• Tidak ada hasil yang ditemukan

22. Clinic Section

4.2 Penyajian Data

4.2.5 Semangat Kerja (Y) pada PT PP London Sumatra Indonesia Tbk, Medan

Dalam mengukur variabel semangat kerja (Y) di PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk, Medan peneliti menggunakan 6 (enam) indikator yaitu produktivitas, tingkat kehadiran, labour turnover, tingkat kerusakan, kegelisahan dalam bekerja, dan tuntutan. Kemudian indikator-indikator tersebut dikembangkan menjadi 12 (dua belas) item pernyataan. Dari pernyataan- pernyataan tersebut diperoleh jawaban seperti tabel-tabel dibaah ini:

1. Produktivitas

Berdasarkan 2 (dua) penyataan mengenai indikator produktivitas yaitu semangat kerja yang mencerminkan produktivitas dan cerminan bahwa karyawan peduli terhadap kelangsungan hidup perusahaan. Hal ini dapat ditunjukkan pada tabel- tabel berikut ini:

Tabel 4.26

Distribusi Jawaban Responden Tentang Produktivitas Karyawan yang Mencerminkan Semangat Kerja Karyawan

No. Keterangan Frekuensi Persentase

1. Sangat setuju 23 44%

2. Setuju 22 42%

3. Netral 7 14%

4. Tidak Setuju - -

5. Sangat tidak setuju - -

Jumlah 52 100%

Sumber: Hasil pengolahan data, 2017

Berdasarkan tabel 4.26 diatas, ditunjukkan bahwa responden terbanyak memberikan penyataan “setuju sangat” sebesar 44% (23 responden) dan yang menjawab “setuju” ada sebesar 42% (22 responden). Dari persentase diatas dapat disimpulkan bahwa produktivitas mencerminkan kinerja karyawan dan kinerja mencerminkan semangat kerja, maka produktivitas yang tinggi adalah representasi dari semangat kerja yang tinggi. Maka dari itu semangat kerja perlu untuk selalu di maintaince dan ditingkatkan agar produktivitas juga meningkat.

Tabel 4.27

Distribusi Jawaban Responden Tentang Produktivitas Karyawan adalah Pembuktian bahwa Karyawan Peduli Terhadap Perusahaan

No. Keterangan Frekuensi Persentase

1. Sangat setuju 22 42%

2. Setuju 23 44%

3. Netral 7 14%

4. Tidak Setuju - -

5. Sangat tidak setuju - -

Jumlah 52 100%

Berdasarkan tabel 4.27, ditunjukkan bahwa responden terbanyak memberikan penyataan “setuju” sebesar 44% (23 responden) dan yang menjawab “setuju sangat” ada sebesar 42% (22 responden). Dari persentase diatas dapat disimpulkan bahwa karyawan peduli dengan kelangsungan hidup perusahaan karena jika tujuan perusahaan terpernuhi maka tujuan individu karyawan mungkin akan terpenuhi.

2. Tingkat kehadiran karyawan

Berdasarkan 2 (dua) penyataan mengenai indikator tingkat kehadiran karyawan yaitu tingkat kehadiran karyawan yang mencerminkan semangat kerja dan selalu berusaha hadir ketempat kerja tanpa ada perasaan malas. Hal ini dapat ditunjukkan pada tabel-tabel berikut ini:

Tabel 4.28

Distribusi Jawaban Responden Tentang Tingkat Kehadiran Mencerninkan Semangat Kerja Karyawan

No. Keterangan Frekuensi Persentase

1. Sangat setuju 23 44%

2. Setuju 27 52%

3. Netral 2 4%

4. Tidak Setuju - -

5. Sangat tidak setuju - -

Jumlah 52 100%

Sumber: Hasil pengolahan data, 2017

Berdasarkan tabel 4.28 diatas, ditunjukkan bahwa responden terbanyak memberikan penyataan “setuju” sebesar 52% (27 responden) dan yang menjawab “sangat setuju” ada sebesar 44% (23 responden). Dari persentase diatas dapat disimpulkan bahwa jika karyawan memiliki minat datang ketempat kerja dengan suka rela maka dapat dikatakan karyawan memiliki semangat kerja yang tinggi

terlepas dari alasan apa yang mereka miliki untuk datang ke tempat kerja. Kehadiran juga diukur dengan tingkat keterlambatan waktu masuk kerja, penggunaan waktu cuti yang sesuai standar.

Tabel 4.29

Distribusi Jawaban Responden Tentang Karyawan yang Baik adalah Karyawan yang Berusaha untuk Tidak Absent dalam Bekerja

No. Keterangan Frekuensi Persentase

1. Sangat setuju 24 46%

2. Setuju 25 48%

3. Netral 3 6%

4. Tidak Setuju - -

5. Sangat tidak setuju - -

Jumlah 52 100%

Sumber: Hasil pengolahan data, 2017

Berdasarkan tabel 4.29 diatas, ditunjukkan bahwa responden terbanyak memberikan penyataan “setuju” sebesar 48% (25 responden) dan yang menjawab “sangat setuju” ada sebesar 46% (24 responden). Dari persentase diatas dapat disimpulkan bahwa karyawan PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk, Medan setuju bahwa karyawan yang baik adalah karyawan yang bertanggung-jawab terhadap kewajiban yang dijalankannya salah satunya adalah berusaha tidak absen dalam bekerja terkecuali dalam keadaan sakit, musibah, dan keadaan lain yang tidak memungkinkan datang bekerja.

3. Labour Turnover

Berdasarkan 2 (dua) penyataan mengenai indikator labour turnover yaitu keinginan untuk tinggal atau keluar dari perusahaan yang berpengaruh pada loyalitas dan kinerja. Hal ini dapat ditunjukkan pada tabel-tabel berikut ini:

Tabel 4.30

Distribusi Jawaban Responden Tentang Keinginan untuk Keluar dari Perusahaan dan Mempengaruhi Penurunan Semangat Kerja

No. Keterangan Frekuensi Persentase

1. Sangat setuju 13 24%

2. Setuju 16 31%

3. Netral 16 31%

4. Tidak Setuju 6 12%

5. Sangat tidak setuju 1 2%

Jumlah 52 100%

Sumber: Hasil pengolahan data, 2017

Berdasarkan tabel 4.30 diatas, ditunjukkan bahwa responden memberikan penyataan “setuju” dan “netral” sebesar 31% (16 responden) dan yang menjawab “sangat setuju” ada sebesar 24% (13 responden). Dari persentase diatas dapat disimpulkan bahwa karyawan PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk, Medan sependapat bahwa keinginan untuk keluar dapat mempengaruhi semangat karena karyawan yang berkeinginan untuk keluar/pindah akan menurun kualitas kinerjanya. Maka dari itu, keinginan untuk keluar/pindah perlu untuk diredam dengan berbagai cara, bisa dilakukan dengan, pemberian hadiah/bonus, penghargaan, penguatan hubungan emosional, dan lain hal sebagainya.

Tabel 4.31

Distribusi Jawaban Responden Tentang Kenyamanan Bekerja di Perusahaan yang Membuat Karyawan Betah dan Bersemangat untuk

Bekerja

No. Keterangan Frekuensi Persentase

1. Sangat setuju 17 33%

2. Setuju 20 38%

3. Netral 13 25%

4. Tidak Setuju 2 4%

5. Sangat tidak setuju - -

Jumlah 52 100%

Sumber: Hasil pengolahan data, 2017

Berdasarkan tabel 4.31, ditunjukkan bahwa responden terbanyak memberikan penyataan “setuju” sebesar 38% (20 responden) dan yang menjawab “sangat setuju” ada sebesar 33% (17 responden) dan serta jawaban “netral” ada sebesar 25% (13 responden). Dari persentase diatas dapat disimpulkan bahwa seperempat karyawan PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk, Medan tidak merasakan semangat yang lebih saat bekerja, bahkan ada responden yang merasa kurang nyaman berkeinginan untuk mencari suasana lain.

4. Tingkat kerusakan

Berdasarkan 2 (dua) penyataan mengenai indikator tingkat kerusakan yaitu kesalahan dalam Bekerja dan bagaimana menghindari kerusakan dalam bekerja. Hal ini dapat ditunjukkan pada tabel-tabel berikut ini:

Tabel 4.32

Distribusi Jawaban Responden Tentang Kesalahan dalam Bekerja Terjadi Karena Semangat Kerja Karyawan Menurun

No. Keterangan Frekuensi Persentase

1. Sangat setuju 11 21%

2. Setuju 23 44%

3. Netral 13 25%

4. Tidak Setuju 4 8%

5. Sangat tidak setuju 1 2%

Jumlah 52 100%

Sumber: Hasil pengolahan data, 2017

Berdasarkan tabel 4.32 di atas, ditunjukkan bahwa responden terbanyak memberikan penyataan “setuju” sebesar 44% (23 responden) dan yang menjawab “netral” ada sebesar 25% (13 responden) dan serta jawaban “sangat setuju” ada sebesar 21% (11 responden). Dari persentase diatas dapat disimpulkan bahwa karyawan PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk, Medan sependapat bila kita bekerja dengan semangat kita akan memperhatikan detil kerja kita dan mengurangi kesalahan atau kerusakan.

Tabel 4.33

Distribusi Jawaban Responden Tentang Karyawan yang Bekerja Sebaik Mungkin akan Terhindar Dari Kecelakaan Kerja

No. Keterangan Frekuensi Persentase

1. Sangat setuju 23 44%

2. Setuju 22 42%

3. Netral 4 8%

4. Tidak Setuju 3 6%

5. Sangat tidak setuju - -

Jumlah 52 100%

Berdasarkan tabel 4.33, ditunjukkan bahwa responden terbanyak memberikan penyataan “ sangat setuju” sebesar 44% (23 responden) dan yang menjawab “setuju” ada sebesar 42% (22 responden). Dari persentase diatas dapat disimpulkan bahwa karyawan PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk, Medan sependapat bila kita bekerja dengan sebaik mungkin kita akan terhindar dari kerusakaan/kesalahan fatal.

5. Kegelisashan dalam bekerja

Berdasarkan 2 (dua) penyataan mengenai indikator kegelisahan dalam bekerja yaitu kagelisahan yang menurunkan semangat kerja dan kondisi lingkungan kerja. Hal ini dapat ditunjukkan pada tabel-tabel berikut ini:

Tabel 4.34

Distribusi Jawaban Responden Tentang Kegelisahan dalam Bekerja Membuat Semangat Kerja Menurun

No. Keterangan Frekuensi Persentase

1. Sangat setuju 12 23%

2. Setuju 25 48%

3. Netral 8 15%

4. Tidak Setuju 6 12%

5. Sangat tidak setuju 1 2%

Jumlah 52 100%

Sumber: Hasil pengolahan data, 2017

Berdasarkan tabel 4.34 di atas, ditunjukkan bahwa responden terbanyak memberikan penyataan “setuju” sebesar 48% (25 responden) dan yang menjawab “sangat setuju” ada sebesar 23% (12 responden) dan serta jawaban “netral” ada sebesar 15% (8 responden). Dari persentase diatas dapat disimpulkan bahwa karyawan PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk, Medan mengakui kegelisahaan

yang kadang mereka rasakan terkait dengan masalah intrinsik ataupun ekstrinsik dapat mempengaruhi secara langsung semangat kerja mereka.

Tabel 4.35

Distribusi Jawaban Responden Tentang Lingkungan Kerja yang Tidak Nyaman Bagi Karyawan Menimbulkan Kegelisahan Dalam Bekerja

No. Keterangan Frekuensi Persentase

1. Sangat setuju 12 23%

2. Setuju 26 50%

3. Netral 12 23%

4. Tidak Setuju 2 4%

5. Sangat tidak setuju - -

Jumlah 52 100%

Sumber: Hasil pengolahan data, 2017

Berdasarkan tabel 4.35, ditunjukkan bahwa responden terbanyak memberikan penyataan “setuju” sebesar 50% (26 responden) dan yang menjawab “sangat setuju” dan netral ada sebesar 23% (12 responden). Dari persentase diatas dapat disimpulkan bahwa karyawan PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk, Medan sependapat bahwa lingkungan kerja yang buruk bisa berpengaruh langsung terhadap penurunan kinerja karyawan. Maka dari itu pihak manajemen harus memperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan lingkungan kerja yang sehat.

6. Tuntutan

Berdasarkan 2 (dua) penyataan mengenai indikator tututan yaitu pemberian beberapa tuntutan pada perusahaan dan perusahaan yang selalu mendengarkan aspirasi dari karyawannya. Hal ini dapat ditunjukkan pada tabel-tabel berikut ini:

Tabel 4.36

Distribusi Jawaban Responden Tentang Karyawan Memberikan Beberapa Tuntutan Pada Perusahaan

No. Keterangan Frekuensi Persentase

1. Sangat setuju 7 14%

2. Setuju 24 46%

3. Netral 18 34%

4. Tidak Setuju 2 4%

5. Sangat tidak setuju 1 2

Jumlah 52 100%

Sumber: Hasil pengolahan data, 2017

Berdasarkan tabel 4.36 di atas, ditunjukkan bahwa responden terbanyak memberikan penyataan “setuju” sebesar 46% (24 responden) dan yang menjawab “netral” ada sebesar 34% (18 responden). Dari persentase diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian karyawan PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk, Medan pernah menyampaikan tuntutan kepada atasannya terlepas dari tuntutan tentang lingkungan kerja, kenaikan gaji, promosi , bonus, dan lain hal sebagainya.

Tabel 4.37

Distribusi Jawaban Responden Tentang Perusahaan yang Selalu Mendengarkan Aspirasi dari Karyawan

No. Keterangan Frekuensi Persentase

1. Sangat setuju 7 13%

2. Setuju 16 31%

3. Netral 22 43%

4. Tidak Setuju 7 13%

5. Sangat tidak setuju - -

Jumlah 52 100%

Sumber: Hasil pengolahan data, 2017

“setuju” ada sebesar 31% (16 responden). Dari persentase diatas dapat disimpulkan bahwa karyawan PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk, Medan menganggap tidak semua tuntutan/aspirasi karyawan didengarkan oleh perusahaan. Beberapa aspirasi perlu untuk didengarkan dan di pertimbangkan terlebih dahulu untuk dapat disesuaikan dengan standar dan aturan perusahaan. Aspirasi karyawan yang didengarkan akan membuat karyawan merasa berada dalam satu tim dan merasa dihargai, dengan ada nya penghargaan sama hal nya dengan mengakui kinerja dan karyawan akan lebil loyal dan semangat dalam mengerjakan pekerjaannya.

4.3 Metode Analisis Data

Dokumen terkait