• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V - DOCRPIJM 1504060324BAB 5 Keterpaduan Final Cetak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB V - DOCRPIJM 1504060324BAB 5 Keterpaduan Final Cetak"

Copied!
88
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Akhir

Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Grobogan Tahun 2013-2017

III - 1

BAB V

KETERPADUAN STRATEGI

PENGEMBANGAN KABUPATEN

5.1 Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota 5.1.1 tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang wilayah

Kajian kebijakan dan strategi pembangunan dilakukan terhadap RTRW Provinsi Jawa Tengah dan RTRW Kabupaten Grobogan tahun 2011 – 2031.

 Tujuan dari penataan ruang

Mewujudkan ruang Kabupaten berbasis pertanian yang optimal, berdaya saing dan berwawasan lingkungan dengan didukung oleh sektor perdagangan, jasa, pertambangan dan pariwisata.

 Visi penataan ruang wilayah Kabupaten Grobogan diarahkan :

“Terwujudnya Kabupaten Grobogan Sebagai Daerah Industri dan Perdagangan Berbasis Pertanian yang Berwawasan Lingkungan.”

 Misi penataan ruang wilayah Kabupaten Gobogan untuk mewujudkan visi tersebut meliputi:

1) Melaksanakan Tata Kelola Pemerintahan, Koordinasi dan Kemitraan yang baik Untuk Mengembangkan Kapasitas Kelembagaan Sehingga Terwujud Integrasi, Sinkronisasi, Antara Ekonomi Dan Ekologi Dalam Pembangunan Grobogan Berkelanjutan;

2) Mewujudkan Kebijakan, Pencegahan Kerusakan dan Pengendalian Pencemaran Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup dalam rangka pelestarian fungsi lingkungan hidup untuk mendukung Tercapainya Pembangunan Berkelanjutan; 3) Mewujudkan pengembangan teknologi informasi dan data SDA dan lingkungan hidup

yang berkualitas dan berdaya guna.

 Kebijakan dan Strategi penataan ruang wilayah, meliputi :

A. Pengembangan sistem pusat pelayanan dengan mengintegrasikan pusat pelayanan perkotaan dan perdesaan di seluruh wilayah Kabupaten terutama dalam koridor pengembangan Kedungsepur.

1. Meningkatkan peran dan fungsi kawasan perkotaan Purwodadi sebagai simpul strategis pengembangan wilayah koridor Kedungsepur;

(2)

Laporan Akhir

Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Grobogan Tahun 2013-2017

III - 2

3. Mendorong pertumbuhan kawasan perkotaan baru yang dipromosikan sesuai dengan kewenangan kabupaten;

4. Mengembangkan kawasan perkotaan PPK di wilayah Kabupaten; 5. Meningkatkan peran dan fungsi kawasan perdesaan; dan

6. Meningkatkan dan mengembangkan jangkauan pelayanan PPL.

B. Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana wilayah secara terpadu guna mendukung posisi strategis Kabupaten di bagian timur Jawa Tengah;

1. Meningkatkan aksesibilitas antar pusat perkotaan, antar pusat desa, antar pusat perkotaan dan pusat desa; dan

2. Mengembangkan sistem jaringan prasarana wilayah secara menyeluruh dengan memprioritaskan dan mengintegrasikan sistem prasarana transportasi, pengairan, energi, telekomunikasi dan lingkungan.

C. Pengembangan kawasan peruntukan industri dan kawasan agropolitan Kutosaringan yang berdaya saing dalam skala pelayanan nasional;

1. Mengembangkan kawasan peruntukan industri untuk mewujudkan nilai tambah dan meningkatkan perekonomian daerah;

2. Mempersiapkan dan mengembangkan kawasan industri yang mampu mendukung pengembangan wilayah Kedungsepur;

3. Mengembangkan kawasan peruntukan pertanian secara terpadu;

4. Mengembangkan kegiatan agroindustri di kawasan agropolitan Kutosaringan;

5. Meningkatkan pelayanan perdesaan dan pusat pertumbuhan ekonomi di kawasan agropolitan Kutosaringan; dan

6. Memantapkan kawasan sentra produksi dan kawasan pemasaran.

D. Pengembangan sentra pemasaran hasil komoditas unggulan Kabupaten yang didukung peningkatan produktifitas hasil komoditasnya;

1. Meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan pemasaran hasil komoditas unggulan kabupaten;

2. Membangun sentra pemasaran baru;

3. Meningkatkan peran PKL sebagai pengumpul dan distribusi hasil komoditas unggulan; dan

4. Meningkatkan aksesibilitas antar pusat produksi dan pusat pemasaran.

E. Pengelolaan fungsi kawasan sesuai daya dukung lahan, daya tampung kawasan, dan konservasi sumberdaya alam demi pengembangan wilayah berkelanjutan;

1. Menetapkan dan meningkatkan fungsi kawasan lindung;

(3)

Laporan Akhir

Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Grobogan Tahun 2013-2017

III - 3

3. Melestarikan fungsi dan daya dukung lingkungan di kawasan perlindungan setempat; 4. Mengarahkan sebagian kawasan rawan bencana sebagai kawasan lindung;

5. Melestarikan fungsi dan daya dukung lingkungan di kawasan karst; 6. Mengembangkan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan;

7. Melestarikan sumber air dan mengembangkan sistem cadangan air untuk musim kemarau;

8. Memelihara kawasan peninggalan sejarah dan situs budaya sebagai objek penelitian dan pariwisata;

9. Mengoptimalkan pengelolaan kawasan peruntukan hutan produksi dan hutan rakyat; dan

10. Mengembangkan kawasan peruntukan pertambangan dan peruntukan industri berwawasan lingkungan.

F. Pengembangan kawasan pertanian pangan berkelanjutan dalam mendukung ketahanan pangan nasional; dan

1. Menetapkan kawasan pertanian pangan berkelanjutan secara optimal untuk meningkatkan ketahanan pangan masyarakat Kabupaten dan menunjang keberadaan kawasan permukiman;

2. Mempertahankan luasan lahan sawah beririgasi teknis dan mengembangkan lahan sawah beririgasi teknis baru pada kawasan potensial;

3. Mengoptimalkan kawasan pertanian lahan kering; dan

4. Meningkatkan dan mengembangkan infrastruktur yang mendukung pengembangan pertanian.

G. Peningkatan fungsi kawasan untuk mendukung pertahanan dan keamanan negara. 1. Mendukung penetapan kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan negara; 2. Mengembangkan kegiatan budidaya secara selektif di dalam dan di sekitar kawasan

pertahanan dan keamanan untuk menjaga fungsi dan peruntukannya;

3. Mengembangkan kawasan lindung dan/atau kawasan budidaya tidak terbangun di sekitar kawasan pertahanan dan keamanan sebagai zona penyangga yang memisahkan kawasan tersebut dengan kawasan budi daya terbangun; dan

4. Turut serta menjaga dan memelihara aset-aset pertahanan/TNI.

5.1.2 Rencana Struktur Tata Ruang Wilayah Kabupaten Grobogan

(4)

Laporan Akhir

Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Grobogan Tahun 2013-2017

III - 4

simpul pelayanan sosial, budaya, ekonomi, dan/atau administrasi masyarakat di wilayah kabupaten, yang terdiri atas:

a. PKN yang berada di wilayah kabupaten; b. PKW yang berada di wilayah kabupaten; c. PKL yang berada di wilayah kabupaten; d. PKSN yang berada di wilayah kabupaten; dan

e. Pusat-pusat lain di dalam wilayah kabupaten yang wewenang penentuannya ada pada pemerintah daerah kabupaten, yaitu:

1) Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) merupakan kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala kecamatan atau beberapa desa; dan

2) Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) merupakan pusat permukiman yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala antar desa.

Sistem jaringan prasarana wilayah kabupaten meliputi sistem prasarana transportasi, energi, telekomunikasi, dan sumber daya air yang mengintegrasikannya dan memberikan layanan bagi fungsi kegiatan yang ada di wilayah kabupaten.

Besar atau jangkauan pusat permukiman dapat dilihat pada pusat-pusat pelayanan yang ada, semakin banyak/besar pusat pelayanan tersebut akan semakin besar dan semakin luas pula jangkauan yang dilayani. Dalam proses pengembangan wilayah Kabupaten Grobogan, pusat-pusat pelayanan dibagi sebagai berikut :

a. Sistem Perkotaan

1) Rencana pengembangan sistem perkotaan terdiri atas: a) rencana sistem pusat kegiatan; dan

b) rencana fungsi pusat kegiatan.

2) Rencana sistem pusat kegiatan terdiri atas:

a)Kawasan perkotaan Purwodadi sebagai bagian dari PKN Semarang – Kendal – Demak – Ungaran - Purwodadi (Kedungsepur);

b)PKL meliputi:

 Kawasan perkotaan Purwodadi;

 Kawasan perkotaan Gubug; dan

 Kawasan perkotaan Godong. c) PKLp meliputi:

 Kawasan perkotaan Wirosari; dan

 Kawasan perkotaan Kradenan. d)PPK meliputi:

 Kawasan perkotaan Tegowanu;

 Kawasan perkotaan Tanggungharjo;

 Kawasan perkotaan Kedungjati;

 Kawasan perkotaan Klambu;

 Kawasan perkotaan Brati;

(5)

Laporan Akhir

Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Grobogan Tahun 2013-2017

III - 5  Kawasan perkotaan Penawangan;

 Kawasan perkotaan Karangrayung;

 Kawasan perkotaan Toroh;

 Kawasan perkotaan Geyer;

 Kawasan perkotaan Pulokulon;

 Kawasan perkotaan Gabus;

 Kawasan perkotaan Ngaringan; dan

 Kawasan perkotaan Tawangharjo. 3) Rencana fungsi pusat kegiatan terdiri atas:

a) PKL dengan fungsi pengembangan sebagai kawasan perdagangan dan jasa, industri, perekonomian untuk skala regional, pendidikan, kesehatan, peribadatan;

b) PKLp dengan fungsi pengembangan sebagai kawasan perdagangan dan jasa, perekonomian untuk skala lokal, pendidikan, kesehatan, peribadatan; dan c) PPK dengan fungsi pengembangan sebagai kawasan pusat pelayanan skala antar

kecamatan yaitu fasilitas pendidikan, kesehatan, peribadatan, perdagangan dan jasa, perekonomian untuk skala lokal.

b. Sistem Perdesaan

1) Rencana pengembangan sistem perdesaan terdiri atas: a) pengembangan PPL; dan

b) pengembangan kawasan agropolitan.

2) Pengembangan PPL dengan fungsi utama sebagai pusat koleksi dan distribusi hasil pertanian dan pelayanan permukiman perdesaan meliputi:

a) Desa Karangasem Kecamatan Wirosari ; b) Desa Boloh Kecamatan Toroh;

c) Desa Jeketro Kecamatan Gubug;

d) Desa Nambuhan Kecamatan Purwodadi; e) Desa Putatsari Kecamatan Grobogan; f) Desa Trowolu Kecamatan Ngaringan; g) Desa Simo Kecamatan Kradenan;

h) Desa Kapung Kecamatan Tanggungharjo; i) Desa Sedadi Kecamatan Penawangan; j) Desa Telawah Kecamatan Karang Rayung; k) Desa Karanglangu Kecamatan Kedungjati; dan l) Desa Jambon Kecamatan Pulokulon

3) Pengembangan kawasan agropolitan meliputi:

a) Kecamatan Pulokulon dengan produksi jagung dan kedelai; b) Kecamatan Toroh dengan produksi jagung;

c) Kecamatan Wirosari dengan produksi sapi potong dan jagung; dan

(6)

Laporan Akhir

Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Grobogan Tahun 2013-2017

III - 6

 Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman

(7)

Laporan Akhir

Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Grobogan Tahun 2013-2017

III - 7

(8)

Laporan Akhir

Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Grobogan Tahun 2013-2017

III - 8

5.1 Rencana Pola Ruang Kabupaten Grobogan a. Pola Ruang Kawasan Lindung

Kawasan Lindung merupakan kawasan yang memiliki fungsi untuk melindungi dan melestarikan fungsi sumber daya alam, sumber daya buatan serta nilai budaya dan sejarah bangsa. Kawasan lindung harus dilindungi dari kegiatan-kegiatan budidaya yang dapat mengurangi atau merusak fungsi lindungnya. Kawasan lindung yang dimaksud adalah kawasan yang memberikan perlindungan kawasan bawahannya, kawasan perlindungan setempat, kawasan ruang terbuka hijau, kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya, kawasan rawan bencana alam, kawasan lindung geologi dan kawasan lindung lainnya.

.

b. Pola Ruang Kawasan Budidaya

Kawasan budidaya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumber daya buatan. Kawasan budidaya yang dimaksdu adalah kawasan peruntukan hutan produksi, hutan rakyat, pertanian, perikanan, pertambangan, industri, pariwisata, permukiman dan kawasan peruntukan lainnya.

(9)

Laporan Akhir

Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Grobogan Tahun 2013-2017

III - 9

TABEL 5. 1 ARAHAN RTRW KABUPATEN GROBOGAN UNTUK BIDANG CIPTA KARYA

ARAHAN POLA RUANG ARAHAN STRUKTUR RUANG

KAWASAN LINDUNG

1. Kawasan Lindung

Kawasan Yang Memberikan Perlindungan Kawasan Bawahannya.

a. Kawasan yang memberikan perlindungan kawasan bawahannya terdiri atas: a. kawasan lindung yang dikelola oleh masyarakat; dan

b. kawasan resapan air.

b. Kawasan lindung yang dikelola oleh masyarakat terdapat di Kecamatan Klambu, Kecamatan Brati, Kecamatan Grobogan, Kecamatan Tawangharjo, Kecamatan Wirosari, Kecamatan Kedungjati, Kecamatan Tanggungharjo, Kecamatan Karangrayung, Kecamatan Toroh dan Kecamatan Geyer.

c. Kawasan resapan air meliputi: Kecamatan Klambu, Kecamatan Brati, Kecamatan Grobogan, Kecamatan Tawangharjo, Kecamatan Wirosari, Kecamatan Ngaringan, Kecamatan Tanggungharjo, Kecamatan Kedungjati, Kecamatan Karangrayung, Kecamatan Toroh, Kecamatan Geyer, Kecamatan Pulokulon, Kecamatan Kradenan dan Kecamatan Gabus.

2. Ruang Terbuka Hijau

(1)Rencana kawasan Ruang Terbuka Hijau di Kabupaten Grobogan, terdiri atas : a. RTH publik; dan

b. RTH privat.

(2) Ruang terbuka hijau publik, terdiri atas : a. lapangan olahraga;

b. taman dan hutan kota;

c. tempat pemakaman umum; dan d. jalur hijau.

(3) Lapangan olahraga dipertahankan seluas kurang lebih 27 hektar meliputi :

a. Lapangan olah raga yang terdapat di Kecamatan Kedungjati yaitu lapangan olah raga di Desa Kedungjati;

b. Lapangan olah raga yang terdapat di Kecamatan Karangrayung yaitu lapangan olah raga di Desa Sumberjosari dan Desa Mojoagung;

c. Lapangan olah raga yang terdapat di Kecamatan Penawangan yaitu lapangan olah raga di Desa Ngeluk dan Desa Penawangan;

d. Lapangan olah raga yang terdapat di Kecamatan Toroh yaitu lapangan olah raga di Desa

I. RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH KABUPATEN 1) Rencana struktur ruang wilayah Kabupaten terdiri atas:

a. rencana pengembangan sistem pusat pelayanan; dan b. rencana pengembangan sistem jaringan prasarana wilayah. 2) Rencana struktur ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

digambarkan dalam peta sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. 3) Kawasan perkotaan di 19 (sembilan belas) ibukota kecamatan dan

kawasan strategis di Kabupaten Grobogan akan diatur lebih lanjut dengan RDTR yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah tersendiri.

II. Rencana pengembangan sistem pusat pelayanan terdiri atas: a. rencana pengembangan sistem perkotaan; dan

b. rencana pengembangan sistem perdesaan.

II.1 Rencana Pengembangan Sistem Perkotaan

a) Rencana pengembangan sistem perkotaan terdiri atas: a. rencana sistem pusat kegiatan; dan

b. rencana fungsi pusat kegiatan.

b) Rencana sistem pusat kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri atas:

a. Kawasan perkotaan Purwodadi sebagai bagian dari PKN Kendal – Demak – Ungaran – Salatiga – Semarang – Purwodadi yang selanjutnya disebut Kedungsepur;

b. PKL meliputi:

1. Kawasan perkotaan Purwodadi; 2. Kawasan perkotaan Gubug; dan 3. Kawasan perkotaan Godong. c. PKLp meliputi:

(10)

Laporan Akhir

Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Grobogan Tahun 2013-2017

III - 10

ARAHAN POLA RUANG ARAHAN STRUKTUR RUANG

Depok;

e. Lapangan olah raga yang terdapat di Kecamatan Geyer yaitu lapangan olah raga di Desa Ledokdawan;

f. Lapangan olah raga yang terdapat di Kecamatan Pulokulon yaitu lapangan olah raga di Desa Tuko, Desa Panunggalan dan Desa Mangunrejo;

g. Lapangan olah raga yang terdapat di Kecamatan Kradenan yaitu lapangan olah raga di Desa Kalisari, Desa Banjarsari, Desa Kuwu dan Desa Grabagan;

h. Lapangan olah raga yang terdapat di Kecamatan Gabus yaitu lapangan olah raga di Desa Sulursari;

i. Lapangan olah raga yang terdapat di Kecamatan Ngaringan yaitu lapangan olah raga di Desa Tanjungharjo dan Desa Ngaringan;

j. Lapangan olah raga yang terdapat di Kecamatan Tawangharjo yaitu lapangan olah raga di Desa Tawangharjo, Desa Pojok dan Desa Selo;

k. Lapangan olah raga yang terdapat di Kecamatan Grobogan yaitu lapangan olah raga di Kelurahan Grobogan;

l. Lapangan olah raga yang terdapat di Kecamatan Purwodadi yaitu Stadion GOR Simpanglima di Kelurahan Purwodadi, lapangan olah raga di Kelurahan Kuripan, Kelurahan Kalongan dan Kelurahan Danyang; Godong dan Desa Ketitang;

p. Lapangan olah raga yang terdapat di Kecamatan Gubug yaitu lapangan olah raga di Desa Pranten dan Desa Kemiri;

q. Lapangan olah raga yang terdapat di Kecamatan Tegowanu yaitu lapangan olah raga di Desa Tegowanu Wetan dan Desa Tegowanu Kulon; dan

r. Lapangan olah raga yang terdapat di Kecamatan Tanggungharjo yaitu lapangan olah raga di Desa Tanggungharjo.

(4) Taman dan hutan kota dipertahankan seluas kurang lebih 32 hektar, meliputi:

a. Taman dan hutan kota yang terdapat di Kecamatan Karangrayung yaitu taman dan hutan kota di Desa Sumberjosari dan Desa Mojoagung;

d. PPK meliputi:

1. Kawasan perkotaan Tegowanu; 2. Kawasan perkotaan Tanggungharjo; 3. Kawasan perkotaan Kedungjati; 4. Kawasan perkotaan Klambu; 5. Kawasan perkotaan Brati; 6. Kawasan perkotaan Grobogan; 7. Kawasan perkotaan Penawangan; 8. Kawasan perkotaan Karangrayung; 9. Kawasan perkotaan Toroh; 10. Kawasan perkotaan Geyer; 11. Kawasan perkotaan Pulokulon; 12. Kawasan perkotaan Gabus; 13. Kawasan perkotaan Ngaringan; dan 14. Kawasan perkotaan Tawangharjo. (3) Rencana fungsi pusat kegiatan terdiri atas:

a. PKL dengan fungsi pengembangan sebagai kawasan perdagangan dan jasa, industri, perekonomian untuk skala regional, pendidikan, kesehatan, peribadatan;

b. PKLp dengan fungsi pengembangan sebagai kawasan perdagangan dan jasa, perekonomian untuk skala lokal, pendidikan, kesehatan, peribadatan; dan

c. PPK dengan fungsi pengembangan sebagai kawasan pusat pelayanan skala kecamatan yaitu fasilitas pendidikan, kesehatan, peribadatan, perdagangan dan jasa, serta perekonomian.

II.2 Rencana Pengembangan Sistem Perdesaan

1. Rencana pengembangan sistem perdesaan berupa pengembangan PPL. 2. Pengembangan PPL dengan fungsi utama sebagai pusat koleksi dan

distribusi hasil pertanian dan pelayanan permukiman perdesaan meliputi:

(11)

Laporan Akhir

Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Grobogan Tahun 2013-2017

III - 11

ARAHAN POLA RUANG ARAHAN STRUKTUR RUANG

b. Taman dan hutan kota yang terdapat di Kecamatan Penawangan yaitu taman dan hutan kota di Desa Ngeluk dan Desa Penawangan;

c. Taman dan hutan kota yang terdapat di Kecamatan Toroh yaitu taman dan hutan kota di Desa Sindurejo dan Desa Pilangpayung;

d. Taman dan hutan kota yang terdapat di Kecamatan Geyer yaitu taman dan hutan kota di Desa Ledokdawan dan Desa Geyer;

e. Taman dan hutan kota yang terdapat di Kecamatan Pulokulon yaitu taman dan hutan kota di Desa Tuko, Desa Panunggalan dan Desa Mangunrejo;

f. Taman dan hutan kota yang terdapat di Kecamatan Gabus yaitu taman dan hutan kota di Desa Sulursari dan Desa Tlogotirto;

g. Taman dan hutan kota yang terdapat di Kecamatan Ngaringan yaitu taman dan hutan kota di Desa Tanjungharjo;

h. Taman dan hutan kota yang terdapat di Kecamatan Wirosari yaitu taman dan hutan kota di Kelurahan Wirosari dan Kelurahan Kunden;

i. Taman dan hutan kota yang terdapat di Kecamatan Tawangharjo yaitu taman dan hutan kota di Desa Tawangharjo, Desa Pojok dan Desa Selo;

j. Taman dan hutan kota yang terdapat di Kecamatan Grobogan yaitu taman dan hutan kota di Kelurahan Grobogan, Desa Ngabenrejo dan Desa Karangrejo;

k. Taman dan hutan kota yang terdapat di Kecamatan Purwodadi yaitu taman dan hutan kota di Kelurahan Purwodadi, Kelurahan Kuripan, Kelurahan Kalongan dan Kelurahan Danyang; l. Taman dan hutan kota yang terdapat di Kecamatan Brati yaitu taman dan hutan kota di Desa

Kronggen, Desa Katekan dan Desa Karangsari;

m. Taman dan hutan kota yang terdapat di Kecamatan Klambu yaitu taman dan hutan kota di Desa Klambu dan Desa Penganten;

n. Taman dan hutan kota yang terdapat di Kecamatan Godong yaitu taman dan hutan kota di Desa Godong, Desa Bugel dan Desa Ketitang;

o. Taman dan hutan kota yang terdapat di Kecamatan Gubug yaitu taman dan hutan kota di Desa Pranten dan Desa Kemiri;

p. Taman dan hutan kota yang terdapat di Kecamatan Tegowanu yaitu taman dan hutan kota di Desa Tegowanu Wetan dan Desa Tegowanu Kulon; dan

q. Taman dan hutan kota yang terdapat di Kecamatan Tanggungharjo yaitu taman dan hutan kota di Desa Tanggungharjo dan Desa Sugihmanik.

(7) RTH privat seluas kurang lebih 330 hektar meliputi pekarangan rumah tinggal dan halaman

c. Desa Jeketro Kecamatan Gubug; d. Desa Nambuhan Kecamatan Purwodadi; e. Desa Putatsari Kecamatan Grobogan; f. Desa Truwolu Kecamatan Ngaringan; g. Desa Simo Kecamatan Kradenan; h. Desa Kapung Kecamatan Tanggungharjo; i. Desa Sedadi Kecamatan Penawangan; j. Desa Telawah Kecamatan Karangrayung; k. Desa Karanglangu Kecamatan Kedungjati; dan l. Desa Jambon Kecamatan Pulokulon.

II.3 RENCANA PENGEMBANGAN PRASARANA KECIPTAKARYAAN Rencana pengembangan sistem jaringan prasarana wilayah lainnya terdiri atas:

a. sistem pengelolaan persampahan; b. sistem jaringan drainase;

c. sistem penyediaan dan pengelolaan air minum; d. sistem pengelolaan air limbah;

e. jalur dan ruang evakuasi bencana alam; dan f. sistem proteksi kebakaran.

II.3.1 Sistem pengelolaan persampahan meliputi :

a. rencana pengelolaan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) dengan sistem sanitary landfill terdapat di Kecamatan Purwodadi.

b. rencana pengembangan lokasi TPSST (Tempat Pemrosesan Sementara Sampah Terpadu), meliputi:

1. Revitalisasi TPSST eksisting di Kecamatan Gubug, Kecamatan Godong, dan Kecamatan Wirosari; dan

(12)

Laporan Akhir

Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Grobogan Tahun 2013-2017

III - 12

ARAHAN POLA RUANG ARAHAN STRUKTUR RUANG

perkantoran; dan

(8) Rencana pengembangan RTH Kabupaten Grobogan untuk mencapai sekurang-kurangnya 30 persen dari luas wilayah kota, yaitu kurangnya 20 persen RTH publik dan sekurang-kurangnya 10 persen RTH privat, meliputi:

a. pengembangan taman RT dan RW yang akan didistribusikan pada pusat unit-unit pengembangan perumahan;

b. pengembangan taman dan hutan kota yang akan diditribusikan di setiap Desa/Kelurahan dan Kecamatan pada wilayah Kabupaten Grobogan;

c. pengembangan jalur hijau jalan yang akan didistribusikan pada jalan kabupaten;

d. pengembangan RTH fungsi tertentu antara lain sempadan sungai, jaringan listrik tegangan tinggi, sempadan rel kereta api, dan tempat pemakaman umum menyesuaikan dengan kebutuhan; dan

e. pengembangan RTH halaman perkantoran dan pekarangan rumah.

3. KAWASAN SUAKA ALAM, PELESTARIAN ALAM, DAN CAGAR BUDAYA

(1) Kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 huruf d berupa kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan.

(2) Kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan luas kurang lebih 234 (dua ratus tiga puluh empat) hektar meliputi:

a. Kawasan Bledug Kuwu di Kecamatan Kradenan dengan luas kurang lebih 169 (seratus enam puluh sembilan) hektar;

b. Kawasan Api Abadi Mrapen di Kecamatan Godong dengan luas kurang lebih 13 (tiga belas) hektar;

c. Kawasan Gua Urang di Kecamatan Tawangharjo dengan luas kurang lebih 13 (tiga belas) hektar;

d. Kawasan Gua Lawa dan Macan di Kecamatan Grobogan dengan luas kurang lebih 13 (tiga belas) hektar;

e. Kawasan Makam Ki Ageng Selo d Kecamatan Tawangharjo dengan luas kurang lebih 13 (tiga belas) hektar; dan

f. Kawasan Makam Ki Ageng Tarub di Kecamatan Tawangharjo dengan luas kurang lebih 12 (dua belas) hektar.

4. KAWASAN RAWAN BENCANA ALAM

Kecamatan Gabus, Kecamatan Klambu, Kecamatan Brati, Kecamatan Grobogan, Kecamatan Tawangharjo dan Kecamatan Ngaringan.

c. pola operasi pewadahan individu dan pewadahan komunal;

d. pengangkutan dilakukan dari transfer depo dan wadah komunal ke TPA atau untuk pengumpulan langsung dari sumber-sumber sampah besar langsung ke TPA; dan

e. sampah dikelola dari sumbernya dengan prinsip 3 R (Reuse, Reduce, Recycle).

II.3.2 Sistem drainase, meliputi:

a. saluran primer yaitu sistem saluran yang memanfaatkan aliran sungai-sungai utama di Kabupaten Grobogan;

b. saluran sekunder yaitu sistem saluran berupa selokan yang dikembangkan mengikuti jaringan jalan utama; dan

c. pengembangan drainase kabupaten dengan mengintegrasikan sistem drainase dengan sistem DAS dan Sub DAS.

II.3.3 Sistem penyediaan air minum mencakup sistem jaringan perpipaan dan sistem jaringan non perpipaan terlindungi dengan rencana cakupan pelayanan mencapai 80% wilayah Kabupaten Grobogan, meliputi:

a. IPA Tegowanu dengan debit 25 liter/detik melayani kawasan perkotaan tegowanu;

b. IPA Penawangan dengan debit 30 liter/detik melayani kawasan perkotaan penawangan; dan

c. sistem penyediaan air minum di tiap kawasan perkotaan dari sumber mata air dengan sistem pengaliran gravitasi.

II.3.4 Sistem pengelolaan air limbah meliputi:

(13)

Laporan Akhir

Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Grobogan Tahun 2013-2017

III - 13

ARAHAN POLA RUANG ARAHAN STRUKTUR RUANG

(1) Kawasan rawan bencana alam sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 huruf e terdiri atas: a. kawasan rawan banjir;

b. kawasan rawan tanah longsor; dan c. kawasan rawan kekeringan.

(2) Kawasan rawan banjir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi sebagian wilayah: a. Kecamatan Tegowanu; k. Kecamatan Godong; dan l. Kecamatan Gubug. l. Kecamatan Kradenan; dan m. Kecamatan Gabus. 8. Kecamatan Wirosari; dan 9. Kecamatan Pulokulon.

b. sistem pembuangan air buangan rumah tangga (sewerage) yang pengelolaannya terdiri atas pengolahan sanitasi setempat (on site sanitation) untuk industri, hotel rumah makan, dan rumah tangga, serta pengolahan sanitasi terpusat (off site sanitation) bagi kompleks perumahan baru dan rumah sakit; dan

c. sistem pembuangan air limbah (sewage) mencakup sistem pengolahan berupa Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) yang terletak di Kecamatan Purwodadi.

II.3.5 Pengembangan sistem proteksi kebakaran meliputi: a. pencegahan dan penanggulangan kebakaran dalam lingkup kota,

lingkungan, dan bangunan;

b. sistem proteksi kebakaranmencerminkan layanan yang disepakati oleh pemangku kepentingan, terdiri atas:

1. pencegahan kebakaran;

2. pemberdayaan peran masyarakat; 3. pemadam kebakaran; dan

4. penyelamatan jiwa dan harta benda.

(14)

Laporan Akhir

Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Grobogan Tahun 2013-2017

III - 14

ARAHAN POLA RUANG ARAHAN STRUKTUR RUANG

wilayah:

a. Kecamatan Ngaringan; b. Kecamatan Wirosari; c. Kecamatan Tawangharjo; d. Kecamatan Gabus; e. Kecamatan Kradenan; f. Kecamatan Pulokulon; g. Kecamatan Purwodadi; h. Kecamatan Geyer; i. Kecamatan Penawangan; j. Kecamatan Karangrayung; k. Kecamatan Kedungjati; l. Kecamatan Brati; m. Kecamatan Toroh; n. Kecamatan Grobogan; o. Kecamatan Tanggungharjo; dan p. Kecamatan Tegowanu. KAWASAN BUDIDAYA

1. KAWASAN PERUNTUKAN PERMUKIMAN

(2) Kawasan peruntukan permukiman terdiri atas: a. permukiman perkotaan; dan

b. permukiman perdesaan. (3) Permukiman perkotaan terdiri atas:

a. Kawasan permukiman perkotaan ibukota kabupaten berupa kawasan permukiman perkotaan Purwodadi; dan

b. Kawasan permukiman perkotaan ibukota kecamatan yang terdapat di seluruh kecamatan.

(15)

Laporan Akhir

Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Grobogan Tahun 2013-2017

III - 15

5.1.4 PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS

Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) adalah kawasan yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kabupaten terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan, dan pendayagunaan Sumber daya alam dan teknologi tinggi.

Penetapan kawasan strategis ini harus didukung oleh kepentingan tertentu dengan pertimbangan aspek strategis masing-masing kabupaten. Kawasan strategis yang ada di kabupaten memiliki peluang sebagai kawasan strategis nasional, maupun kabupaten. Untuk kawasan strategis kabupaten, selain didasarkan atas analisa kebutuhan pengembangan, kawasan strategis juga didasarkan atas kesepakatan dan kebijakan yang ditetapkan.

Kawasan strategis wilayah kabupaten dapat berupa :

1. Kawasan Strategis Pengembangan Kawasan Ekonomi yang mencakup unggulan pengembangan ekonomi kabupaten maupun kawasan stimulasi ketertinggalan wilayah. KSK aspek ekonomi ini, dapat berupa kawasan andalan/unggulan berkembang, kawasan andalan/unggulan prospektif berkembang, kawasan ekonomi khusus (KPE), KAPET, Kawasan berikat, kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas, kawasan pusat perdagangan skala wilayah/kabupaten, kawasan pengembangan potensi khusus, dan kawasan tertinggal di dalam wilayah kabupaten, serta kawasan lainnya sesuai kepentingan kabupaten;

2. Kawasan Strategis Sosial Budaya yang dapat mencakup kawasan budidaya maupun kawasan lindung. KSK aspek sosial budaya yang merupakan kawasan budidaya dapat berupa kawasan pusat perkantoran pemerintahan; kawasan pusat sejarah keagamaan, kawasan pusat kegiatan keagamaan, kawasan pariwisata (kota tua, wisata buatan unggulan), kawasan makam-makam bersejarah, serta kawasan lainnya menurut kepentingan daerah kabupaten; KSK aspek sosial budaya yang merupakan kawasan lindung dapat berupa kawasan adat tertentu ataupun kawasan konservasi warisan budaya;

3. Kawasan Strategis Pendayagunaan Sumberdayu Alam dan/atau Teknologi Tinggi (antara lain adalah kawasan pertambangan minyak dan gas bumi serta kawasan yang menjadi lokasi instalasi tenaga nuklir, dan kawasan industri strategis daerah yang ada di dalam wilayah kabupaten);

4. Kawasan Strategis Fungsi dan Daya Dukung Lingkungan Hidup (antara lain adalah kawasan perlindungan dan pelestarian lingkungan hidup, termasuk kawasan yang diakui sebagai warisan dunia);

5. Atau kawasan strategis lainnya menurut kabupaten sesuai dengan kepentingan pembangunan keruangan wilayah kabupaten.

(16)

Laporan Akhir

Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Grobogan Tahun 2013-2017

III - 16

Tabel 5.2 Identifikasi Kawasan Strategis Kabupaten Grobogan (KSK) Berdasarkan RTRW Kawasan Strategis Kabupaten/Kota Sudut

Kepentingan Lokasi/ Batas Kawasan Pengembangan kawasan agropolitan

KUTOSARINGAN yang merupakan singkatan dari puloKUlon – TOroh – wiroSARI – penawaNGAN yang meliputi Kecamatan Pulokulon, Toroh dan Wirosari dan Penawangan.

Penetapan KSK Kawasan Agropolitan Kutosaringan sebagai kawasan strategis pengembangan ekonomi ini didasarkan kriteria sebagai berikut :

- Kawasan yang memiliki potensi ekonomi cepat tumbuh,

- Kawasan yang memiliki sektor unggulan (kaitannya sebagai kawasan agro) yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi wilayah kabupaten. Dengan kata lain sebagai kawasan agro yang mencakup kegiatan pertanian di dalamnya merupakan sektor unggulan di Kabupaten Grobogan.

- Kawasan yang berfungsi untuk mempertahankan tingkat produksi terutama Kabupaten Grobogan sendiri.

Pengembangan kawasan agropolitan dimaksudkan untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi secara terpadu di kawasan pedesaan dan perkotaan. Dalam konsep ini pengembangan kota pertanian didukung oleh berjalannya sistem dan usaha agrobisnis yang mampu melayani, mendorong, menarik, menghela kegiatan pembangunan pertanian daerah sekitarnya.

Kawasan Agropolitan Kutosaringan terdiri dari kota pertanian (Kota Pulokulon, Toroh, Wirosari dan Ngaringan) dan desa-desa sentra produksi pertanian yang ada disekitarnya yang mana desa sentra produksi pertanian tersebut memiliki fasilitas seperti layaknya di perkotaan. Dalam pengembangan kawasan agropolitan Kutosaringan ini, struktur ruang berdasar tinjauan terhadap RTRW sebagai berikut :

1. Kecamatan Pulokulon

a. Memiliki fungsi sebagai Pengembangan pertanian lahan basah dan kering, perdagangan, pertambangan dan permukiman; Pusat pertumbuhan kecamatan

b. Fungsi IKK :

- Sebagai pusat pemerintahan skala kecamatan

- Sebagai perdagangan regional kecamatan

- Sebagai perkantoran dan jasa

- Sebagai kegiatan sosial tingkat lingkungan

- Sebagai permukiman baru 2. Kecamatan Toroh memiliki fungsi:

a. Memiliki fungsi sebagai Pengembangan pariwisata, permukiman dan peternakan; Pusat pertumbuhan kecamatan

b. Fungsi IKK :

- Sebagai pusat pemerintahan bagi wilayah kecamatan dan desa.

- Sebagai pusat pertumbuhan dan pelayanan bagi wilayah kecamatan.

- Sebagai daerah penyangga bagi Purwodadi sebagai Ibukota Kabupaten.

- Sebagai lingkungan permukiman kota (fungsi utama) 3. Kecamatan Wirosari memiliki fungsi:

a. Memiliki fungsi sebagai Pusat pertumbuhan SWP; Pengembangan peternakan, industri, pertambangan, perhubungan dan permukiman

b. Fungsi IKK :

- Sebagai pusat pemerintahan Kecamatan Wirosari

- Sebagai perdagangan regional

- Sebagai pengembangan permukiman

- Sebagai pengembangan industri

- Sebagai pengembangan kegiatan pertanian

- Sebagai pusat fasilitas pelayanan umum 4. Kecamatan Penawangan memiliki fungsi:

a. Memiliki fungsi sebagai Pengembangan lahan basah dan kering serta permukiman; Pusat petumbuhan kecamatan b. Fungsi IKK :

- Sebagai pusat pemerintahan Kecamatan Penawangan.

(17)

Laporan Akhir

Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Grobogan Tahun 2013-2017

III - 17 Kawasan Strategis Kabupaten/Kota Sudut

Kepentingan Lokasi/ Batas Kawasan

khususnya pertumbuhan di bidang sosial – ekonomi.

- Sebagai pusat pendidikan bagi wilayah regionalnya. Maka pengembangan kawasan agropolitan Kutosaringan menetapkan bahwa : Kabupaten Grobogan berjumlah 19 kawasan, yang terdiri atas 18 kawasan perkotaan kecamatan dan 1 kawasan perkotaan purwodadi sebagai ibukota kabupaten. Dari kawasan perkotaan tersebut ada 2 kawasan perkotaan yang strategis untuk dikembangkan karena diusulkan sebagai pusat kegiatan lokal, yaitu kawasan perkotaan wirosari dan kawasan perkotaan kradenan. Pengembangan kawasan perkotaan menjadi sangat strategis karena fungsi dan peran kawasan perkotaan sebagai pusat pengumpul dan distribusi barang dan jasa antar wilayah.

Kawasan Strategis Perkotaan

Kawasan Strategis Koridor Wilayah Purwodadi – Semarang Kawasan koridor wilayah Purwodadi – Semarang merupakan bagian dari kawasan strategis nasional Kedungsepur. Kawasan ini meliputi wilayah Kecamatan Purwodadi, Kecamatan Penawangan, Kecamatan Godong, Kecamatan Gubug, dan Kecamatan Tegowanu. Kawasan tersebut memiliki potensi yang dapat dikembangkan untuk menunjang perannya sebagai daerah pendukung / hinterland bagi Kota Semarang.

Pengembangan infrastruktur kawasan dan pengembangan produk unggulan, andalan, dan potensial daerah menjadi prioritas pengembangan di masa mendatang

Kawasan yang termasuk dalam kawasan strategis sosial budaya adalah kawasan api abadi mrapen di Kecamatan Godong dan kawasan bledug kuwu di Kecamatan Kradenan.

Kawasan abadi, sedangkan kawasan bledug kuwu memiliki keunikan berupa letusan-letusan lumpur dalam skala kecil dari dalam tanah. Di dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah, kawasan-kawasan tersebut termasuk dalam kawasan strategis fungsi sosial budaya. Untuk fungsi sinkronisasi penataan ruang, maka kawasan mrapen dan bledug kuwu juga ditetapkan sebagai kawasan strategis kabupaten. Pengelolaan kawasan berkaitan dengan pengembangan kegiatan pariwisata bagi Kabupaten Grobogan menjadi prioritas pengembangan di masa mendatang.

Kawasan Strategis Fungsi dan Daya Dukung Lingkungan Hidup (antara lain adalah kawasan perlindungan dan pelestarian lingkungan hidup, termasuk kawasan yang diakui sebagai warisan dunia). KSK yang masuk dalam kategori ini adalah kawasan-kawasan Karst di

Kawasan

Kawasan strategis Kawasan Karst di Kabupaten Grobogan yang berfungsi sebagai kawasan lindung (kawasan pelestarian alam) ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor : 0398 K/40/MEM/2005 tentang Penetapan Kawasan Karst Sukolilo.

(18)

Laporan Akhir

Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Grobogan Tahun 2013-2017

III - 18 Kawasan Strategis Kabupaten/Kota Sudut

Kepentingan Lokasi/ Batas Kawasan Kecamatan Brati, Grobogan,

Tawangharjo, Wirosari, Kecamatan Ngaringan dan Tanggungharjo serta kawasan karst kendeng selatan.

sebagian wilayah Kabupaten Pati, Grobogan dan Kabupaten Blora merupakan kawasan karst yang perlu dilindungi.

Penetapan kawasan karst di Kabupaten Grobogan sebagai kawasan strategis, dimaksudkan agar dapat mengoptimalkan pemanfaatan kawasan karst yang ada guna menunjang pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Mengingat banyaknya pihak yang berkeinginan untuk segera melakukan kegiatan eksplorasi di kawasan karst di Kabupaten Grobogan ini, maka studi lebih lanjut untuk menetapkan klasifikasi kawasan karst beserta penetapan batas masing-masing kelas kawasan perlu untuk segera dilakukan. Setelah disusun

Tabel 5.3 Identikasi Program RTRW Kabupaten Grobogan Terkait Pembangunan Infrastruktur Ciptakarya.

No PROGRAM LOKASI Merupakan

KSK

1 pengendalian pembangunan perumahan dan permukiman baru terutama di Kawasan Permukiman Kumuh dan ü Penataan Kawasan Permukiman Padat dan Kumuh

Semua Kawasan Perdesaan dan Perkotaan di Kabupaten Grobogan

2 Pengembangan Kawasan Permukiman Perkotaan

 Penyusunan RP4D

 Pengembangan Rumah Sehat Huni

 Penyiapan Kasiba dan Lisiba

 Peningk Kualitas Lingkungan Permukiman Perkotaan.

3. Pengembangan Ruang Terbuka Hijau Publik

 Pengembangan Taman RT & RW pada pusat unit perumahan dan kawasan permukiman

 Penyediaan dan pengembangan taman hutan kota

 Pengembangan jalur hijau jalan

 Penataan Tempat Pemakaman Umum

 Pengawasan, pengamanan dan pengaturan pemanfaatan sempadan sebagai bagian RTH fungsi tertentu

5. Pengembangan mitigasi bencana alam (kebakaran)- Pemetaan daerah rawan bencana alam - Fasilitasi penyediaan ruang evakuasi bencana alam- Sosialisasi dan simulasi evakuasi bencana alam 6. Pengelolaan Persampahan dan sanitasi

- Optimalisasi IPAL dan IPLT di kawasan

(19)

Laporan Akhir

Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Grobogan Tahun 2013-2017

III - 19

No PROGRAM LOKASI Merupakan

KSK

perkotaan Ruang dan

kebersihan serta Badan Lingkungan Hidup 7. Rencana pengembangan sistem jaringan

prasarana wilayah lainnya pada sistem pengelolaan persampahan berupa:

rencana pengelolaan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) dengan sistem sanitary landfill;

Lokasi TPA Ngembak

8. Pengelolaan Persampahan dan sanitasi

 Peningkatan pelayanan persampahan di pusat-pusat kegiatan perkotaan

 Peningkatan Pengelolaan sampah di TPA dengan cara sanitary landfill

 Pembangunan Tempat Pemrosesan Sementara Sampah Terpadu (TPSST)

 Pengembangan program reduksi sampah melalui konsep 3R dan pemilahan sampah organik dengan an organic

 Penyediaan sarana persampahan yang mendukung konsep 3R dan pemilahan sampah

 Sosialisasi dan pilot project pengelolaan sampah berbasis konsep 3R dan pemilahan sampah

9. Pengembangan sistem jaringan drainase - Program kali bersih- Normalisasi sungai dan saluran pembuang- Penyediaan drainase permukiman yang memadai•

Kawasan Permukiman 10. Pengendalian pemanfaatan ruang pada

daerah-daerah rawan genangan & rawan banjir. Pengelolaan kawasan rawan bencana alam ü Mitigasi pra bencana

ü Kegiatan Pemeliharaan, rehabilitasi dan revitalisasi jaringan drainase pada kawasan rawan bencana banjir

 Pembangunan sarana prasarana untuk pengelolaan sumber air baku

 Pengembangan, penelitian, dan pemetaan sumber air baku

 Pembatasan jumlah sumur bor di tiap kecamatan maksimal 30 % dari jumlah rumah tangga yang ada, serta pembatasan

(20)

Laporan Akhir

Review RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Grobogan Tahun 2013-2017

III - 20

No PROGRAM LOKASI Merupakan

KSK (Ya/Tidak)

Sumber Pendanaan

Instansi Pelaksana

(21)

Laporan Akhir

RPJMD Kabupaten Grobogan Tahun 2011-2016 VIII- 21

(22)

Laporan Akhir

RPJMD Kabupaten Grobogan Tahun 2011-2016 VIII- 22

(23)

Laporan Akhir

RPJMD Kabupaten Grobogan Tahun 2011-2016 VIII- 23

5.2 Arahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Penyusunan RPIJM tentu perlu mengacu pada rencana pembangunan daerah yang tertuang dalam RPJMD agar pembangunan sektor Cipta Karya dapat terpadu dengan pembangunan bidang lainnya.

5.2.1 Visi dan Misi RPJMD Kabupaten Grobogan :

Visi Kabupaten Grobogan sesuai yang tertera di dalam Perda No. 6 Tahun 2011 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) Kabupaten Grobogan Tahun 2011 –

2016 adalah sebagai berikut :

“Terwujudnya Kabupaten Grobogan sebagai daerah industri dan perdagangan yang berbasis pertanian, untuk mencapai masyarakat yang sehat, cerdas dan lebih sejahtera.”

Dengan penjelasan sebagai berikut:

a. Kabupaten Grobogan sebagai daerah industri dan perdagangan yang berbasis pertanian mengandung pengertian bahwa Kabupaten Grobogan diupayakan agar memiliki kemajuan pesat dan keunggulan di bidang industri pengolahan produk pertanian yang dihasilkan oleh daerah Grobogan itu sendiri dan diupayakan pula menjadi daerah penghasil komoditas perdagangan dari hasil pertanian tersebut.

b. Adapun yang dimaksud masyarakat yang sehat adalah masyarakat yang memiliki ketangguhan jiwa dan raga yang sehat dan kuat.

c. Sedangkan yang dimaksud masyarakat Grobogan yang cerdas adalah masyarakat yang mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta mampu memanfaatkannya secara cepat dan tepat, guna mengatasi setiap permasalahan pembangunan pada khususnya dan permasalahan kehidupan pada umumnya.

d. Yang dimaksud masyarakat yang lebih sejahtera adalah bahwa diupayakan agar tercapai ketercukupan kebutuhan masyarakat baik kebutuhan lahir (sandang, pangan, papan) maupun kebutuhan batin (agama, pendidikan, kesehatan, rasa aman dan tentram).

 Misi RPJM Kabupaten Grobogan tahun 2011 – 2016

Untuk mewujudkan visi tersebut, maka misi yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: a. Memantapkan pembangunan infrastruktur yang mendukung pengembangan daerah,

seperti jalan, jembatan, pengairan, pusat-pusat perdagangan dan perindustrian rakyat, pusat-pusat pendidikan, dan pusat-pusat pembinaan kesehatan serta infrastruktur strategis lainnya.

b. Memantapkan pembangunan di bidang pendidikan untuk mendorong peningkatan kualitas sumberdaya manusia agar memiliki kecerdasan dan daya saing yang lebih baik. c. Memantapkan pembangunan di bidang kesehatan untuk mendorong derajat kesehatan

(24)

Laporan Akhir

RPJMD Kabupaten Grobogan Tahun 2011-2016 VIII- 24

d. Memantapkan pembangunan ekonomi dengan mendorong semakin tumbuh dan

berkembangnya pembangunan di bidang pertanian dalam arti luas, industri, perdagangan dan pariwisata.

e. Memantapkan upaya penciptaan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) berdasarkan demokratisasi, transparansi, penegakan hukum, berkeadilan, kesetaraan gender dan mengutamakan pelayanan kepada masyarakat.

f. Memantapkan upaya pelestarian sumberdaya alam dan mewujudkan ruang wilayah kabupaten yang mampu memenuhi kebutuhan dan pemerataan pembangunan guna meningkatkan perekonomian.

5.2.2 Arah Kebijakan RPJMD Kabupaten Grobogan tahun 2011 – 2016

Berdasarkan pada misi, tujuan dan sasaran pembangunan serta strategi yang ditempuh, maka arah kebijakan yang dituju secara lebih rinci adalah sebagai berikut:

1) Memantapkan pembangunan infrastruktur yang mendukung pengembangan daerah dengan empat tujuan tersebut di depan, maka arah kebijakan yang akan dituju adalah:

a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas jalan dan jembatan

b. Meningkatkan sarana-prasarana ekonomi pertanian dalam arti luas, perdagangan, industri dan pariwisata.

c. Meningkatkan sarana-prasarana kesehatan d. Meningkatkan sarana-prasarana pendidikan.

e. Meningkatkan sarana-prasarana bidang pemerintahan.

2) Memantapkan pembangunan di bidang pendidikan untuk mendorong peningkatan kualitas SDM agar memiliki kesehatan dan daya saing yang lebih baik dengan lima tujuan di atas, maka arah kebijakan yang akan dituju adalah sebagai berikut:

a. Meningkatkan penyelenggarakan pendidikan merata di setiap jenjang pendidikan. b. Meningkatkan kualitas proses pendidikan dan produk lulusan pendidikan.

c. Meningkatkan partisipasi dan peran serta aktif masyarakat dalam bidang pendidikan, pembinaan pemuda dan olah raga.

3) Memantapkan pembangunan di bidang kesehatan untuk mendorong peningkatan derajat kesehatan masyarakat agar dapat bekerja secara lebih optimal dan memiliki harapan hidup yang lebih panjang dengan dua tujuan di atas, maka arah kebijakan yang akan dituju adalah sebagai berikut:

a. Meningkatkan upaya pelayanan kesehatan secara profesional dan berkualitas.

b. Meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan baik tenaga medis dan paramedis. c. Meningkatkan standarpelayanan minimal dan SDP disetiap sarana kesehatan.

4) Memantapkan pembangunan ekonomi dengan mendorong semakin tumbuh dan berkembangnya pembangunan di bidang pertanian dalam arti luas perdagangan, industri dan pariwisata dengan empat tujuan di depan, kebijakan yang akan dituju adalah sebagai berikut:

a. Meningkatkan produktivitas dan pemasaran produk unggulan.

(25)

Laporan Akhir

RPJMD Kabupaten Grobogan Tahun 2011-2016 VIII- 25

c. Revitalisasi dan penyuluh pertanian.

d. Meningkatkan penyediaan pupuk dan sarana produktivitas pertanian.

e. Meningkatkan pengawasan peredaran kelancaran distribusi pupuk dan pestisida.

f. Menguatkan kelembagaan pertanian, koperasi dan kelembagaan ekonomi lainnya yang berbasis ekonomi masyarakat.

5) Memantapkan upaya penciptaan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) berdasarkan demokratisasi, transparansi, mental spiritual, penegakan hukum, berkeadilan, kesetaraan gender dan pengutamaan pelayanan kepada mesyarakat dengan tiga tujuan di depan, kebijakan yang akan dituju adalah sebagai berikut:

a. Meningkatkan kualitas SDM aparatur pemerintahan sesuai kompetensi yang dibutuhkan. b. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi dalam penyelenggaraan pemerintahan. c. Meningkatkan tata pemerintahan di tingkat desa.

d. Meningkatkan kualitas pelayanan publik di berbagai bidang pelayanan. e. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan secara demokratis.

f. Meningkatkan pengalaman ajaran agama yang dianut dan saling menghormati antar pemeluknya.

g. Meningkatkan percepatan pelaksanaan pengarusutamaan gender dalam pembangunan.

6) Memantapkan upaya pelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan dua tujuan diatas, maka arah kebijakan yang akan dituju adalah sebagai berikut :

a. Meningkatkan pengawasan dan pengendalian pencemaran lingkungan hidup. b. Meningkatkan kelestarian lingkungan hidup dan konservasi sumber daya alam.

c. Mewujudkan kondisi wilayah Kabupaten Grobogan yang lebih hijau (dominasi vegetasi) dan tersedianya sumber daya air yang lebih baik.

 Strategi RPJMD Kabupaten Grobogan tahun 2011 – 2016

Strategi yang dipilih dalam mencapai tujuan pembangunan daerah dirinci setiap misi dan tujuan sebagai berikut:

1) Memantapkan pembangunan infrastruktur yang mendukung pengembangan daerah Strategi untuk mencapai misi pertama yaitu:

a.

Meningkatkan peran serta masyarakat atau swadaya masyarakat.

b.

Meningkatkan peran serta pihak ketiga melalui peran pemilik modal (investor) untuk menanamkan modalnya dalam pembangunan infrastruktur.

c.

Meningkatkan penyediaan dana dari pemerintah.

2) Memantapkan pembangunan di bidang pendidikan untuk mendorong peningkatan kualitas SDM agar memiliki kesehatan dan daya saing yang lebih baik.

Strategi untuk mencapai misi kedua yaitu:

(26)

Laporan Akhir

RPJMD Kabupaten Grobogan Tahun 2011-2016 VIII- 26

b.

Meningkatkan fasilitas bantuan biaya operasional satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan.

c.

Meningkatkan peran serta masyarakat dan pihak swasta bagi pembiayaan peningkatan mutu dan pengawasan pendidikan.

3) Memantapkan pembangunan di bidang kesehatan untuk mendorong peningkatan derajat kesehatan masyarakat agar dapat bekerja secara lebih optimal dan memiliki harapan hidup yang lebih panjang.

Strategi untuk mencapai misi ketiga adalah:

a.

Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan khususnya bagi penduduk miskin melalui sistem jaminan kesehatan.

b.

Meningkatkan kualitas SDM tenaga kesehatan.

c.

Meningkatkan usaha promotif dan pencegahan penyakit.

d.

Meningkatkan peran serta dan pemberdayaan masyarakat.

4) Memantapkan pembangunan ekonomi dengan mendorong semakin tumbuh dan

berkembangnya pembangunan di bidang pertanian dalam arti luas perdagangan, industri dan pariwisata

Startegi untuk mencapai misi keempat adalah:

a.

Meningkatkan ketrampilan SDM petani dalam arti luas dalam upaya peningkatan produksi.

b.

Meningkatkan pendampingan petani untuk menjadi mitra usaha dengan pelaku perdagangan.

c.

Meningkatkan kerjasama pemerintah daerah dengan para investor guna pengembangan industri dan pariwisata di Kabupaten Grobogan.

d.

Mengoptimalkan jaringan suplai dan distribusi pupuk dan saprodi pertanian yang telah ada.

e.

Meningkatkan peran pasar tradisional dan jejaring kemitraan serta promosi dan aksespemasaran bagipetani.

f.

Meningkatkan penyediaan sarana produksi alsintan sarana irigrasi melalui pompanisasi, pengembangan sumur usaha tani dan pemberdayaan P3A.

5) Memantapkan upaya penciptaan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) berdasarkan demokratisasi, transparansi, mental spiritual, penegakan hukum, berkeadilan, kesetaraan gender dan pengutamaan pelayanan kepada mesyarakat

Strategi untuk mencapai misi kelima yaitu:

a.

Meningkatkan kualitas SDM aparatur Pemerintah Daerah dan etos kerja birokrasi.

b.

Meningkatkan kesempatan dan peran serta secara aktif pengawasan oleh masyarakat (control public).

c.

Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam perencanaan pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan termasuk pengelolaan keuangan.

(27)

Laporan Akhir

RPJMD Kabupaten Grobogan Tahun 2011-2016 VIII- 27

6) Memantapkan upaya pelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup Strategi untuk mencapai misi keenam yaitu:

a.

Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian lingkungan dan sumberdaya alam.

b.

Mengoptimalkan peran serta masyarakat terutama organisasi masyarakat peduli lingkungan.

c.

Pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh untuk memacu pertumbuhan di seluruh wilayah sesuai dengan kharakteristik masing-masing wilayah.

5.2.3 Kebijakan Keuangan

A. Arah Kebijakan Pendapatan

Pengelolaan pendapatan daerah Kabupaten Grobogan Tahun 2006-2010 diarahkan pada sumber-sumber pendapatan yang selama ini telah menjadi sumber-sumber penghasilan Kas Daerah dengan tetap mengupayakan sumber-sumber pendapatan yang baru. Sumber-sumber pendapatan daerah meliputi Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah.

Sumber PAD berasal dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Bagian Laba Usaha Perusahaan

Milik Daerah, dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah. Dana perimbangan berasal dari bagi hasil pajak, bagi hasil bukan pajak, subsidi daerah otonom, Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), bantuan pembangunan daerah, dan penerimaan lain-lain. Bagian lain-lain penerimaan berasal dari lain-lain penerimaan yang sah dan lain-lain penerimaan dari provinsi.

Untuk mendukung pembelanjaan daerah dalam rangka pelaksanaan berbagai program

dan kegiatan strategis berbagai upaya dilakukan untuk mendapatkan sumber-sumber pendapatan baru. Secara umum, upaya peningkatan pendapatan daerah, lebih khusus diupayakan pada sumber PAD, mengingat controlability-nya lebih tinggi dibanding sumber-sumber pendapatan yang lain. Upaya yang dilakukan melliputi :

1) Intensifikasi dan ekstensifikasi

Dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan rendahnya tingkat kesadaran dan

kepatuhan wajib pajak yang berada di wilayah Kabupaten Grobogan. Indikator keberhasilan program ini adalah meningkatnya pendapatan daerah dari sektor Pajak dan Retribusi Daerah dan PBB.

2) Koordinasi/sinkronisasi lintas sektoral

Dimaksudkan untuk mendukung intensifikasi dan ekstensifikasi dalam mendukung peningkatan pendapatan pajak daerah dari aspek pembangunan ekonomi. Program ini

juga dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan atas rendahnya rasio elastitisitas pertumbuhan ekonomi terhadap pertumbuhan pajak daerah. Indikator keberhasilan program ini berupa peningkatan pembangunan

3) Peningkatan Kualitas SDM Aparatur

Dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan atas keterbatasan kualitas aparatur

(28)

Laporan Akhir

RPJMD Kabupaten Grobogan Tahun 2011-2016 VIII- 28

daerah. Indikator keberhasilan program ini adalah peningkatan kualitas SDM aparat

dalam jangka pengelolaan pajak daerah melalui penyelengggaraan pelatihan yang relevan.

.

B. Arah Kebijakan Belanja

Suatu arah pengelolaan belanja daerah dimaksudkan untuk menjamin agar seluruh kegiatan startegis dapat dibiayai oleh APBD. Belanja daerah diarahkan untuk seefektif mungkin membiayai

urusan penyelenggaraan pemerintahan dan prioritas pembangunan yang dialokasikan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi SKPD yang terformulasikan dalam program dan kegiatan. Belanja diklasifikasikan menjadi belanja aparatur, belanja publik serta belanja tidak langsung.

Pos belanja daerah memprioritaskan terlebih dahulu pos belanja wajib yang dikeluarkan seperti belanja pegawai, belanja bunga, belanja pokok pinjaman, serta belanja barang dan jasa. Selisih antara belanja wajib yang dikeluarkan merupakan dana yang dialokasikan sebagai pagu indikatif

dari masing-masing SKPD.

C. Arah Kebijakan Pembiayaan

Pembiayaan (financing) adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah, baik penerimaan maupun pengeluaran, yang perlu dibayar atau akan diterima kembali, yang dalam pengangggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit dan atau memanfaatkan surplus anggaran. Penerimaan pembiayaan antara lain dapat berasal dari pinjaman, dan hasil divestasi. Sementara, pengeluaran pembiayaaan antara lain digunakan untuk pembayaran kembali pokok pinjaman, pemberian pinjaman kepada entitas lain, dan penyertaan modal oleh Pemerintah.

5.2.4 Indikasi Rencana Program Prioritas

A. Peningkatan Pembangunan Infrastruktur yang mendukung Perekonomian Daerah 1. Program Pembangunan dan Pemeliharaan Sarana Prasarana Jalan/ Jembatan

a. Pembangunan jalan dan jembatan.

b. Peningkatan dan pemeliharaan infrastruktur jalan dan jembatan. 2. Program Pengembangan, Pemeliharaan Sarana Prasarana Jaringan Irigasi

a. Pembangunan saluran drainase/ gorong-gorong. b. Pembangunan irigasi.

c. Pembangunan waduk, dam dan tandon air. 3. Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku

a. Peningkatan pelayanan air bersih. b. Perluasan jaringan air baku.

4. Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan a. Pembangunan jalan dan jembatan desa.

b. Pembangunan sarana dan prasarana air bersih pedesaan.

c. Pembangunan jalan poros desa.

(29)

Laporan Akhir

RPJMD Kabupaten Grobogan Tahun 2011-2016 VIII- 29

a. Perlindungan kawasan konservasi.

b. Pembudayaan gerakan bersih sungai dan drainase.

6. Program Pembangunan dan Pemeliharaan Sarana Prasarana Keciptakaryaan

Penanganan kota Purwodadi yang bersih, hijau dan tertib melalui perbaikan dan peningkatan kebersihan fasilitas umum antara lain:

 Pasar Purwodadi;  Revitalisasi alun-alun;  Terminal bus;

 Trotoar;

 Tempat ibadah;

 Revitalisasi simpang lima;

 Penataan PKL;

 Penghijauan dan pengadaan ruang terbuka hijau;  Pelestarian bangunan cagar budaya.

7. Program Pembangunan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Perdagangan Rakyat a. Revitalisasi pasar-pasar tradisional/ desa.

b. Pemberdayaan dan penataan Pedagang Kaki Lima secara humanis.

B. Pengembangan Pendidikan Bermutu dan Terjangkau sampai Tingkat SLTA 1. Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

a. Pembangunan Gedung Sekolah.

b. Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini. 2. Program Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

a. Penyediaan dana Pengembangan Sekolah SD dan SMP. b. Pembinaan minat, bakat, dan kreativitas siswa.

3. Program Pendidikan Menengah

a. Penyediaan Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM). b. Penyediaan Beasiswa bagi keluarga tidak mampu.

c. Pembinaan minat bakat dan prestasi siswa tingkat SMA dan Pemuda. 4. Program Peningkatan Pendidikan Non Formal dan Luar

Biasa

a. Pengembangan pendidikan berbagai kursus ketrampilan. b. Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan luar biasa.

c. Pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan yang berbasis agama. 5. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

a. Peningkatan pelatihan proses belajar mengajar dan penambahan kurikulum

pendidikan moral atau pendidikan karakter bangsa.

b. Peningkatan dana bantuan pendidikan bagi pendidik yang belum memenuhi kualifikasi sebagai tenaga pendidik.

(30)

Laporan Akhir

RPJMD Kabupaten Grobogan Tahun 2011-2016 VIII- 30

b. Peningkatan fasilitas olah raga profesional.

7. Program Peningkatan Pembinaan Pemuda dan Keolahragaan

a. Pembinaan prestasi atlit jangka panjang berbagai cabang olah raga.

b. Memperbanyak lomba-lomba berbagai cabang olah raga untuk memacu tumbuhnya kader-kader atlit tingkat regional.

c. Memperbanyak berbagai jenis lomba yang berkaitan dengan mutu dan moralitas intelektual pemuda.

8. Program Pembangunan dan Pemeliharaan Sarana Prasarana Pendidikan

a. Perbaikan dan pembangunan gedung sekolah, baik untuk TK, SD/MI, SLTP/MTs, SMU/ SMK/ MA.

b. Penambahan sarana dan sarana sekolah yang urgen belum tersedia.

C. Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat 1. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak

a. Penyuluhan kesehatan bagi Ibu hamil dari keluarga kurang mampu. b. Perawatan secara berkala Ibu hamil bagi keluarga kurang mampu. c. Pertolongan persalinan bagi Ibu dari keluarga kurang mampu. 2. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin

a. Pelayanan kesehatan dasar gratis di puskesmas.

b. Pelayanan kesehatan rujukan bagi penduduk miskin sampai kelas III di RSUD. 3. Program Perbaikan Gizi Masyarakat

a. Pemberian tambahan makanan dan vitamin.

b. Penanggulangan kurang energi protein (KEP), anemia, gang-guan akibat kurang yodium (GAKY), kurang vitamin A, dan kekurangan zat gizi mikro lainnya.

c. Pemberdayaan masyarakat untuk mencapai keluarga sadar gizi. 4. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit

Menular

a. Penyemprotan/fogging sarang nyamuk.

b. Pelayanan pencegahan dan penaggulangan penyakit menular.

c. Pencegahan penularan penyakit endemik/epidemik.

5. Program Peningkatan Penyuluhan dan Promosi Kesehatan Masyarakat a. Penyusunan standar pelayanan kesehatan.

b. Penyusunan standar analisis belanja pelayanan kesehatan.

6. Program Pengadaan, Peningkatan, dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/ Puskesmas Pembantu dan Jaringannya

a. Peningkatan Puskesmas menjadi puskesmas rawat inap. b. Penguatan kesadaran gerakan hidup sehat.

(31)

Laporan Akhir

RPJMD Kabupaten Grobogan Tahun 2011-2016 VIII- 31

b. Pemberian bantuan dana bagi aparatur kesehatan yang melakukan studi lanjut ke

jenjang yang paralel.

D. Pemantapan Pembangunan Ekonomi dengan Mendorong Semakin Tumbuh dan

Berkembangnya Pembangunan di Bidang Pertanian dalam Arti Luas

1. Program Peningkatan Penyediaan Sarana Prasarana Produksi Pertanian dalam Arti Luas a. Peningkatan pemeliharaan sarana dan prasarana pertanian dalam arti luas.

b. Penyediaan sarana produksi pertanian dalam arti luas. c. Pengembangan sarana bibit unggul pertanian dalam arti luas.

2. Program Peningkatan Produksi Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan, Kehutanan, Peternakan dan Perikanan

a. Peningkatan produksi pertanian dalam arti luas.

b. Pembibitan dan perawatan bibit unggul pertanian dalam arti luas.

c. Pengembangan agrobisnis pertanian dalam arti luas.

3. Program Pencegahan dan Penanggulangan Hama dan Penyakit secara Terpadu

a. Penyuluhan dan pendampingan petani dalam menangani hama tanaman dan pelaku agrobisnis.

b. Peningkatan pencegahan penyakit hama tanaman (wereng).

4. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian dalam Arti Luas a. Penyuluhan distribusi pemasaran atas hasil produksi pertanian dalam arti luas. b. Meningkatkan kemitraan pemasaran produk pertanian.

5. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Produktivitas serta Pembukaan Lapangan Kerja

a. Peningkatan promosi dan kerjasama investasi serta meningkatkan daya saing daerah. b. Jaminan kepastian hukum berusaha.

c. Penyederhanaan perijinan dan upaya lebih untuk menarik investor. d. Pengembangan perekonomian lokal.

6. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi a. Pengembangan klaster bisnis.

b. Penyelenggaraan pembinaan industri rumah tangga, industri kecil dan menengah.

c. Penyelenggaraan promosi produk usaha mikro, kecil dan menengah.

7. Program Peningkatan Ketrampilan dan Pembinaan Pelaku Usaha Industri Perdagangan dan Pariwisata

a. Fasilitasi bagi industri kecil dan menengah terhadap pemanfaatan sumber daya. b. Pembinaan industri kecil dan menengah dalam memperkuat jaringan klaster industri

dan perdagangan.

c. Peningkatan pelatihan bagi pemandu wisata.

8. Program Peningkatan Promosi Produksi Industri, Perdagangan dan Pariwisata a. Penyediaan sarana maupun prasarana klaster industri dan perdagangan. b. Peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri.

(32)

Laporan Akhir

RPJMD Kabupaten Grobogan Tahun 2011-2016 VIII- 32

9. Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian dalam Arti Luas a. Evaluasi kinerja para PPL PNS dan THL.

b. Peningkatan bintek tentang penanganan hama penyakit tanaman. 10. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pariwisata

a. Peningkatan pembangunan sarana dan prasarana ke obyek-obyek wisata. b. Eksploitasi terhadap obyek-obyek wisata agar lebih menarik.

11. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja a. Pelatihan kewirausahaan bagi pencari kerja.

b. Pelatihan ketrampilan penggunaan teknologi komunikasi yang lebih canggih untuk meningkatkan kualitas produktivitas tenaga kerja.

E. Pemantapan Upaya Penciptaan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik 1. Program Peningkatan Sarana Prasarana dan Kapasitas Aparatur

a. Penambahan peralatan teknologi komunikasi dan komputer untuk pengolah data. b. Menambah perangkat lunak (software) program olah data untuk meningkatkan

kinerja aparatur.

c. Mengadakan reformasi birokrasi.

d. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat oleh birokrasi.

e. Meningkatkan disiplin, semangat kerja dan ketaatan pada peraturan perundangan bagi aparatur pemerintah dengan menerapkan sanksi yang tegas.

f. Meningkatkan profesionalisme aparatur sehingga tercipta Pemda yang bersih, transparan, akuntabel dan demokratis.

2. Program Penataan Administrasi Kependudukan

a. Peningkatan pelayanan publik dalam bidang kependudukan. b. Peningkatan program komputer untuk olah data kependudukan.

3. Program Pelayanan Keluarga Berencana a. Peningkatan kegiatan KB mandiri.

b. Pengembangan kelembagaan KB dalam bidang sosial ekonomi. 4. Program Pengembangan Nilai-nilai Budaya

a. Revitalisasi kebudayaan dan kesenian lokal.

b. Pengembangan pusat wisata religi, kuliner dan kerajinan khas Grobogan. 5. Program Peningkatan Politik Masyarakat

a. Revitalisasi pusat informasi dan pelayanan pengaduan masyarakat. b. Memantapkan stabilitas sosial politik yang ada di masyarakat. c. Koordinasi forum-forum diskusi publik.

d. Peningkatan kapasitas kelembagaan DPRD.

e. Peningkatan pelayanan fungsi DPRD.

6. Program Peningkatan Kualitas Perencanaan Pembangun-an Daerah a. Meningkatkan kualitas pelaksanaan Musrenbangda.

b. Penyusunan perencanaan pembangunan daerah di berbagai aspek

(33)

Laporan Akhir

RPJMD Kabupaten Grobogan Tahun 2011-2016 VIII- 33

7. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah

a. Pelaksanaan pengawasan internal secara berkala. b. Tindak lanjut hasil temuan pengawasan.

8. Program Peningkatan Kualitas Pengelolaan Keuangan Daerah

a. Intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah. b. Peningkatan bintek tentang regulasi pengelolaan keuangan daerah. 9. Program Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat

a. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan daerah. b. Peningkatan tingkat swadaya masyarakat.

c. Pemberian penghargaan kepada warga masyarakat yang berprestasi.

F. Pemantapan Upaya Pelestarian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup 1. Program Pengelolaan Persampahan

a. Menambah sarana dan prasarana pengelolaan persampahan. b. Meningkatkan manajemen pengelolaan persampahan. 2. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan

a. Pemantauan kualitas lingkungan.

b. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup. 3. Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya

Alam

a. Pengendalian kerusakan hutan dan lahan.

b. Pengendalian dan pengawasan pemanfaatan sumberdaya alam. c. Peningkatan pelaksanaan reboisasi hutan.

5.2.4 Kebutuhan Pendanaan

Dalam rangka mencapai program prioritas dalam pencapaian visi dan misi RPJMD dibutuhkan alokasi dana bagi kegiatan-kegiatan dalam program tersebut. Kebutuhan dana untuk mencapai program prioritas tersebut adalah sebagai berikut:

5.3 Arahan Kebijakan dan Strategi Perkotaan Daerah (KSPD)

-

5.4 PERDA BANGUNAN GEDUNG (BG) 5.4.1. Ketentuan Fungsi Bangunan Gedung A. Bangunan gedung memiliki fungsi antara lain :

a. Fungsi hunian

Gambar

Gambar 5.1  Struktur Ruang Wilayah Kabupaten Grobogan
TABEL 5. 1 ARAHAN RTRW KABUPATEN GROBOGAN UNTUK BIDANG CIPTA KARYA
Tabel 5.2 Identifikasi Kawasan Strategis Kabupaten Grobogan (KSK) Berdasarkan RTRW
Tabel 5.3 Identikasi Program RTRW Kabupaten Grobogan Terkait Pembangunan Infrastruktur
+7

Referensi

Dokumen terkait

Fungsi–fungsi manajemen ini telah diterapkan pada bimbingan manasik haji dan umrah yang diselenggarakan oleh Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) As-Shofa kota Blora

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pemahaman konsep matematika siswa menggunakan penerapan pendekatan brain based learning dengan metode pembelajaran

Silinder kemudian menggelinding menuruni bidang miring seperti pada gambar (ketinggian bidang miring 3m dan sudut yang dibentuk bidang dengan horizontal 30 o ).Hitunglah

Dalam penelitian ini dilakukan pengaturan ulang tata letak dan perbaikan terhadap prosedur setup di gudang bahan baku untuk mengurangi waktu penyiapan komponen

 Untuk angkutan udara domestik, jumlah pesawat yang berangkat dari bandara Ngurah Rai pada bulan Januari 2016 sebanyak 3.303 unit penerbangan, atau turun 2,05 persen

Euthanasia agresif, disebut juga eutanasia aktif, adalah suatu tindakan secara sengaja yang dilakukan oleh dokter atau tenaga kesehatan lainnya untuk mempersingkat

Distribusi Frekuensi berdasarkan Skala nyeri disminore sesudah pemberian minuman kunir asam pada kelompok kontrol di Desa Mijen Kecamatan Kaliwungu Kabupaten

Analisis statistik menunjukkan nilai deteksi vaskularisasi dengan CEUS sesuai dengan ukuran tumor dan kedalaman tumor pada 118 nodul dengan densitas tinggi pada fase arterial fase