• Tidak ada hasil yang ditemukan

22. Clinic Section

4.2 Penyajian Data

4.2.2 Program Kesejahteraan (X

Dalam mengukur variabel Program Kesejahteran (X

) pada PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk, Medan

1

1. Tunjangan Hari Raya (THR)

) pada PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk, peneliti menggunakan 4 (empat) indikator yaitu Tunjangan Hari Raya (THR), dana pensiun, uang duka kematian, dan jaminan keselamatan. Kemudian indikator-indikator tersebut dikembangkan menjadi 10 (sepuluh) item pernyataan. Dari pernyataan tersebut diperoleh jawaban seperti pada tabel-tabel di bawah ini:

Berasarkan 2 (dua) pernyataan mengenai indikator THR, mengenai pemberian tunjangan hari raya yang dapat memacu semangat kerja karyawan dan meningkatkan kinerja atas balas jasa pada perusahaan. Hal ini dapat dijelaskan pada tabel-tabel sebagai berikut:

Tabel 4.4

Distribusi Jawaban Responden Tentang Pemberian THR yang Dapat Meningkatkan Semangat Dalam Bekerja

No. Keterangan Frekuensi Persentase

1. Sangat setuju 38 73%

2. Setuju 11 21%

3. Netral 3 6%

4. Tidak Setuju - -

5. Sangat tidak setuju - -

Jumlah 52 100%

Sumber: Hasil pengolahan data, 2017

Berdasarkan tabel 4.4 di atas, ditunjukkan bahwa sebesar 73% (38 responden) “sangat setuju” bahwa THR dapat meningkatkan semangat dalam bekerja dan sebesar 21% (11 responden) “setuju” sedangkan sisanya 6% (3

responden) menjawab “netral”, dana THR dapat menambah kegembiraan pada saat orang menjalani hari raya. Dengan perasaan senang karena pembarian THR dari perusahaan, karyawan akan merasa senang untuk bekerja dikemudian hari dan semangat untuk bekerja serta tetap produktif.

Tabel 4.5

Distribusi Jawaban Responden Tentang Pemberian THR yang Dapat Memberi Rasa Puas Telah Bekerja Pada Perusahaan

No. Keterangan Frekuensi Persentase

1. Sangat setuju 23 44%

2. Setuju 19 37%

3. Netral 7 13%

4. Tidak Setuju 1 2%

5. Sangat tidak setuju 2 4%

Jumlah 52 100%

Sumber: Hasil pengolahan data, 2017

Berdasarkan tabel 4.5 di atas, ditunjukkan bahwa responden terbanyak memberikan pernyataan “sangat setuju” yaitu sebesar 44% (23 responden), hal ini menunjukkan bahwa karyawan sangat puas dengan program kesejahteraan yang diberikan perusahaan dan rasa puas akan menumbuhkan rasa loyalitas untuk bekerja lebih baik. Jawaban “setuju” mendapat nilai persentase 37% atau berasal daru 19 orang responden dan kedua jawaban tersebut menggambarkan bahwa program perusahaan harus terus berjalan untuk me-maintains semangat dalam bekerja.

2. Jaminan keselamatan

Berdasarkan 2 (dua) pernyataan mengenai indikator jaminan keselamatan mengenai jaminan kesehatan untuk meningkatkan loyalitas dan kinerja karyawan. Hal ini dapat dijelaskan pada tabel-tabel berikut sebagai berikut:

Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden Tentang Pemberian Jaminan Kesehatan Untuk Meningkatkan Loyalitas dan Semangat Kerja

No. Keterangan Frekuensi Persentase

1. Sangat setuju 26 50%

2. Setuju 17 33%

3. Netral 7 13%

4. Tidak Setuju 2 4%

5. Sangat tidak setuju - -

Jumlah 52 100%

Sumber: Hasil pengolahan data, 2017

Berdasarkan tabel 4.6 di atas, ditunjukkan bahwa responden terbanyak memberikan pernyataan “sangat setuju” yaitu sebesar 50% (26 responden), hal ini menunjukkan bahwa karyawan sangat puas dengan jaminan kesehatan yang diberikan perusahaan dan rasa puas akan menumbuhkan rasa loyalitas untuk bekerja lebih baik. Jawaban “setuju” mendapat nilai persentase 33% atau berasal daru 17 orang responden dan kedua jawaban tersebut menggambarkan bahwa program perusahaan harus terus berjalan untuk me-maintains loyaliatas dan semangat dalam bekerja.

Tabel 4.7

Distribusi Jawaban Responden Tentang Pemberian Jaminan Kesehatan Untuk Meningkatkan Kinerja dan Semangat Kerja

No. Keterangan Frekuensi Persentase

1. Sangat setuju 23 44%

2. Setuju 23 44%

3. Netral 5 10%

4. Tidak Setuju 1 2%

5. Sangat tidak setuju - -

Jumlah 52 100%

Berdasarkan tabel 4.7, ditunjukkan bahwa responden yang menjawab “sangat setuju” dan “setuju” berada dalam jumlah yang sama yaitu masing-masing sebesar 44% (23 responden) hal ini menunjukkan bahwa karyawan sangat puas dengan jaminan kesehatan yang diberikan perusahaan dan rasa puas akan meningkatkan kinerja untuk bekerja lebih baik. Kedua jawaban tersebut menggambarkan bahwa program perusahaan harus terus berjalan untuk me-

maintains kinerja yang tinggi dan semangat dalam bekerja. 3. Dana Pensiun

Berdasarkan 2 (dua) pernyataan mengenai indikator dana pensiun, mengenai pemberian dana pensiun yang dapat meningkatkan semangat kerja dan memberi rasa puas. Hal ini dapat dijelaskan pada tabel-tabel berikut sebagai berikut:

Tabel 4.8

Distribusi Jawaban Responden Tentang Pemberian Dana Pensiun yang dapat Meningkatkan Semangat Bekerja

No. Keterangan Frekuensi Persentase

1. Sangat setuju 18 34%

2. Setuju 31 60%

3. Netral 3 6%

4. Tidak Setuju - -

5. Sangat tidak setuju - -

Jumlah 52 100%

Sumber: Hasil pengolahan data, 2017

Berdasarkan tabel 4.8 di atas, ditunjukkan bahwa responden terbanyak memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 60% (31 responden), hal ini menunjukkan bahwa karyawan dihargai dengan program dana pensiun yang disediakan perusahaan dan rasa dihargai itu akan menumbuhkan semangat kerja yang lebih tinggi. Dana pensiun hendaknya harus sesuai dengan posisi dan beban

kerja karyawan, agar karyawan tidak merasa perusahaan tidak mementingkan nasib karyawannya dan karyawan bekerja dengan perasaan tenang.

Tabel 4.9

Distribusi Jawaban Responden Tentang Pemberian Dana Pensiun yang dapat Memberikan Rasa Puas Telah Bekerja Pada Perusahaan

No. Keterangan Frekuensi Persentase

1. Sangat setuju 17 33%

2. Setuju 27 52%

3. Netral 8 15%

4. Tidak Setuju - -

5. Sangat tidak setuju - -

Jumlah 52 100%

Sumber: Hasil pengolahan data, 2017

Berdasarkan tabel 4.9 di atas, ditunjukkan bahwa responden terbanyak memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 52% (27 responden), dan jawaban tertinggi kedua diisi oleh jawaban “sangat setuju” sebesar 33% (17 responden). Jawaban responden menunjukkan bahwa karyawan puas dengan program dana pensiun yang disediakan perusahaan dan rasa puas itu akan menumbuhkan semangat kerja yang lebih tinggi.

4. Uang duka Kematian

Berdasarkan 2 (dua) pernyataan mengenai indikator uang duka kematian yaitu pemberian uang duka kematian dari perusahaan kepada karyawan yang tertimpa musibah dalam bentuk apa pun. Hal ini dapat dijelaskan pada tabel-tabel berikut sebagai berikut:

Tabel 4.10

Distribusi Jawaban Responden Tentang Pemberian Uang Duka Kematian yang dapat Meningkatkan Semangat Bekerja Karena Merasa Dihargai

No. Keterangan Frekuensi Persentase

1. Sangat setuju 10 19%

2. Setuju 27 52%

3. Netral 8 15%

4. Tidak Setuju 4 8%

5. Sangat tidak setuju 3 6%

Jumlah 52 100%

Sumber: Hasil pengolahan data, 2017

Berdasarkan tabel 4.10, dapat diketahui bahwa responden terbanyak memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 52% (27 responden), dan jawaban tertinggi kedua diisi oleh jawaban “sangat setuju” sebesar 19% (10 responden) dan sisanya menjawab “netral” 15% (8 responden), “tidak setuju” 8% (4 responden), dan “sangat tidak setuju” 6% (3 responden). Variasi jawaban responden yang beragam ini akibat dari katidaksepahaman persepsi, mengenai pemberian uang duka kematian karena sebagian menganggap uang duka kematian memang sudah menjadi hak setiap karyawan dan tidak terlalu berpengaruh terhadap tuntutan kerja.

Tabel 4.11

Distribusi Jawaban Responden Tentang Pemberian Uang Duka Kematian yang dapat Meningkatkan Semangat Bekerja Karena Merasa Diperdulikan

No. Keterangan Frekuensi Persentase

1. Sangat setuju 10 19%

2. Setuju 27 52%

3. Netral 9 17%

4. Tidak Setuju 3 3%

5. Sangat tidak setuju 3 6%

Jumlah 52 100%

Sumber: Hasil pengolahan data, 2017

Berdasarkan tabel 4.11 di atas, ditunjukkan bahwa responden terbanyak memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 52% (27 responden), dan jawaban tertinggi kedua diisi oleh jawaban “sangat setuju” sebesar 19% (10 responden). Ada juga responden yang menjawab “netral”, “tidak setuju”, dan “sangat tidak setuju” .Jawaban responden menunjukkan bahwa beberapa karyawan tidak setuju dengan tunjangan saat mengalami musibah, karena menimbulkan persepsi bahwa program kesejahteraan ini tidak terlalu perlu karena terlihat seperti mendorong untuk terkena musibah baik sengaja maupun tidak sengaja.

Dokumen terkait