemerintahan, kesehatan, dan umum, meliputi:
a. PPL Ujong Fatihah berada di Kecamatan Kuala; b. PPL Alue Bata berada di Kecamatan Tadu Raya; c. PPL Jeuram berada di Kecamatan Seunagan;
d. PPL Keude Linteng berada di Kecamatan Seunagan Timur; e. PPL Kabu berada di Kecamatan Tripa Makmur;
f. PPL Kuta Teungoh berada di Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang;
A. Sistem Jaringan Prasarana Wilayah Kabupaten Sistem Jaringan Prasarana Utama
Rencana sistem prasarana utama di wilayah kabupaten meliputi: a. sistem jaringan transportasi darat; dan
b. sistem jaringan transportasi laut.
Sistem Jaringan prasarana lainnya
Sistem jaringan prasarana lainnya terdiri atas: a. sistem jaringan energi;
b. sistem jaringan telekomunikasi; c. sistem jaringan sumber daya air; dan d. sistem jaringan prasarana wilayah lainnya.
(1) Pengembangan sistem jaringan sumber daya air berbasis wilayah sungai terdiri atas:
a. Wilayah Sungai;
a. Gampong Blang Baro dan Padang Siali di Kecamatan Beutong; b. Tersebar di Gampong dalam Kecamatan Darul Makmur; c. Tersebar di Gampong dalam Kecamatan Tadu Raya;
d. Tersebar di Gampong dalam Kecamatan Tripa Makmur;
b. Jaringan air baku untuk air bersih; c. Sistem pengendali banjir; dan d. Sistem pengamanan pantai.
Arahan Pola Ruang Arahan Struktur Ruang
(7) Jaringan air baku untuk air bersih meliputi: a. Sumber air baku dari sungai, terdiri atas:
1. Krueng S e u n a g a n dengan potensi debit aliran 50,00 liter/detik;
2. Krueng Trang dengan potensi debit aliran 30,00 liter/detik;
3. Kueng Seunagan dengan potensi debit aliran 100,00 liter/detik;
4. Krueng Tripa dengan potensi debit aliran 150,00 liter/detik;
5. Krueng Tadu dengan potensi debit aliran 50,00 liter/detik;
b. Sumber air baku dari Aset Sumber Daya Air:
3. Danau Pulo Teungoh dengan potensi228.250,00 m3; 4. Danau Panto Pange dengan potensi274.500,00 m3dan
5. Danau Kandeh dengan potensi100.500,00m3
Sistem Jaringan Prasarana Wilayah Lainnya
(1) Sistem jaringan prasarana wilayah lainnya terdiri atas: a. sistem jaringan persampahan;
b. sistem jaringan air minum; c. sistem pengolahan air limbah; d. sistem jaringan drainase.
e. rencana jalur dan ruang evakuasi bencana. f. sistem jaringan prasarana kabupaten (2) Sistem jaringan persampahan meliputi:
a. pengembangan teknologi komposing sampah organik dan systemreduce(mengurangi), reuse(menggunakan kembali), dan recycle (mendaur ulang) atau 3R lainnya sesuai kawasan permukiman;
b. penyediaan Tempat Penampungan Sampah sementara (TPS) pada pusat kegiatan masyarakat antara lain: pasar, permukiman, perkantoran; dan fasilitas sosial lainnya, dengan lokasi tersebar di wilayah Kabupaten Nagan Raya; c. penyediaan Lokasi Tempat Pemprosesan Akhir (TPA)
Sampah di Babah Dua terletak di Kecamatan Tadu Raya, dengan luas 10,00 Ha, TPA Bate Puteh terletak di Kecamatan Darul Makmur dengan luas 4,00 Ha dan TPA Betong terletak di Kecamatan Betong Ateuh Banggalang dengan luas 2,00 Ha ;
e. pengembangan penyediaan sarana dan prasarana pengolahan sampah.
3) Sistem jaringan air minum meliputi:
a. pengembangan pengolahan air baku untuk air minum dan peningkatan
b. sistem jaringan perpipaan kawasan perkotaan, meliputi: 1. instalasi pengolahan air (WTP) Blang Baro
Rambong Kecamatan Betong bersumber dari Krueng S e u n a g a n k a p a s i t a s 4 x 50 liter/detik, dengan cakupan layanan meliputi wilayah Kecamatan Betong, Kecamatan Seunagan Timur, Kecamatan Seunagan dan Kecamatan Suka Makmue;
2. instalasi pengolahan air (WTP) Batu Raja Kecamatan Tadu Raya bersumber dari Krueng Tang kapasitas 30 liter/dtk, dengan cakupan layanan meliputi wilayah Kecamatan Suka Makmue dan Kecamatan Kuala; 3. instalasi pengolahan air (WTP) Gampong Simpang
Peut Kecamatan Kuala bersumber dari Krueng Seunagan kapasitas 20 liter/dtk, dengan cakupan layanan meliputi wilayah Kecamatan Kuala dan Kuala Pesisir;
4. instalasi pengolahan air (WTP) Gampong Lamie Kecamatan Makmur bersumber dari Krueng Tripa kapasitas 20 liter/dtk, dengan cakupan layanan meliputi wilayah Kecamatan Darul Makmur, dan Kecamatan Tripa Makmur;
Arahan Pola Ruang Arahan Struktur Ruang
c. pengembangan jaringan air minum perpipaan kawasan perkotaan;
d. pengembangan sistem air minum berupa: 1. peningkatan jaringan distribusi.
2. pemanfatan air tanah dangkal dan artesis secara terkendali;
3. pengembangan sistem perpipaan perdesaan menggunakan sumber air dari air tanah atau mata air; 4. penyediaan sistem air bersih perdesaan
memanfaatkan potensi air hujan; dan
5. pemanfaatan sumber air baku untuk air bersih secara proporsional dan terpadu untuk pemenuhan kebutuhan pertanian dan kebutuhan lainnya.
4) Sistem pengolahan limbah meliputi:
a. penyediaan Instalasi Pengolahan Limbah Tinja (IPLT) di Babah Dua Kecamatan Tadu Raya
b. penyediaan Instalasi Pengolahan Limbah Tinja (IPLT) di Alue Bili Kecamatan Darul Makmur
c. pemenuhan prasarana septik tank untuk setiap rumah pada kawasan permukiman perkotaan dan perdesaan;
d. pengembangan jamban komunal pada kawasan permukiman padat, kumuh dan fasilitas umum; dan
e. penyediaan sarana prasarana pengolahan limbah industri, limbah medis, limbah berbahaya beracun (B3) secara mandiri pada fasilitas tertentu maupun secara terpadu;
f. penyediaan sistem pengelolaan limbah domestik yang g. bukan tinja; dan
kawasan industri.
(5) Sistem jaringan drainase merupakan pengembangan dan peningkatan drainase yang meliputi:
a. saluran drainase tersier pada kawasan permukiman pada sepanjang sisi jalan raya;
b. saluran drainase sekunder tersendiri pada kawasan permukiman perkotaan dan kawasan terbangun lainnya;
c. mewajibkan penghijauan, pembuatan sumur resapan dan bio pori pada kawasan terbangun;
d. koordinasi pengelolaan saluran drainase di kawasan perkotaan; dan
e. pembagian blok drainase permukiman perkotaan f. pembagian blok Drainase meliputii:
1. blok drainase Padang Rubek seluas 964,66 ha melayani Desa dalam kecamatan Kuala meliputi Gampong Pulo ie dan Purworejo,Kecamatan Kuala Pesisir meliputi Gampong Arongan, Gp. Lhok, Kuala Baro, Kuala Trang, Kuala Tuha, Kubang Gajah, Langkak, Lueng Teuku Ben, Padang Panjang, Padang Rubek, Pulo, Purwodadi, Purwosari, dan Suak Puntong;
2. blok Ujong Fatihah seluas 506,67 ha melayani Desa dalam Kecamatan Kuala meliputi Gampong Blang Bintang, Blang Muko, Blang Teungoh, Cot Kumbang, Simpang Peut, Ujong Fatihah, dan Ujong Padang;
Kecamatan Tadu Raya meliputi Gampong Batu Raja ; 4. blok Jeuram seluas 352,42 ha melayani Desa dalam
Kecamatan Seunagan meliputi Gampong Blang Baro, Blang Pateuk, Blang Puuk Kulu, Blang Puuk Nigan, Cot Lhe Lhe, Gampong Cot, Jeuram, Kulu, Kuta Aceh, Kuta Baro Jeuram, Kuta Paya, Latong, Lhok Parom, Nigan, Padang Pante Cermen, Parom, Rambong Cut, dan Rambong Rayeuk; dan Kecamatan Suka Makmue meliputi Gampong Blang Mulieng, Krak Tampai, Meureubo, dan Nigan;
5. blok Keude Seumot seluas 46,18 ha melayani Desa dalam Kecamatan Beutong meliputi Gampong Blang Baro, Kulam Jeurneh, dan Lhok Seumot; dan;
Tabel 5.2. Identifikasi Kawasan Strategis Kabupaten Nagan Raya (KSK) berdasarkan RTRW
Kawasan Strategis Kab. Nagan Raya Sudut Kepentingan Lokasi/Batas Kawasan
Kawasan Strategis Nasional berupa KSN: a. Fungsi dan daya dukung lingkungan
meliputi Kawasan Ekosistem Leuser; dan a. Wilayah sungai meliputi WS Krueng Betong
Krueng Tripa dan Krueng Seunagan.
Kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan Kawasan Ekosistem Leuser berada pada Hutan Lindung yang berada pada pegunungan Bukit Barisan di sebelah Utara berbatasan dengan kabupaten Aceh Tengah
DAS Krueng Beutong, DAS Krueng Tripa, dan DAS Krueng Seunagan
Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Kota Suka Makmue
Potensi Ekonomi dan strategis Kec. Seunagan, Kecamatan Kuala dan Kec. Darul Makmur
Kawasan strategis provinsi berupa kawasan pusat perdagangan dan distribusi Aceh atau ATDC(Aceh Trade and Distribution Centre)Zona Barat
Potensi Ekonomi dan strategis Agroindustri di Kabupaten Nagan Raya.
Pusat Perdagangan dan Jasa Kota Suka Makmue
Kawasan strategis Kabupaten ( K S K ) meliputi:
a) KSK Wisata Alam meliputi: - Danau Laut Tadu - Krueng Isep
- Bantaran Irigasi Jeuram - Air Terjun Krueng Itam - Pantai Nagaya
b) KSK Wisata Budaya Meliputi: - Mesjid Gudang,
- Mesjid Dayah
kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan Sosial Budaya
kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan Sosial Budaya
kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan Sosial Budaya
kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan Sosial Budaya
kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan Sosial Budaya
Sosial Budaya Pendidikan Sosial Budaya Pendidikan
Gampong Alue Labu Kecamatan Tadu Raya Gampong Pante Ara Kecamatan Beutong Gampong Keude Seumoti Kecamatan Beutong; Gampong Krueng Itam Kecamatan Tadu Raya Gampong Kuala Trang Kecamatan Kuala Pesisir,
Gampong Pasi Kecamatan Kuala
- Teungku Di Samat
- Makam Habib Muda Di Peuleukung - Makam Habib Muda Di Pulo Ie - Situs Kerajaan Islam Ujong Raya - Taman Pahlawan Latong
c) KSK Kawasan Pendidikan - Jeuram
- Lueng Baro - Suka Makmue - Padang Rubek
d) KSK Komunitas Adat Terpencil - Alue Waki
-e) KSK Kawasan PKLp - Langkak
f) KSK Kota Terpadu Mandiri g) KSK Kawasan Cepat Tumbuh h) KSK Agropolitan
Sosial Budaya Pendidikan Sosial Budaya Pendidikan Sosial Budaya Pendidikan Sosial Budaya Pendidikan Sosial Budaya Pendidikan
Gampong Kuta Jeumpa Kecamatan Beutong Gampong Peuleukung Kecamatan Sunagan Timur Gampong Pulo Ie Kecamatan Kuala;
Gampong Babah Lueng Kecamatan Tripa Makmur; Gampong Latong Kecamatan Seunagan
Jeuram Ibukota Kecamatan Seunagan
Lueng Baru ibukota Kecamatan Suka Makmue Suka Makmue Kota Kabupaten Nagan Raya Padang Rubek ibukota Kecamatan Kuala Pesisir
Alue Waki Kecamatan darul Makmur
Tabel 5.3 Identifikasi Indikasi Program RTRW Kabupaten Nagan Raya terkait Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya
No. Usulan Program Utama Lokasi KSK
(ya/Ti
1 Pengembangan Pusat pelayanan perdagangan, pedidikan, jasa dan kesehatan skala untuk beberapa Kab. Koridor pantai barat-selatan Aceh
PKW Suka Makmue : Kecamatan Kuala, Kecamatan Seunagan, dan Kecamatan Darul Makmur
Ya APBN
APBD Prop. Aceh APBD Kab. Nagan Raya
Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Cipta Karya dan Pengairan
2 Pengembangan pusat pelayanan perdagangan dan jasa skala beberapa kecamatan sekitar
PKLp Alue Bilie ibukota Kecamatan Darul Makmur; Padang Rubek ibukota Kecamatan Kuala Pesisir; dan Babussalam ibukota Kecamatan Beutong
Ya APBD Kab. Nagan Raya
Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Cipta Karya dan Pengairan
3 Pengembangan pusat pelayanan skala kecamatan untuk perdagangan, jasa , pemerintahan, kesehatan, olah raga dan umum
PPK dalam Kabupaten Nagan Raya
Ya APBN
APBD Prop. Aceh APBD Kab. Nagan Raya
Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Cipta Karya dan Pengairan
4 Pengembangan pusat permukiman untuk pemerintahan, kesehatan dan umum yang melayani kegiatan skala antar desa
PPL dalam Kabupaten Nagan Raya
Tidak APBN
APBD Prop. Aceh APBD Kab. Nagan Raya
Dinas Cipta Karya dan Pengairan
SISTEM JARINGAN SUMBER DAYA AIR
5 Pengelolaan Wilayah Sungai DAS dalam Kabupaten Nagan Raya
Ya APBN
APBD Prop. Aceh APBD Kab. Nagan Raya
Dinas Cipta Karya dan Pengairan
6 Cekungan air tanah Pengamanan air tanah
Suka Makmue Ya APBN
APBD Prop. Aceh APBD Kab. Nagan Raya
7 Pemanfaatan situ Danau Laut Tadu Ya APBN
APBD Prop. Aceh APBD Kab. Nagan Raya
Dinas Cipta Karya dan Pengairan
8 Jaringan air baku untuk SPAM Sungai dan SDA di Kab. Nagan Raya
Ya APBN
APBD Prop. Aceh APBD Kab. Aceh
Dinas Cipta Karya dan Pengairan
SISTEM JARINGAN PERSAMPAHAN
9 Pengembangan teknologi composting sampah organic dan system 3R
Semua kecamatan Ya APBN
APBD Prop. Aceh APBD Kab. Aceh
Dinas Cipta Karya dan Pengairan
10 Penyediaan tempat Penampungan sampah sementara
Pusat kegiatan masyarakat : Pasar,
Permukiman, perkantoran dan fasos
Ya APBN
APBD Prop. Aceh APBD Kab. Aceh
Dinas Cipta Karya dan Pengairan
11 Penyediaan tempat memprosesan akhir sampah
Kec. Tadu Raya dan Kec. Darul Makmur, Kecamatan Betong Ateuh Banggalang
Ya APBN
APBD Prop. Aceh APBD Kab. Aceh
Dinas Cipta Karya dan Pengairan
12 Pengembangan prasarana pengelolaan sampah dgn sanitary landfill
TPA Kec. Tadu Raya dan Kec. Darul Makmur, Kecamatan Betong Ateuh Banggalang I
Ya APBN
APBD Prop. Aceh APBD Kab. Aceh
Dinas Cipta Karya dan Pengairan
SUMBER AIR MINUM
13 Pengembangan jaringan air minum perpipaan
Semua kecamatan Ya APBN
APBD Prop. Aceh APBD Kab. Aceh
Dinas Cipta Karya dan Pengairan
14 Pengembangan system air minum berupa :
Peningkatan jaringan distribusi Pemanfaatan air tanah dangkal dan artesis secara terkendali
Pengembangan system perpipaan perdesaan menggunakan sumber air dan air tanah atau mata air
Penyediaan system air bersih
Semua kecamatan Ya APBN
APBD Prop. Aceh APBD Kab. Aceh
perdesaan memanfaatakan potensi air hujan
Pemanfaatan sumber air baku untuk air bersih secara proporsional dan terpadu untuk pepemuhan kebutuhan pertanian dan kegutuhan lainnya
15 Pengembangan sumber air baku Krueng Seunagan, Krueng Trang, Krueng Tripa dan Krueng Tadu
Ya APBN
APBD Prop. Aceh APBD Kab. Aceh
Dinas Cipta Karya dan Pengairan
PENGELOLAAN LIMBAH
16 Penerapan system septic tank kaw. Permukiman perkotaan dan perdesaan
Semua kecamatan Ya APBN
APBD Prop. Aceh APBD Kab. Aceh
Dinas Cipta Karya dan Pengairan
17 Pengembangan jamban komunal pada kaw. Permukiman padat, kumuh dan fasum
18 Penyediaan system pengelolaan domestic bukan tinja
Semua Kecamatan Ya APBN
APBD Prop. Aceh APBD Kab. Aceh
Dinas Cipta Karya dan Pengairan
19 Penyediaan IPLT kec. Tadu Raya, Kecamatan Darul Makmur dan Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang
Ya APBN
APBD Prop. Aceh APBD Kab. Aceh
Dinas Cipta Karya dan Pengairan
20 Penyusunan master plan pengolahan limbah
Kabupaten Nagan Raya Ya APBN
APBD Prop. Aceh APBD Kab. Aceh
Dinas Cipta Karya dan Pengairan
SISTEM DRAINASE
21 Pengembangan system drainase bagi kaw. Permukiman
Pembuatan saluran drainase sekunder pada setiap kaw. Fungsional
Semua Kecamatan Ya APBN
APBD Prop. Aceh APBD Kab. Aceh
Pengoptimalan daya resap air ke dalam tanah dgn penghijauan
Pengelolaan saluran drainase di kawasan perkotaan baik yang terbuka maupun tertutup
Penyusunan masterplan drainase
KAWASAN PERUNTUKAN PERMUKIMAN
22 Pengembangan dan penataan kawasan perkotaan
Penyusunan masterplan pengembangan permukiman
Monitoring dan evaluasi pelaksanaan master plan permukiman
Peningkatan penyehatan lingkungan permukiman
Penyediaan sarana listrik Program penyediaan air bersih Secara sederhana di kaw perdesaan Pengembangan jaringan jalan desa Pengembangan sarana angkutan orang dan barang untuk menunjang produksi perdesaan
Semua Kecamatan Ya APBN
APBD Prop. Aceh APBD Kab. Aceh
Dinas Cipta Karya dan Pengairan, Bappeda
PROGRAM PERWUJUDAN KAWASAN STRATEGIS
23 Penyusuanan Rencana Detail dan Rencana Rinci Kawasan Strategis Pengembangan dan peningkatan Prasarana dan sarana pengendalian pemanfaatan ruang
PKLp Langkak Kec. Kuala Pesisir,
Ya APBN
APBD Prop. Aceh APBD Kab. Aceh
Bappeda, Dinas Cipta Karya dan Pengairan, Dinas Pertambangan dan Energi, Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Pertanian dan Peternakan, Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Dinas Pendidikan
24 Penyusunan Rencana Detail dan Rencana Rinci Kawsan Strategis Lingkungan
Danau Laut Tadu Ya APBN
APBD Prop. Aceh APBD Kab. Aceh
25 Penyusunan Rencana Detail dan Rencana Rinci Kawasan Strategis Sosial Budaya
5
5..22.. ArAraahhaann ReRennccaannaa PePemmbbaanngguunnaann JaJannggkkaa MeMenneennggaahh DaDaeerraahh KaKabbuuppaatteenn N
NaaggaannRaRayyaaTaTahhuunn20201122--22001177
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) disusun berdasarkan Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Dalam undang-undang tersebut, RPJM Daerah dinyatakan sebagai penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman pada RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional, memuat arah kebijakan keuangan Daerah, strategi pembangunan Daerah, kebijakan umum, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan program kewilayahan disertai dengan rencana- rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.
Penyusunan RPI2-JM tentu perlu mengacu pada rencana pembangunan daerah yang tertuang dalam RPJMD agar pembangunan sektor Cipta Karya dapat terpadu dengan pembangunan bidang lainnya.
5.2.1. Visi dan Misi Pembangunan Kabupaten Nagan Raya A. Visi
Berdasarkan permasalahan yang dihadapi serta isu-isu strategis yang ada dengan memperhitungkan potensi dan peluang pembangunan, maka visi Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012-2017 adalah:
“MEWUJUDKAN KABUPATEN NAGAN RAYA SEBAGAI SENTRAL PERTUMBUHAN KAWASAN BARAT SELATAN ACEH YANG MAJU, SEJAHTERA, DAN MANDIRI BERLANDASKAN PADA SYARIAT ISLAM
DENGAN TUMPUAN SEKTOR AGRIBISNIS DAN EKONOMI RAKYAT” ”
Dalam visi Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012-2017 terdapat enam kata kunci yakni Sentral Pertumbuhan Kawasan barat selatan Aceh, Maju, Sejahtera, Mandiri, Berlandaskan Syariat Islam dan Tumpuan Sektor Agribisnis dan Ekonomi Rakyat. Kata Sentral Pertumbuhan Kawasan barat selatan Aceh mengandung makna bahwa bahwa Kabupaten Nagan Raya di masa mendatang menjadi sentral pertumbuhan ekonomi terkemuka di kawasan
barat selatan Aceh dan memberikan dampak yang signifikan dalam upaya
mencapai kemakmuran masyarakat Kabupaten Nagan Raya,. Kata Maju
mengandung makna bahwa Kabupaten Nagan Raya bertekad menjadi kabupaten yang maju dengan mengoptimalkan berbagai potensi daerah, Kata Sejahtera
mengandung makna bahwa Kabupaten Nagan Raya bercita-cita mewujudkan masyarakat yang sejahtera sesuai cita-cita pembangunan nasional yang
merupakan bagian integral pembangunan daerah. Kata Mandiri mengandung makna bahwa Kabupaten Nagan Raya menjadi daerah yang mandiri dan mampu mengurangi ketergantungan dari daerah lain, kataBerlandaskan Syariat I slam
mengandung makna bahwa sebuah kabupaten yang dihuni masyarakatnya yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak karimah dengan
melaksanakan kewajiban sesuai Syariat I slam serta senantiasa memelihara
hubungan yang harmonis antarummat beragama, dan kata Tumpuan Sektor Agribisnis dan Ekonomi Rakyat mengandung makna bahwa sektor agribisnis dan ekonomi rakyat menjadi tumpuan utama dalam mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Nagan Raya. Untuk dapat melihat pokok-pokok visi yang diterjemahkan dalam pengertiannya sebagaimana tabel berikut.
Tabel 5.4. Perumusan Penjelasan Visi
Visi Pokok-Pokok
Visi Penjelasan Visi
Sentral Pertumbuhan Kawasan barat
selatan Aceh, Maju, Sejahtera,
Mandiri, Berlandaskan
Sentral Pertumbuhan Kawasan barat
selatan Aceh
Tercapainya Kabupaten Nagan Raya di masa mendatang sebagai sentral pertumbuhan ekonomi terkemuka di kawasan barat selatan Aceh dan memberikan dampak yang signifikan dalam upaya mencapai kemakmuran masyarakat Kabupaten Nagan Raya
dan Tumpuan Sektor Agribisnis dan
Ekonomi Rakyat. Kata
Sentral Pertumbuhan Kawasan barat
selatan Aceh
Sejahtera Terwujudnya masyarakat Kabupaten Nagan Raya sebagai masyarakat yang sejahtera sesuai cita-cita pembangunan nasional yang merupakan bagian integral pembangunan daerah
Mandiri Terciptanya Kabupaten Nagan Raya sebagai daerah yang mandiri dan mampu mengurangi ketergantungan dari daerah lain
Berlandaskan Syariat Islam
Terciptanya masyarakat Kabupaten Nagan Raya yang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak karimah dengan melaksanakan kewajiban sesuai Syariat Islam serta senantiasa memelihara hubungan yang harmonis antar ummat beragama
Tumpuan Sektor Agribisnis dan
Ekonomi Rakyat
Tercapainya Kabupaten Nagan Raya sebuah sektor agribisnis dan ekonomi rakyat yang dapat menjadi tumpuan utama dalam mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
B. Misi
Untuk dapat mewujudkan visi 5 tahun ke depan, maka misi yang akan ditempuh antara lain adalah:
a) Tujuan Misi pertama mengwujudkan implementasi Syariat Islam secara kaffah dalam seluruh sendi kehidupan masyarakat, dengan sasaran sebagai berikut
1. Meningkatnya pemahaman dan pengamalan ajaran Islam dalam sendi kehidupan masyarakat;
2. Meningkatnya peran MPU dan ulama dalam pembinaan ummat dan penegakan Syariat Islam secara kaffah;
3. Meningkatnya peran MPU dan ulama dalam pembinaan ummat dan penegakan Syariat Islam secara kaffah
4. Meningkatnya kapasitas dan fungsi dayah dan Wilayatul Hisbah dalam mengawasi, mengaktualisasikan, dan mengimplementasikan nilai-nilai Islami dalam mendorong penegakan Syariat Islam;
6. Terbinanya kerukunan dan keharmonisan antar ummat beragama, serta antara umara dan ulama dalam mendukung percepatan pembangunan daerah
b). Tujuan misi ke dua meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas, produktif, dan berdaya saing.
Dibidang pendidikan, implimentasi pembangunan dalam
mendukung pencapaian tujuan misi meningkatkan sumber daya
manusia yang berkualitas, produktif, dan berdaya saing dalam
priode jangka menengah ke depan dengan sasaran sebagai berikut;
1. Meningkatnya taraf pendidikan masyarakat;
2. Tersedianya secara memadai sarana dan prasarana pendidikan di
setiap strata pendidikan sesuai standar pelayanan minimal (SPM);
3. Meningkatnya akses dan pemeratan pelayanan pendidikan yang
bermutu dan berkualitas; dan
4. Meningkatnya kompotensi guru serta tenaga kependidikan dalam mendorong peningkatan pelayanan pendidikan berkualitas.
Di bidang ketenagakerjaan, implimentasi pembangunan dalam periode pembangunan 5 (lima) tahun kedepan guna mendukung
pencapaian tujuan misi meningkatkan sumber daya manusia
yang berkualitas, produktif, dan berdaya saing, diarahkan dengan sasaran, yaitu tersedianya tenaga kerja yang handal, profesional, dan berdaya saing tinggi, dengan sasaran sebagai berikut:
1. Meningkatnya kualitas tenaga penyuluh pertanian; dan
2. Meningkatnya kualitas petani dan pelaku usaha agribisnis.
c). Tujuan misi ketiga adalah meningkatkan tata kelola
pemerintahan yang bersih, transparan, dan bertanggung
jaw ab, diimplementasikan dalam jangka menengah ke depan dengan
sasaran utama sebagai berikut :
1. Terwujudnya kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintah
daerah yang berkualitas dalam mendorong penyelenggaraan
pemerintahan yang bersih dan berwibawa(good governance);
3. Terwujudnya aparatur yang beretos kerja tinggi, profesional, dan
disiplin dalam pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan dan
pembangunan daerah;
4. Meningkatnya kapasitas DPRK dalam menjalankan fungsi-fungsi
legislasi, penganggaran, dan pengawasan;
5. Terwujudnya pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel,
transparan, dan profesional;
6. Meningkatnya kualitas pelayanan publik;
7. Terwujudnya pengawasan pembangunan dan pengendalian
internal yang efektif dan berkelanjutan; dan
8. Terwujudnya perencanaan pembangunan yang berkualitas,
integratif, dan partisipasif serta didukung data/ informasi
pembangunan yang akurat.
d) Tujuan misi keempat adalah memanfaatkan sumber daya alam
secara optimal untuk kesejahteraan rakyat dengan tetap
memperhatikan kelestarian lingkungan dan berbasis pembangunan
berkelanjutan ( sustainable development), diimplimentasikan dengan
sasaran pokok, yaitu :
1. Terkelolanya potensi pertambangan rakyat yang ramah
lingkungan dan berbasis pembangunan berkelanjutan serta berdampak
positif terhadap kesejahteraan masyarakat;
2. Terkelolanya objek-objek wisata dan berkembangnya destinasi
pariwisata yang sesuai dengan budaya lokal dan mengedepankan
nilai-nilai I slami;
3. Meningkatnya investasi (PMDN dan PMA) dalam mendorong
pemanfaatan SDA yang optimal dan perluasan penyediaan lapangan
kerja;
4. Meningkatnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berbasis
5. Berkembangnya industri pengolahan yang mendukung
pemanfaatan sumberdaya lokal, menganut prinsip ramah lingkungan,
dan berbasis pembangunan berkelanjutan;
6. Terciptanya kesesuaian pemanfaatan lahan dengan rencana tata
ruang serta adanya sikronisasi rencana tata ruang dengan rencana
pembangunan, baik antarsektor maupun antarwilayah;
7. Meningkatnya kualitas pengelolaan lingkungan hidup; dan
8. Meningkatnya kesiapsiagaan masyarakat dan kelembagaan
pemerintah dalam upaya mitigasi bencana.
e) Tujuan misi kelima adalah mengembangkan sektor agribisnis
sebagai leading sector dalam mendorong penguatan ekonomi
rakyat dan peningkatan pendapatan masyarakat secara
berkesinambungan ( income generating) , diimplimentasikan untuk
mencapai sasaran pembangunan yaitu :
1. Menurunnya jumlah penduduk miskin dan meningkatnya
pendapatan per kapita secara bertahap dan berkesinambungan;
2. Menurunnya tingkat pengangguran terbuka (TPT) diperkotaan dan
perdesaan;
3. Meningkatnya akses petani terhadap permodalan, sarana produksi,
teknologi, informasi, dan pemasaran;
4. Meningkatnya produksi dan produktivitas komoditas pertanian
tanaman pangan dalam mendukung kecukupan dan ketahanan
pangan daerah;
5. Meningkatnya produksi dan produktivitas komoditas perkebunan
unggulan sesuai potensi dan karakteristik wilayah;
6. Meningkatnya produksi perikanan darat dan laut dalam upaya
pemanfaatan sumber daya perikanan yang optimal dan berimplikasi
signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat nelayan;
7. Meningkatnya kontribusi perikanan dan kelautan dalam struktur
ekonomi daerah (PDRB);
9. Meningkatnya kontribusi peternakan dalam struktur ekonomi
daerah (PDRB);
10. Meningkatnya kontribusi subsektor kehutanan dalam PDRB;
meningkatkan meningkatnya kapasitas koperasi dan UMKM
berbasis agribisnis dalam mendorong perekonomian daerah dan
penguatan ekonomi rakyat;
12. Berkembangnya pusat-pusat perdagangan dalam mendorong
peningkatan aktivitas ekonomi dan penguatan ekonomi rakyat ;
13. Meningkatnya kualitas infrastruktur yang integratif dan mendukung
pengembangan sektor agribisnis dan penguatan ekonomi rakyat;
14. Meningkatnya peran kelembagaan petani dan swasta dalam
pengembangan benih dan bibit unggul; dan
15. Terbinanya Desa Rawan Pangan menjadi Desa Mandiri Pangan.
f) Tujuan misi keenam adalah meningkatkan pelayanan
kesehatan yang berkualitas dan terjangkau, dilaksanakan dalam
jangka menengah ke depan dengan sasaran, yaitu :
1. Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana kesehatan dalam
mendukung standar pelayanan minimal (SPM);
2. Meningkatnya akses dan pemerataan kualitas pelayanan kesehatan
dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat;
3. Meningkatnya kualifikasi dan kompetensi sumber daya kesehatan
dalam mendukung pelayanan kesehatan berkualitas;
4. Terwujudnya pengelolaan dan manajemen kesehatan berbasis
teknologi informasi.
5. Terbebasnya Kabupaten Nagan Raya dari penyakit menular pada
tahun 2013; dan
6. Meningkatnya jaminan kesehatan masyarakat guna mendorong
peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
g) Tujuan misi ketujuh adalah meningkatkan kemandirian energi listrik
investasi kaw asan barat - selatan Aceh, diimplementasikan kurun waktu
lima tahun ke depan dengan sasaran utama adalah :
1. Meningkatnya kualitas pelayanan kelistrikan dalam mendukung
kelancaran aktivitas ekonomi dan pusat investasi kawasan barat
-selatan; dan
2. Meningkatnya akses keluarga miskin terhadap pelayanan
kelistrikan.
h) Tujuan misi kedelapan adalah mengoptimalkan Bandara Cut Nyak
Dien sebagai gerbang udara masuknya w isataw an domestik dan
asing di kaw asan barat - selatan Aceh, dilaksanakan dalam jangka
menengah ke depan dengan sasaran, yaitu :
1. Meningkatnya sarana dan prasarana bandara Cut Nyak Dien dalam
mendukung bandara perintis di wilayah barat-selatan;
2. Terwujudnya pelayanan perhubungan udara yang cepat,
ekonomis, dan efisien;
3. Meningkatnya wisatawan domestik dan asing yang berkunjung ke Kabupaten Nagan Raya.
i) Tujuan misi kesembilan adalah meningkatkan pendapatan asli
daerah ( PAD) dalam struktur penerimaan daerah, dilaksanakan dalam
jangka menengah ke depan dengan sasaran, yaitu :
1. Meningkatnya kontribusi pendapatan asli daerah (PAD) dalam
struktur penerimaan daerah;
2. Adanya qanun-qanun yang mendukung pelaksanaan pemungutan
PAD;
3. Tersedinya data dan informasi objek-objek PAD yang akurat; dan
4. Terwujudnya pengelolaan PAD berbasis teknologi informasi.
j) Tujuan misi kesepuluh adalah Mengembangkan zona
pembangunan di setiap kecamatan berdasarkan potensi, keunikan,
dan karakteristik w ilayah, dilaksanakan dalam jangka menengah ke
1. Meningkatnya kualitas infrastruktur dasar di setiap kecamatan
dalam mendukung percepatan pembangunan; dan
2. Tersusunnya zona pembangunan di setiap kecamatan yang
disesuaikan dengan karakteristik wilayah dan RTRW.
B. Tujuan dan Sasaran
Tabel 5.5.
Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Kabupaten Nagan Raya dan Bidang Cipta Karya
Visi:Sentral Pertumbuhan Kawasan barat selatan Aceh, Maju, Sejahtera, Mandiri, Berlandaskan Syariat Islam dan Tumpuan Sektor Agribisnis dan Ekonomi Rakyat. Kata Sentral Pertumbuhan
Kawasan barat selatan Aceh
Misi Tujuan Sasaran
Misi 1
Mengimplimentasikan dan menjalankan Syariat Islam secara kaffah;
mengwujudkan implementasi Syariat Islam secara kaffah dalam seluruh sendi kehidupan masyaraka
a. Meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran Islam dalam sendi kehidupan masyarakat;
b. Meningkatkan peran MPU dan ulama dalam pembinaan ummat dan penegakan Syariat Islam secara kaffah;
c. Meningkatkan kapasitas dan fungsi dayah dan Wilayatul Hisbah dalam mengawasi, mengaktualisasikan, dan mengimplementasikan nilai-nilai Islami dalam mendorong penegakan Syariat Islam; d. Meningkatkan kualitas tempat
ibadah dan kelembagaan keagamaan dalam memperkuat nilai-nilai keagamaan dan sebagai
e.Terciptanya kerukunan dan keharmonisan antar ummat beragama serta antara umara dan ulama dalam mendukung percepatan pembangunan daerah
Misi 2
Mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing tinggi
meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas, produktif, dan berdaya saing
Di bidang pendidikan, dengan sasaran sebagai di Dibidang pendidikan, implimentasi pembangunan dalam
mendukung pencapaian tujuan misi meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas, produktif, dan berdaya saing dalam dalam periode
pembangunan 5 (lima) tahun kedepan
a. Meningkatkan taraf pendidikan masyarakat;
b. Tersedianya secara memadai sarana dan prasarana
pendidikan di setiap strata pendidikan sesuai standar pelayanan minimal (SPM);
c. meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan pendidikan yang bermutu dan berkualitas; dan
d.Meningkatkan kompotensi guru serta tenaga kependidikan dalam mendorong peningkatan pelayanan pendidikan
Visi:Sentral Pertumbuhan Kawasan barat selatan Aceh, Maju, Sejahtera, Mandiri, Berlandaskan Syariat Islam dan Tumpuan Sektor Agribisnis dan Ekonomi Rakyat. Kata Sentral Pertumbuhan
Kawasan barat selatan Aceh
Misi Tujuan Sasaran
Di bidang ketenagakerjaan, implimentasi pembangunan dalam periode pembangunan 5 (lima) tahun kedepan guna mendukung pencapaian tujuan misi meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas, produktif, dan berdaya saing,:
a. Meningkatnya kualitas tenaga penyuluh pertanian; dan b. Meningkatnya kualitas petani
dan pelaku usaha agribisnis
Misi 3
Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, transparan, dan bertanggung jawab
meningkatkan tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan, dan bertanggung jawab
a. Terwujudnya kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintah daerah yang berkualitas dalam mendorong penyelenggaraan
pemerintahan yang bersih dan berwibawa (good governance);
b. Terwujudnya struktur birokrasi pemerintahan yang berintegrasi, berkompeten, dan efisien;
c. Terwujudnya aparatur yang beretos kerja tinggi, profesional, dan disiplin dalam pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan daerah;
d. Meningkatnya kapasitas DPRK dalam menjalankan fungsi-fungsi legislasi, penganggaran, dan pengawasan;
e. Terwujudnya pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel, transparan, dan profesional;
f. Meningkatnya kualitas pelayanan publik;
g. Terwujudnya pengawasan pembangunan dan pengendalian internal yang efektif dan berkelanjutan; dan
Visi:Sentral Pertumbuhan Kawasan barat selatan Aceh, Maju, Sejahtera, Mandiri, Berlandaskan Syariat Islam dan Tumpuan Sektor Agribisnis dan Ekonomi Rakyat. Kata Sentral Pertumbuhan
Kawasan barat selatan Aceh
Misi Tujuan Sasaran
Misi 4.
Mewujudkan
pemanfaatan sumber daya alam dengan tetap memperhatikan
kelestarian lingkungan dan berbasis pembangunan
berkelanjutan
memanfaatkan sumber daya alam secara optimal untuk kesejahteraan rakyat dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan dan berbasis
pembangunan berkelanjutan (sustainable development)
a. Terkelolanya potensi pertambangan rakyat yang ramah lingkungan dan berbasis pembangunan berkelanjutan serta berdampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat; b. Terkelolanya objek-objek
wisata dan berkembangnya destinasi pariwisata yang sesuai dengan budaya lokal dan mengedepankan nilai-nilai Islami;
c. Meningkatnya investasi (PMDN dan PMA) dalam mendorong pemanfaatan SDA yang optimal dan perluasan penyediaan lapangan kerja;
d. Meningkatnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berbasis sumber daya lokal dan ramah lingkungan; e. Berkembangnya industri
pengolahan yang mendukung pemanfaatan sumberdaya lokal, menganut prinsip ramah lingkungan, dan berbasis pembangunan berkelanjutan;
f. Terciptanya kesesuaian pemanfaatan lahan dengan rencana tata ruang serta adanya sikronisasi rencana tata ruang dengan rencana pembangunan, baik antarsektor maupun antarwilayah;
g. Meningkatnya kualitas pengelolaan lingkungan hidup; dan
Visi:Sentral Pertumbuhan Kawasan barat selatan Aceh, Maju, Sejahtera, Mandiri, Berlandaskan Syariat Islam dan Tumpuan Sektor Agribisnis dan Ekonomi Rakyat. Kata Sentral Pertumbuhan
Kawasan barat selatan Aceh
Misi Tujuan Sasaran
Misi 5
Mewujudkan sektor agribisnis sebagai leading sector dalam mendorong percepatan ekonomi rakyat
mengembangkan sektor agribisnis sebagai leading sector dalam mendorong penguatan ekonomi rakyat dan peningkatan
pendapatan masyarakat secara berkesinambungan (income generating)
a. Menurunnya jumlah penduduk miskin dan meningkatnya pendapatan per kapita secara bertahap dan berkesinambungan; b. Menurunnya tingkat
pengangguran terbuka (TPT) diperkotaan dan perdesaan; c. Meningkatnya akses petani
terhadap permodalan, sarana produksi, teknologi, informasi, dan pemasaran;
d. Meningkatnya produksi dan produktivitas komoditas pertanian tanaman pangan dalam mendukung kecukupan dan ketahanan pangan daerah;
e. Meningkatnya produksi dan produktivitas komoditas perkebunan unggulan sesuai potensi dan karakteristik wilayah;
f. Meningkatnya produksi perikanan darat dan laut dalam upaya pemanfaatan sumber daya perikanan yang optimal dan berimplikasi signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat nelayan;
g. Meningkatnya kontribusi perikanan dan kelautan dalam struktur ekonomi daerah (PDRB);
h. Meningkatnya populasi ternak dalam mendorong ketahanan pangan daerah;
i. Meningkatnya kontribusi peternakan dalam struktur ekonomi daerah (PDRB); j. Meningkatnya kontribusi
subsektor kehutanan dalam PDRB; meningkatkan meningkatnya kapasitas koperasi dan UMKM berbasis agribisnis dalam mendorong perekonomian daerah dan penguatan ekonomi rakyat;
Visi:Sentral Pertumbuhan Kawasan barat selatan Aceh, Maju, Sejahtera, Mandiri, Berlandaskan Syariat Islam dan Tumpuan Sektor Agribisnis dan Ekonomi Rakyat. Kata Sentral Pertumbuhan
Kawasan barat selatan Aceh
Misi Tujuan Sasaran
mendorong peningkatan aktivitas ekonomi dan penguatan ekonomi rakyat; l. Meningkatnya kualitas
infrastruktur yang integratif
dan mendukung
pengembangan sektor agribisnis dan penguatan ekonomi rakyat;
m. Meningkatnya peran kelembagaan petani dan
swasta dalam
pengembangan benih dan bibit unggul; dan
n. Terbinanya Desa Rawan Pangan menjadi Desa Mandiri Pangan. kesehatan yang berkualitas dan terjangkau
a. Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana kesehatan dalam mendukung standar pelayanan minimal (SPM);
b. Meningkatnya akses dan pemerataan kualitas
pelayanan kesehatan dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat; c. Meningkatnya kualifikasi dan
kompetensi sumber daya kesehatan dalam mendukung pelayanan kesehatan
berkualitas;
d. Terwujudnya pengelolaan dan manajemen kesehatan berbasis teknologi informasi. e. Terbebasnya Kabupaten
Nagan Raya dari penyakit menular pada tahun 2013; dan
f. Meningkatnya jaminan kesehatan masyarakat guna mendorong peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Misi 7
Mewujudkan kemandirian energi
meningkatkan kemandirian energi listrik dalam mendukung Kabupaten Nagan Raya
Visi:Sentral Pertumbuhan Kawasan barat selatan Aceh, Maju, Sejahtera, Mandiri, Berlandaskan Syariat Islam dan Tumpuan Sektor Agribisnis dan Ekonomi Rakyat. Kata Sentral Pertumbuhan
Kawasan barat selatan Aceh
Misi Tujuan Sasaran
mendukung Kabupaten Nagan Raya sebagai pusat investasi kawasan barat-selatan Aceh
barat-selatan Aceh investasi kawasan barat-selatan; dan
b. Meningkatnya akses keluarga miskin terhadap pelayanan kelistrikan.
Misi 8
Mewujudkan Bandara Cut Nyak Dien sebagai gerbang udara
masuknya wisatawan domestik dan asing di kawasan barat- selatan Aceh
mengoptimalkan Bandara Cut Nyak Dien sebagai gerbang udara masuknya wisatawan domestik dan asing di kawasan barat-selatan Aceh
a. Meningkatnya sarana dan prasarana bandara Cut Nyak Dien dalam mendukung bandara perintis di wilayah barat-selatan;
b. Terwujudnya pelayanan perhubungan udara yang cepat, ekonomis, dan efisien; c. Meningkatnya wisatawan
domestik dan asing yang berkunjung ke Kabupaten Nagan Raya.
Misi 9
Mewujudkan peningkatan
pendapatan asli daerah (PAD) dalam struktur penerimaan daerah;
meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dalam struktur penerimaan daerah
a. Meningkatnya kontribusi pendapatan asli daerah (PAD) dalam struktur penerimaan daerah; b. Adanya qanun-qanun yang
mendukung pelaksanaan pemungutan PAD; c. Tersedinya data dan
informasi objek-objek PAD yang akurat; dan
d. Terwujudnya pengelolaan PAD berbasis teknologi informasi
Misi 10.
Mewujudkan zona pembangunan di setiap kecamatan berdasarkan potensi, keunikan, dan karakteristik wilayah.
Mengembangkan zona pembangunan di setiap
kecamatan berdasarkan potensi, keunikan, dan karakteristik wilayah
a. Meningkatnya kualitas infrastruktur dasar di setiap kecamatan dalam mendukung percepatan pembangunan; dan
5
5..22..22..StStrraatteeggiidadannArAraahhKeKebbiijjaakkaann a. Perumusan Strategi
Dalam menentukan alternatif strategi pembangunan Kabupaten Nagan Raya dilakukan dengan melakukan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity dan Threats). Melalui analisis data dan proses tahapan sebelumnya, dipetakan kebutuhan informasi untuk analisis SWOT sebagai berikut.
b. Kekuatan-Peluang(Strategi S-O)
Alternatif strategi dengan memadukan kekuatan dan peluang yang dimiliki antara lain:
1. Menjaga perdamaian abadi di seluruh aspek kehidupan secara berkelanjutan;
2. Membangun dan mengembangkan sarana dan prasarana yang menunjang fungsi Kota Suka Makmue sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW);
3. Memanfaatkan posisi strategis untuk menjadikan Kota Suka Makmue sebagai simpul transportasi untuk wilayah barat selatan Provinsi Aceh;
4. Memanfaatkan posisi strategis untuk menjadikan Kota Suka Makmue sebagai pusat pelayanan jasa regional;
5. Memanfaatkan potensi basis di bidang pertanian untuk mengembangkan industri pengolahan hasil pertanian;
6. Meningkatkan daya saing Nagan Raya melalui kerjasama dan kegiatan investasi baik dalam maupun luar negeri guna mempercepat pembangunan; 7. Mengoptimalkan pengelolaan potensi ekonomi daerah dalam mendukung
MP3EI dan percepatan pembangunan daerah;
8. Melakukan kerjasama dengan TKPPA dalam rangka mengembangkan fungsi Kota Suka Makmue sebagai pusat pendidikan regional;
9. Pemanfaatan dana alokasi pendidikan bagi peningkatan mutu pendidikan; 10. Menjamin keberlangsungan pelaksanaan jaminan kesehatan bagi seluruh
masyarakat dengan sistem asuransi sosial yang sejalan dengan program jaminan kesehatan nasional;
11. Mengembangkan dan melestarikan adat dan budaya daerah sebagai salah satu potensi wisata daerah;
12. Menyediakan dokumen perencanaan sebagai landasan pelaksanaan pembangunan;
13. Peningkatan sarana dan prasarana kesehatan untuk peningkatan pelayanan kesehatan secara maksimal;
14. Peningkatan peran lembaga-lembaga adat dan budaya dalam proses pelaksanaan pembangunan;
16. Penegakan Dinul Islam melalui peningkatan pendidikan agama dan peran ulama.
Kekuatan- Ancaman(Strategi S-T)
Alternatif strategi dengan memadukan kekuatan dan ancaman yaitu:
1. Peningkatan kompetensi lulusan pendidikan sesuai tuntutan dunia kerja; 2. Peningkatan daya saing komoditas unggulan dan optimalisasi pasar
domestik;
3. Pemantapan pemahaman dan pelaksanaan Dinul Islam dan sosial budaya; 4. Mengembangkan pembangunan yang ramah lingkungan.
Kelemahan-Peluang(Strategi W-O)
Alternatif strategi dengan memadukan kelemahan dan peluang adalah:
1. Menurunkan angka kemiskinan, pengangguran dan mengurangi disparitas pendapatan melalui peningkatan kualitas SDM dan pengembangan investasi berbasis agroindustri;
2. Peningkatan pelayanan dan perizinan terpadu terutama yang mendukung perdagangan, jasa dan investasi;
3. Peningkatan nilai tambah produk pertanian secara luas melalui pengembangan agroindustri;
4. Meningkatkan peran kelembagaan keuangan dalam percepatan pembangunan ekonomi daerah;
5. Meningkatkan skala usaha ekonomi masyarakat dan pemberdayaan UMKM yang mendukung pencapaian MDGs;
6. Peningkatan peran serta masyarakat dan swasta dalam pengentasan kemiskinan termasuk pemberdayaan penyandang masalah kesejahteraan sosial;
7. Peningkatan tingkat pelayanan pendidikan sesuai standar nasional pendidikan;
8. Peningkatan kualitas dan kapasitas lembaga penyelenggara pendidikan sesuai dengan standar nasional pendidikan;
9. Pemenuhan sumber daya manusia dan sarana pendukung lembaga pendidikan sesuai standar nasional pendidikan;
10. Mengoptimalkan pengelolaan SDA yang tersedia dengan peningkatan produksi, produktivitas, kontinyuitas dan nilai tambah komoditas unggulan sesuai dengan permintaan pasar;
11. Percepatan pembangunan infrastruktur dasar untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat sesuai MDG’s 2015 termasuk mengoptimalkan kerjasama dengan masyarakat internasional;
13. Peningkatan investasi kepariwisataan dan agroindustri; 14. Pembangunan berbasis tata ruang wilayah;
15. Meningkatkan kualitas dan integrasi perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan berdasarkan regulasi;
16. Meningkatkan kualitas dan profesionalisme guru;
17. Meningkatkan dan memperbaiki sistem administrasi pemerintahan;
18. Peningkatan pemahaman masyarakat terhadap praktek demokrasi dan politik yang baik.
Kelemahan-Ancaman(Strategi W-T)
Alternatif strategi dengan memadukan kelemahan dan ancaman yang dihadapi antara lain adalah:
1. Pengembangan dan peningkatan mutu produk serta keahlian tenaga kerja lokal yang kompetitif;
2. Peningkatan pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan serta penerapan regulasi yang maksimal;
3. Peningkatan kerjasama dengan berbagai pemangku kepentingan dalam rangka mempercepat pelaksanaan reformasi birokrasi;
4. Sosialisasi dan edukasi mitigasi bencana kepada masyarakat dan pembentukan pusat studi bencana;
5. Mempermudah birokrasi dalam perizinan investasi;
6. Menghindari pembangunan infrastruktur publik stategis pada zona bencana. 7. Percepatan pembangunan di segala aspek kesehatan untuk keluar dari
status kabupaten bermasalah kesehatan.
5.2.3. Strategi Pembangunan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012-2017
Adapun rumusan Strategi pembangunan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012-2017 diperoleh dari analisa SWOT yang diselaraskan dengan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Nagan Raya periode 2012 – 2017 adalah sebagai berikut dan ada beberapa strategi yang terkait dengan pengembangan prasarana bidang cipta karya.:
Startegi 1 :
Mengimplimentasikan dan menjalankan Syariat I slam secara kaffah;
Startegi 2 :
Startegi 3 :
Mew ujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih,
transparan, dan bertanggung jaw ab;
Strategi 4 :
Mew ujudkan pemanfaatan sumber daya alam dengan tetap
memperhatikan kelestarian lingkungan dan berbasis
pembangunan berkelanjutan;
Strategi 5 :
Mew ujudkan sektor agribisnis sebagai leading sector dalam
mendorong percepatan ekonomi rakyat;
Strategi 6 :
Mew ujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas;
Strategi 7 :
Mew ujudkan kemandirian energi listrik dalam mendukung Kabupaten Nagan Raya sebagai pusat investasi kaw asan barat-selatan Aceh;
Strategi 8 :
Mew ujudkan Bandara Cut Nyak Dien sebagai gerbang udara masuknya w isataw an domestik dan asing di kaw asan barat -selatan Aceh;
Strategi 9 :
Mew ujudkan peningkatan pendapatan asli daerah ( PAD)
dalam struktur penerimaan daerah; dan ;
Strategi 10 :
Mew ujudkan zona pembangunan di setiap kecamat an berdasarkan potensi, keunikan, dan karakteristik w ilayah.;
5.2.4. Arah Kebijakan Pembangunan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012-2017
1. Mengimplementasikan dan menjalankan Syariat I slam secara kaffah;
2. Mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing tinggi , di bidang kesehatan , di bidang pendidikan, dan di bidang ketenagakerjaan;
3. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan, dan bertanggung jawab;
4. Memanfaatkan sumber daya alam secara optimal untuk
kesejahteraan rakyat dengan tetap memperhatikan kelestarian
lingkungan dan berbasis pembangunan berkelanjutan;
5. Mengembangkan sektor agribisnis sebagai leading sector dalam
mendorong percepatan ekonomi rakyat;
6. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas;
7. Mewujudkan kemandirian energi listrik dalam mendukung
Kabupaten Nagan Raya sebagai pusat investasi kawasan
barat-selatan Aceh;
8. Mengoptimalkan Bandara Cut Nyak Dien sebagai gerbang udara
masuknya wisatawan domestik dan asing di kawasan
barat-selatan Aceh;
9. Mewujudkan peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) dalam
struktur penerimaan daerah dan;
10. Mewujudkan zona pembangunan di setiap kecamatan
berdasarkan potensi, keunikan, dan karakteristik wilayah
Arah Kebijakan Pembangunan Tahun Pertama (2013)
Arah kebijakan pada periode tahun pertama memiliki makna strategis mengingat kinerja yang dicapai akan menjadi dasar atau faktor penentu keberhasilan bagi tema pembangunan tahap-tahap berikutnya. Tahap I menjadi dasar bagi penyelarasan kebijakan pembangunan jangka menengah (RPJM) Tahap I. Tema pembangunan pada periode I adalah:
Adapun prioritas pembangunan daerah tahun 2013 yaitu ;
1. Pemberdayaan ekonomi masyarakat, perluasan lapangan kerja dan penanggulangan kemiskinan
2. Pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur dan sumber daya energy pendukung investasi
3. Peningkatan mutu pendidikan dan pemerataan kesempatan belajar 4. Peningkatan mutu dan pemerataan pelayanan kesehatan
5. Pembangunan syariat islam,social dan budaya
6. Penciptaan pemerintah yang baik, bersih dan penyehatan birokrasi pemerintah.
7. Penanganan dan penguranagn resiko bencana.
Arah Kebijakan Pembangunan Tahun Kedua (2014)
Arah kebijakan pada periode tahun kedua di Kabupaten Nagan Raya memiliki makna strategis yang dicapai akan menjadi dasar atau faktor penentu keberhasilan bagi tahap-tahap berikutnya. Tahap II menjadi tahap lanjutan dari kebijakan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Nagan Raya. Pada periode II ini, tema pembangunan Kabupaten Nagan Raya adalah:
“Meningkatkan sektor agribisnis sebagai leading sector dalam mendorong percepatan ekonomi rakyat ”
Arah penguatan infrastruktur pemerintahan dan pembangunan tahun 2014 diarahkan untuk penguatan sarana dan prasarana publik, terutama jalan dan jembatan, peningkatan prasarana dan mutu kesehatan; pengendalian dan pengamanan lalu lintas, meningkatkan prasarana dan mutu pendidikan.
Arah kebijakan pembangunan tahun kedua merupakan lanjutan dari tahun pertama pelaksanaan RPJM Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012-2017 untuk penanganan permasalahan pembangunan yang mendesak seperti pembangunan infrastruktur serta upaya untuk menekan angka kemiskinan, pengangguran dan penguatan ketahanan pangan.
Arah Kebijakan Pembangunan Tahun Ketiga (2015)
“Meningkatkan pembangunan perekonomian yang berbasis sektor Agribisnis untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat”
Arah kebijakan pembangunan tahun ketiga dilaksanakan untuk memastikan kesinambungan upaya-upaya yang telah dilaksanakan dalam periode pembangunan tahun pertama dan kedua dengan tetap menekankan pada perbaikan dan penyempurnaan pelayanan pemerintahan daerah.
Penanganan permasalahan pembangunan yang mendesak seperti kemiskinan dan pengangguran, permukiman layak huni, pangan, pengangguran, infrastruktur dan perumahan layak huni untuk masyarakat miskin serta peningkatan produktivitas komoditi unggulan daerah harus menunjukan hasil nyata di lapangan yang dapat dirasakan masyarakat serta adanya perkembangan yang berarti dalam penyelesaian masalah tersebut.
Arah Kebijakan Pembangunan Tahun Keempat (2016)
Arah kebijakan pada periode tahun keempat di Kabupaten Nagan Raya memiliki arti strategis yang ingin dicapai dan menjadi faktor penentu keberhasilan sebelum memasuki tahap terakhir. Tahun 2016 merupakan tahun keempat pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2012-2017, dimana arah pelaksanaan pembangunan pada tahun ini merupakan proses menuju tahapan akhir dari pondasi awal pembangunan Kabupaten Nagan Raya menuju sebagai sentral pertumbuhan kawasan Barat Selatan yang maju, sejahtera dan mandiri berlandaskan pada syariat islam dengan tumpuan sektor agribisnis dan ekonomi rakyat. Pada periode IV ini, tema pembangunan Kabupaten Nagan Raya adalah:
“Meningkatkan pembangunan perekonomian yang berbasis sektor Agribisnis untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat”
Dengan 6 (enam) isu strategis pembangunan yang mendesak untuk dilaksanakan yaitu :
1. Penegakan Syariat Islam secara kaffan;
2. Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat Nagan Raya; 3. Peningkatan Infrastruktur yang terintegritas;
4. Peningkatan Kualitas Pendidikan; 5. Pemberdayaan ekonomi masyarakat;
Tabel 5.6. Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Nagan Raya Terkait Bidang Cipta Karya
Visi :Mewujudkan kabupaten nagan raya sebagai sentral pertumbuhan kawasan barat selatan aceh yang maju, sejahtera, dan mandiri berlandaskan pada syariat slam
dengan tumpuan sektor agribisnis dan ekonomi rakyat Misi 1 :
Mengimplimentasikan dan menjalankan Syariat Islam secara kaffah;
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
mengwujudkan
pemahaman dan pengamalan ajaran Islam dalam sendi kehidupan
masyarakat;
2. Meningkatnya peran MPU dan ulama dalam pembinaan ummat dan penegakan Syariat Islam secara kaffah; 3. Meningkatnya peran
MPU dan ulama dalam pembinaan ummat dan penegakan Syariat Islam secara kaffah 4. Meningkatnya
kapasitas dan fungsi dayah dan Wilayatul Hisbah dalam mengawasi,
mengaktualisasikan, dan
mengimplementasika n nilai-nilai Islami dalam mendorong penegakan Syariat Islam;
5. Terciptanya kualitas tempat ibadah dan kelembagaan keagamaan dalam memperkuat nilai-nilai keagamaan dan sebagai sarana pembelajaran agama Islam; dan ;
6 Terbinanya kerukunan
1. Peningkatan syiar Islam dan kegiatan keagamaan dalam upaya penguatan pemahaman dan pengamalan ajaran Islam dalam setiap kehidupan
bermasyarakat; 2. Peningkatan
sosialisasi dan penguatan
pelaksanaan qanun-qanun Syariat Islam; 3. Penguatan fungsi dan
peran MPU/ulama dalam setiap
perumusan kebijakan pembangunan yang berkenaan dengan keagamaan dan sosial kemasyarakatan, pembinaan ummat, serta merespon secara cepat berbagai isu-isu dan dinamika
pelaksanaan Syariat Islam;
4. Penguatan kapasitas wilayatul hisbah dan lembaga sosial keagamaan dalam mengawasi dan menyahuti dinamika dalam kehidupan masyarakat yang bertentangan nilai-nilai Islami melalui
kerjasama yang harmonis dan
pelibatan secara aktif masyarakat dan dalam mengawasi dan menegakkkan Syariat
1.Meningkatkan kualitas pemahaman dan pengamalan ajaran Islam secara kaffah dalam setiap dalam setiap proses kegiatan
pembangunan; 2.Meningkatkan syiar
Islam, kegiatan keagamaan, serta penyuluhan dan bimbingan
keagamaan dalam upaya penguatan aqidah dan pemberdayaan ummat yang beriman dan bertaqwa sehingga terhindar dari kegiatan-kegiatan asusila dan pelanggaran Syariat Islam;
3.Menguatkan fungsi dan peran ulama sebagai pengayom dalam kehidupan keagamaan dan sosial
kemasyarakatan serta berperan signifikan dalam merumuskan dan menetapkan kebijakan pembangunan daerah;
dan keharmonisan antar ummat beragama, serta antara umara dan ulama dalam mendukung
percepatan
pembangunan daerah
Islam secara kaffah; 6. Penyediaan secara
memadai dan berkesinambungan sarana dan prasarana keagamaan serta pemanfaatan secara optimal tempat peribadatan sebagai pemberdayaan umat yang beriman dan bertaqwa; dan 7. Penguatan hubungan
yang harmonis antara ulama dan umara dalam mendorong yang dapat merusak akidah masyarakat.
peribadatan sebagai pemberdayaan umat yang beriman dan bertaqwa;
5.Melakukan sosialisasi secara berkesinambungan qanun-qanun Syariat Islam; dan
6.Meningkatkan kapasitas wilayatul hisbah dan lembaga sosial keagamaan, termasuk peran aktif seluruh komponen masyarakat dan dukungan dari aparat penegak hukum
Visi :Mewujudkan kabupaten nagan raya sebagai sentral pertumbuhan kawasan barat selatan aceh yang maju, sejahtera, dan mandiri berlandaskan pada syariat slam
dengan tumpuan sektor agribisnis dan ekonomi rakyat
Misi 2 :
Mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing tinggi;.
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
tujuan misi
1. Meningkatnya taraf pendidikan masyarakat; 2. Tersedianya secara
memadai sarana dan prasarana pendidikan di setiap strata pendidikan sesuai standar pelayanan minimal (SPM); 3. Meningkatnya akses
dan pemeratan pelayanan pendidikan yang bermutu dan berkualitas; dan 4. Meningkatnya
kompotensi guru serta tenaga kependidikan dalam mendorong peningkatan pelayanan
1. Peningkatan akses dan pemerataan pelayanan pendidikan anak usia dini
(PAUD) dan Taman
Kanak-Kanak/Raudhatul Atfal (TK/RA); 2. Peningkatan mutu
pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan standar nasional;
3. Peningkatan kualitas sarana dan
prasarana pendidikan sesuai SPM
pendidikan; 4. Perluasan layanan
1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sumber daya kesehatan, baik medis maupun non medis yang merata antarwilayah secara bertahap dan sesuai kebutuhan daerah guna terciptanya
pelayanan kesehatan yang optimal bagi masyarakat; 2. Meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan melalui penyediaan sarana dan
pendidikan berkualitas. pendidikan non-formal yang bermutu dan berkualitas;
5. Penguatan sinergitas pembangunan dan integrasi kurikulum pendidikan umum dan keagamaan (sekolah,
kompetensi dan profesionalitas tenaga pendidik/guru dan tenaga dan lain sebagainya, diharapkan menjadi umpan balik terhadap peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Nagan Raya; dan
7. Peningkatan
sosialisasi dan peran aktif kelompok masyarakat/dunia usaha (swasta) untuk memberi perhatian RSUD Ujong Fatihah menjadi B+ dan membangun rumah sakit Ibu dan Anak sebagai bagian dari upaya mendukung
masyarakat dalam rangka preventif dan promotif terhadap berbagai penyakit menular yang 4. Meningkatkan dan
menyediakan sistem
perhatian yang lebih pelayanan
kesehatan bagi masyarakat yang kurang beruntung (miskin, cacat, dan berkelainan); 5. Mengembangkan
Misi di bidang
1. Meningkatnya kualitas tenaga penyuluh pertanian; dan
2. Meningkatnya kualitas petani dan pelaku usaha agribisnis
Peningkatan kualitas dan kompetensi tenaga kerja guna terciptanya tenaga kerja yang handal dan profesional
1. Meningkatkan kualifikasi dan kompetensi tenaga kerja melalui pengembangan pengetahuan dan keterampilan sesuai potensi keahlian secara sistematis dan terpadu sehingga mampu menghadapi persaingan yang semakin kompetitif di era global; dan 2. Mendorong
Misi di bidang kesehatan,
1. Terciptanya lingkungan hidup yang sehat. 2. Berkurangnya angka ke
sakitan dan kematian p enyakit serta KLB. 3. Terciptanya kemandiria
n masyarakat untuk ber perilaku hidup sehat dal am rangka mengatasi masalah kesehatan. 4. Terwujudnya peningkat
an gizi masyakarakat. 5. Terwujudnya pembinaa
n, pengendalian dan pe ngawasan di bidang far masi termasuk obat asli I ndonesia, makanan d an minuman dan perbe kalan kesehatan. 6. Terwujudnya peningkat
an akses masyarakat ak an pelayanan kesehata n yang bermutu dan ter tanganinya kasus/ perm asalahan kesehatan pa da kelompok masyarak at rentan,daerah perbat asan dan terpencil. 7. Terwujudnya peningkat
1. Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat
2. Berkurangnya angka kesakitan akibat penyakit menular 3. Berkurangnya
disparitas status kesehatan dan status gizi antar Kecamatan dan antar tingkat sosial ekonomi serta gender risiko finansial akibat gangguan kesehatan bagi seluruh
penduduk, terutama penduduk miskin 5. Meningkatnya
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada tingkat rumah tangga
6. Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan strategis di
1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sumber daya kesehatan, baik medis maupun non medis yang merata antarwilayah secara bertahap dan sesuai kebutuhan daerah guna terciptanya
pelayanan kesehatan yang optimal bagi masyarakat; 2. Meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan melalui penyediaan sarana dan
s sumber daya kesehat an melalui pengemban gan dan implementasi r egulasi dan pengemban gan profesionalisme. 8. Terwujudnya kesiapan
sumber daya kesehatan dalam menghadapi per saingan global.
9. Terwujudnya sistem inf ormasi kesehatan terpa du, dan pemanfaatan h asil penelitian dalam pe ngambilan keputusan. 10. Meningkatkan cakupan
jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat khususnya masyarakat miskin dan rentan mela lui Jamkesmas/ Jamkes da.
11. Terwujudnya pelayanan kesehatan berbasis kin erja sesuai peraturan y ang berlaku.
Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK).
7. Seluruh Kecamatan melaksanakan program pengendalian penyakit tidak menular.
8. Seluruh Kecamatan melaksanakan
masyarakat dalam rangka preventif dan promotif terhadap berbagai penyakit menular yang 4. Meningkatkan dan
menyediakan sistem
perhatian yang lebih pelayanan
kesehatan bagi masyarakat yang kurang beruntung (miskin, cacat, dan berkelainan); 5. Mengembangkan