• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM HIPOTETIK BIMBINGAN BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASI

6. Tujuan Program

Secara umum tujuan program bimbingan belajar untuk meningkatkan motivasi berprestasi siswa kelas X SMA Pasundan 8 Bandung tahun ajaran 2011-2012, memiliki kemampuan sebagai berikut:

a. Siswa memiliki kemapuan untuk menghadapi hambatan belajar b. Siswa memiliki keterampilan sikap asertif

c. Siswa mampu mengembangkan kemandirian belajar d. Siswa memiliki dorongan untuk berprestasi

e. Siswa mampu mengembangkan pemahaman mengenai kekuatan dan kelemahan belajar

f. Siswa mampu menentukan skala prioritas dan menyusun jadwal belajar

g. Siswa mampu mengembangkan keterampilan dan kemampuan belajar h. Siswa mampu menerima kesalahan dan kegagalan sebagai suatu

proses pembelajaran.

Secara khusus, tujuan program bimbingan belajar untuk meningkatkan motivasi berprestasi siswa kelas X SMA Pasundan 8 Bandung Tahun Ajaran 2011-2012 yaitu:

a. Siswa mampu bertanggung jawab atas perilakunya sendiri

b. Siswa mampu menetapkan nilai yang akan dicapai; memiliki target nilai yang harus dicapai; dan siswa berupaya menguasai materi secara tuntas.

c. Siswa mampu berusaha bekerja kreatif; menampilkan sesuatu yang berbeda dengan orang lain.

d. Siswa mampu berusaha mencapai cita; mampu menetapkan cita-cita yang ingin dicapai di masa depan

e. Siswa mampu mengantisipasi; mampu mengantisipasi kegagalan yang mungkin akan terjadi.

f. Siswa mampu melakukan kegiatan dengan sebaik-baiknya 7. Komponen Program

a.Layanan Dasar Bimbingan

Layanan dasar bertujuan untuk membantu seluruh siswa SMA Pasundan 8 Bandung kelas X Tahun Ajaran 2011-2012, memperoleh perkembangan motivasi

yang cukup mampu yang berada pada kategori sedang, dan mampu meningkatkan motivasi beprestasi yang dimiliki siswa dengan baik. Layanan dasar pada program bimbingan belajar dikembangkan berdasarkan pada hasil penelitian motivasi berprestasi siswa yang mencakup pada indikator-indikator motivasi berprestasi yang menunjukan siswa cukup mampu dalam mewujudkan motivasi berprestasi siswa di sekolah. Strategi yang digunakan dalam layanan adalah bimbingan klasikal dan bimbingan kelompok.

Indikator-indikator yang menjadi fokus pengembangan pelayanan dasar mencakup hal-hal berikut : 1) Kemampuan untuk bertanggung jawab atas tugas yang diterimanya; 2) Kemampuan merasa puas dengan hasil usaha sendiri yang dikerjakannya; 3) Kemampuan menetapkan nilai yang akan dicapai; 4) Kemampuan berupaya menguasai materi secara tuntas; 5) Kemampuan menampilkan sesuatu yang baru atau bervariasi; 6) Kemampuan bersikap rajin mengerjakan tugas; 7) Kemampuan belajar dengan keras; 8) Kemampuan menetapkan cita-cita ; 9) Kemampuan membuat persiapan belajar:10) Kemampuan membuat jadwal kegiatan belajar dan mentaati jadwal belajar yang telah dibuat; 11) Kemampuan berinisiatif untuk belajar mengerjakan soal-soal latihan tanpa menunggu perintah guru; 12) Kemampuan memiliki buku pelajaran dan alat tulis yang dibutuhkan dalam belajar.

b. Layanan Responsif

Layanan responsif merupakan bantuan bagi siswa SMA Pasundan 8 Bandung Tahun Ajaran 2011-2012 yang berada pada kategori rendah tingkatmotivasi berprestasi siswa. Layanan responsif diasumsikan untuk

membantu siswa yang memiliki kebutuhan atau masalah yang memerlukan bantuan dengan segera (immediate needs and concerns). Layanan responsif dapat membantu siswa dalam memenuhi kebutuhannya terutama dalam mencapai perkembangan belajar (akademik) khususnya dalam kemampuan motivasi berprestasi siswa.

Fokus pengembangan layanan responsif yaitu pada upaya membantu siswa memiliki motivasi berprestasi yang dapat digunakan untuk mencapai prestasi yang diharapkan dan menciptkan suatu prestasi di sekolah menjadi sebuah cita-cita di masa yang akan datang. Layanan reponsif juga diberikan kepada siswa yang selama mengikuti pelayanan dasar cenderung belum memiliki pemahaman yang kurang terhadap pentingnya memiliki moptivasi berprestasi yang tinggi. Bentuk intervensi yang dilakukan oleh guru BK melalui pendekatan krisis atau kuratif dengan strategi yang digunakan yaitu konseling kelompok.

Materi yang dikembangkan berdasarkan indikator-indikator pada aspek motivasi berprestasi dengan tingkat pencapaian terendah, yaitu: 1) gigih atau giat mencari cara untuk menyelesaikan tugas; 2) mengantisipasi kegagalan atau kesulitan yang mungkin akan terjadi; 3) tidak ada kegiatan yang lupa dikerjakan. c. Layanan Perencanaan Individual

Layanan perencanan individual merupakan layanan untuk membantu siswa yang berada kategori tinggi membuat dan mengimplementasikan rencana-rencana untuk mempertahankan motivasi berprestasi siswa. Tujuan utama dari layanan perencanaan individual adalah membantu siswa agar memiliki pemahaman dan

penerapan tentang pentingnya motivasi berprestasi siswa, dan menyadari dampak yang ditimbulkan dari ketidakmampuan siswa melakukan motivasi berprestasi.

Komponen layanan perencanaan individual terdiri dari berbagai aktivitas yang difokuskan sebagai pendampingan setiap siswa agar dapat mengembangkan, menganalisis dan mengevaluasi tujuan serta rencana belajarnya. Fungsi guru bimbingan dan konseling dalam perencanaan individual meliputi pemberian pertimbangan, penempatan dan penilaian individual.

Fokus pengembangan layanan perencanaan individual mencakup : a. Jangka Pendek

1) Rencana mengembangkan kecakapan akademik dengan tujuan meningkatkan prestasi di sekolah maupun di lingkungan masyarakat. 2) Rencana meningkatkan nilai UTS dengan mengikuti Ujian Akhir

Sekolah, sehingga siswa mampu menetapkan nilai atau memperbaiki nilai yang dicapainya.

3) Rencana mengadakan presentasi di depan kelas dengan mengembangkan sikap tanggung jawab pribadi siswa yang bekerjasama dengan guru bidang studi yaitu siswa yang tidak mengerjakan tugas mulai menyicil untuk menyelesaikan tugasnya yang belum dikerjakan. 4) Rencana melakukan budaya mengaji d masjid apabila tidak disiplin

datang ke sekolah untuk melatih kedisplinan siswa dalam management waktu.

1) Rencana keikutsertaan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan pribadi yang memupuk jiwa disiplin, tanggung jawab, melatih siswa berkompetisi dalam meraih prestasi.

2) Rencana mengikuti kegiatan psikotes yang bertujuan mengenali minat dan bakat untuk penjurusan IPA dan IPS.

3) Rencana pembentukan peer guidance untuk membantu siswa yang belum memiliki motivasi berprestasi.

c. Jangka Panjang

1) Rencana melakukan kegiatan perencanaan karir untuk merancang karier masa depan dengan pencapaian sebuah pilihan karier (kelanjutan studi atau bekerja) yang disertai sebuah pengetahuan akan kemampuan diri, kondisi lingkungan serta gambaran peluang dan pilihan karier.

2) Rencana keikutsertaan kegiatan perlombaan di luar sekolah.

3) Rencana melakukan kegiatan-kegiatan yang positif dalam rangka meningkatkan motivasi berprestasi melalui sejumlah aktivitas yang bermanfaat.

d. Dukungan Sistem

Dukungan sistem merupakan kegiatan yang secara tidak langsung dapat membantu memfasilitasi kelancaran pelaksanaan program bimbingan dan konseling untuk meningkatkan motivasi berprestasi siswa. Dukungan sistem adalah kegiatan-kegiatan manajemen yang bertujuan memantapkan, memelihara, dan mengembangkan program layanan melalui pengembangan sumber daya

dengan penyediaan lingkungan dan memperlancar proses layanan bimbingan dan konseling yang akan dilaksanakan.

Layanan dukungan sistem yang dimaksud dalam program meliputi strategi kerjasama yang dilakukan dalam pemberian layanan dengan melibatkan guru sebagai fasilitator materi, kerjasama dengan komite sekolah, kerjasama dengan pihak manajemen sekolah, kerjasama dengan instansi-instansi mitra sekolah, dan memasukkan program bimbingan dan konseling sebagai bagian yang integral dalam program atau kegiatan-kegiatan secara umum dan khusus di SMA Pasundan 8 Bandung.

Unsur-unsur yang ada di SMA Pasundan 8 Bandung menjadi sebuah sistem yang dapat dioptimalkan dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling melalui pengembangan jejaring (networking). Bentuk dukungan sistem dalam pemberian layanan menyangkut kegiatan yang meliputi:

1) Melakukan pertemuan rutin yang dilakukan satu bulan sekali dengan orang tua dalam rangka bertukar informasi mengenai perkembangan siswa dalam pencapaian motivasi berprestasi;

2) Kerjasama antara konselor dengan orang tua dengan saling bertukar informasi mengenai siswa, serta orang tua dapat mengembangkan motivasi berprestasi yang sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya;

3) Konselor bekerja sama dengan dengan guru mata pelajaran dan pembina ekstrakurikuler dalam mengembangkan sikap tanggung jawab, disiplin, kreatif, berjuang, dan pantang menyerah dalam meningkatkan kemampuan

mencapai prestasi yang tinggi sehingga siswa semakin kompeten dalam mengembangkan motivasi berprestasi.

4) Pada bulan keempat semester genap konselor bekerjasama dengan LPPB (Laboratorium Pasikologi Pendidikan dan Bimbingan) dan lembaga laiinya seperti GO (Ganesha Operation) dan Primagama untuk mengetahui minat dan bakat siswa dalam perencanaan karirnya, mengembangkan, dan melatih mengenai bagaimana cara mempunyai motivasi berprestasi yang tinggi agar mencapai prestasi yang sesuai dengan cita-cita yang diharapkan.

Dokumen terkait