• Tidak ada hasil yang ditemukan

5.3 Dampak Sosial dan Ekonomi Atas Kehadiran Bank Sampah .1 Dampak Ekonomi Masyarakat .1 Dampak Ekonomi Masyarakat

5.3.2 Dampak Sosial Bagi Mayarakat

Adanya Bank Sampah Mutiara tidak hanya memiliki tujuan ekonomi bagi nasabahnya, akan tetapi juga memiliki tujuan sosial. Adapun dampak sosial masyarakat yang timbul dengan adanya Bank Sampah mutiara adalah:

1. Meningkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat

Sebelum adanya Bank Sampah ini, banyak masyarakat di sekitar Bank Sampah yang terkena penyakit demam berdarah. Dengan keberadaan Bank Sampah ini, bisa membantu untuk mengurangi sampah-sampah yang masih tercecer di tempat yang tidak semestinya, seperti botol plastik air mineral, sampah plastik gorengan di pinggir jalan dll, yang menjadi sarang atau tempat hidup bagi nyamuk-nyamuk pembawa penyakit tersebut.

Oleh karena itu, sekelompok masyarakat yang mengusahakan pencegahan terjangkitnya penyakit demam berdarah dengan mendirikan bank sampah. Bank sampah diharapkan dapat mengurangi sampah yang masih tercecer di tempat-tempat yang tidak semestinya, salah satunya kaleng yang sering dijadikan tempat-tempat hidup nyamuk pembawa penyakit tersebut. Sebagian besar masyarakat setuju bahwa keberadaan bank sampah dapat membantu meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Kelurahan Binjai dengan semakin berkurangnya warga yang terserang penyakit demam berdarah.

2. Terciptanya Lingkungan Yang Bersih

Menurut Slamet (2004), pengelolaan sampah yang kurang baik akan menyebabkan estetika lingkungan yang kurang sedap dipandang mata, misalnya dengan banyaknya tebaran sampah disana-sini sehingga mengganggu kenyamanan lingkungan dan juga terhadap kesehatan dimana akan menyediakan tempat bagi

vektor-vektor penyakit yaitu serangga dan binatang pengerat untuk mencari makan dan berkembangbiak sehingga dapat menimbulkan penyakit.

Hasil penelitian Khairunnisa (2011) juga menunjukkan bahwa mayoritas atau sebagian besar masyarakat tidak memanfaatkan kembali barang yang menurut mereka sudah tidak bisa bermanfaat tetapi mereka langsung menabung ke bank sampah, dalam hal ini kita dapat melihat bahwa masyarakat hanya memikirkan sampah sebagai sumber pendapatan baru tanpa berupaya menggunakan sampah tersebut menjadi barang bekas yang bisa berguna sehingga tidak perlu dibawa ke bank sampah. Hal ini sejalan dengan pandangan Aryeti (2011) yang mengemukakan bahwa konsep bank sampah ini, paling ditekankan adalah bagaimana merubah pemahaman masyarakat agar sampah yang sudah dianggap tidak berguna dapat memberikan manfaat kepada masyarakat sehingga masyarakat termotivasi untuk memilah sampah yang mereka hasilkan.

Bank Sampah merupakan sebuah terobosan atau inovasi besar besar dalam pengelolaan sampah. Ini menjadi salah satu bentuk kepedulian masyarakat terhadap lingkungannya. Bank Sampah telah memberikan dampak sosial ekonomi bagi nasabahnya, walaupun jumlahnya tidak terlalu signifikan. Ini juga yang menjadi satu daya tarik utama bagi masyarakat untuk bergabung.

Bank sampah didirikan karena melihat kebiasaan warga yang masih sering membakar sampah, menimbun sampah dan banyaknya warga Kelurahan Binjai yang terserang penyakit demam berdarah. Sebagian besar masyarakat menilai bahwa Bank Sampah Mutiara membantu dalam mencapai peningkatan kesehatan keluarga karena bank sampah dapat mengurangi sampah yang masih tercecer di tempat-tempat yang tidak semestinya, salah satunya kaleng yang sering dijadikan

tempat hidup nyamuk pembawa penyakit tersebut. Sehingga masyarakat berpendapat bahwa keberadaan bank sampah dapat membantu meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Kelurahan Binjai dengan semakin berkurangnya warga yang terserang penyakit demam berdarah.

Adanya Bank Sampah Mutiara diakui sebagian besar masyarakat telah memberikan perbaikan kebersihan lingkungan dan juga memberikan manfaat langsung dengan berkurangnya tumpukan sampah di lingkungan. Dengan adanya bank sampah, keberadaan sampah lebih berarti karena lebih baik ditabungkan daripada terbuang secara sia-sia atau dibakar.

Selain memberikan nilai ekonomis bagi masyarakat yang menabungkan sampahnya melalui bank sampah, keberadaan bank sampah ini juga diharapkan mampu mengurangi sekitar 10 % sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA). Program ini bahkan bisa mengurangi setengah dari jumlah sampah yang masuk ke TPA, jika Pemerintah kota Medan mendukung penuh dan menyiapkan anggaran khusus untuk mengaktifkan kegiatan Bank Sampah, termasuk Bank Sampah Mutiara.

Akan tetapi tidak hanya membantu masyarakat untuk meningkatkan ekonominya saja, dari segi lingkungan pun Bank Sampah memiliki kontribusi yang cukup tinggi. Dengan adanya Bank Sampah, masalah lingkungan seperti sampah yang berserak di mana – mana dapat teratasi. Bank Sampah mutiara juga membantu mengurangi volume sampah dari masyarakat yang akan dibawa ke tempat pembuangan akhir (TPA).

Program Bank Sampah Mutiara sangat membantu dalam mencapai pemukiman yang bersih di Lingkungan XVIII Kelurahan Binjai Kecamatan

Medan Denai kota Medan. Bank Sampah Mutiara yang sudah berjalan selama sekitar empat tahun lebih ini sudah banyak memberikan dampak yang sangat baik dalam mencapai pemukiman yang bersih dan nyaman bagi warga. Dengan adanya Bank Sampah Mutiara ini, maka warga selain menjadi disiplin dalam mengelola sampah juga mendapatkan tambahan pemasukan dari sampah-sampah yang mereka kumpulkan.

6.1 Kesimpulan

1. Peran Peran Bank Sampah dalam menciptakan kebersihan di Lingkungan XVIII Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai Kota Medan, dapat dilihat dalam hal sebagai berikut :

a. Dalam hal ekonomi keluarga, Bank Sampah Mutiara dapat meningkatkan pendapatan masyarakat yang menjadi nasabah, yang mana pendapatan yang didapat berasal dari nilai jual beli sampah sesuai dengan jenisnya, yang keuangannya dicatat dalam buku tabungan Bank Sampah Mutiara milik nasabah yang dapat diambil pada waktu tertentu

b. Dalam hal sosial masyarakat, Bank Sampah Mutiara memiliki peran sebagai pusat kegiatan berwawasan lingkungan bagi masyarakat, yang mana masyarakat yang menjadi nasabah akan dilatih untuk dapat mengelola sampah secara baik, dapat membuat kreatifitas dalam hal mendaur ulang sampah, membuat pupuk kompos, dan sebagainya.

c. Dalam hal menciptakan kebersihan lingkungan, Bank Sampah Mutiara dapat mengurangi volume sampah yang berserakan di sekitar lokasi Bank Sampah yang membuat lingkungan terlihat lebih bersih dan nyaman, Bank Sampah Mutiara juga mampu mengurangi volume sampah yang akan di buang ke tempat pembuangan akhir (TPA).

d. Dalam hal meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, bahwa Bank Sampah Mutiara mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan mengurangi timbunan sampah yang menjadi tempat perkembangbiakan berbagai macam vektor yang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit.

2. Hambatan yang dihadapioleh Bank SampahMutiarameliputihal-halsebagaiberikut:

a. Kurangnya partisipasi aktif dari masyarakat untuk menjadi nasabah Bank Sampah Mutiara, hal ini terlihat dari jumlah nasabah Bank SampahMutiara yang setiap tahunnya justru cenderung menurun. b. Minimnya alat transportasi yang dimiliki oleh Bank Sampah Mutiara

untuk menngangkut sampah dari rumah nasabah ke lokasi Bank Sampah.

c. Kesulitan dalam hal pemasaran produk hasil daur ulang sampah, yang disebabkan oleh kurangnya minat beli masyarakat, dan kurangnya memanfaatkan media massa dan media sosial untuk meningkatkan pemasaran produk.

d. Kurangnya dukungan dari pemerintah kota Medan, seperti belum adanya anggaran dan kelengkapan alat atau mesin khusus yang disediakan, dan rusaknya mesin yang digunakan untuk operasional Bank Sampah Mutiara.

6.2 Saran

1. PihakpengelolaBank Sampah

utikampanyemassal Bank Sampahmelaluipenyebaran poster, iklan media cetak, kampanye di sekolah agar jumlahnasabah yang menabungsampahsemakinmeningkatdanmasyarakatmemahamicaramempe rlakukansampahdenganbaikdanbenar. Hal tersebutdiperlukankader-kader yang aktif di setiap RT untukmengajakwarga lain agar ikutmenabungsampah di bank sampah.

2. Pengelola Bank Sampah Mutiara disarankan untuk memanfaatkan media sosial dan media massa untuk memasarkan produk yang berasal dari kreatifitas daur ulang sampah untuk meningkatkan minat dan daya beli msayarakat, dan sebaiknya harga produk daur ulang yang dipasarkan mampu bersaing dengan harga pasar.

3. Pemerintah kota Medan melalui dinas-dinas terkait seperti dinas kebersihan kota Medan, dinas pertamanan, dan balai lingkungan hidup dapat memberikan dukungan penuh dalam hal pembiayaan dan kelengkapan alat seperti bak sampah untuk setiap nasabah bank sampah, gerobak sampah, truk pengangkut sampah, dan perbaikan mesin pencacah sampah dan penyaring kompos yang rusak, agar kegiatan operasional Bank Sampah dapat berjalan secara baik dan efektif sebagaimana mestinya.

1. Anggaran Dana

 Darimana asal dana pendirian Bank Sampah Mutiara, apakah dari masyarakat, donatur, subsidi silang, iuran pangkal, atau iuran rutin bagi peserta ?

2. SDM

 Berapa jumlah yang diperlukan dalam mengelola bank sampah ?  Bagaimana Peran dan juga tugas masing-masing personalia ?

3. SARANA

 Apa jenis-jenis sarana yang ada, misalnya Ruang administrasi, sebidang tanah, yang ada misalnya : berapa bak sampah, becak sampah, alat pemungut sampah dan prasarana lainnya ?

B. Proses pengelolaan Bank Sampah 1. Sistem Pelayanan

 Bagaimana proses mulai dari pemungutan sampah limbah sampai pengelolaan sampah ? Berapa kali pemungutan sampah kemasyarakat ?  Bagaimana besaran nilai tukar sampah ?

2. Pengelompokan Jenis Sampah

 Bagaimana Kualifikasi pengelompokan pembagian sampah, apakah dikelompokkan jadi sampah organik dan non organik ?

 Apakah sampah Non organik dipisah-pisahkan lagi menjadi sampah (sampah besi, sampah plastik, sampah kaca)

C. OUTPUT

1. Pendapatan Pengelolaan

 Berapa pendapatan total bank sampah perbulan ?  Berapa pendapatan rata-rata petugas bank sampah ?

 Berapa pendapatan masyarakat yang berkontribusi dalam bank sampah perbulan ?

2. Tingkatan Kesejahteraan Nasabah

 Bagaimana tanggapan masyarakat lingkungan 18 dengan adanya bank sampah. Apakah masyarakat menanggapi bank sampah dengan positif ?

a. Apakah tanggapannya positif ? Apa saja tanggapan positif itu ? b. Apakah tanggapannya negatif ? Tolong jabarkan tanggapan

negatifnya, Pak/Ibu ?

 Apakah bisa menjadi sumber penghasilan tambahan bagi masyarakat sekitar bank sampah ?

3. Tingkat Kebersihan Lingkungan

 Bagaimana kualifikasi tingkat kebersihan masyarakat (Baik, Sedang, Kurang) ?

 Apakah ada diberikan penghargaan bila lingkungannya bersih ?

 Apakah ada penghargaan yang diraih tiap-tiap rumah atau lingkungannya ?  Apakah tiap tahun 17 agustus mendapatkan juara pada setiap lomba kebersihan ?  Apakah setiap pekarangan dirumah tidak ada sampah yang berserakan ?

 Seberapa besar pengaruh Bank Sampah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat untuk mendukung status kesehatan (Penting, Kurang Penting) ?  Apakah terjadi penurunan penyakit infeksi ?

Hambatan-hambatan

1. Jangkauan Pelayanan

 Bagaimana cara bank sampah menghadapi jangkauan palayanan dalam pengelolaan bank sampah dalam menciptakan kebersihan dilingkungan 18 kelurahan binjai kecamatan medan denai kota medan ?

2. Perubahan Cuaca

 Apa saja yang dilakukan bank sampah lingkungan 18 kelurahan binjai kecamatan medan denai kota medan dalam menghadapi cuaca yang tidak stabil seperti hujan ?

3. Nilai jual sampah

 Darimana dana bank sampah lingkungan 18 kelurahan binjai kecamatan medan denai memberikan reward kepada yang berhasil menyetorkan sejumlah sampah ?

BAB II