Tahun 2016 - 2020 Page III-1 BAB III
ARAHAN STRATEGIS NASIONAL BIDANG CIPTA KARYA UNTUK KABUPATEN ACEH TENGAH
3.1. Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN)
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) disusun melalui Peraturan
Pemerintah No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN)
yang dijadikan sebagai pedoman untuk:
a. Penyusunan rencana pembangunan jangka panjang nasional,
b. Penyusunan rencana pembangunan jangka menengah nasional,
c. Pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang di wilayah nasional,
d. Perwujudan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan perkembangan antarwilayah provinsi, serta keserasian antarsektor,
e. Penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi,
f. Penataan ruang kawasan strategis nasional, dan
g. Penataan ruang wilayah provinsi dan kabupaten/kota. Arahan yang harus diperhatikan
dari RTRWN untuk ditindaklanjuti ke dalam RPI2-JM kabupaten/ kota adalah sebagai
berikut:
a. Penetapan Pusat Kegiatan Nasional (PKN)
Kriteria:
i. Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul utama
kegiatan ekspor-impor atau pintu gerbang menuju kawasan internasional,
Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai pusat kegiatan
industri dan jasa skala nasional atau yang melayani beberapa provinsi, dan/atau,
iii. Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul utama transportasi skala nasional atau melayani beberapa provinsi.
b. Penetapan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW)
Kriteria:
i. Kawasan Perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul kedua
kegiatan ekspor-impor yang mendukung PKN,
Tahun 2016 - 2020 Page III-2 industri dan jasa yang melayani skala provinsi atau beberapa kabupaten,
dan/atau,
iii. Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul transportasi yang melayani skala provinsi atau beberapa kabupaten.
c. Penetapan Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN)
Kriteria:
i. Pusat perkotaan yang berpotensi sebagai pos pemeriksaan lintas batas dengan negara tetangga,
ii. Pusat perkotaan yang berfungsi sebagai pintu gerbang internasional yang
menghubungkan dengan negara tetangga,
iii. Pusat perkotaan yang merupakan simpul utama transportasi yang
menghubungkan wilayah sekitarnya, dan/atau,
iv. Pusat perkotaan yang merupakan pusat pertumbuhan ekonomi yang dapat
mendorong perkembangan kawasan di sekitarnya.
d. Penetapan Kawasan Strategis Nasional (KSN)
Penetapan kawasan strategis nasional dilakukan berdasarkan kepentingan:
i. Pertahanan dan keamanan,
a) Diperuntukkan bagi kepentingan pemeliharaan keamanan dan pertahanan negara berdasarkan geostrategi nasional,
b) Diperuntukkan bagi basis militer, daerah latihan militer, daerah pembuangan
amunisi dan peralatan pertahanan lainnya, gudang amunisi, daerah uji coba
sistem persenjataan, dan/atau kawasan industri sistem pertahanan, atau,
c) Merupakan wilayah kedaulatan negara termasuk pulau-pulau kecil terluar
yang berbatasan langsung dengan negara tetangga dan/atau laut lepas.
ii. Pertumbuhan ekonomi,
a) Memiliki potensi ekonomi cepat tumbuh,
b) Memiliki sector unggulan yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi nasional,
c) Memiliki potensi ekspor, didukung jaringan prasarana dan fasilitas penunjang
Tahun 2016 - 2020 Page III-3 d) Memiliki kegiatan ekonomi yang memanfaatkan teknologi tinggi,
e) Berfungsi untuk mempertahankan tingkat produksi pangan nasional dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan nasional,
f) Berfungsi untuk mempertahankan tingkat produksi sumber energi dalam rangka mewujudkan ketahanan energi nasional, atau,
g) Ditetapkan untuk mempercepat pertumbuhan kawasan tertinggal.
iii.Sosial dan budaya
a) Merupakan tempat pelestarian dan pengembangan adat istiadat atau budaya nasional,
b) Merupakan prioritas peningkatan kualitas sosial dan budaya serta jati diri bangsa,
c) Merupakan asset nasional atau internasional yang harus dilindungi dan
dilestarikan,
d) Merupakan tempat perlindungan peninggalan budaya nasional,
e) Memberikan perlindungan terhadap keanekaragaman budaya, atau;
f) Memiliki potensi kerawanan terhadap konflik sosial skala nasional.
iv. Pendayagunaan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi :
a) Diperuntukkan bagi kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdasarkan lokasi sumber daya alam strategis nasional, pengembangan antariksa, serta tenaga atom dan nuklir;
b) Memiliki sumber daya alam strategis nasional;
c) Berfungsi sebagai pusat pengendalian dan pengembangan antariksa;
d) Berfungsi sebagai pusat pengendalian tenaga atom dan nuklir, atau;
e) Berfungsi sebagai lokasi penggunaan teknologi tinggi strategis.
v. Fungsi dan daya dukung lingkungan hidup.
a) Merupakan tempat perlindungan keanekaragaman hayat
b) Merupakan aset nasional berupa kawasan lindung yang ditetapkan bagi
perlindungan ekosistem, flora dan/atau fauna yang hampir punah atau
diperkirakan akan punah yang harus dilindungi dan/atau dilestarikan,
Tahun 2016 - 2020 Page III-4 berpeluang menimbulkan kerugian negara,
d) Memberikan perlindungan terhadap keseimbangan iklim makro,
e) Menuntut prioritas tinggi peningkatan kualitas lingkungan hidup,
f) Rawan bencana alam nasional,
g) Sangat menentukan dalam perubahan rona alam dan mempunyai dampak luas terhadap kelangsungan kehidupan.
Tabel 3.1
Penetapan Lokasi Pusat kegiatan Nasional (PKN) dan Pusat Kegiatan Wilayah
(PKW) Berdasarkan PP Nomor 26 Tahun 2008 tentang RTRWN di Provinsi Aceh
NO PKN PKW
(1) (3) (4)
1 Lhokseumawe Sabang, Banda Aceh, Takengon, Meulaboh
Tabel 3.2
Penetapan Lokasi Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) Berdasarkan PP Nomor 26 Tahun 2008 tentang RTRWN
PUSAT
NO
KEGIATAN
STATUS PROVINSI
STRATEGIS NASIONAL
(1) (2) (3) (4)
Tahun 2016 - 2020 Page III-5 Tabel 3.3
Penetapan Kawasan Strategis Nasional (KSN) Berdasarkan PP Nomor 26 Tahun 2008 tentang RTRWN
KAWASAN
Lhokseumawe Lhokseumawe Aceh
Darussala
Pengembangan Aceh Aceh
Ekonomi Terpadu
Ekosistem Leuser Hidup
(Aceh Barat, Nagan
Raya, Aceh
Aceh Barat Daya, Aceh
Darussala m Selatan, Aceh Singkil, Subulussalam, Aceh
Perbatasan Laut Dan Aceh
RI termasuk 2
Tahun 2016 - 2020 Page III-6 3.2. ARAHAN STRATEGIS NASIONAL
3.2.1. Kawasan Strategis Nasional (KSN)
Sesuai dengan arahan pada Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Kawasan Strategis Nasional (KSN) adalah wilayah
yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting
secara nasional terhadap kedaulatan negara, pertahanan dan keamanan negara, ekonomi,
sosial, budaya, dan/atau lingkungan, termasuk wilayah yang telah ditetapkan sebagai
warisan dunia. Penetapan Kawasan Strategis Nasional dilakukan berdasarkan beberapa
kepentingan, yaitu:
a. pertahanan dan keamanan
b. pertumbuhan ekonomi
c. sosial dan budaya
d. pendayagunaan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi
e. fungsi dan daya dukung lingkungan hidup
Berdasarkan Pusat kegiatan Nasional (PKN) dan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW)
Berdasarkan PP Nomor 26 Tahun 2008 tentang RTRWN , Kabupaten Aceh Tengah ( Kota
Takengon) merupakan PKW untuk PKN Provinsi Aceh, Selain itu Kabupaten Aceh Tengah
juga berada di Kawasan Strategis Nasional Ekosistem Leuser
Sesuai dengan arahan pada PP Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional, Pusat Kegiatan Nasional atau PKN adalah kawasan perkotaan yang
berfungsi untuk melayani kegiatan skala internasional, nasional, atau beberapa provinsi.
Penetapan PKN dilakukan berdasarkan beberapa kriteria yang terdapat pada pasal 14,
yaitu sebagai berikut:
a. kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul utama kegiatan
ekspor-impor atau pintu gerbang menuju kawasan internasional
b. kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai pusat kegiatan industri
dan jasa skala nasional atau yang melayani beberapa provinsi
c. kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul utama
Tahun 2016 - 2020 Page III-7 Tabel 3.5.
Matriks Isian Lokasi KSN, PKSN, PKN, PKI MP3EI, dan KEK di Kota Banda Aceh
KSN
3.2.2. PRIORITAS KABUPATEN ACEH TENGAH BIDANG CIPTA KARYA
Penyelenggaraan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya salah satunya
mengacu pada Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota. Dengan mengacu kepada peraturan perundangan tersebut, maka
prioritas penanganan infrastruktur Bidang Cipta Karya diarahkan pada kabupaten/kota
yang berfungsi strategis secara nasional. Pada pelaksanaannya, alokasi APBN Bidang Cipta
Karya terdapat 5 (lima) klaster penanganan Bidang Cipta Karya sebagai berikut:
a. Klaster A, merupakan kabupaten/kota prioritas strategis nasional yang termasuk
dalam Pusat Kegiatan Nasional (PKN), Pusat-Pusat Kegiatan Strategis Nasional
(PKSN) di dalam KSN dan kabupaten/kota di dalam kawasan metropolitan, serta
kawasan strategis lainnya (KEK, MP3EI) yang telah memiliki Perda RTRW dan Perda
Tahun 2016 - 2020 Page III-8 b. Klaster B, merupakan kabupaten/kota prioritas strategis nasional yang termasuk
dalam Pusat Kegiatan Nasional (PKN), Pusat-Pusat Kegiatan Strategis Nasional
(PKSN) di dalam KSN dan kabupaten/kota di dalam kawasan metropolitan, serta
kawasan strategis lainnya (KEK, MP3EI) yang telah memiliki Perda RTRW.
c. Klaster C, terdiri dari kabupaten/kota yang menjadi prioritas pemenuhan Standar
Pelayanan Minimal (SPM), berdasarkan karakteristik antara lain daerah yang rawan
bencana alam, memiliki cakupan air minum/sanitasi rendah, permukiman kumuh,
dan daerah kritis atau miskin.
d. Klaster D ditujukan dalam rangka pengembangan kegiatan pemberdayaan
masyarakat Bidang Cipta Karya yang bertujuan penanggulangan kemiskinan di
perkotaan dan perdesaan.
e. Klaster E ditujukan untuk kabupaten/kota yang memiliki program inovasi baru
Bidang Cipta Karya yang diusulkan secara kompetitif dan selektif.
Kabupaten Aceh Tengah pada saat ini masih berada di Klaster C, karena belum