• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambar 38 Peta Zonasi Berdasarkan Fungsi hal. 105

PEMBINA GUBERNUR dan

D) Program tindakan untuk pengembangan wisata meliputi:

1) Menyusun struktur organisasi pengelolaan wisata yang efisien dan efektif dengan dukungan masyarakat.

2) Menjalin koordinasi dengan wilayah sekitar Perkampungan Budaya Betawi.

3) Mengembangkan area-area peruntukan wisata secara detil (detil disain) sesuai kareakter kawasan dan dilengkapi fasilitas-fasilitas penunjang wisata untuk estetika dan kenyamanan pengunjung.

4) Merancang atraksi dan program wisata yang menarik, secara terstruktur dan terjadwal

5) Melakukan promosi semaksimal mungkin dengan berbagai cara, (pembuatan brosur, memasang iklan diberbagai mas media, koran, majalah, tabloid, atau media elektronik radio dan televisi).

6) Memberdayakan masyarakat semaksimal mungkin untuk ikut serta dalam program pengembangan wisata.

7) Memberikan pelatihan pada masyarakat untuk siap menerima kunjungan wisata.

8) Menyusun program pengelolaan dan pemeliharaan sesuai dengan sifat dari area (intensif, semi intensif, non intensif), serta melakukan koordinasi secara komprehensif agar kawasan terpelihara dengan baik.

Simpulan

1) Lanskap Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan meliputi permukiman danau, ruang terbuka, kebun campuran, pekarangan dan fasilitas umum. Karakter Betawi yang paling kuat berada di RW 08, dengan penduduk yang sebagian besar penduduk asli Betawi. Pola permukiman tergolong Betawi Pinggir, sedangkan arsitektur rumah adat di kawasan tergolong Betawi Tengah. Di RW lainnya dengan penduduk Betawi campuran dan pendatang, karakter lanskapnya pun tidak begitu kuat.

2) Berdasarkan analisa tata ruang diketahui telah terjadi perubahan fungsi lahan dan kawasan. Perubahan lahan tersebut berpengaruh pada, pola permukiman, pola pekarangan, bentuk arsitektur. Hal ini terjadi akibat dari kebijakan yang belum berjalan sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan, dan desakan kebutuhan ekonomi masyarakat dan kebutuhan tempat tinggal meningkat.

3) Diperlukan penyesuaian master plan yang digunakan sebagai acuan dalam pengelolan kawasan. Kawasan disarankan dibagi dalam tiga zona utama yaitu: zona inti (konservasi budaya Betawi), zona penyangga (konservasi sistem ekologis) dan zona pengembangan pariwisata sebagai (kawasan wisata rekreatif).

4) Strategi pengelolaan ditujukan untuk mendukung keberlanjutan fungsi kawasan sebagai kawasan perlindungan budaya Betawi, penyangga sistem ekologis dan sebagai kawasan wisata. Untuk melaksanakan strategi tersebut perlu dilakukan restrukturisasi organisasi pengelolaan agar program/ tindakan pengelolaan berjalan efisien dan efektif.

Saran

1) Dukungan Pemda DKI Jakarta terhadap kawasan dan aktivitas budaya yang pada saat ini diharapkan tetap konsisten agar keberlanjutan progam Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan tetap terjamin.

116

2) Perlu digalang program kerja-sama antara Pemda DKI dan para profesional dalam pengelolaan kampung Setu Babakan.

3) Upaya promosi untuk memperkenalkan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan ke kalangan masyarakat luas agar apresiasi masyarakat terhadap budaya Betawi ditingkatkan dan jumlah kunjungan juga akan meningkat.

Arancibia AY, Dominguez ALL, Galaviz JLR, Lomeli DJZ, Zapata GJV, Gil PS. 1999. Integrating science and management on costal marine protected area in the Southeren Gulf of Mexico. Ocean and Coastal Management. p. 283-317.

Arifin H S, Sakamoto K & Chiba K. l998 (a). Effect of urbanization on the

vegetation structure of home gardens in West Java, Indonesia. Japanese. J. Trop Agric, Vol 41 (No: 2): 94-102

Arifin H S, Sakamoto K & Chiba K. l998 (b). Effects of urbanization on the preformance of the home gardens in West Java, Indonesia. Japanese. Inst Landscape Arch J., Vol 61: 325-333

Badan Pusat Statistik. 2003. Jakarta Selatan Dalam Angka . Jakarta. Badan Pusat Statistik. 100 hal.

Bimbaun C. 2001. Procecting Cultural Landscapes: planning treatment and

management of historic Landscape. URL, http://www.landscapelibrary .com. [12 Oktober 2003].

Biro Bina Program DKI & Teknologi Fakultas Teknik Universitas Indonesia 2000

Pengembangan Anjungan DKI-TMII. Penyelesaian Master Plan dan Maket Perkampungan Budaya Betawi di Srengseng Sawah. Jakarta. 100 hal.

Biro Bina Mental dan Spritual DKI dan Teknologi Fakultas Teknik Universitas Indonesia 2001. Laporan Akhir Desember. Penyempurnan MasterPlan dan Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Perkampungan Budaya Betawi di Srengseng Sawah. Jakarta. 100 hal.

Bradon K. l995. Langkah-langkah Dasar untuk Mendorong Partisipasi Lokal

Dalam Proyek-proyek Wisata Alam. Ekotourisme; Petunjuk untuk Perencana dan Pengelola (terjemahan dari Ecotourism: A Guide for Planners and Managers). PACT dan Alami. Jakarta hal. 55-175.

Budihardjo E, Sujarto D. l999. Tata Ruang Perkotaan. Bandung. PT. Alumni. 242 hal.

Carpenter P L, Walter T D, Lanphear F O. l995. Plants in the Landscape. San Fransisco. WH Freeman Company. 481 hal.

Castle L. l967. ”The Ethnic Profile of Djakarta”. Moderen Indonesia Project, Cornell University. 190 p.

Catanese A J dan Snyder J C. 1992. Perencanaan Kota (Terjemahan). Jakarta Penerbit Airlangga. 451 hal

Chiara J D, Koppelman L E. 1997. Standar Perencnaan Tapak (Terjemahan). Erlangga. Jakarta. 380 hal.

Departemen Pekerjaan Umum.1998. Pedoman Perencanaan Lingkungan Permukiman Kota. Jakarta.72 hal.

116

Departemen Pekerjaan Umum. 2000. Pengembangan Kawasan Perumahan Bumi Cengkareng Indah. Direktorat Perkotaan Wilayah Barat. Jakarta. 50 hal. Dinas Tata Kota. 2005. Rencana Rinci Tata Ruang Wilayah Kecamatan

Jagakarsa. Wilayah Kotamadya Jakarta Selatan. Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Dinas Tata Kota. Jakarta. 46 hal.

Douglass R W, 1982. Forest Recreation. New York: Pergamon Press. 336 hal. Eckbo G. l964. Urban Landscape Design McBook Co. New York 284 p Farina A. 1998. Principles and Methods in Landcapes Ecology. London: Chapman and Hall. 235 hal.

Goodchild. Peter H. l990. Some Principles For The Conservation of Historic Lansdscapes. ICOMOS (UK) Historic Garden and Landscapes Committee, 24 April. 56 p.

Hakim R. 1993. Unsur Perancangan dalam Arsitektur Lanskap Jakarta: Bumi Aksara. 176 hal.

Harun I B. Kartakusuma H, Ruchiat R, dan Soediarso U. l991. Rumah

Tradisional Betawi. Dinas Kebudayaan Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 65 hal.

Hanna. 1986. Kedudukan dan Peran ”Bek Betawi” dalam Pemerintahan pada Masyarakat Betawi di Jakarta. Tesis. Pasca Sarjana Universitas Indonesia. Jakarta. 156 hal.

Harvey R.R. and Buggey S. 1999. Historis Landscape. C.W. Harris and N.T. Dines (eds). Time Saver Standards for Landscape Architecture. McGrow-Hill Book Commpany. New York. 630 p.

Harjowigeno S, Marsudi DS, Subagyo H, Suharta N, Djaenudin D, Dai J,

Bachri S, Jordens E R, Suwandi V, Hakim L. l994 (a). Evaluasi Lahan untuk Permukiman (Land Evaluation for Settlement). Bogor: Centre For Soil And Agroclimate Resarch. 29 hal.

Harjowigeno S, Marsudi DS, Subagyo H, Suharta N, Djaenudin D, Dai J,

Bachri S, Jordens E R, Suwandi V, Hakim L. l994 (b). Evaluasi Lahan untuk Pariwisata (Land Evaluation for Tourist Development). Bogor: Centre For Soil And Agroclimate Resarch. 83 hal.

Jayadinata J T. l992. Tata Guna Tanah dalam Perencanaan Pedesaan, Perkotaan danWilayah. Bandung ITB. 444 hal.

Kelurahan Srengseng Sawah. 2002. Laporan Tahunan Kelurahan Srengesng Sawah, Kecamatan Jagakarsa Selatan. 30 hal.

Koentjaraningrat. l974. Beberapa Pokok Antropologi Sosial. Jakarta . PT Dian Rakyat. 306 hal.

Muntaco F.1988. Masalah-masalah Kebudayaan Tradisional: Jayakarta Media Ika No. 12 tahun XV.

Perkampungan Budaya Betawi. 1994-2000. Laporan Pertanggung Jawaban RukunWarga 08. Kelurahan Srengseng Sawah. Jakarta .25 hal. Perkampungan Budaya Betawi. 2004. Laporan Pengelolaan Perkampungan

Budaya Betawi. Jakarta. 62 hal.

Proposal Pembangunan Perkampungan Budaya Betawi. l998 . Bamus. Badan Musyawarah Masyarakat Betawi. Jakarta 50 hal.

Rencana Rinci Tata Ruang Wilayah (RRTRW) Kecamatan Jagakarsa,

Wilayah Kotamadya Jakarta Selatan. Tahun 2005. Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Selatan. 75 hal.

Rizal S S, Ridwan S, Maman S M, Yahya A. S.2002. Ragam Budaya Betawi. Dinas Kebudayaan DKI .Jakarta.100 hal.

Ronald A. 1990. Ciri-ciri karya Budaya Di Balik Tabir Keagungan Rumah Jawa

Penerbitan Universitas Atma Jaya Yogyakarta. 635 hal.

Saidi R. l997. Profil Orang Betawi Asal Muasal, Kebudayaan dan Adat Istiadatnya. PT. Gunara Kata. Pasar Minggu–Jakarta. 221 hal Shahab Y Z. l997. Betawi Dalam Mitos dan Kenyataan,Dalam Perspektif

Kontemporer Perkembangan, Potensi Dan Tantangannya. Lembaga Kebudayaan Betawi. Jakarta. 145 hal.

Siswantari.2000. Sekilas Tentang Kesenian dan Permasalahannya di Jakarta. Skripsi. Universitas Pakuan Bogor. 48 hal.

Simonds J O. 1983. Landscape Architecture. An Ecological Approach to Environmental Planning. New York: ‘Ed rev”. McGraw-Hill Book Company. 331 hal.

Sitepu. l992. Strategi Pemerintah DKI Jakarta Mempromosikan Kampung

Setu Babakan Betawi Sebagai Daerah Tujuan Wisata Internasional. Jakarta. 30 hal

Silberberg T. 2000. Culture Tourism and Business Opportunities for Museum and Heritage Sites.LORD Cultural Resoursces Planning and Management Inc. URL,http://www.lord.cal/culttourim. htm. [12 April 2004].

Soejoko B.T. 2000. Pedoman Penataan Bangunan. Jakarta. Dirjen

Pengembangan Kota Direktorat Perkotaan Wilayah Barat. Departemen Permukiman dan Prasarana wilayah Direktorat Jendral Pengembangan Perkotaan Direktorat Wilayah Barat. Jakarta. 30 hal.

Sugandhy A. 1998. Evaluasi Pelaksanaan Dasa Karya Pengelolaan Lingkungan

Hidup Dalam Pelita VII. [Diskusi Panel Nasional Evaluasi Kebijakan Tata Ruang dan Lingkungan]. Fakultas Arsitektur Lanskap dan Teknologi Lingkungan Universitas Trisakti.

Sung K K. l988.Winding River Village, Poetics of A Korean Landscape.

Unversity of Pennsylvania in Partial Fulfilment of the Requirements for the Degree of Doctor of Philosophy. 28-29 p.

118

Pemugaran Propinsi DKI Jakarta. Jakarta Edisi 10 April. 75 hal. Sumintardja D. 1981. Kompendium Sejarah Arsitektur. Yayasan Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan . Bandung. 217 hal.

Syafwandi. 1999. Permukiman Pendidikan Dalam Pembinaan Kebudayaan Nasional di Wilayah Kelurahan Jagakarsa. Jakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. CV. Sejahtera. Jakarta. hal.47.

Syafwandi. 1999. ”Permukiman Tradisional Betawi” Makalah dalam Lokarya Perkampungan Budaya Betawi. Jakarta 31 Agustus.

Yasmin. l997. Siapa Orang Betawi, Potensi Budaya dan Tantangannya.

Lembaga Kebudayaan Betawi. Jakarta. 189 hal.

Yuwona P. 1999. ”Membayangkan Model Perkampungan Budaya Betawi

(Beberapa pokok Pikiran)”. Makalah dalam Lokarya Perkampungan Budaya Betawi. Jakarta 31 Agustus.

Wall G. l995. Introduction to Ecotourism. Dalhousie University. Environmental Studies Center Development in Indonesia Project. Jakarta. 121 p.

Wibisono S, Rachmad R, Rachmad S. 2000. Buku Ichtisar Kesenian Betawi Dinas Kebudayaan DKI Jakarta. Jakarta. 303 hal.

Wrangea. 1985.Upacara yang Berkaitan dengan Peristiwa Alam dan Kepentingan DKI Jakarta. Jakarta. 50 hal.

120

Lampiran 1 Jenis Fungsi, Tanaman dan Lokasi Tanam

No Nama Lokal Nama Latin Lokasi Fungsi Frekuensi Keterangan

1 Anggrek Orchid sp Pekarangan Tanaman Hias Sedikit Nursery

2 Andong Cordilyn fruticosa linn Pekarangan/ kebun Tanaman Hias Sedang Pengembangan Wisata

3 Angsana Pterocarpus indicus Kebun/tepi jalan Tanaman Sedang -

4 Buni Antidesma bunius Pekarangan/Tepi danau Tanaman Buah Sedikit Konservasi ekologis 5 Buah nona Annona squamosa Pekarangan Tanaman Buah Sedang Konservasi ekologis

6 Bisbol Dyospyros sp Tepi danau Tanaman Sedikit Konservasi ekologis

7 Belimbing manis Averhoe carambola L Pekarangan/ Kebun Tanaman Buah Banyak Pengembangan wisata 8 Belimbing wuluh Averhoe bilimbi Pekarangan/ Kebun Tanaman Sayur Banyak Penunjang Ekonomi

9 Beringin Ficus benyamina Kebun Tanaman Sedikit Konservasi ekologis

10 Bambu Bambusa sp Pekarangan/ Kebun Tanaman Industri Sedikit Konsumsi rumah tangga 11 Bangle Zingiber perpareum Pekarangan/ Kebun Tanaman Obat Sedikit Konsumsi rumah tangga 13 Brotowali Tinos[ora crispa Pekarangan/ Kebun Tanaman Obat Sedikit Konsumsi rumah tangga 14 Cingcau Cylea barbara Miers Pekarangan Tanaman Obat Sedikit Konsumsi rumah tangga 15 Daun Suji Pleomele sp Pekarangan Tanaman Sayur Sadsng Konsumsi rumah tangga 16 Duku Condet Lansium domesticum

Var.Condet

Pekarangan/ Kebun Tanaman Buah Sedikit Konservasi ekologis 17 Dadap merah Erythrina crystagali Pekarangan Tanaman Hias Sedikit Tanaman Budaya 18 Daun Katuk Souropis anchoginus L Pekarangan Tanaman Sayur Sedikit Konsumsi rumah tangga

19 Daun Kelor Pekarangan/ Kebun Tanaman Obat Sedang Tanaman Budaya

20 Durian Sitongkong Durio zibetinus murr Pekarangan/ Kebun Tanaman Buah Sedkit Tanaman yang dilestarikan 21 Duwet /Jamblang Euginea cuminii Pekarangan/ Kebun Tanaman Buah Sedikit Tanaman yang dilestarikan 22 Eceng Gondok Eichornia crassipes Rawa/Empang Tanaman Gulma Sedang Tanaman Air

23 Gowok Syzigium polycepahalum Pekarangan/ Kebun Tanaman Buah Sedikit Tanaman yang dilestarikan 24 Gandaria Boucea macrophylla Pekarangan/ Kebun Tanaman Buah Sedikit Tanaman yangdilestarikan 25 Jengkol Pithecolabium jiringa Pekarangan/ Kebun Tanaman Sayur Sedikit Konsumsi rumah tangga 26 Jambu Mawar Syzgium jambos Pekarangan Tanaman Hias Sedang Konsumsi rumah tangga 27 Jambu kancing Syzgium jambos Pekarangan/ Kebun Tamanan Buah Sedikit Konsumsi rumah tangga 28 Jambu Mawar Syzgium jambos Pekarangan Tanaman Hias Sedang Konsumsi rumah tangga Keterangan: Katagori penilaian 1-10 Sedikit, 11-30 Sedang, 31 – 100 Banyak

121

No Nama Lokal Nama Latin Lokasi Fungsi Frekuensi Keterangan

29 Jambu Biji Psidium guajaya L Peakarangan/ Kebun Tanaman Buah Sedang Konsumsi rumah tangga

30 Jarak Jatropha multifida Pekarangan/ Kebun Tanaman Obat Sedang -

31 Jambu Biji Psidium guajaya L Peakarangan/ Kebun Tanaman Buah Sedang Konsumsi rumah tangga 32 Jeruk nipis Citrus aurantifolia Pekarangan Tanmanan Sayur Sedikit Konsumsi rumah tangga 33 Kumis kucing Orthociphor a ristatus Pekarangan Tanaman Obat Sedikit Konsumsi rumah tangga 34 Kelapa Cocos nucifera L Pekarangan/Kebun Tanaman Sayur Sedang Konsumsi rumah tangga 35 Kedondong Spondias pinnata Pekarangan Tanaman Buah Sedikit Konsumsi rumah tangga 36 Kecapi Sandoricum koetjape Pekarangan/Kebun Tanaman Buah Banyak Penunjang ekonomi 37 Kaca piring Gardenia augusta Pekarangan Tanaman Hias Sedang Nursery-

38 Kemuning Murraya paniculata Pekarangan Tanaman Hias Sedikit Nursery-39 Kembang Sepatu Hibiscus rosasinensis Pekarangan Tanaman Hias Sedang

Nursery-40 Kencur Kaempfera galanga Pekarangan Tanaman Obat Sedikit Konsumsi rumah tangga 41 Kembang pukul

empat

Mirabilis jalapa Pekarangan Tanaman Obat Sedang Konsumsi rumah tangga

42 Kembang teleng Clitoria tematea Pekarangan/ Kebun Tanaman Obat Sedang Konsumsi rumah tangga 43 Kawista batu Feronia limonia Pekarangan/ Kebun Tanaman Buah Sedikit Tanaman dilestarikan - 44 Kweni/limus Mangifera odorata Pekarangan/ Kebun Tanaman Buah Sedang Penunjang ekonomi 45 Kepel Stelechocarpus borahol Pekarangan/ Kebun Tanaman Buah Sedikit Tanaman yang dilestarikan 46 Kenanga Cananga odorata Pekarangan/ Kebun Tanaman Hias Sedikit Konsumsi rumah tinggi 47 Kemang Mangifera odorata Pekarangan/ Kebun Tanaman Buah Sedikit Tanaman Budaya

48 Lobi-lobi Flocaurtia inermis Pekarangan/ Kebun Tanaman Buah Sedikit Tanaman yang dilestarikan

49 Leci Nephelium lichi sinensis Pekarangan/ Kebun Tanaman Buah Sedikit Tanaman yang dilestarikan

50 Lidah mertua Sansiviera trifasciatai Pekarangan Tanaman Hias Sedang Nursery

51 Lempuyang Zingiber Americans Pekarangan Tanaman Obat Sedikit Tanaman Bumbu 52 Mangga Mangifera odorata Pekarangan/ Kebun Tanaman Buah Sedang Penunjang Ekonomi

53 Melati Jasmimum sambac Pekarangan Tanaman Hias Sedang Tanaman dilestarikan - 54 Miana Coleus scutellarioides Pekarangan Tanaman Obat Sedang Tanaman dilestarikan 55 Mengkudu Morinda citrifolia L Kebun / Pekarangan Tanaman Obat Sedikit Tanaman dilestarikan 56 Mnteng Baccauria rasemosa Kebun/ Pekarangan Tanaman Buah Sedkit Tanaman dilestarikan

122

Lanjutan Lampiran 1 Jenis Fungsi, Tanaman dan Lokasi Tanam

No Nama Lokal Nama Latin Lokasi Fungsi Frekuensi Keterangan

57 Matoa Pometia pinnata Kebun/ Pekarangan Tanaman Sayur Banyak Penunjang Ekonomi 58 Melinjo / Tangkil Gnetum qnemon L Pekarangan/ Kebun Tanaman Buah Sedikit Konsumsi Rumah Tangga 59 Nam-nam Cynometra caulifelora Pekarngan/ Kebun Tanaman Buah Sedang Tanaman dilestarikan 60 Nangka Ariocarpus anysopphyllius Miq Pekarangan/ Kebun Tanaman Buah Sedang Konsumsi Rumah Tangga 61 Pisang Musa sp Kebun/ Pekarangan Tanaman Buah Banyak Konsumsi Rumah Tangga 62 Pepaya Carica papaya L Kebun/ Pekarangan Tanaman Buah Banyak Konsumsi Rumah Tangga 63 Puring Codieaum variegatum sp Pekarangan Tanaman Hias Sedikit Tanaman budaya 64 Pangkas Kuning Duranta repens Pekarangan Tanaman Hias Sedikit Tanaman pagar

65 Pandan Wangi Pandanus tectorius Park Pekarangan/ Kebun Tanaman Bumbu Sedang Konsumsi rumah tangga 66 Palem raja Oreodexa Pekarangan/ Tepi Jalan Tanaman Hias Sedikit Tanaman ekologis 67 Petai Parkia speciosa hasak Kebun Tanaman Sayur Sedikit Penunjang ekonomi 68 Rambutan Nephelium lappaceum Pekarangan/ Kebun Tanaman Buah Banyak Penunjang ekonomi 69 Rukem Flacourtia rukam Pekarangan Tanaman Buah Sedikit Tanaman yang dilestarikan 70 Saga Abius precatorius Pekarangan/ Kebun Tanaman Hias Banyak Tanaman yang dilestarikan 71 Sirsak Annona murcata Pekarangan/ Kebun Tanaman Buah Sedikit Tanaman yang dilestarikan 72 Seruni Widelia sp Pekarangan/ Kebun Tanaman Hias Sedikit Tanaman yang dilestarikan 73 Salak Salacca zalacca Kebun Tanaman Buah Sedikit Tanaman yang dilestarikan 74 Sawo Manila Manikara zapota Pekarangan/ Kebun Tanaman Bauh Sedikit Tanaman yang dilestarikan 75 Sawo Duren Achras zapota L Tepi danau Tanaman Buah Sedikit Tanaman yang dilestarikan 76 Sawo Kecik Manilkara kauki Pekarangan/ Kebun Tanaman Buah Sedikit Tanaman yang dilestarikan 77 Salam Syzgium polyanthum Pekarangan/ Kebun Tanaman Bumbu Sedang Konsumsi rumah tangga 78 Soka berdaun besar Ixora javanica Pekarangan Tanaman Hias Sedang Tanaman Budaya 79 Sengon Albisia chinensis Obs Pekarangan/ Kebun TanamanKebun/pagar Banyak Tananan pagar/liar 80 Tapak Dara Cantharanthus rosesus Pekarangan Tanaman Obat Sedang Konsumsi rumah tangga 81 Temu kunci Boesenbergia pandurata Pekarangan Tanaman Bumbu Sedang Konsumsi rumah tangga 82 Waru Hibiscus tiliacecus L Kebun Tanaman Kebun Sedikit Tanaman industri

123 AKTIVITAS

SOSIAL BUDAYA

PELAKU

UPACARA ADAT WAKTU RUANG PENUNJANG

UPACARA

FREKUENSI KETERANGAN

1 Kekeban/nuju bulan Wanita, usia kehamilan ke 7

7, 17 dan 27 bulan Hijarah

Rumah/Pekarangan - Sedang -Pengajian,

Mandi/siraman/Makan rujak 2 Puput puser Selamatan kelahiran

bayi usia 40 hari

Tidak tentu Rumah - Sedang -Makna kehidupan 3 Kerik Tangan Bagi anak laki-laki Tidak tentu Rumah - Sedang -Pengajian

-Cuci tangan dukun -Makan bersama 4 Akekah Bagi anak laki-laki/

Perempuan

Tidak tentu Rumah - Sedang -Pengajian -Cukur rambut -Makan bersama 5 Sunatan Bagi anak-laki Tidak tentu Rumah/Pekarangan - Sering -Upacara 2 hari

-Pengajian

Diarak/kuda/delman/gendong/ tandu, Nyawer

-Makan bersama 6

Penganten Tamat Bagi anak laki-laki/ Perempuan

Mussolah - Sering -Khatam AL-Quran pertama kali -Diarak naik kuda, delman, jalan kaki, berpakaian penganten Betawi -Pembacaan ayat suci 10 ayat -Tanda terima pada guru ngaji -Hiburan tasi Zapin, rebana biang, tari blengo, samrah, orkers gambus / marawis.

7 Perkawinan Bagi anak laki -laki/ perempuan M ussolah/Rumah/P ekarangan Rebana ketimpring Lasirih kuning Tari topeng Syahibul hikayat Qasidah

Sering -Melamar, pisang raja, roti tawar, hadiah, uang dll. -Bawa tande putus cincin mas kawin,uang dll

-Hari pernikahan ngarak penganten, Jalan Buka palang pintu, pemcak silat.

-Pelaminan(puade) sembah, pada orang tua

124

Lampiran 3 Aktivitas Budaya Berkaitan dengan Adat Kebiasaan Sehari-hari.

AKTIVITAS SOSIAL BUDAYA PELAKU UPACARA ADAT

WAKTU RUANG PENUNJANG

UPACARA

FREKUENSI KETERANGAN

1 Pindah Rumah Keluarga Hari Libur - Rebana Ketimpring Sering -Sahlawat

-Alat-alat rumah tangga

-Pengajian di rumah baru, hiburan 2 Kematian Bagi semua orang Tidak tentu Rumah/mesjid/maka

m

- Sedang -Tqahlilan, 3.,7,15, peringatan 100 dan 365 hari

3 Nyahi Bagi/ keluarga/tamu Sore hari jam 4 Rumah/pekarangan - Sering -Minum the pada sore hari/ saat ini hanya untuk tamu

4 Kerja Bakti Bagi semua orang Hari libur Ruang terbuka - Sering -Lingkungan antar warga 5 Pengajian Bagi semua orang Setiap hari Mussolah - Sering -Pengajian di mussloha/rumah

penduduk bergantian 6 Ngubak Empang Bagi semua orang Setiap 3-6 bulan

sekali

Ruang terbuka - Sedang -Nguras empang/panen ikan, dilakukan bersama warga 7 Menjala Ikan Bagi laki-laki Setiap saat Ruang terbuka - Sedang -Untuk kebutuhan sendiri Dilakukan pada sore hari .

125 No AKTIVITAS SOSIAL BUDAYA PELAKU UPACARA ADAT

WAKTU RUANG PENUNJANG

UPACARA

FREKUENSI KETERANGAN

1 Nisfu Sya’ban Bagi semua orang Tanggal 15 bulan Ruwah

Mussolah/ rumah

- Sedang -Dilakukan setelah sholat magrib -Membaca surat Yasin 3 kali 2 Idul Fitri Bagi semua orang Tanggal

1Ramadhan, 1 Syawal

Mesjid, ruang terbuka

- Sering -Dilakukan setelah puasa 30 hari -Memukul bedug,takbir, -Sholat,silahturahmi selama 7 hari, ziarah kemakam keluarga -Potong kerbau bagi peserta andilan

3 Idul Ahda Bagi semua orang Tanggal 10-12 bulan

Zulhijah

Ruang terbuka/ Mussloh

- Sering -Dilakukan setelah puasa 3 hari (tanggal 10, 11,12 bulan Dzulhijah)

-Takbir,sholat, potong hewan kurban,

-Silahturahmi, berziarah ke makam keluarga

4 Lebaran Yatim Tertentu Tanggal 10 Muharram

Mesjid/ Mussolah

- Sedang -Setelah sholat subuh, mengundang anak yatim, pengajian, membagi hadiah makan bersama

5 Maulid Nabi Muhammad SAW

Bagi Semua orang Tanggal 12- bulan Maulid/Rabiulawal

Mesjid/Mussola h/Rumah

- Sedang -Dilakukan selama satu bulan bulan Maulid

4 Isra Mi”raj Bagi semua orang Bulan Silih Maulid Mesjid/Mussola h/Rumah

- Sedang -Malam hari, mengundang penceramah dari luar kampung

128

128 Lampiran 5 Susunan Perangkat Organisasi Pengelolaan Perkampungan Budaya Betawi