• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program-program sektor pengembangan Drainase

8.4 Penyehatan Lingkungan Permukiman

8.4.3 Drainase

8.4.3.4 Program-program sektor pengembangan Drainase

Dalam pembangunan sistem drainase perkotaan, pemerintah pusat mempunyai peran dengan mengembangkan sistem yang terintegrasi dengan sistem makro, serta memfasilitasi pilot drainase mandiri. Sedangkan, pemerintah kabupaten kota berperan dalam penyediaan lahan, penyediaan biaya operasi dan pemeliharaan, dan pemberdayaan masyarakat pasca konstruksi.

8.4.4 Usulan program dan kegiatan

8.4.4.1 Usulan Program dan Kegiatan Pengembangan Sanitasi

Usulan dan prioritas program komponen Pengembangan Sanitasi disusun berdasarkan paket-paket fungsional dan sesuai kebijakan prioritas program seperti pada RPJM. Penyusunan usulan program tersebut memperhatikan kebutuhan RPP berkaitan dengan Dengan demikian usulan sudah mencakup pemenuhan kebutuhan dasar dan kebutuhan pembangunan ekonomi. Usulan program yang diajukan sesuai dengan hasil analisis dan identifikasi yang telah dilakukan. Selain itu, perlu juga diperhatikan keterpaduan dengan sektor-sektor lainnya. Usulan program harus dapat mencerminkan besaran dan prioritas program, dan manfaatnya ditinjau dari segi fungsi, kondisi fisik, dan non-fisik antar kegiatan dan pendanaannya.

Penjabaran program-program tersebut disesuaikan dengan struktur tatanan program RPJMN yang diwujudkan dalam paket-paket proyek/program. Program yang dicakup dalam Pengelolaan Air Limbah meliputi kegiatan-kegiatan berikut ini:

a) Pembangunan pengelolaan air limbah setempat dan pembangunan Instalasi Pengolah Lumpur Tinja (IPLT);

b) Pembangunan sistem perpipaan air limbah sederhana komunitas berbasis masyarakat (khusus bagi kawasan kumuh dan padat);

c) Pembangunan pengelolaan air limbah sistem terpusat (IPAL); d) Operasi dan pemeliharaan;

e) Pengembangan dan pemantapan kelembagaan pengelolaan air limbah;

f) Penyuluhan meningkatkan pemahaman pentingnya sanitasi dan pemeliharaan sarana yang telah dibangun.

g) Piranti lunak: MP/outline plan, FS atau DED.

Program yang dicakup dalam Pengelolaan Persampahan meliputi kegiatan berikut ini: a) Pembangunan prasarana dan sarana TPA sampah;

b) Pembangunan prasarana dan sarana TPST 3R; c) Operasi dan pemeliharaan;

d) Pengembangan dan pemantapan kelembagaan pengelolaan persampahan; e) Penyuluhan meningkatkan pemahaman pentingnya sanitasi dan 3R; f) Piranti lunak: MP/outline plan, FS atau DED.

Program yang dicakup dalam pengelolaan sistem drainase perkotaan meliputi kegiatan- kegiatan berikut ini:

a) Pelaksanaan rehabilitasi saluran yang ada; b) Pembangunan saluran yang baru;

c) Operasi dan pemeliharaan;

d) Pengembangan dan pemantapan kelembagaan pengelolaan drainase;

e) Penyuluhan dan pengelolaan dan pemeliharaan bangunan drainase bagi Pemerintahan Kabupaten/Kota dan masyarakat;

f) Piranti lunak: MP/outline plan, FS atau DED.

8.4.4.2 Pembiayaan Proyek Pengembangan Sanitasi

Pembiayaan proyek perlu disusun berdasarkan klasifikasi tanggung jawab masing- masing Pemerintah Kabupaten/Kota, Pemerintah Pusat, Swasta dan masyarakat. Jika ada indikasi program pengelolaan sanitasi (air limbah, persampahan dan drainase) yang melibatkan swasta perlu dilakukan kajian lebih mendalam untuk menentukan kelayakannya.

Untuk program yang memerlukan analisis kelayakan keuangan, hasil analisis harus dilampirkan dan merupakan bagian dari kajian pembiayaan dan keuangan. Pembiayaan kegiatan pengelolaan sanitasi sebagaimana diusulkan dapat berasal dari dana Pemerintahan Kabupaten/Kota, masyarakat, swasta, dan bantuan Pemerintah Pusat. Bantuan Pemerintah Pusat dapat berbentuk proyek biasa (pemerataan dalam pemenuhan prasarana sarana dasar),

bantuan stimulan, bantuan proyek khusus (menurut pengembangan kawasan). Macam bantuan disesuaikan dengan tingkat kebutuhannya.

Format pembiayaan kegiatan drainase disesuaikan dengan arahan bidang keuangan, secara garis besar terdiri dari tabel program belanja (expenditures programme), tabel

CONTENTS

8.1 Pengembangan Permukiman ... 1

8.1.1 Arahan kebijakan dan lingkup kegiatan ... 2

8.1.2 Isu strategis, kondisi eksisting, permasalahan dan tantangan... 3

8.1.3 Analisis Kebutuhan Pengembangan Permukiman ... 10

8.1.4 Program-program sektor pengembangan permukiman ... 11

8.1.5 Usulan program dan kegiatan ... 13

8.2 Penataan Bangunan dan Lingkungan... 15

8.2.1 Arahan kebijakan dan lingkup kegiatan ... 15

8.2.2 Isu strategis, kondisi eksisting, permasalahan dan tantangan... 19

8.2.3 Analisis kebutuhan pengembangan Penataan Bangunan dan Lingkungan ... 32

8.2.4 Program-program dan Kriteria Kesiapan Penataan Bangunan dan Lingkungan ... 35

8.2.5 Usulan program dan kegiatan ... 38

8.3 Sistem Penyediaan Air Minum ... 39

8.3.1 Arahan kebijakan dan lingkup kegiatan ... 40

8.3.2 Isu strategis, kondisi eksisting, permasalahan dan tantangan... 42

8.3.3 Analisis Kebutuhan Sistem Penyediaan Air Minum ... 53

8.3.4 Program-program dan Kriteria Penyiapan, serta Skema Kebijakan Pendanaan Pengembangan SPAM ... 55

8.3.4.1 Program-program Pengembangan SPAM ... 55

8.3.4.2 Kriteria Penyiapan (Readiness Criteria) ... 57

8.3.4.3 Skema Kebijakan Pendanaan ... 57

8.3.5 Usulan program dan kegiatan ... 59

8.4 Penyehatan Lingkungan Permukiman ... 60

8.4.1 Air Limbah ... 61

8.4.1.1 Arahan kebijakan dan lingkup kegiatan ... 61

8.4.1.2 Isu strategis, kondisi eksisting, permasalahan dan tantangan ... 63

8.4.1.3 Analisis kebutuhan Air Limbah ... 83

8.4.1.4 Program-program sektor pengembangan Air Limbah ... 85

8.4.2 Persampahan ... 88

8.4.2.1 Arahan kebijakan dan lingkup kegiatan ... 89

8.4.2.2 Isu strategis, kondisi eksisting, permasalahan dan tantangan ... 91

8.4.2.4 Program-program sektor pengembangan Persampahan ... 110

8.4.3 Drainase ... 114

8.4.3.1 Arahan kebijakan dan lingkup kegiatan ... 115

8.4.3.2 Isu strategis, kondisi eksisting, permasalahan dan tantangan ... 116

8.4.3.3 Analisis kebutuhan pengembangan Drainase ... 123

8.4.3.4 Program-program sektor pengembangan Drainase ... 123

8.4.4 Usulan program dan kegiatan ... 123

Tabel 8.1 Isu-isu Strategis Sektor Pengembangan Permukiman Skala Kota ... 4

Tabel 8.2 Peraturan Terkait Pengembangan Permukiman ... 5

Tabel 8.3 Data Kawasan Kumuh di Kota Malang Tahun 2009 ... 7

Tabel 8.4 Permasalahan Pokok Aspek Perumahan ... 8

Tabel 8.8 Usulan Pembiayaan Proyek ... 14

Tabel 8.9 SPM Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan ... 34

Tabel 8.10 Rencana Konservasi ... 38

Tabel 8.11 Lokasi dan Kapasitas Sumber Air Baku ... 43

Tabel 8.12 Tandon Distribusi ... 44

Tabel 8.13 Sistem Transmisi Air Baku Kota Malang ... 44

Tabel 8.14 Sistem Distribusi Air Ke Wilayah Pelayanan ... 45

Tabel 8.15 Spesifikasi Pompa ... 45

Tabel 8.16 Pipa Transmisi ... 46

Tabel 8.17 Pipa Distribusi... 46

Tabel 8.18 Sistem Transmisi Air Baku Kota Malang ... 47

Tabel 8.19 Produksi, distribusi dan pemakaian dan kebocoran air bulan oktober 2008 ... 48

Tabel 8.20 Identifikasi Permasalahan Pengembangan SPAM ... 50

Tabel 8.21 Analisis Kebutuhan... 54

Tabel 8.22 Lingkup Penyusunan RISPAM ... 56

Tabel 8.23 Skema Kebijakan Pendanaan Pengembangan SPAM ... 57

Tabel 8.24 Cakupan Pelayanan Air Limbah Komunitas Berbasis Masyarakat Kota Malang Tahun 2010 ... 69

Tabel 8.25 Produksi Lumpur Tinja Kota Malang Tahun 2010 ... 70

Tabel 8. 26 Kapasitas Pelayanan Air Limbah Kota Malang 2010 ... 70

Tabel 8.27 Permasalahan dan Upaya Penanganan ... 73

Tabel 8.28 Standar pelayanan Minimal Bidang Cipta Karya berdasarkan Permen PU No.14/PRT/M/2010 ... 82

Tabel 8.29 Matriks Kebijakan, strategi dan Rencana Tindak ... 83

Tabel 8.30 Standar Pelayanan Minimal Bidang Cipta Karya berdasarkan Permen PU No.14/PRT/M/2010 ... 109

Tabel 8.31 Rencana Pengembangan Prasarana dan Sarana ... 109

Gambar 8.2 Lingkup Tugas PBL ... 18

Gambar 8.3 Grafik produksi, distribusi dan pemakaian air bersih tahun 2008 ... 48

Gambar 8.4 Pembagian Kewenangan Pengembangan SPAM ... 58

Gambar 8.5 Diagram Pengolahan Lumpur Tinja ... 70

Gambar 8.6 Sistem Pengolahan Air Limbah Setempat dan Komunal ... 86

Dokumen terkait