• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS KOMPARATIF MARKETING POLITIK

1. Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra)

1.1 Program Pemasaran Partai Gerindra

Untuk memenuhi pasar politik, partai Gerindra menciptakan program pemasaran dengan nama program “Membangun kembali Indonesia Raya, Delapan Program aksi untuk kemakmuran rakyat” yaitu: 2

a. Kekayaan Negara untuk kemakmuran rakyat

1. Menjadwalkan kembali utang luar negeri dan mengalihkannya untuk membiayai program pendidikan, kesehatan, pangan dan energy yang murah serta ramah lingkungan.

2

Company Profil “Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra)”.Data ini didapatkan dengan melakukan wawancara khusus dan langsung kepada Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra, Jl. Brawijaya IX no. 1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Pada tanggal 22 Maret 2010.

2. Menyelamatkan kekayaan Negara dengan meninjau kembali kontrak pemerintah yang merugikan kepentingan nasional. 3. Menghentikan penjualan asset Negara yang strategis dan atau

yang menguasai hajat hidup orang banyak.

4. Mewajibkan eksportir nasional yang menikmati fasilitas pembiayaan ekspor impor dari Negara untuk menyimpan dana hasil ekspornya di bank dalam negeri.

5. Melarang penyaluran kredit bank pemerintah untuk pembangunan perumahan dan apartemen mewah, mall serta proyek-proyek mewah lainnya.

b. Mencapai perekonomian yang berdaulat, adil dan makmur 1. Menjadikan BUMN sebagai lokomotif dan ujung tombak

kebangkitan dan kedaulatan ekonomi.

2. Membangun industry pengolahan untuk memperoleh nilai tambah.

3. Membangun sarana dan prasarana transportasi missal.

4. Meningkatkan pendapatan per kapita dari US $ 2.000 menuju US $ 4.000.

c. Melaksanakan ekonomi kerakyatan

1. Prioritas penyaluran kredit perbankan kepada petani, nelayan, pedagang tradisional dan pedagang kecil.

2. Memperbesar permodalan lembaga keuangan mikro untuk menyalurkan kredit bagi rakyat kecil.

3. Melindungi pedagang pasar tradisional dengan melarang pembangunan pasar swalayan berskala besar yang tidak sesuai dengan undang-undang.

4. Melindungi dan memperjuangkan hak-hak buruh, termasuk buruh migrant (TKI & TKW).

5. Modernisasi pasar tradisional untuk pedagang tradisional dan pedagang kecil.

6. Meningkatkan anggaran untuk petani, nelayan, buruh, pedagang pasar tradisional dan pedagang kecil.

7. Memberikan jaminan sosial untuk fakir miskin, penyandang cacat dan rakyat terlantar.

d. Membanguna kedaulatan pangan dan energi

1. Mencetak 2 juta hektar lahan baru untuk meningkatkan produksi beras, jagung, kedelai, tebu yang dapat mempekerjakan 12 juta orang.

2. Membangun pabrik pupuk urea dan NPK milik petani dengan total kapasitas 4 juta ton.

3. Membangun pembangkit listrik tenaga panas bumi dan air (10.000MW).

4. Mendirikan kilang-kilang minyak pabrik bioetanol dan pabrik DME (pengganti LPG).

5. Mencetak 4 juta hektar lahan untuk aren (bahan baku bioetanol) yang dapat mempekerjakan 24 juta orang. Pembukaan lahan ini akan menjadikan Indonesia sebagai Negara pengekspor bahan nabati setelah 7 tahun masa tanam (4 juta hektar hutan aren menghasilkan sekitar 56 juta MT etanol/tahun).

e. Menyelenggarakan pemerintahan yang tegas dan efektif 1. Meningkatkan kesejahteraan aparatur Negara.

2. Mempercepat reformasi birokrasi.

3. Penegakan hukum dan pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu.

f. Pendidikan, kesehatan dan kebudayaan 1. Wajib belajar 12 tahun dengan biaya Negara.

2. Mencabut undang-undang Badan Hukum Pendidikan (BHP). 3. Menghapus pajak buku pelajaran dan menghentikan model buku

pelajaran setiap tahun.

4. Membagi sedikitnya 1 juta laptop kepada mahasiswa, guru dan pelajar.

5. Memberikan beasiswa serta fasilitas kredit bank untuk membiayai mahasiswa potensial yang kurang mampu.

6. Meningkatkan peran PKK, posyandu dan puskemas.

7. Menempatkan sarjana dan dokter baru melalui program pemerintah terutama dikantong-kantong kemiskinan.

8. Menggerakkan revolusi putih dengan menyediakan susu untuk anak-anak miskin.

9. Mengembangkan karakter bangsa yang berkepribadian dalam bidang kebudayaan dan melestarikan peninggalam serta warisan budaya bangsa.

g. Membangun infrastruktur untuk rakyat di pedesaan melalui delapan program desa

1. Listrik dan air bersih desa.

2. Bank dan lembaga keuangan desa. 3. Koperasi desa, lumbung desa, pasar desa. 4. Klinik desa.

5. Pendidikan desa.

6. Infrastruktur pedesaan dan daerah pesisir. 7. Rumah sehat pedesaan.

8. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Dari delapan aksi program kerja untuk kemakmuran rakyat inilah, yang nantinya menjadi sebuah strategi politik khusus yang akan ditawarkan kepada publik dari partai Gerindra. Dengan tujuan agar seluruh

rakyat bangsa Indonesia dapat diberdayakan dengan selayak-layaknya, tanpa pandang bulu baik itu dari kalangan orang-orang kelas menengah kebawah sampai rakyat yang tergolong dalam kelas ekonomi menengah keatas.

2. Partai Persatuan Pembangunan (PPP)

Lain halnya dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang berideologikan Islam. Dalam mewujudkan cita-cita dan konsep politik mereka, PPP menawarkan konsep politik yang dalam perjuangannya selalu senantiasa berpegang pada khittbah dan program perjuangan partai sebagai pedoman bagi para pimpinan dan kader partai tersebut dalam menampung menyalurkan, memperjuangkan dan membela aspirasi rakyat dan mewujudakn cita-cita bangsa dengan selalu memelihara akidah dan syariah Islam. Khittbah dan program perjuangan partai merupakan dasar- dasar yang memuat haluan perjuangan partai, cita-cita politik baik itu dari segi visi dan misi partai, harus diyakini dan dihayati oleh seluruh jajaran partai dalam melaksanakan usaha dan kegiatan partai dalam hal internal.

Perjuangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dalam upaya mencapai tujuan nasional tidak dapat dilepaskan dari latar belakang sejarah perjuangan bangsa. Sebagaimana telah diketahui bersama, sejarah perjuangan bangsa Indonesia adalah sejarah perjuangan dari satu bangsa yang tertindas yang berjuang melawan penjajah dan penindasan dalam segala bentuk manivestasi. Berabad-abad lamanya bangsa Indonesia

berjuang untuk merebut kemerdekaan, menegakkan kedaulatan, memperjuangkan keadilan, membela kebenaran, serta meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Perlawanan yang tak kenal menyerah terhadap penjajah dengan pengorbanan jiwa dan raga gugurnya para syuhada‟ telah memberikan bukti nyata, betapa tingginya semangat perjuangan bangsa Indonesia yang sebagian besar adalah umat Islam.

Sebagai partai yang merupakan hasil fusi ketika jaman Orde Baru berkuasa, bukan berarti partai ini tunduk akan kebijakan-kebijakan yang menyimpang kala itu. Tetapi, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) berada digaris depan dalam menghadang bulldozer rezim Orde Baru yang ingin melakukan depolitisasi kampus, depolitisasi desa, dan monoloyalitas pegawai negeri. Partai Persatuan pembangunan senantiasa berkomitmen dan bertekad untuk meningkatkan kualitas kehidupan demokrasi di Indonesia, terutama pada aspek penguatan kelembagaan, mekanisme dan praktek politik yang demokratis melalui upaya:

1. Mengembangkan pendidikan kewarganegaraan dan bela Negara, 2. Pendidikan demokrasi tentang kebebasan berpendapat, berserikat dan

berkumpul, dan berorganisasi, termasuk kebebasan pers yang bertanggung jawab,

3. Peningkatan kualitas dan kecepatan pelayanan publik termasuk peningkatan wawasan, keterampilan dan kesejahteraan aparatur Negara dan pelayanan publik, serta reformulasi otonomi daerah untuk mencapai pelayanan publik yang memuaskan,

4. Mendorong pembuatan berbagai peraturan perundang-undangan yang memberikan akses yang sama terhadap berbagai sumber daya ekonomi dan produksi bagi rakyat, menjamin pengakuan dan penghargaan terhadap demokrasi, kebangsaan dan keadilan sosial, persamaan dan perlindungan hak politik warga Negara, dan kesempatan yang sama bagi semua warga Negara dalam menempati jabatan-jabatan publik di seluruh wilayah RI,

5. Reformasi birokrasi dan peningkatan pelayanan publik.

Partai Persatuan Pembangunan juga memaknai kekuasaan sebagai amanah untuk mewujudkan kemaslahatan sebagai implementasi rahmatan lil alamin, yang dilakukan dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, dilandasi nilai-nilai akhlak mulia, serta dipertanggung jawabkan kepada pihak pemberi amanah. PPP memaknai dan sekaligus mendorong pencapaian tujuan nasional bangsa Indonesia sebagai bagian dari perwujudan baldatun thoyyibatun warobbun ghofur serta meniatkan ikhtiar berpolitik sebagai bagian dari ibadah.

PPP mendorong penyelenggaraan pemerintahan yang maslahatir roiyyah, yakni mampu menjamin perwujudan kesejahteraan dan pemenuhan kebutuhan dasar rakyat, memberikan rasa aman dan tentram, melindungi dan mengayomi rakyat, menjaga persatuan nasional, kebutuhan wilayah dan kelangsungan Negara, menegakkan hukum, nilai- nilai kemerdekaan dan kedaulatan rakyat yang hakiki, serta melangsungkan perikehidupan politik yang cerdas, sehat, santun, adil,

beradab dan demokrasi yang memungkinkan seluruh warga Negara mengontrol jalannya pemerintahan. PPP memahami keberadaan Negara sebagai salah satu pilar yang menjamin terlaksananya kehidupan beragama yang sebaik-baiknya serta kemerdekaan dan NKRI sebagai hasil perjuangan sekaligus kesepakatan yang sah dan mengikat seluruh masyarakat Indonesia. Dengan komitmen tersebut, maka ikhtiar „izzul islam wal muslimin dan mabadi khairu ummah oleh PPP selalu terintegrasi dengan perjuangan mempertahankan dan mengisi kemerdekaan serta memelihara persatuan keutuhan bangsa dan kelangsungan NKRI.

Dalam kultur kemajemukan bangsa ini, PPP memahami bahwa hal tersebut merupakan hukum alam (sunnatullah) sekaligus keniscayaan sejarah yang diakui keberadaannya sejak jaman Rasulullah SAW, serta menyadari bahwa sesama manusia berkedudukan sederajat, tiada kelebihan antara yang satu dengan yang lainnya. Dalam kemajemukan terkandung potensi untuk saling mengenal, menghormati, bekerja sama, tolong menolong, nasehat-menasehati, berlomba dalam kebaikan, kebenaran dan kesabaran guna meningkatkan amal ibadah serta ikhtiar meraih kedamaian, kemaslahatan dan kerahmatan. Dengan memaknai Indonesia sebagai kawasan damai, lahan amal dan arena dakwah. PPP selalu mengakui kemajemukan, menjunjung tinggi oersatuan dan mengembangkan persaudaraan yang diantaranya termanifestasikan dalam ikatan keagamaan (ukhuwwah islamiyah), kebangsaan dan kemanusiaan.

Partai Persatuan Pembangunan bertekad dan berjuang untuk menjadikan dirinya sebagai pioneer dan pemersatu gerakan politik Islam sebagai alat perjuangan (jihad) nilai-nilai dan aspirasi umat Islam Indonesia dalam kehidupan kenegaraan, agar bangsa Indonesia berjalan sesuai dengan panduan ajaran Islam.

Dalam mendorong penguatan sistem pertahanan nasional konsep politik Partai Persatuan Pembangunan adalah :

1. Menegakkan kesatuan dan keutuhan wilayah Negara, melalui kerjasama internasional dan penegasan batas wilayah nasional 2. Meningkatkan profesionalisme aparat pertahanan baik TNI

maupun badan intelijen berikut kelayakan peralatannya dan tingkat kesejahteraan anggotanya

3. Meningkatkan efektifitas pelaksanaan subsidi langsung dan jaminan sosial kepada penduduk miskin sehingga terjamin ketersediaan kebutuhan pokok, layanan pendidikan dan kesehatan serta perumahan kepada penduduk miskin.

PPP memahami bahwa perekonomian nasional dalam era globalisasi memiliki dinamika yang kompleks, diwarnai oleh berbagai tarik menarik berbagai kepentingan aktor dan ideologi berikut dampaknya, sehingga pembangunan ekonomi memerlukan pendekatan antar bidang, bukan saja bidang ekonomi tetapi juga sosial, politik dan budaya. Karena demokrasi memiliki dimensi yang luas, bukan saja dalam bidang pemerintahan tetapi juga bidang ekonomi, maka pembangunan ekonomi

harus dibarengi pengejawantahan nilai-nilai demokrasi dan kedaulatan rakyat diantaranya melalui penegakan asas demokrasi ekonomi dan pengembangan sistem kerakyatan.

PPP juga bertekad mewujudkan kemakmuran yang berkeadilan rakyat secara keseluruhan bukan hanya kemakmuran orang-seorang melalui pembangunan ekonomi yang bertumpu pada kemandirian dan kekuatan nasional, mengutamakan pemenuhan kepentingan umum (al- maslahah al-ammah) yang dibarengi pemenuhan kebutuhan individu dengan :

1. Mendorong ikhtiar-ikhtiar yang cerdas dan tegas memastikan kebijakan ekonomi berikut pelaksanaannya dilapangan benar- benar efisien sekaligus adil, memperhatikan visi jangka panjang, mampu menghapus ketimpangan dan kemiskinan, serta memastikan tidak bertentangan dengan ajaran agama 2. Mendorong agar Negara berperan signifikans dalam

penanganan/penguasaan cabang-cabang perekonomian yang menguasai hidup orang banyak serta pemanfaatan yang sebaik- baiknya yang dimiliki oleh Negara.

3. Mendorong pemaksimalan peranan BUMN dan koperasi dalam kegiatan ekonomi serta meminimalkan privatisasi BUMN/BUMD berdasarkan derajat strategis, utilitas publik dan orientasi komersialnya termasuk mencegah terjadinya

PHK, teranulirnya hak kontrol masyarakat dan terbatasinya aksesibilitas masyarakat miskin.

4. Mendorong peningkatan peluang dan kapasitas pelaku ekonomi nasional dan lokal dalam kegiatan ekonomi penguasaan unit-unit usaha ekonomi agar bangsa Indonesia menjadi tuan di negerinya sendiri.

5. Mendorong pemanfaatan sumberdaya alam dengan pengelolaan secara mandiri dan berkelanjutan termasuk diversifikasi produksi dan peminimalan ekspor bahan mentah primer agar sebagian besar pendapatan Negara serta sumber-sumber energy non renewable bisa terjamin kelangsungannya.

6. Mendorong peningkatan keswadayaan nasional yang bermuara pada peningkatan daya saing termasuk penciptaan lapangan kerja, peningkatan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan, pemantapan kesinambungan fiscal.

Sedangkan yang menjadi tujuan politik oleh Partai Persatuan Pembangunan adalah lebih menitik beratkan bagaimana “terwujudnya masyarakatyang bertaqwa kepada Allah SWT dan Negara Indonesia yang adil, makmur, sejahtera, bermoral, demokratis, tegaknya supremasi hukum, penghormatan terhadap Hak Azasi Manusia serta menjunjung tinggi harkat dan martabat kemanusiaan dan keadilan sosial yang berlandaskan nilai-nilai Islam.

Dalam rangka membangun bangsa dan mengisi kemerdekaan, banyak sekali partai-partai islam yang hidup dan tumbuh ditengah-tengah rakyat serta merupakan mata rantai yang penting di dalam menghimpun potensi dan pemusatan kekuatan rakyat dalam bermasyarakat dan bernegara adalah wahana yang secara bersama-sama memikul tanggung jawab melaksanakan Undang-undang Dasar dan amanat penderitaan rakyat, serta bersama-sama berkiprah dalam kehidupan politik yang demokratis, mengembangkan kehidupan beragama, melaksanakan pendidikan politik, dan meningkatkan kesadaran berpolitik dikalangan rakyat.

Oleh karena itu Partai Persatuan Pembangunan merumuskan jati dirinya dalam uraian sebagai berikut :

1. Secara historis, keberadaan PPP merupakan penerus estapeta perjuangan politik umat islam di Indonesia. Sejak berdirinya sampai reformasi bergulir tahun 1998, PPP adalah satu-satunya wadah perjuangan aspirasi politik umat Islam yang terus berjuang untuk membawa aspirasi dan kepentingan umat dan bangsa, terutama dalam menjaga agar produk-produk peraturan perundang-undangan tetap berada dalam nafas dan tidak bertentangan dengan nilai dan ajaran Islam. Dari latar belakang kelahirannya, PPP yang dideklarasikan pada tanggal 5 Januari 1973 merupakan hasil fusi politik partai-partai Islam yang ada saat itu, sekaligus sebagai kelanjutan dari perjuangan politik

Islam sejak masa kemerdekaan, yakni sejak lahirnya organisasi pergerakan Islam modern seperti Syarikat Dagang Islam (1905) yang kemudian menjadi Partai Syarikat Islam, Muhammadiyah (1912), Nadlatul Ulama (1926), MIAI (Majelis Islam A’la Indonesia), Masyumi dan lain-lain.

2. PPP menegaskan dirinya sebagai partai Islam yang berorientasi keindonesiaan dan keummatan. Artinya PPP berbeda dengan partai-partai sekuler yang tidak berazaskan Islam dan cenderung memisahkan secara diametral antara Islam dan Negara, serta menjauhkan peran-peran Islam dalam kehidupan bernegara. Sebagai partai Islam, PPP menegaskan perbedaan dirinya dengan partai-partai Islam lain yang berfaham fundamentalis radikal, yang lebih menonjolkan symbol dan agenda universal Islam diatas kepentingan bangsa dan Negara Indonesia. Identitas Islam PPP mencerminkan corak “Islamnya orang Indonesia atau Islam keindonesiaan”, yang berpegang pada prinsip harmoni antara universalitas Islam dan lokalitas keindonesiaan. Dalam hal ini, hubungan Islam dan Negara bersifat simbolik, sinergis, serta saling membutuhkan dan memelihara. Ini sesuai dengan tujuan politik PPP yang diorientasikan bagi terwujudnya Negara Indonesia yang damai, makmur, sejahtera serta religious dan bermoral. Dalam perjuangannya, PPP berpegang pada pemahaman Islam yang

inklusif, moderat, santun, serta anti kekerasan dan anti redikalisme, sebagai penjabaran dari Islam yang Rahmatan Lil Alamin.

3. Orientasi perjuangan politik PPP adalah terwujudnya masyarakat yang religious dan berakhlakul karimah, serta bangsa dan Negara Indonesia yang adil, makmur, sejahtera lahir dan batin, menjunjung tinggi nilai dan prinsip-prinsip demokrasi yang diridhoi Allah SWT (Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur) dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berazaskan Pancasila dan UUD 1945. Dalam mempertahankan kenegaraan yang demokratis dan tegaknya supremasi hukum. Pada saat yang bersamaan, PPP bertekad menjadikan nilai-nilai ajaran Islam sebagai landasan dan sumber inspirasi dalam menata kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.3

Untuk melaksanakan seluruh program perjuangan PPP, diperlukan strategi implementasi yang sesuai dengan kondisi objektif di lapangan dan kecenderungan perkembangan ke depan. Oleh Karena itu, diperlukan beberapa langkah strategis yang perlu dijadikan acuan, yaitu:

3

Ketetapan Muktamar VI Partai Persatuan Pembangunan, Khittbah dan Program Partai Persatuan Pembangunan. Jakarta : 2007. h. 11-12.

Dokumen terkait