• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II Sejarah Politik Aceh

2.8 Program Kerja Partai Aceh

b. Tujuan :

1. Mewujudkan cita-ciata rakyat Aceh demi menegakkan marwah dan martabat bangsa dan agama.

34

1. Pemerintahan yang Berorientasi pada Kesejahteraan Rakyat .

3. Mewujudkan kesejahteraan yang adil, makmur dan merata, materil dan spiritual bagi seluruh rakyat Aceh.

4. Mewujudkan kedaultan rakyat dalam rangka mengembangkan kehidupan masyarakat yang menjungjung tinggi dan menghormati kebenaran, keadilan, hukum dan hak asasi manusia.

2.8. Program Kerja Partai Aceh 2.8.1. Bidang Pemerintahan

Adalah pemerintahan yang mendedikasikan seluruh aktivitasnya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan ini merupakan tujuan utama dan tanggungjawab utama pemerintahan.

2. Pemerintahan yang Modern

33

Qanun Meukuta Alam Al Asyi merupakan adat istiadat dan norma-norma yang berkenaan dengan kemasyarakatan dan stuktur pemerintahan warisan indatue yang lahir dari rahim adat dan budaya masyarakat Aceh, konstitusi tersebut menjadi salah satu referensi bagi Partai Aceh untuk mengembangkan tata kelola pemerintahan dan kemasyarakatan yang mandiri dan beradab yang disinergikan dengan konstitusi Indonesia dan perkembangan peradaban dunia.

34

mandat spesifik (khas) dari partai Aceh untuk memastikan implementasi MoU Helsinki secara konsisten dan komprehensif, sehingga terciptanya Pemerintahan Sendiri di Aceh ” Self Goverment”

Adalah pemerintahan yang mendorong penggunaan alat-alat produksi yang berteknologi dalam setiap sector produksi untuk meningkatkan hasil produksi, begitu juga dalam mempercepat pelayanan terhadap rakyat juga menggunakan sistem modern (tegnologi) agar pelayanan tepat dan cepat.

3.Pemerintahan yang Demokratis dan Partisifatif

Adalah pemerintahan yang melibatkan rakyat dalam pengambilan keputusan, dan terbuka dalam menjalankan semua keputusan.

4.Pemerintahan yang Bebas Korupsi

Pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi, akan terwujud bila tingkat produktifitas bias ditingkatkan dan control public berjalan dengan baik. Untuk itu pemerintah akan berusaha untuk meningkatkan produktifitas rakyat dengan cara membuka lapangan kerja dan meningkatkan control public dengan cara mendorong rakyat untuk berkumpul dan berserikat dalam berbagai bentuk organisasi.

5.Pemerintahan yang Internasional

Adalah pemerinthan yang bersolidaritas terhadap perjuangan rakyat tertindas diseluruh dunia.

2.8.2. Bidang Ekonomi

3. Membuka Lapangan Kerja dengan Pembuatan Industri Milik Pemerintah Aceh.

Untuk menciptakan perekonomian yang kuat dan bukan hanya mengejar pertumbuhan ekonomi semata tetapi juga pemerataan ekonomi,membuka perusahaan-perusahaan milik negara sebanyak-banyaknya tetapi di jalankan secara profesional sehingga tidak menjadi beban negara tetapi menciptakan keuntungan yang dinikmati oleh seluruh rakyat adalah

jawabannya. Dengan adanya industri yang merupakan milik pemerintahan akan mampu menampung jumlah tenaga kerja yang besar dan akan mampu menekan angka pengangguran di Aceh. Kenapa harus industry milik pemerintah? karena industry milik pemerintah keuntungannya untuk pemerintah dan akan mampu melahirkan pemerataan ekonomi di rakyat.

4. Melindungi Industri Dalam Negeri

Pemerintah dalam kebijakan ekonominya harus melindungi industri-industri dalam negeri baik melakukan pembatasan terhadap produk impor dan melakukan peningkatan terhadap produk dalam negeri. Hal ini penting untuk menyelamatkan industri dalam negeri dari persaingan bebas dengan perusahaan raksasa dari luar negeri yang cenderung menggusur industri dalam negeri.

5. Pengelolaan Sumberdaya Energi Secara Mandiri dan digunakan bagi Kesejahteraan Rakyat.

Sederhananya, pemerintah Aceh saat ini hanya memiliki sumberdaya alam. Sumberdaya alam Aceh ini yang paling berharga saat ini adalah Minyak Bumi, Emas, Batu Bara, Tembaga, Hutan yang luas dan lain-lain. Namun pemerintah Aceh tidak memiliki sumberdaya manusia atau tenaga produktif dan tenaga ahli. Selain itu, alat untuk memproduksi sumberdaya alam juga tidak dimilik oleh pemerintah Aceh sama sekali. Lalu bagaimana? Apa yang harus dilakukan pemerintah Aceh ? sementara sumber-sumber kekayaan alam Aceh tersebut tidak bias dibiarkan begitu saja. Ia harus menjadi sumber dana yang kemudian dikelola untuk kesejahteraan rakyat Aceh. Sebuah kenyataan yang harus kita cermati, hingga saat ini negara-negara induk kapitalisme terus melakukan eksploitasi sumberdaya alam di Negara-negara dunia ketiga, tak terkecuali

Indonesia. Bahkan cara-cara yang dilakukan untuk maksud tersebut masih menggunakan cara-cara terbelakang. Dari kenyataan tersebut maka seluruh sumberdaya energi yang ada di Aceh harus dikelola secara mandiri (kepemilikan) oleh pemerintah Aceh, untuk menjawab persoalan sumber daya manusianya maka pemerintah Aceh cukup membeli teknologinya saja. Bukan membiarkan sumberdaya energinya tersebut dikuasai sepenuhnya oleh pihak perusahaan asing, multi coorporaation.

Sehingga kepemilikan sahamnya dalam perusahaan eksploitasi tersebut dimiliki secara mayoritas oleh negara. Sementara yang terjadi selama ini kekayaan alam yang terkandung didalam perut bumi Aceh, hanya dinikmati oleh segelintir elit politik Aceh dan pemilik modal dari asing. Rakyat Aceh tidak pernah menikmati hasil dari sumberdaya alam Aceh.

6. Upah Minimum sesuai Kebutuhan Hidup Layak (KHL)

Perhitungannya dilakukan oleh Dewan Pengupahan yang merupakan lembaga Tripartit. Selain untuk menaikkan tingkat upah yang layak dan kesejahteraan bagi kaum buruh juga bertujuan agar kesenjangan perkembangan industri, kesenjangan pendapatan, kesenjangan desa dan kota, kesenjangan konsentrasi capital, kesenjangan konsentrasi penduduk dapat dikurangi. Sehingga tenaga kerja di pedesaan atau kota-kota kecil tidak perlu melakukan urbanisasi ke kota-kota besar tertentu untuk mendapatkan pekerjaan, dengan tingkat upah yanglebih tinggi.

7. Membuka Peluang Investasi Saling Menguntungkan

Membuka peluang investasi yang saling menguntungkan, untuk beberapa sector tertentu dengan catatan bahwa kita hanya membeli teknologinya saja, atau yang mereka investasi adalah dalam bentuk teknologi yang akan dihitung dalam bentuk persentase kepemilikan

saham. Dan saham diluar bentuk teknologi semuanya menjadi milik pemerintah Aceh. Dan ini merupakan suatu bentuk kompromisme yang saling menguntungkan dalam hal investasi di Aceh kedepan.

8. Memberikan Modal Bergulir pada Sektor Riil Rakyat

Untuk meningkatkan produktivitas rakyat dalam mengelola sector riil (seperti pertanian, nelayan dan lain-lain) pemerintah harus memberikan modal bergulir kepada rakyat. Selama ini nelayan atau petani tidak pernah menikmati hasil gas alam di Aceh yang dikuras habis puluhan tahun. Maka kedepan hasil dari pertambangan (sumber daya energi) akan disubsidi secara bergulir kepada sector riil rakyat. Sehingga dalam melakukan aktivitas produksi rakyat akan mampu bersaing dengan kekuatan produksi lainnya, karena telah mampu membeli teknologi.

2.8.3. Bidang Pendidikan

1. Pendidikan Gratis dan Berkualitas

Pendidikan gratis ini mencakup segala jenjang pendidikan tidak hanya dibatasi. Program pendidikan gratis yang dijalankan pemerintah sekarang salah besar. Faktanya sebagian besar TK, SD, dan SMP masih memungut biaya dari murid, dan program pendidikan gratis ini mencakup seluruh biaya pendidikan (transportasi, buku-buku, asrama dan sebagainya). Selain itu lulusan SMP juga tidak memadai untuk terserap lapangan industri. Karena ini merupakan bagian dalam abdian industrialisasi nasional. Demikian juga jalur-jalur pendidikan non-formal atau kursus-kursus keterampilan yang juga harus difasilitasi oleh negara. Sebagai subjek penyangga, kualitas guru atau pengajar juga terus ditingkatkan, sekaligus negara menjamin taraf kesejahteraan mereka.

Maka pendidikan gratis juga harus disertai dengan kualitas pendidikan itu sendiri. Selain itu pendidikan gratis bukan hanya gratis dalam hal SPP saja namun juga harus ada persediaan buku yang berkualitas di perpustakaan sehingga pelajar tidak perlu mengeluarkan uang untuk beli buku lagi. Begitu juga dengan persoalan transportasi untuk sekolah dasar smpai SMU harus dimasifkan agar siswa tidak perlu sekolah secara jauh, atau juga harus disubsidi oleh peperintah , bukan malah memotong subsidi pendidikan.

2. Mereformasi Sistem, Kurikulum Manajemen, dan Pengelolaan Pendidikan yang Menghasilkan Sifat Kritis, Mandiri dan Aspiratif.

Melihat sistem pendidikan Indonesia yang masih belum terfokus, maka perlunya dilakukan reformasi dalam hal sistem tersebut. Agar kurikulum pendidikan bias melahirkan sumberdaya manusia yang memang handal dalam bidangnya. Dan sistem ini juga harus mampu melahirkan sikap kritis dari pelajar dan guru.

3. Pemberantasan Buta Huruf

Dengan pendidikan gratis dan berkualitas diharapklan akan mampu memberantas buta huruf yang masih sangat tinggi di Aceh.

4. Mempertegas Tanggungjawab Pemerintah dalam Menciptakan Rakyat Aceh yang Cerdas dan Memiliki Keahlian (Skill).

5. Peningkatan Mutu Pendidikan Sains dan Teknologi

2.8.4. Bidang Kesehatan

1. Pelayanan Kesehatan Gratis dan Berkualitas untuk Rakyat

Dalam program kesehatan gratis, semua golongan harus digratiskan dari biaya rawat inap, konsultasi dan jasa dokter atau medis dan obat-obatannya. Program belas kasihan

dengan dalih menggratiskan untuk yang miskin saja hanyalah menciptakan sumber penyelewengan dan korupsi baru. Ditengah standarisasi ukuran kemiskinan yang beranekaragam dan syarat kepentingan polotis adalah jauh lebih sulit menghitung jumlah orang miskin ketimbang orang kaya. Sehingga yang terjadi adalah orang miskin justru dijadikan industri dan komoditi oleh kaum pemodal dan biraokrat korup untuk berbagai macam program belas kasihan; BLT/SLT (Bantuan Langsung Tunai/Subsidi Langsung Tunai), minyak tanah bersubsidi, solar bersubsidi, beras miskin (raskin), dan sebagainya. Disetiap kecamatan minimal harus ada satu poliklinik, dan setiap desa/ kelurahan minimal terdapat satu puskesmas. Memassalkan, meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan, serta menggratiskannya adalah syarat bagi peningkatan sumberdaya manusia yang mutlak diperlukan oleh program industrialisasi nasional. Selain itu juga harus ada kebijakan untuk melarang pembukaan praktek swasta terhadap dokter ahli, karena tindakan ini bias menjadi spirit bagi dokter ahli untuk tidak masuk ke rumah sakit. Akibatnya pasien akan terhambat atau kesulitan dalam mendapat akses atau konsultasi kesehatan dengan dokter ahli, karena dokter ahli lebih banyak memilih masuk ke praktek swasta daripada tinggal din rumah sakit.

2. Memperbaiki Sistem Pelayanan Kesehatan Rakyat

Sistem pelayanan kesehatan yang selama ini terjadi Aceh secara tidak langsung lebih memprioritaskan orang kaya, dan bagi orang miskin akan mendapat giliran terakhir. Kesadaran tenaga kesehatan (medis) untuk nenolong orang sakit terlebih dahulu seakan telah hilang begitu saja dari tenaga medis. Sehingga separah apapun sakit apabila belum ada yang bertanggungjawab untuk membayarnya maka proses pengobatan tidak dilakukan.

3. Meningkatkan Kesadaran Rakyat Terhadap Hak-hak Kesehatan.

Penting juga untuk meningkatkan kesadaran rakyat terhadap hak-hak kesehatannya, agar mall praktek tidak terus-terusanterjadi, karena dianggap hal yang biasa (karena rakyat tidak tahu akan hak-haknyadalam hal kesehatan)

2.8.5. Bidang Perempuan

1. Memperjuangkan Kebebasan Perempuan sepenuhnya dan Anti Diskriminasi Terhadap Perempuan

Mendukung sepenuhnya pembebasan terhadap perempuan bukanlah beranjak dari sebuah kesimpulan bahwa perempuan yang terpinggirkan secara sistematis oleh kebijakan-kebijakan negara,menjadikan posisi perempuan sebagai second class dengan laki-laki. Secara naluriah perempuan memiliki persoalan khusus yang sebenarnya kita akui atau tidak sebagai sebuah ekses dari sebuah sistem yang dibangun dengan budaya patriarki yang masih mengikat tatanan masyarakat Aceh. Untuk itu perjuangan membebaskan perempuan dan kesetaraan antara laki-laki dan perempuan dalam politik adalah salah satu hal yang terus akan diperjuangkan oleh Partai Aceh.

2. Memperjuangkan Kesetaraan Gender disemua Aspek dalam Bermasyarakat dan Bernegara

3. Meningkatkan Partisipasi Politik Perempuan

4. Menjamin Akses Pendidikan Seluas-luasnya Terhadap Perempuan 5. Memproteksi Perempuan Terhadap Kekerasan

1. Memperjuangkan lahirnya produk-produk hukum yang berpihak kepada Rakyat Kecil 2. Meningkatkan Kesadaran Hukum masyarakat

2.8.8. Bidang Sosial Budaya

1. Membangun Kesadaran Kritis terhadap sejarah Aceh dalam bentuk solidaritas, pluralis dan kolektif.

2. Mengembelikan Peran Lembaga-Lembaga Adat dalam Menyelesaikan kasus-kasus masyarakat sebagai salah satu alternative.

Dokumen terkait