• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENYAJIAN DATA

5.3. Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)

BUMN sebagai salah satu pelaku ekonomi nasional yang masuk kategori usaha skala besar yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh negara, keberpihakannya kepada UMKM dan Koperasi cukup besar dibandingkan pihak Swasta. Hal ini dibuktikan oleh BUMN dengan adanya Surat Keputusan nomor PER-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha kecil dan Bina Lingkungan (PKBL), di mana BUMN akan mengalokasikan dana sebesar 2 % dari keuntungan bersih setelah pajak untuk program Kemitraan.Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) pada dasarnya merupakan wujud tanggung jawab sosial BUMN kepada masyarakat. Secara umum, PKBL diwujudkan dengan upaya-upaya untuk memberdayakan masyarakat, meningkatkan kesejahteraan sosial dan pertumbuhan ekonomi masyarakat secara berkesinambungan, dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan.

Untuk mengetahui lebih jelas tentang Program Kemitraan dan Bina Lingkungan , maka penulis melakukan wawancara kepada Pak Ben Sugito selaku koordinator PKBL CDC Sub Area Medan.

Pertanyaannya:

“Apa itu PKBL Menurut bapak, dan bagaimana pandangan bapak tentang PKBL itu sendiri?”

Beliau Menjawab :

“PKBL itu merupakan Program untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari laba perusahaan . sebenarnya jika dilihat dari program kemitraannnya itu memberikan dana pinjaman pengembangan kepada UMKM dengan jasa administrasi yaitu 6% pertahun selain memberi pinjaman juga melakukan pembinaan usaha. Sedangkan untuk bina lingkungannya yaitu memberikan bantuan secara Cuma-Cuma kepada masyarakat khususnya disekitar wilayah kerja dalam bentuk bantuan terhadap: korban bencana alam, pendidikan dan atau pelatihan, peningkatan kesehatan masyarakat, pengembangan prasarana dan sarana umum, peningkatan sarana ibadah, dan pelestarian alam. Ya menurut pandangan saya PKBL ini sangat bagus. Karena kami disini sebagai pengelola PKBL Telkom khusus medan area ini selain memberikan bantuan pinjaman uang juga adanya program pembinaan kepada masayarakat UMKM. Yaitu melakukan pelatihan- pelatihan, dan juga promosi, pameran. Ya pokoknya kalau mengikuti PKBL ini tidak rugi lah.”

Hal yang sama juga penulis tanyakan kepada Mbak Uchi Customer Service CDC Sub Area Medan,beliau mengatakaan:

”PKBL itu merupakan program yang diwajibkan kepada setiap BUMN dengan menyisihkan2%daria laba bersih perusahaan kepada masyarakt UMKM. Ya pandangan saya tentang PKBL ini sangat lah bagus karena memang benar-benar menberi bantuan kepada UMKM, apalagi dengan bunga atau sebenarnya bukan disebut bunga ya, tapi jasa administrasi, kan untuk mengurus-ngurus itu diperlukan juga biaya sebenarnya jasa administrasinya itu juga untuk mereka sendiri. Dan itu Cuma 6% pertahun dan menurut saya itu sangat kecil.”

Setelah diketahui pengertian dari program kemitraan dan bina lingkungan ini merupakan terdiri dari 2 program yang berbeda, dan keduanya tentu juga memiliki bentuk program yang berbeda. Untuk mengetahuinya lebih jelas penulis menanyakan apa-apa saja bentuk program kemitraan dan bentuk program bina lingkungan yang di berikaan PT.Telkom unit CDC sub area medan, oleh karena itu penulis menanyakan :

” Apa sebenarnya bentuk dari program kemitraan dan bina lingkungan itu sendiri?”

Pertanyaan ini penulis tanyakan kapada Pak Ben Sugito lagi, Beliau menjawab “Kalau Program Kemitraan itu bentuknya memberikan Pinjaman dana pengembangan usaha dan pembinaan usaha. Untuk pinjaman dana pengembangan usaha itu digunakan Untuk Penguatan Modal Kerja, Untuk Perbaikan tempat Usaha dan Untuk Pembelian Mesin / Peralatan Kerja sedangkan untuk Pembinaan usaha dilakukan dengan Pelatihan Umum dan Tehnis, Pendampingan dan Studi Banding, dan Pameran dan Seminar. Sedangkan untuk Program Bina lingkungan itu bentuknya hanya memberikan bantuan secara cuma-Cuma dalam bentuk bantuan terhadap korban bencana alam, pendidikan dan atau pelatihan, peningkatan kesehatan masyarakat, pengembangan prasarana dan sarana umum, peningkatan sarana ibadah, dan pelestarian alam.”

Hal yang sama juga penulis tanyakan kepada Mbak Uchi, beliau menyatakan: “kalau Program Kemitraan itu bentuk nya perusahaan memberi pinjaman dan melakukan pembinaan kepada masyarakat UMKM sedangkan kalau bina usaha itu kan sebenarnya wujud kepedulian kita, itu kita kasih ya secara Cuma-Cuma, bentuknya seperti Bantuan kepada korban bencana alam ,Bantuan pendidikan dan atau pelatihan, Bantuan peningkatan kesehatan , Bantuan pengembangan prasarana dan sarana umum, Bantuan sarana ibadah , Bantuan sarana ibadah, Bantuan pelestarian alam.”

Setelah mengetahui bentuk dari Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, maka selanjutnya untuk memperoleh dana atau untuk menjadi mitra binaan tersebut tentu ada syarat atau ketentuan yang berlaku dan harus dipenuhi oleh

setiap calon anggota mitraa binaan tersebut. Oleh karena itu penulis melakukan wawancara dengan salah satu imforman. Dimana wawancara ini juga penulis lakukan dengan Pak Ben Sugito.

Untuk menjadi anggota mitra binaan pasti ada syarat atau prosedur yang harus di penuhi jadi Apa-apa saja syarat atau mekanisme yang harus di penuhi setiap calon untuk menjadi mitra binaan tersebut?”

Beliau menjawab:

“Ya syarat bagi setiap calon mitra binaan yaitu harus memenuhi usaha sesuai dengan kriteria usaha kecil menurut Per Men 05 Tahun 2007. dan kalau untuk mekanisme atau prosesnyaadalah: Mengajukan Proposal / mengisi formulir, Kelengkapan Dokumen ( KTP, KK, Denah Lokasi), survey kelayakan usaha dan wawancara, Melengkapi dokumen usulan seperti Phaspoto Pemohon dan Pendamping,Surat Keterangan dari RT / RW, Memiliki atau Membuka Rekening Bank MandirI, Menyerahkan 3 (tiga) Lbr Materai @ Rp.6.000,- , Menyerahkan Agunan Asli Pembekalan bagi Calon Mitra Binaan, Penanda-tanganan Perjanjian Kerja Sama, Transfer Dana Pinjaman ke Rekening MB, dan Pembinaan. Dan syarat ini haris di penuhi oleh setiap calon mitra binaan.”

Pertanyaan yang sama juga penulis tanyakan kepadaa Mbak Uchie, beliau menjawab:

“Ya untuk mengikuti mitra binaan ini setiap calon harus memenuhi syarat- syarat yang berlaku. Pertama itu harus ada usaha nya kemudian baru setiap calon harus mengikuti prosedur yaitu Mengajukan Proposal / mengisi formulir, Kelengkapan Dokumen ( KTP, KK, Denah Lokasi), survey kelayakan usaha dan wawancara, Melengkapi dokumen usulan seperti Phaspoto Pemohon dan Pendamping,Surat Keterangan dari RT / RW, Memiliki atau Membuka Rekening Bank MandirI, Menyerahkan 3 (tiga) Lbr Materai @ Rp.6.000,- , Menyerahkan Agunan Asli Pembekalan bagi Calon Mitra Binaan, Penanda-tanganan Perjanjian Kerja Sama, Transfer Dana Pinjaman ke Rekening MB.”

Selain kepada kedua informan tesebut penulis juga bertanya hal yang sama kepada beberapa dari anggota mitra binaan PT.Telkom, salah satu nya adalah kak Irma dengan bidang usaha pakaian khusus anak-anak

Beliau menjawab:

“Ya pasti ada syarat atau mekanisme nya, paling utama itu pasti usaha kita harus ada dulu, kemudian kita mengikuti prosedurnya yaitu kita ajukan dulu proposal, baru kita melengkapi dokumen seperti KTP, KK, DAN denah lokasi usaha kita, melengkapi dokumen usulan, surat keterangan RT/RW, terus kita juga harus memiliki rekening bangk mandiri, kemudian menyerahkan agunan asli baru selanjutnya tanda-tangan perjanjian kerja sama, udah itu aja kemudian kita menjadi anggota.”

Dalam pelaksanaan PKBL tersebut baik dari PT.Telkom CDC Sub Area Medan.sebagai pengelola maupu anggota mitra binaan tentunya mengalami kendala atau hambatan yang mungkin terjadi pada saat menjalin kemitraan. Untuk mengetahui kendala atau hambatan yang dihadapi kedua pihak maka penulis melakukan waawancara, dalam hal ini penulis melaakukan wawancara terhadap dua pihak, yang pertama penulis tanyakan adalah dari pihak PT.Telkom CDC Sub Area Medan sebagai pengelola.

Pertanyaan yang penulis tanyakan adalah:

Dalam pelaksanaan mitra binaan ini apakah ada hambatan atau kendala yang di hadapi pihak PT.Telkom CDC Sub Area Medan sebagai pengelola.? Kalau ada hambatan apa saja itu?”

Pertanyaan ini saya tanyakan kepada pak Ben Sugito, Beliau menjawab:

Ya setiap program itu pasti ada hambatan yang kita alami, biasanya hambatan atau kesulitan yang kami rasakan itu dalam pembayaran yaitu pada saat penagihan. Walaupun tidak semua atau hanya beberapa dari aggota saja. “

Pertanyaan yang sama juga penulis tanyakan kepada Mbak Uchie, Beliau menjawab:

‘’ Kesulitan atau yang menjadi masalah yang kami hadapi itu pada saat penagihan. Kadang mereka sulit untuk di tagih, kemudian mereka juga kurang aktif untuk mengikuti pelatihan-pelatihan. Padahal kalau mereka mengikuti pelatihan pengetahuan semakin banyak, tapi itu aja sih kendalaa-kendala nya.”

Selanjutnya penulis juga melakukan wawancara kepada beberapa dari anggota mitra binaan PT.Telkom, pertama penulis tanyakan adalah Kak Irma dengan bidang usaha pakaian khusus anak-anak.

Beliau Menjawab:

“Ya kesulitannya sih tidak ada, Cuma kurang banyak aja modal yang diberikan, tapi kita juga tau kan kalau mereka memberi pinjaman itu bukan hanya untuk kita, tentu masih banyak sehingga harus di bagi-bagi jadi ya mungkin tidak bisa berlebihan di kasih hanya bisa pas-pasan untuk kriteria usaha kita.”

Pertanyaan yang sama juga penulis tanyakan kepada anggota yang lain yaitu Pak Asmul Lubis H, beliau memiliki bidang usaha madu dan herbal, beliau menjawab:

“ kesulitan yang saya alami itu atau hambatan yang saya alami itu tidak ada ya, tapi sekarang dana yang di berikan kurang banyak, kalau dulu itu saya bisa dapat 100 juta, kalau sekarang hanya 50 juta, ya mungkin emang anggota mitra nya semakin banyak, jadi emang harus di bagi-bagi. Pasti mereka juga memiliki budget yang harus di bagi-bagi bukan hanya untuk satu anggota saja jadi mungkin tidak bisa lagi belebih hanya bisa

pas-pasan la. Tapi pada umumnya hambatan yang saya alami itu tidak ada.”

Walaupun dari kedua pihak mengalami kesulitan, tetapi tentunya PT.telkom CDC Sub Area Medan memiliki cara untuk mengatasi, yang mana cara ini yang akaan menyelesaikan masalah atau hambataan yang bukan hanya mereka rasakan tetapi juga yang dirasakan anggota mitraannya.

Untuk mengetahui cara PT.Telkom CDC Sub Area Medan untuk mengatasi kendala-kendala atau hambatan-hambatan tersebut, maka penulis melakukan wawancara, yaitu:

Hal ini saya tanyakan kepada Pak Ben Sugito, Pertanyaannya:

“ Dengan masalah yang bapak sebutkan yaitu sulitnya dalam melakukan pembayaran atau pemulangan pinjaman, maka apa cara PT.Telkom CDC Sub Area Medan, untuk mengatasi masaalah tersebut”

Beliau menjawab:

“ ya sebenarnya itu kan tergantung mereka sendiri, kalau masalah untuk itu cara kami ya lebih kepada memberikan surat teguran, dan kalau itu juga masi tidak di hiraukan maka kami hanya menganggap mereka tidak menjadi anggota lagi dan surat agunannya kan juga ada sama kami.karena kalau sudah ditegur namun mereka tetap tidak mau kan berarti kemauan mereka untuk mengembangkan usaha mereka yang tidak ada, jadi kami tidak bisa memaksa”

Hal ini juga penulis tanyakan kepada Mbak Uchie, beliau menjawab: “ Ya cara kami hanya melalukan teguran, dan kalau mereka juga tetap nunggak-nunggak walaupu sudah diberi peringatan atau teguran ya kami tidak

bisa beerbuat apa lagi, berarti ini kan kemauan mereka sendiri, jadi kami menganggap mereka itu tidak menjadi anggota lagi. Tetapi masalah seperti ini sangat jarang, hanya beberapa orang saja karena pada dasarnya cicilannya itu kan sedikit, tidak memberatkan lah.”

Berdasarkan pernyataan-pernyatan dari hasil wawancara penulis lakukan, maka penulis mendapat gambaran serta penjelasan yang lebih mendalam lagi mengenai Program Kemitraan dan Bina Lingkungan(PKBL).

Dokumen terkait