• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program dan Layanan Bank Sampah Mutiara di Lingkungan XVIII Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai

Salah satu terobosan besar dalam pengelolaan sampah di Indonesia adalah program bank sampah. Melalui program ini, paradigma yang terbentuk dalam pikiran masyarakat bahwa sampah adalah sesuatu yang tidak berguna dan dibuang begitu saja, diubah menjadi sesuatu yang juga memiliki nilai dan harga. Melalui bank sampah, masyarakat bisa menabung sampah, yang kemudian dalam kurun waktu tertentu bisa menghasilkan uang.

Bank Sampah Mutiara yang terletak di lingkungan XVIII Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai Kota Medan dibentuk melalui kerjasama dengan Pemerintah Kota Medan dan Dinas Kebersihan Kota Medan bersama masyarakat dengan dasar yang mengutamakan kebersamaan dalam pencapaian tujuannya. Bank Sampah Mutiara juga memberikan harga yang cukup tinggi untuk membeli sampah dari masyarakat, seperti sampah kertas Rp. 1.000/kg, sampah plastik Rp. 1.500/kg dan sampah botol Rp. 3.000/kg, harga ini disesuaikan dengan harga dari pengumpul sampah di Kota Medan.

Bank sampah Mutiara menggunakan sistem tabungan sampah individual dan komunal. Tabungan sampah individual adalah tabungan sampah dimana warga yang menjadi nasabah harus membawa sampah yang akan ditabungkan langsung ke bank sampah. Sampah tersebut harus dipilah dalam kelompok kertas, plastik, botol, besi, karung, dan aluminium yang sudah dibersihkan dan

dikeringkan terlebih dahulu. Selain dijual ke pengumpul sampah, ada sebagian sampah yang langsung didaur ulang oleh anggota pengurus bank sampah tersebut. Adapun sampah non organik yang didaur ulang antara lain kertas, kardus, koran, majalah, dan buku. Hasil dari daur ulang tersebut adalah kerajinan tangan yang dijual di bank sampah. Hasil dari penjualan tersebut akan masuk ke kas Bank Sampah Mutiara.

Setelah diresmikan pada tahun 2012, Bank Sampah Mutiara terus melakukan inovasi dalam membuat program dan layanan bagi nasabahnya. Dan sampai tahun 2016 ini, tercatat sudah ada 6 program yang ditawarkan Bank Sampah Mutiara bagi para nasabahnya, yaitu;

5.1.1 Reduksi Pengolahan dan Pengelolaan Sampah Kepada Masyarakat .Bank Sampah Mutiara menawarkan sebuah layanan program bagi nasabah yang ingin menambah ilmu pengetahuannya di bidang lingkungan. Para nasabah bisa mengikuti pelatihan pengolahan dan pengelolaan sampah yang diisi oleh orang-orang yang berpengalaman di bidang tersebut. Pelatihan yang dilakukan oleh Bank Sampah Mutiara kepada masyarakat antara lain yaitu, cara memilah sampah dan membedakan jenis sampah, cara mengolah barang bekas menjadi barang yang bermanfaat dengan menggunakan cara daur ulang, cara membuat pupuk kompos dan sebagainya

Beberapa hal dari keuntungan bank sampah ini yang sebagian besar sudah dirasakan masyarakat adalah bahwa bank sampah memudahkan dalam pengelolaan sampah, adanya keuntungan yang didapatkan, pengetahuan mengenai sampah menjadi bertambah, dapat mengurangi produksi sampah rumah tangga, dan pendapatan menjadi lebih baik dari sebelumnya. Sedangkan aspek

keuntungan bank sampah yang juga perlu ditingkatkan untuk dapat dirasakan masyarakat antara lain dapat memberikan perubahan di lingkungan, dari segi kebersihan lingkungan, dapat memanfaatkan sampah menjadi barang yang berguna kembali dengan proses daur ulang, dan dapat mencegah penyakit yang disebabkan oleh sampah.

5.1.2 Peningkatan Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat Melalui Valuasi Sampah

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sarah (2013) mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan partisipasi masyarakat dalam program bank sampah di Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai Kota Medan diketahui bahwa pengetahuan masyarakat tentang bank sampah adalah kategori cukup (sedang). Beberapa hal tentang bank sampah sudah sangat baik dipahami oleh sebagian besar masyarakat yaitu pengertian bank sampah, tujuan pengelolaan bank sampah, keuntungan lingkungan, dampak negatif sampah, dan manfaat bagi keluarga. Hal-hal yang belum dipahami oleh sebagian besar masyarakat tentang bank sampah antara lain keuntungan sosial bank sampah, sampah organik, dan sampah non organik.

Tujuan awal dari didirikannya Bank Mutiara adalah ingin menciptakan kegiatan positif yang bermanfaat dan dapat memberdayakan masyarakat sekitar. Dengan berjalannya waktu, kegiatan yang diadakan oleh kelompok ini (sebelum dinamakan Bank Sampah Mutiara) tidak hanya menghasilkan sebuah kegiatan positif, akan tetapi menghasilkan sebuah kegiatan yang mempunyai nilai ekonomis di dalamnya, yaitu Bank Sampah. Para nasabah bisa menabungkan sampah-sampah olahan rumah tangga yang telah dipilah terlebih dahulu untuk

disetorkan ke Bank Sampah yang kemudian sampah tersebut ditukar dengan sejumlah uang rupiah sesuai dengan nilai sampah tersebut.

Bagi nasabah yang ingin meningkatkan perekonomiannya dengan cara berniaga dan belum mempunyai modal atau kekurangan modal, nasabah dapat melakukan pinjaman kepada Bank Sampah. Dan nasabah minimal sudah menjadi anggota selama 3 bulan, dancara pengembalian pinjaman tersebut, Bank Sampah Mutiara tidak mengharuskan nasabah mengembalikan pinjaman dengan uang, tetapi boleh juga dalam bentuk sampah yang bernilai ekonomis.

5.1.3 Gerakan Budaya Health, Clean and Comfort

Bank Sampah Mutiara terus mensosialisasikan baik di tingkat kelurahan, kecamatan dan ke sekolah – sekolah untuk terciptanya masyarakat sehat dan bersih. Salah satu gerakan yang diinisiasi oleh Bank Sampah Mutiara ialah gerakan yang dinamakan dengan gerakan Budaya Health, Clean and Comfort, yang bertujuan untuk membudayakan pengelolaan sampah yang baik dan benar untuk menciptakan lingkungan yang sehat (health), bersih (clean), dan nyaman (comfort).

5.1.4 Laporan Pertanggungjawaban Kepada Nasabah Dan Masyarakat Bank Sampah Mutiara terus berbenah dan terus berkomitmen dalam mengembang bisnisnya salah satu untuk mencapai visi dan misinya Bank sampah Mutiara Kecamatan Medan Denai selalu menerapkan prinsip yaitu:

1. Transparan

Bank Sampah Mutiara melibatkan seluruh nasabah dalam pelaporan keuangan yang sedang berjalan. Masyarakat diajak terlibat dalam pengumpulan sampah dan hasil dari sampah tersebut dicatat di buku tabungan milik nasabah dan

juga di buku besar milik Bank Sampah. Bank Sampah mendapatkan penghasilan dari selisih penjualan karya kerajinan tangan dari sampah.

2. Bertanggungjawab

Dalam pengelolaan Bank Sampah, baik dalam pengelolaan keuangan atau pun yang lainnya, dilakukan oleh orang-orang yang dapat dipercaya dan bertanggungjawab, yaitu oleh Dinas Kebersihan Kota Medan dengan petugas yang dianggap sudah kompeten dipercaya untuk menjalankan tugas memajukan Bank Sampah Mutiara.

3. Menguntungkan

Semua pihak yang terlibat dalam Bank Sampah Mutiara ini mendapatkan keuntungan, baik secara materi atau pun nonmateri. Masyarakat mendapatkan nilai rupiah dari sampah yang dipilah. Kemudian Bank Sampah mendapatkan keuntungan dari hasil pengolahan sampah yang dijual. Selain keuntungan materi, tentunya lingkungan masyarakat pun menjadi lebih bersih dan asri dengan adanya Bank Sampah ini.

4. Keberlanjutan

Kemampuan sumber daya manusia (SDM) sangat menentukan kelangsungan dan arah Bank Sampah Mutiara kedepannya dan jika hal ini dilakukan dengan komitmen maka menghasilkan inovasi-inovasi terbaru, maka peluang bagi bank sampah untuk terus berkelanjutan akan tetap ada dan akan terus terbuka, mengingat sangat besarnya nilai-nilai yang ada di dalamnya.

5.1.5 Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendukung

Bank Sampah Mutiara sampai saat ini masih mengalami kendala di mana masih minimnya saran dan prasarana yang di miliki oleh Bank Sampah Mutiara

Kota Medan, hal ini masih belum sepenuhnya mendapat dukungan dari Dinas Kebersihan Kota Medan, maupun Dinas Pertamanan Kota Medan.

Secara umum sarana dan prasarana atau peralatan yang digunakan di Bank Sampah Mutiara sudah mencukupi mulai dari komputer, buku administrasi, kendaraan motor viar, meja, kursi, timbangan, pencacah sampah, pengayak kompos dan bangunan bank sampah 5 x 10 m2,namun ada beberapa alat yang rusak dan tidak bisa digunakan yaitu mesin pencacah sampah dan pengayak kompos, sehingga salah satu kegiatan Bank Sampah Mutiara untuk mengelola sampah organik menjadi kompos tidak bisa dilaksanakan. Belum diketahui secara pasti apa penyebab mesin pencacah sampah dan pengayak kompos ini bisa dirusak, beberapa hal mungkin saja terjadi seperti ada kerusakan sistem dan tata kerja di mesin atau sumber daya manusia yang kurang kompeten untuk memfungsikan mesin tersebut, sehingga mesin menjadi rusak. Perlu dilakukan upaya dalam hal perbaikan atau penggantian mesin pencacah sampah dan pengayak kompos agar bisa digunakan kembali dalam kegiatan Bank Sampah Mutiara untuk mengelola sampah organik masyarakat yang menjadi nasabah Bank Sampah Mutiara menjadi pupuk kompos yang memiliki nilai jual bisa digunakan oleh masyarakat untuk kegiatan bercocok tanam.

5.1.6 Menjalin Kemitraan Dengan Instansi / Lembaga Terkait

Demi meningkatkan pelayanan Bank Sampah Mutiara Kota Medan terus membuka diri untuk menjalin kerjasama dalam menangani masalah kebersihan di Kota Medan baik dari Dinas Kebersihan, Dinas Pertamanan Kota Medan, maupun lembaga lainnya. Dan saat ini Bank Sampah Mutiara Kota Medan sudah menjalin kerjasama dengan Dinas Kebersihan Kota Medan, dan pemerintah tingkat

kecamatan Medan Denai serta sekolah-sekolah yang terletak di sekitar lokasi Bank Sampah Mutiara untuk mewujudkan lingkungan masyarakat yang bersih dan sehat dan untuk meningkatkan pengetahuan dan partisipasi masyarakat untuk memanfaatkan pengelolaan sampah melalui Bank Sampah Mutiara.