• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN TEORI

2.1.3 Program/Tayangan Televisi

Kata “program” berasal dari bahasa Inggirs programme atau program

yang berarti acara atau rencana. Program dapat disebut juga siaran yang didefinisikan sebagai pesan atau rangkaian pesan dalam berbagai bentuk. Suatu program digunakan stasiun televisi maupun radio untuk membuat audiennya tertarik pada stasiun tersebut. Program dapat disamakan sebagai produk atau barang atau pelayanan yang dengan mudah, baik dan menarik untuk dapat dikonsumsi para audien (Morissan; 2008,200). Menurut kamus besar bahasa Indonesia yang disebut suatu tayangan yaitu suatu yang ditayangakan atau dipersembahkan, sedangkan televisi adalah sistem penyiaran gambar yang disertai bunyi (suara) melalui kabel atau melalui angkasa dengan menggunakan alat yang mengubah cahaya (gambar) dan bunyi (suara) menjadi gelombang listrik dan mengubahnya kembali menjadi berkas cahaya yang dapat dilihat dan bunyi dapat didengar. Jadi program televisi adalah suatu informasi yang dipersembahakan melalui media elektronik yang menggunakan media dan suara.

Di Indonesia pada umumnya program/tayangan televisi diproduksi oleh stasiun televisi yang bersangkutan. Namun, di Amerika sebuah stasiun televisi tidak memproduksi sendiri semua program siarannya. Mereka hanya memesan atau membeli program dari production company yang lebih dikenal sebagai

production house di Indonesia, dimana stasiun televisi dapat memilih sendiri program acaranya yang memiliki nilai jual tinggi sehingga mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Televisi swasta di Indonesia sudah memiliki kecenderungan seperti stasiun televisi di Amerika. Dimulai dengan

garapan-garapannya seperti sinetron, kuis dan acara-acara hiburan yang menarik. Hal ini memberikan keuntungan lebih bagi mereka. Cara seperti ini merupakan pertimbangan-pertimbangan untung dan ruginya bagi stasiun televisi swasta.

Pada umumnya isi program siaran di televisi maupun radio meliputi acara seperti diterangkan berikut dengan tentunya penggunaan berbagai nama berbeda sesuai dengan keinginan stasiun televisi masing-masing (Iskandar, 2003: 9).

2.1.3.1. News reporting (laporan berita)

Merupakan informasi baru atau informasi mengenal sesuatu yang sering terjadi yang menjadi tugas profesi seorang wartawan, saat laporan berita dilaporkan oleh wartawan laporan tersebut menjadi fakta/ide terkini yang dipilih secara sengaja oleh redaksi pemberitaan/media untuk disiarakan dengan anggapan bahwa berita yang terpilih dapat menarik khalayak banyak karena mengandung unsur-unsur berita.

2.1.3.2. Talk show

Adalah suatu tayangan atau radio yang berupa perbincangan atau diskusi oleh seorang atau sekelompok orang tamu tentang suatu topik tertentu (atau beragam topik) dengan dipandu oleh pemandu acara bincang-bincang.

2.1.3.3. Call-in show

Merupakan suatu proses atau cara memperlihatkan tontonan, mempertontonkan yang dalam penayangannya terdapat panggilan secara langsung dalam pertunjukkan tersebut.

2.1.3.4. Documentair

Tayangan dokumenter merupakan tayangan yang bersifat dokumentasi yaitu pengumpulan, pemilihan, pengolahan dan penyimpanan informasi dalam bidang pengetahuan dengan pemberian/pengumpulan bukti dan keterangan seperti gambar, kutipan, guntingan koran dan bahan referensi lain.

2.1.3.5. Magazine/tabloid

Ialah program televisi yang isinya meliput berbagai liputan jurnalistik, pandangan tentang topik aktual yang patut diketahui.

2.1.3.6. Rural program

Merupakan program televisi yang berkaitan dengan masyarakat desa ataupun pertanian.

2.1.3.7. Advertising

Ialah program televisi yang berisiskan berita pesanan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai agar tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan dipasang di dalam media massa atau di tempat umum.

2.1.3.8. Education/instructional

Ialah tayangan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar pesrta secara aktif dapat mengembangkkan 2.1.3.9. Art and culture

Merupakan tayangan yang menampilkan proses dari manusia. Ini dapat diartikan dengan berbagai sesuatu yang diciptakan manusia yang mengandung unsur keindahan.

2.1.3.10. Musik

Tayangan musik adalah tayangan yang menampilkan suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu dan keharmonisan terutama suara yang dihasilkan dari alat-alat yang dapat mneghasilkan irama. Musik adalah suatu fenomena yang sangat unik yang bisa dihasilkan oleh beberapa alat musik.

2.1.3.11. Soap operas/sinetron/drama

Ialah film yang dibuat khusus untuk penanyangan di media elektronik seperti televisi.

2.1.3.12.Television movies

Television movie atau lebih sering dikenal sebagai FTV adalah jenis film yang dibuat oleh stasiun televisi atau rumah produksi berdurasi 120 menit sampai 180 menit dengan tema yang beragam seperti remaja, tragedi kehidupan, cinta dan agama. Namun, film layar lebar yang ditayangkan di televisi tidak dianggap sebagai FTV.

2.1.3.13.Game show/kuis

Adalah acara hiburan dalam radio atau televisi yang berupa perlombaan adu cepat menjawab pertanyaan, cepat tepat, cerdas cermat, dll.

2.1.3.14.Comedy/situation comedy

Merupakan program televisi yang berupa sandiwara ringan yang penuh dengan kelucuan meskipun kadang-kadang kelucuan itu bersifat menyindir dan berakhir bahagia, dll

Berbeda dengan Morissan (2008: 209) yang mengelompokkan jenis program menjadi dua bagian besar berdasarkan jenisnya, yaitu:

2.1.3.1.Program Informasi (berita) yang dibagi ke dalam dua jenis, yaitu: 1. Berita Keras (hard news) yang merupakan laporan berita terkini yang

harus segera disiarkan. Berita keras dapat dibagi ke dalam beberapa bentuk berita yaitu straight news (suatu berita singkat tidak begitu detail dengan hanya menyajikan berita terpenting saja yang menyangkut 5W+1H terhadap suatu peristiwa yang diberitakan),

feature (program berita yang menampilkan informasi-infromasi ringan seperti tempat makan yang enak atau tempat liburan yang menarik) dan infotainment (suatu berita yang menyajikan informasi mengenai kehidupan orang-orang yang dikenal masyarakat).

2. Berita Lunak (soft news) yaitu segala informasi yang penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam namun tidak bersifat harus segera ditayangkan. Beberapa program televisi yang termasuk berita lunak antara lain current affair (program yang menyajikan informasi terkait dengan suatu berita penting yang sebelumnya muncul namun dibuat secara lengkap dan mendalam), magazine (ini karena topik atau tema yang disajikan mirip dengan topik-topik atau

tema yang terdapat dalam suatu majalah), dokumenter (program informasi yang brtujuan untuk pembelajaran dan pendidikan namun disajikan dengan menarik) dan talk show atau perbincangan (program yang menayangkan satu atau beberapa orang uttuk membahas satu topik tertentu yang dipandu oleh seorang pembawa acara).

2.1.3.2.Program Hiburan (entertainment) yang dibagi dalam beberapa tayangan, yaitu:

1. Drama

Program drama adalah pertunjukan yang menyajikan cerita mengenai kehidupan atau karakter seseorang atau beberapa orang yang diperankan oleh pemain yang melibatkan konflik dan emosi.

2. Sinetron

Merupakan suatu drama yang menyajikan cerita dari berbagai tokoh secara bersamaan. Masing-masing tokoh memiliki alur cerita sendiri-sendiri tanpa harus dirangkum menjadi suatu kesimpulan. Akhir ceritanya cenderung selalu terbuka dan sering kali tanpa penyelesaian.

3. Film

Adapun yang dimaksud film di sini adalah film layar lebar yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan film. Biasanya film baru bisa ditayangakan di televisi setelah terlebih dahulu dipertunjukkan di

bioskop atau bahkan setelah film tersebut didistribusikan/dipasarkan dalam bentuk VCD atau DVD.

4. Permainan (Game Show)

Merupakan suatu bentuk program yang melibatkan sejumlah orang baik secara individu ataupun kelompok (tim) yang saling bersaing untuk mendapatkan sesuatu. Program permainan dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu quis show (merupakan bentuk program permainan yang paling sederhana dimana sejumlah peserta saling bersaing untuk menjawab sejumlah pertanyaan), ketangkasan (peserta dalam permainan ini harus harus menunjukkan kemampuan fisik atau ketangkasannya untuk melewati suatu halangan/rintangan atau melakukan suatu permainan yang membutuhkan perhitungan dan strategi) dan reality show (program ini menyajikan suatu situasi seperti konflik, persaingan, atau hubungan berdasarkan realitas yang sebenarnya).

5. Musik

Program musik biasanya ditamplikan dalam dua format yaitu videoklip atau konser. Program musik berupa konser dapat dilakukan di outdoor (di lapangan) maupun indoor (di dalam studio).

6. Pertunjukan

Adalah program yang menampilkan kemampuan (performance) seseorang atau beberapa orang pada suatu lokasi baik di studio ataupun di luar studio, di dalam ruangan atau di luar ruangan.

Setiap stasiun televisi memiliki jadwal tersendiri untuk menayangkan suatu programnnya. Mengetahui siapa audien televisi pada waktu sangat penting dalam menentukan program apa yang akan ditayangkan pada waktu tersebut. Berikut ini dijelaskan komposisi audien yang terbentuk pada waktu-waktu tertentu setiap harinya.

Tabel 2.1 Pembagian Waktu Siaran dan Ketersediaan Audien

Bagian Hari Audien Tersedia

Pagi hari (06.00-09.00) Anak-anak, ibu rumah tangga, pensiunan, pelajar dan karyawan yang akan berangkat ke kantor.

Jelang siang (09.00-12.00)

Anak-anak prasekolah, ibu rumah tangga, pensiunan dan karyawan yang bertugas secara giliran (shift)

Siang hari (12.00-16.00)

Karyawan yang makan siang di rumah, pelajar yang pulang dari sekolah

Sore hari (early fringe) (16.00-18.00)

Karyawan yang pulang dari tempat kerja, anak-anak dan remaja

Awal malam (early evening) (18.00-19.00)

Hampir seluruh audien sudah berada di rumah

Jelang waktu utama (prime acces) (19.00-20.00)

Seluruh audien tersedia menonton televisi pada waktu ini

Waktu utama (prime time) (20.00-23.00)

Seluruh audien tersedia pada waktu ini utamanya antara pukul 20.00-21.00. namun setelah itu, audien mulai berkurang utamanya audien anak-anak, para pensiunan dan mereka yang harus tidur cepat untuk bangun pagi-pagi

Jelang tengah malam (late fringe) (23.00-23.30)

Umumnya orang dewasa

Akhir malam (late night) (23.30-02.00)

Orang dewasa, termasuk karyawan yang bertugas secara bergiliran (shift)

Sumber: Peter K. Pringle, Michael F. Starr, William E. McCavitt; Electronic Media Management, Second Edition, Focal Press, Boston-London Dalan Morissan, 2008: 257

Pada jam-jam tertentu ketersediaan audien membuat stasiun televisi berlomba-lomba untuk menarik perhatian para audien. Meski sekarang ini isi dari tayangan dan porsi jam tayang melebihi dari durasi penayangannya. Sehingga tekadang merubah jadwal yang seharusnya dilakukan audien, misalkan seorang anak di pagi hari yang menonton kartun akan membuatnya terlambat untuk berangkat sekolah.

Televisi dapat dijadikan sebagai sahabat karib sekaligus contoh yang mudah ditiru oleh setiap anak. Berbagai jenis tayangan dengan gambar dan suara yang menarik perhatian dengan penuh imajinasi mampu membentuk karakter anak. Sesibuk-sibuknya orangtua sebaiknya meluangkan waktu untuk menonton televisi bersama. Karena tidak sedikit tayangan di televisi yang layak untuk penonton anak.

Menurut Tjandra (2012: 65) ada beberapa tontonan yang dapat merusak perkembangan anak dan sebaiknya orangtua mewaspadai serta menghindarkannya dari anak, antara lain.

1. Film kartun yang mengandung kekerasan atau seks terselubung. Orangtua biasanya akan merasa aman ketika anaknya menoton acara

tersebut karena menganggap bahwa acara tersebut memang acara untuk anak-anak. Namun, kenyataannya tidak semua kartun itu aman untuk anak dan justru mengandung unsur kekerasan serta seks terselubung. Banyak karakter dalam kartun itu tidak realistis padahal anak yang berumur empat tahun masih berpikir pada hal yang realistis. 2. Sinetron dan Reality Show pada saat ini tidak memberikan pemahaman

yang baik kepada anak dan lebih banyak berefek negatif. Komisi Nasional Perlindungan Anak pernah memantau 13 stasiun televisi swasta di Indonesia. Hasilnya 62% diantaranya menayangkan perilaku kekerasan yang dapat membuat anak-anak menirunya.

3. Acara olahraga keras seperti tinju dan smackdown. Televisi ditengarai sebagai pemicu perilaku keras anak. Masa kanak-kanak merupakan masa penyerapan segala macam informasi hingga ia tak menyadari apakah informasi tersebut baik untuk ditiru atau tidak. Namun, ini tergantung dari kontrol orangtua dalam mendampingi atau membatasi anak dalam menonton televisi.

4. Acara yang mengandung unsur pelecehan. Acara televisi yang mempertontonkan tindakan tak senonoh, pelecehan terhadap oranglain atau kebanci-bancian dapat membuat anak meniru perilaku tersebut. Sebaiknya orangtua mendampingi anak jika menonton acara-acara seperti itu.

5. Film Hantu. Anak sebenarnya tidak memiliki rasa takut terhadap hantu tetapi tertular oleh orang-orang sekitarnya. Biasanya anak takut akan

hantu jika melihat orangtua atau orang-orang si sekitarnya ketakutan dan berteriak saat menonton film atau iklan yang menunjukkan sosok hantu.

Dokumen terkait