• Tidak ada hasil yang ditemukan

Macam program/kegiatan ketahanan pangan di Daerah Istimewa Yogyakarta

Dalam dokumen SURVEY BY DESIGN KETAHANAN PANGAN (Halaman 23-33)

HASIL KAJIAN DAN PEMBAHASAN Untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang sesuai dengan tuntutan

3.1. Macam program/kegiatan ketahanan pangan di Daerah Istimewa Yogyakarta

Realitasnya, di Daerah Istimewa Yogyakarta dijumpai sejumlah >30 program/kegiatan terkait dengan pembangunan ketahanan pangan yang diampu oleh >20 SKPD. Sebagian besar awalan pelaksanaan program/kegiatan dimulai tahun 2009/2010. Sebagian terekam ada yang sudah melaksanakan jauh sebelumnya; namun ada yang baru dimulai di tahun 2015. Tabel 3.1. berikut tersaji program/kegiatan yang dilaksanakan beberapa istitusi di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Tabel 3.1. Macam program/kegiatan ketahanan pangan dan institusi pengampu di Daerah Istimewa Yogyakarta

Institusi Pengampu Program/Kegiatan BKPP Daerah Istimewa

Yogyakarta Peningkatan penanganan daerah rawanpangan

Peningkatan ketersediaan dan cadangan pangan

Penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan

Peningkatan distribusi dan akses pangan Dinas Kesehatan Daerah

Istimewa Yogyakarta Program perbaikan gizi Dinas Pertanian,

Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Sleman

Peningkatan ketahanan pangan (pertanian/ perkebunan)

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul

Gemarikan

Pelatihan pengolahan hasil perikanan

Promosi hasil produksi perikanan

PUMP P2HP Disperindagkop & UKM

Daerah Istimewa Yogyakarta

 Pengembangan Produksi IKM Pangan  Pengembangan Kualitas Produksi Dinas Perindagkoptan

Kota Yogyakarta Pengembangan ketahanan pangan perkotaan Dinas Sosial Daerah

Istimewa Yogyakarta Rincian program/kegiatan tidak tercatat Dinas Perhubungan &

Kominfo DIY Pemantauan distribusi bahan pangan Tabel 3.1. Macam program/kegiatan ketahanan pangan dan institusi

pengampu di Daerah Istimewa Yogyakarta (Lanjutan)

Institusi Pengampu Program/Kegiatan

(pertanian/perkebunan) Dinas Pertanian &

Kehutanan Kab. Bantul Gerakan Penerapan Pengelolaan PertanianTerpadu (GP-PTT) BP2KP Kabupaten

Gunungkidul Program peningkatan ketahanan pangan

Dinas Pertanian Daerah

Istimewa Yogyakarta Peningkatan Produksi Tanaman PanganUpaya khusus peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai

BKKBN Daerah Istimewa

Yogyakarta Pembinaan Kelompok Bina Keluarga BalitaPembinaan UPPKS, BKL, BKR dan PIKR KP4k Kabupaten Kulon

Progo KRPLDEMAPAN

LAPM

KDPM Dinas Tanaman Pangan &

Hortikutura Kabupaten Gunungkidul

Program Peningkatan Produksi

Produktivitas dan Mutu Produk Pertanian (Tanaman Bangan)

BPPTK LIPI Pengembangan Pangan Fungsional Berbasis Bahan Pangan Lokal

Pengembangan Makanan Tradisional BBPOM Daerah Istimewa

Yogyakarta Bimtek Ketahanan Pangan terhadap 8 desarawan pangan lokal

Monev terhadap perkembangan 8 desa rawan pangan lokal

Perwakilan BULOG DIY Pengadaan gabah dan beras BPPM Daerah Istimewa

Yogyakarta Lumbung Desa/ Lumbung Pangan

3.2. Kinerja Operasionalisasi Program/Kegiatan Ketahanan

Pangan di Daerah Istimewa Yogyakarta

Pendanaan. Hasil perekaman di lapangan tercatat bahwa kisaran dana pendukung program/kegiatan ketahanan pangan di Daerah

Istimewa Yogyakarta adalah sebesar 50 juta rupiah sampai dengan 300 milyar rupiah. Sementara sumber dana tersebut di atas terinci sebagi berikut : APBD; APBN; APBN UPSUS dan dana luar negeri (AG Fund; World Bank_LOAN WISMP II) serta Kredit Bank.

Koordinasi. Secara teoritik koordinasi merupakan salah satu fungsi manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan jalan menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan sehingga terdapat kerjasama yang terarah dalam usaha mencapai tujuan. Terkait dengan koordinasi pelaksanaan program/ kegiatan ketahanan pangan di Daerah Istimewa Yogyakarta terekam bahwa memang telah dilakukan koordinasi antar institusi baik vertikal maupun horisontal yang bervariasi antar Kabupaten/Kota, namun kesemuanya belum tampak ada koordinasi dengan TKPKD (Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah). Linked implementasi program/kegiatan ketahanan pangan dengan program penanggulangan kemiskinan memang selayaknya diperlukan. Selain masyarakat sasaran di antara keduanya tidak jauh berbeda. Institusi pengampu program-pun dijumpai sebagian besar sama. Realitasnya di Daerah Istimewa Yogyakarta juga mencoba menerapkannya melalui kegiatan percontohan penanggulangan rawan pangan dan pengentasan kemiskinan secara terpadu. Realitas lain yang terekam, tampaknya koordinasi tersebut oleh sebagian SKPD pengampu program/kegiatan pembangunan ketahanan pangan di daerah Istimewa Yogyakarta belum berdampak langsung ke sinergitas pelaksanaannya.

Pelibatan Masyarakat Sasaran dalam Perencanaan Program. Terekam bahwa semua institusi melibatkan masyarakat sasaran dalam perencanaan program/kegiatan. Adapun wujud kegiatan yang dimaksud dapat berupa: Musrenbang, Rakor/Pertemuan rutin dengan kelompok afinitas, Penjaringan melalui usulan (proposal); Tindak lanjut hak representasi DPR; Forum penyuluh petani, dll. Pelibatan masyarakat sasaran menjadi salah satu penentu keberhasilan program/kegiatan ketahanan pangan. Pelibatan masyarakat dalam perencanaan merupakan aktualisasi pemenuhan syarat keberhasilan pemberdayaan masyarakat. Sebagaimana diketahui bahwa pemberdayaan masyarakat akan berhasil baik jika memenuhi kaidah-kaidah sebagai berikut : (1) Pemberdayaan masyarakat harus mengedepankan partisipasi dan demokrasi; (2) Pemberdayaan masyarakat harus bersifat terbuka baik terhadap kerjasama maupun inovasi teknologi dan (3) Pemberdayaan masyarakat harus mampu memberikan pengharapan hidup yang jelas bagi pelaksananya.

Keberadaan petugas khusus pengawal implementasi program/kegiatan. Terekam bahwa tidak semua institusi menyiapkan petugas khusus. Realitas di lapangan petugas yang ditunjuk mengawal implementasi program/kegiatan di antaranya : PMHP (Petugas Mutu Hasil Pertanian); Petugas gizi di Puskesmas; Seksi Bina Usaha Bidang Bina Usaha & Wasdal; Mantri Tani, PPL dan THL.

Monitoring dan evaluasi program. Terekam bahwa dalam pelaksanaan semua program/kegiatan senantiasa dilaksanakan monitoring dan evaluasi. Adapun wujud kegiatannya adalah sebagai

berikut: Monitoring & evaluasi langsung ke kelompok (kunjungan lapangan) berkoordinasi dengan petugas pendamping secara rutin; monev dilakukan secara berjenjang dengan jejaring masyarakat; monev dilaksanakan dengan perlombaan-perlombaan. Evaluasi tersebut sudah selayaknya mengandung makna mengubah suatu kondisi saat ini menjadi lebih baik yang akan datang (transformational system) dan tentu dengan memperhatikan kebijakan dan paradigma yang ada, serta realitas lingkungan. Evaluasi hendaknya dilakukan terhadap komponen program baik dari input (grant dan pengembangan kelembagaan), proses pengelolaan program baik dari segi manajemen maupun keuangan, serta hasil pencapaian (outputs) dan dampak (outcomes) program.

Regulasi pendukung implementasi program/kegiatan.

Regulasi pendukung implementasi program/kegiatan ketahanan pangan di Daerah Istimewa terekam berupa : Perda DIY, Peraturan Gubernur, SK Gubernur, Perda Kabupaten/Kota, Peraturan Walikota, Peraturan Bupati, SK Bupati. Regulasi yang dimaksud selengkapnya terinci pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2. Regulasi pendukung implementasi program/kegiatan ketahanan pangan di Daerah Istimewa Yogyakarta

01 Perda DIY No. 11/2011 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan

02 Peraturan Gubernur DIY No. 56/2011 tentang RAD Percepatan Pencapaian Target MDSG

03 Perda DIY No. 2/2014 tentang Penjaminan Mutu dan Keamanan Pangan Hasil Tambahan

04 Peraturan Gubernur DIY No. 26/2013 tentang Cadangan Pangan Daerah

05 Peraturan Gubernur DIY No. 32/2010 tentang Dewan Ketahanan Pangan Daerah

06 Peraturan Gubernur DIY No. 88/2012 tentang Gerakan Percepatan Penganekaragam Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal 07 SK Gubernur DIY No. 196/KEP/2014 tentang Pembentukan

Kelompok Kerja Kegiatan Penguatan Ketahanan Pangan dalam Kawasan Hutan

08 SK Gubernur DIY No. 434/KEP/2014 tentang Penetapan 8 Desa Percontohan Pengurangan Kemiskinan dan Kawasan Pangan

09 Peraturan Gubernur DIY No. 57 /2011 tentang Rencana Daerah Pangan dan Gizi tahun 2011-2015

10 Perda DIY No 10 Th 2011 tentang PLP2B

11 SK Walikota No. 358/2009 tentang Pembentukan Dewan Ketahanan Pangan Kota Yogyakarta periode 2009 2014 (Kodya Yogyakarta)

12 Perda Kabupaten Bantul No. 14/2009 tentang BKP3 Kabupaten Bantul

13 SK Bupati Bantul No. 155 Th 2010 tentang Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten Bantul

14 Peraturan Bupati bantul No. 09 Th. 2014 tentang Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal

15 Peraturan Bupati Bantul No. 21 Th 2014 tentang Cadangan Pangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul

Tabel 3.2. Regulasi pendukung implementasi program/kegiatan

No. Macam Produk Perundangan

16 Peraturan Bupati Gunungkidul No. 06/2008 tentang Kebijakan dan Langkah Operasional Ketahanan Pangan Kabupaten Gunungkidul 17 SK Bupati Gunungkidul No. 84/KPTS/2009 tentang Pembentukan

Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten Gunungkidul

18 SK Bupati Kulonprogo No. 1 Th 2009 ttg Pemanfaatan Pangan Lokal (Kabupaten Kulonprogo)

Ketercapaian tujuan program/kegiatan. Realitas di lapangan terekam bahwa ketercapaian tujuan program/kegiatan ketahanan pangan di Daerah Istimewa Yogyakarta digambarkan dengan indikator yang jelas dan bervariasi pada masing-masing institusi pengampu. Tabel 3.3. berikut menampilkan indikator ketercapian tersebut.

Tabel 3.3. Indikator ketercapaian tujuan program/kegiatan ketahanan pangan pada berbagai institusi pengampu di daerah Istimewa Yogyakarta

Institusi Pengampu Indikator Ketercapian

Program/Kegiatan BKPP Daerah Istimewa

Yogyakarta Masyarakat mendapatkan manfaat sesuaitujuan kegiatan Dinas Kesehatan Daerah

Istimewa Yogyakarta Penurunan prevalensi kurang energi,protein pada balita Dinas Pertanian, Perikanan

dan Kehutanan Kabupaten Sleman

Bahan dipakai sesuai peruntukannya

Meningkatkan pendapatan petani

Meningkatkan omset

Dinas Kelautan dan

Perikanan Kab. Bantul Peningkatan angka konsumsi makan ikanPeningkatan pendapatan pelaku usaha Tabel 3.3. Indikator ketercapaian tujuan program/kegiatan ketahanan pangan pada berbagai institusi pengampu di Daerah Istimewa

Institusi Pengampu Indikator Ketercapian Program/Kegiatan Disperindagkop & UKM

Daerah Istimewa Yogya-karta

Sebagian tercapai tetapi ada juga yang belum tercapai karena ada SDM yang ada tidak seperti yang diharapkan atau kurangnya kepedulian terhadap bantuan pemerintah

Dinas Perindagkoptan Kota

Yogyakarta SPM dan IKM

Dinas Sosial DIY Tidak tercatat Dinas Perhubungan &

Kominfo Daerah Istimewa Yogyakarta

Tidak tercatat

BKP3 Kabupaten Bantul Meningkatnya ketersedian energi danprotein

Meningkatnya cadangan pangan masya-rakat

Meningkatnya jumlah usaha kelompok Dinas Pertanian &

Kehutanan Kabupaten

Bantul

Telah dilaksanakannya tanam dengan tek-nologi pengelolaan tanaman terpadu dan kenaikan produktivitas

BP2KP Kabupaten

Gunung-kidul Pemberdayaan masyarakatAda perkembangan secara materiil & kegiatan berjalan terus menerus

Dinas Pertanian Daerah

Istimewa Yogyakarta Peningkatan produksi/produktivitas tanam-an pangan

Surplus ketersediaan bahan pangan terhadap konsumsi per kapita di DIY

BKKBN Daerah Istimewa

Yogyakarta Laporan tiap bulan (data statistik rutin)

Tabel 3.3. Indikator ketercapaian tujuan program/kegiatan ketahanan pangan pada berbagai institusi pengampu di Daerah Istimewa Yogyakarta (Lanjutan)

Institusi Pengampu Indikator Ketercapian Program/Kegiatan

KP4K Kabupaten Kulon

Progo

Mampu memenuhi pangan melalui KRPL

Adanya tabungan kelompok Dinas Tanaman Pangan &

Hortikutura Kabupaten Gu-nungkidul

Peningkatan produksi/produktivitas

BPPTK LIPI Perbaikan proses produksi terkait dengan peningkatan kualitas produk meningkat

Peningkatan kapasitas produksi

Produk memiliki ijin edar & telah dianalisis kandungan gizinya

BBPOM Daerah Istimewa Yogyakarta

Pemahaman masyarakat terhadap bahan-bahan berbahaya

Perwakilan BULOG Daerah Istimewa Yogyakarta

Realisasi pengadaan mencapai target

Kebijakan khusus terkait dengan ketahanan pangan. Tere-kam bahwa dijumpai kebijakan khusus terkait dengan pelaksanaan program/kegiatan ketahanan pangan di berbagai institusi pengampu. Tabel 3.4. berikut memaparkan kebijakan khusus tersebut disertai infor-masi kendala yang dihadapi dalam implementasinya.

Tabel 3.4. Kebijakan khusus dan kendala implementasi program ketahanan pangan di Daerah Istimewa Yogyakarta

Kebijakan Khusus

Program/Kegiatan Ketahanan

Pangan Kendala

Dalam dokumen SURVEY BY DESIGN KETAHANAN PANGAN (Halaman 23-33)

Dokumen terkait