Pasal 35
(1)Standar Kompetensi Lulusan (SKL) program pendidikan keaksaraan adalah kriteria capaian hasil belajar yang meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
(2)Capaian hasil pembelajaran program pendidikan keaksaraan meliputi standar ketuntasan buta aksara, serta pemeliharaan dan pengembangan keberaksaraan.
(3)Capaian pembelajaran penuntasan buta aksara sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi kompetensi membaca, menulis dan berhitung dalam bahasa Nasional.
(4)Capaian pembelajaran pemeliharaan dan pengembangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi penggunaan bahasa Indonesia dalam berkomunikasi bahasa tulis dan lisan, serta berhitung secara fungsional dalam kehidupan sehari-hari.
Pasal 36
Ranah sikap, pengetahuan, dan ketrampilan dalam proses pembelajaran pendidikan keaksaraan: a. Membaca; b. Menulis; c. Mendengar d. Berbicara e. Berhitung;
f. Berkomunikasi dalam bahasa Indonesia g. Berketerampilan fungsional;
h. Memberdayakan diri;
i. Menggunakan dokumen;dan
j. Berkemampuan analisis dan memecahkan masalahnya sendiri;
Pasal 37
(1) Standar Isi merupakan kriteria minimal kompetensi inti dan kompetensi dasar sesuai capaian pembelajaran yang dituangkan dalam kurikulum yang harus dipenuhi oleh peserta didik program pendidikan keaksaraan. a. Kompetensi inti adalah tingkat kemampuan untuk mencapai standar
kompetensi lulusan yang harus dimiliki peserta didik pada kelompok belajar atau programpendidikan keaksaraan.
b. Kompetensi dasar adalah kemampuan yang harus diperoleh peserta didik melalui pembelajaran untuk mencapai kompetensi inti.
(2) Standar isi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat struktur kurikulum program pendidikan keaksaraan berbasis kebutuhan belajar masyarakat.
Pasal 38
(1) Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan keaksaraan.
(2) Kurikulum yang dimaksud pada ayat (1) berupa program pembelajaran pendidikan keaksaraan dengan pendekatan tematik terpadu yang fungsional.
(3) Tematik terpadu yang dimaksud ayat (2), terintegrasi dengan kehidupan keseharian peserta didik, meliputi kesehatan, sosial, budaya, lingkungan dan ekonomi.
(4) Kurikulum pendidikankeaksaraan dikembangkan oleh Dinas Pendidikan Kab/ Kota dengan mengikuti ketentuan yang ditetapkan oleh Kementrian.
Pasal 39
Ruang lingkup materi yang dipelajari pada program pendidikan keaksaraan, meliputi:
a. Kemampuan membaca dokumen; b. Kemampuan menulis;
c. Kemampuan berhitung terkait dengan penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian minimal dalam bilangan ribuan;
d. Kemampuan berbicara;
e. Kemampuan Komunikasi bahasa Indonesia sederhana yang mampu menyampaikan ide dan mampu memahami pembicaraan dalam kontek
kehidupan keseharian; dan
f. Kemampuan Keterampilan fungsional/berwirausaha dalam skala kecil untuk meningkatkan kualitas hidup.
Standar Proses Pasal 40
(1) Standar proses merupakan kriteria minimal proses interaksi belajar antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar dalam suatu lingkungan pembelajaran, sehingga terjadi pengembangan pengetahuan, peningkatan keterampilan dan pembentukan sikap untuk memenuhi capaian pembelajaran.
(2) Standar proses sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat: a. Perencanaan pembelajaran;
b. Pelaksanaan pembelajaran;
c. Penilaian hasil pembelajaran; dan d. Pengendalian proses pembelajaran.
Pasal 41
Perencanaan pembelajaran pada tingkat pendidikan keaksaraan memuat: a. Kemampuan akhir yang direncanakan setiap kegiatanpembelajaran; b. Waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada setiap
kegiatan pembelajaran; c. Bahan ajar keaksaraan;
d. Kriteria atau indikator penilaian; e. Bobot penilaian;
f. Strategi pembelajaran berbasis pengalaman peserta didik; dan g. Rincian/deskripsi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik;
Pasal 42
(1) Perencanaan program keaksaraan meliputi penetapan kelompok belajar, penyiapan sumber belajar, dan pengelolaan proses pembelajaran serta sarana prasarana.
(2) Rasio layanan pendidikan keaksaraan untuk pendidik dan peserta didik maksimal 1:10.
Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan, pendidik menyiapkan sumber belajar yang terdiri atas:
a. Modul pembelajaran; b. Akses sumber informasi; c. Media cetak;
d. Kejadian/fakta; dan
e. Pengalaman belajar dari pendidik atau peserta didik. f. Sumber belajar lainnya.
Pasal 44
(1) Proses pembelajaran dilaksanakan secara interaktif, inspiratif, partisipatif, kreatif dan menyenangkan, serta memberikan kesempatan untuk berprakarsa, berkreasi, dan mandiri sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik dengan pendekatan pedagogi dan atau andragogi.
(2) Proses pembelajaran secara umum dilaksanakan dengan urutan:
a. Kegiatan awal, merupakan pemberian informasi tentang rencana pembelajaran beserta tahapan pelaksanaannya, serta hasil kebutuhan belajar dan menumbuhkan kenyamanan belajar.
b. Kegiatan pokok, merupakan kegiatan pembelajaran yang menjamin tercapainya kemampuan tertentu yang telah dirancang sesuai dengan kurikulum.
c. Kegiatan akhir, merupakan kegiatan refleksi atas suasana dan capaian pembelajaranyang telah dihasilkan, serta informasi tahapan pembelajaran berikutnya.
(3) Pendekatan pembelajaran program pendidikan keaksaraan dilaksanakan dengan tutorial dan pendampingan.
(4) Pengaturan kegiatan pembelajaran dapat dilakukan dengan tatap muka, tutorial, dan mandiri.
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pasal 45
(1) Standar Pendidik dan tenaga kependidikan pada pendidikan keaksaraan merupakan standar kualifikasi dan kompetensi yang harus dimiliki.
(2) Status pendidik dan tenaga kependidikan pada pendidikan keaksaraan berasal dari Pendidik yang diperbantukan dari pemerintah, dan pemerintah daerah, serta swadaya masyarakat.
(1) Pendidik dan tenaga kependidikan pada pendidikan keaksaraan memiliki kualifikasi dan kompetensi sesuai standar pendidik pada pendidikan keaksaraan.
(2) Kualifikasi pendidik pada pendidikan keaksaraan minimal sudah mengikuti program pendidikan keaksaraan atau SMP/sederajat.
(3) Kompetensi yang dimaksud pada ayat (1) adalah memiliki kemampuan menguasai materi pembelajaaran dan menyampaikan pada peserta didik.
(4) Pendidik pada pendidikan keaksaraan berkewajiban untuk merencanakan, melaksanakan, menilai dan mengendalikan proses pembelajaran yang mengacu pada tujuan penyelenggaraan dan pengelolaan pembelajaran pendidikan keaksaraan.
(5) Tenaga kependidikan pada pendidikan keaksaraan bertanggung jawab dalam mendukung dan membantu kelancaran penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan keaksaraan sesuai tujuan pendidikan keaksaraan.
Standar Sarana dan Prasarana Pasal 47
(1) Setiap penyelenggara kelompok belajar dapat memanfaatkan sarana yang tersedia di lingkungannya untuk menunjang proses pembelajaran yang meliputi:
a. Perabot belajar
b. Peralatan pembelajaran; c. Media pembelajaran; dan d. Sumber belajar lainnya.
(2) Setiap penyelenggara kelompok belajar menyediakan prasarana untuk terlaksananya proses pembelajaran yang meliputi:
a. Ruang belajar;
b. Ruang praktek ketrampilan yang sesuai dengan kebutuhan; dan c. Ruang administrasi.
Pasal 48
(1) Standar jumlah perabot pembelajaran, peralatan pendidikan, media pendidikan, sumber belajar, dinyatakan sesuai dengan karakteristik program pembelajaran keaksaraan.
didasarkan pada efektivitas keberlangsungan proses pembelajaran untuk pencapaian tujuan pembelajaran pendidikan keaksaraan.
Standar Pengelolaan Pasal 49
(1) Pengelolaan program keaksaraan menerapkan otonomi dari kelompok belajar tersebut secara akuntabel dan transparan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Kelompok belajar dipimpin oleh seorang pengelola, sebagai penanggungjawab pengelolaan program keaksaraan.
(3) Setiap kelompok belajar memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengelola secara kreatif, inovatif, aktivitas terkait dengan implementasi kewirausahaaan yang mengacu pada karakteristik lokal.
(4) Teknis pelaksanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur oleh masing-masing kelompok belajar sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan.
Pasal 50
(1) Pembinaan dan pengembangan kelompok belajar pendidikan keaksaraan melibatkan Pemerintah, Pemerintah Daerah.
(2) Pengelola kelompok belajar wajib melaporkan data dan informasi tentang implementasi standar nasional yang sudah dilaksanakan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota.
Standar Pembiayaan Pasal 51
(1) Standar pembiayaan merupakan kriteria minimal mengenai komponen serta satuan biaya operasional termasuk biaya pendampingan kewirausahaan kelompok belajar program keaksaraan.
(2) Satuan biaya operasional program keaksaraan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51 ayat (1) ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan.
(3) Sumber pembiayaan pada ayat (2) berasal dari pemerintah, pemerintah daerah atau masyarakat.
(4) Setiap kelompok belajar program keaksaraan turut berperan serta memberikan dukungan dalam pengembangan program Pendidikan
Keaksaraan.
(5) Pemerintah, pemerintah provinsi dan atau pemerintah kabupaten/kota mengalokasikan anggaran untuk honorarium pendidik pendidikan keaksaraan
Standar Penilaian Pasal 53
(1) Penilaian pendidikan keaksaraan meliputi perkembangan belajar peserta didik, program keaksaraan, proses pembelajaran dan satuan pendidikan. (2) Penilaian terhadap keberhasilan program pendidikan keaksaraan
dilakukan secara internal oleh pendidik dan pengelola program dan eksternal dilakukan oleh lembaga terkait.
Pasal 54
(1) Sasaran penilaian kemampuan peserta didik pendidikan keaksaraan pada kelompok belajar meliputi penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan, partisipasi peserta didik, dan hasil karya.
(2) Sasaran penilaian kemampuan peserta didik dalam pengerjaan tugas suatu materi/keterampilan meliputi penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan serta pemanfaatannya, isi, bahasa dan urutan/ rasional penulisan, dan hasil kerja berupa keterampilan yang telah dipelajari. (3) Sasaran penilaian kemampuan peserta didik dalam penyelesaian
program keaksaraan meliputi penguasaan pengetahuan, sikap dan keterampilan serta pemanfaatannya, partisipasi peserta didik dalam proses pembelajaran kelompok, dan kemampuan membaca, menulis, berhitung, dan berbahasa Indonesia yang baik dan benar serta mampu berwira usaha dalam rangka memberdayakan dirinya sendiri.
Pasal 55
(1) Penilaian proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh pendidik.
(2) Teknik penilaian meliputi tes, observasi, penilaian diri, dan penilaian lain yang diperlukan.
(3) Instrumen penilaian dirancang untuk mengukur ketercapaian pembelajaran dalam program pendidikan keaksaraan.
(4) Evaluasi program pendidikanbkeaksaraanbdilakukan oleh Pengelola Program, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah.