• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA

PENGELOLAAN PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI TAHUN 2004-2009

Pengarah : 1. Ir. Setiawan Kananil 2. Agung Widodo 3. Ir.H. Agus. 4. A. Senie

Penanggung Jawab : H.Kardin Deden Sukardi, Sh.

Ketua : Teguh Pertiwi Putra Wakil Ketua : Ir. Achmad Arsani, S.Sos. Sekertaris : Nuk Sri Sawarni

Anggota : 1. Drs. H. Sofyan Murthado,M.Sc. 2. Iyam Sutiamah

3. Imron, S.Pd.

4. Indra Sutisna, S.Kom. 5. Romi Rozali

6. Bambang Purwanto 7. Drs. Rahmonohadi 8. Nursyarif Hidayat Bendahara : Margarahayu, S.E. Petugas Sekertaris : 1. Dahlia Khaidir, S.E.

2. Drs. Daniel Tangibali 3. Basuki Iswanto 4. Sri Heny Setyawati 5. Cecep Syaifudin Petugas Kebersihan : 1. Miswanih

2. Jahrudin 3. Adih

4. Samin Jabul Petugas Keamanan : 1. S.Sumarni 2. Sapi’ih

129

129 4. M. Adih

127 Lampiran 6 Hasil Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Bangunan (maksimum 3 lantai).

No Sifat Tanah Standar Kelas Kesesuaian Lahan

Bangunan tanpa ruang bawah tanah

(maksimum Lantai) Baik Sedang Buruk Hasil Baik Sedang Buruk Keterangan

1 Subsiden total (cm) - - 30 - - - - S1 = Baik

2 Bahaya Banjir Tanpa Tanpa

Jarang-sering -Tanpa -Mengenang Tanpa genangan permanen < 1m Tanpa genangan permanen < 1 m Tanpa genangan permanen < 1 m S1 = Baik 3 Drainase

-Tanpa Ruang Bawah Tanah Tanpa

Tanpa Genangan Jarang- sering Genangan < 100 m Genangan < 75 Genangan < 50 < 25 S1 = Baik 4 Kedalaman hamparan batuan > 75 50-100 < 50 > 100 cm < 150 cm < 100 cm < 75 S2 = Sedang

5 Permebilitas Sangat cepat, cepat, sedang Agak lambat. Lambat Sangat lambat Sedang- cepat

Cepat Sedang Sedang S2 = Sedang

6 Lereng < 8 8 - 15 > 15 8-15 % < 8 % < 8 % < 15 % S2 = Sedang 7 Kelas Unified (lapisan paling tebal

l25-100 cm)

< 25 50-100 OL, OH, PT.

< 25 50- 100 < 75 < 50 S1 = Baik 8 Batuan di permukaan tanah

(. 7.5 cm atau rata –rata 100 cm)

< 25 cm 50-100 cm < 50 cm 100 cm < 5 % < 25 % 50 % S1 = Baik 9

Kerikil dan krakal (2mm-25 cm)

< 25 25- 50 > 50 - 25 > 50 - S1 = Baik

10 Longsor - - Ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada S1 = Baik

Sumber : Harjowigeno et. al 1983,.

128 Lampiran 7 Hasil Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Rekreasi

No. Sifat Tanah Standar Kelas Kesesuaian Lahan

A Rekreasi Baik Sedang Buruk Hasil Baik Sedang Buruk Keterangan

1 Drainase Baik, cepat > 50 cm

Agak cepat, sedang

Agak lambat dekat permukaan

Bak, cepat Baik cepat, Agak cepat, baik

Agak, lambat S1 = Baik 2 Banjir Tidak pernah Satu kali

setahun

Lebih dri sekali setahun

Tanpa Tanpa Tanpa genangan permanan > 1m Tanpa genangan Permanen > 2m S1 = Sedang 3 Lereng 0 – 8 % 8 – 15 % > 15 % 8- 15 % < 8 % < 8 % < 15 % S1= Baik Permebilitas Cepat Agak scepat Sangat lambat Buruk Buruk Agak Buruk Sangat Buruk S3 = Buruk 5. Testur tanah permukaan Sl, fsl, vfsl, c, sil Scl, sicl, ls, s (tidak lepas) Sc, sic, c, s. (lepas), organik

Liat, maksi, liat , gembur, Organik, laps akumulasi besi sering memadas Liat maksi, liat, gembur, laps akumulasi besi sering memadas. Liat , maksimum liat,gembur. laps besi dan jenuh, memadas Liat, maksimum liat, gembur, lapis akumulasi besi seringmemada s, hampr sellu jenuh S2 + Sedang 6 Batu dipermukaan Tanah (25-60) 0 - 3 % 3 - 15 % .> 15 % < 3 – 15 % 3 % < 15 % > 15 % S3 = Buruk 7 Batuan (60 cm) 0 – 0,01 % 0,001 – 0,1 % > 0,1 % 0 – 0,01 % < 0 ,001, 0- 0 ,001 > 0 ,001 S1 + Baik Sumber: Harjowegeno, et, al .l983.

Keterangan : sl = lempung berpasir, fsl = lempung berpasir halus, vfsl = lempung berpasir sangat halus, l = lempung, sil = lempung berdebu, Scl = lempung liat berdebu,, ls = pasir berlempung, Sc= liat berpasir, sic=, liat berdebu c = liat, s.= pasir.

129 Lampiran 8 Hasil Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Berkemah

No. Sifat Tanah Standar Kelas Kesesuaian Lahan

B Rekrasi/Tempat Bermain Baik Sedang Buruk Hasil Baik Sedang Buruk Keterangan 1 Kedalaman air tanah < 100 cm 50-100 cm 25 – 50 cm < 100 < 100 > 75 > 50 S1 = Baik 2 Drainase 75 cm > 50 cm < 50 Baik Baik ,cepat, Agak cepat,

baik

Agak cepat, baik

S1 = Baik 3 Bahaya Banjur Tidak pernah 1 kali Setahun > 1 kali Tidak pernah Tanpa

banjir Kurang dari 1 kali Kurang dari 2 kali, S1 = Baik 4 Permeabilitas Sangat cepat,

cepat, sedang

Agak lambat Sangat lambat Cepat-sedang Cukup -sedang Sedang- buruk Sangat Buruk S3 = Buruk 5 Lereng 0-2 % 2- 6 % > 6 % 8-15 % < 8 % < 8 % < 15 % S1 = Baik 6 Telstur Tanah permukaan sl, fsl, vfsl, l, sil cl, scl, silcl, ls sc, sic, c, s,

tanah organik

Liat , fsl, l., Lia , fsl, l. Liat , fsl, l, pl. Liat , fsl, l, pl.

S1 = Baik 7 Kedalaman hamparan

batuan

> 100 cm 50-100 cm < 50 cm < 100 > 50-75 > 75 > 50 S2 = Sedang 8 Kerikil dan Krakal

(2 mm-25 cm)

0 % < 20 > 20 % 20-50 % > 20 % < 20- 50 % > 50 % S2 = Sedang c Tempat Berkemah

(USDA , l968)

Baik Sedang Buruk Hasil Baik Sedang Buruk

1 Drainase Cepat, baik dan agak baik

Agak baik dan agak buruk

Agak buruk, buruk, sangat buruk

Cepat, Cepat, baik Sedang dan agak baik

Sedang dan agak buruk,

S1 = baik 2 Banjir Tidak pernah Sekali setahun Dua kali setahun Tidak pernah Tidak pernah < dari 1 kali

setahun

< dari 2 kali setahun

S1 = Baik 3 Permeabilitas Sangat cepat,

cepat, sedang

Agak lambat Sangat lambat Sedang-baik Sangat cepat, cepat, sedang

Agak lambat Sangat lambat S2 = Sedang 4 Lereng 0 – 8 % 8 – 15 % > 15 % 8-15 % < 8 % < 8 % < 15 % S1 = Baik 5 Tekstur tanah Sl, fsl, vfsl, l, sil Cl, scl, sicl, ls,

s(bukan pasir lepas) Sc, sic, Organik fsl, l, c. Organik fsl, l, c. Organik fsl, l, c. Organik fsl, l, c. Organik S3 = Buruk 6 Batuan (60 cm) 0 – 0,001 % 0.001 – 0,1 % 0- 00 0,1 % < 0,1 % > 0,1 % < 0,002 > 0,1 % S2 = Sedang Sumber: Harjowegeno, et. al l983.

Keterangan : sl = lempung berpasir, fsl = lempung berpasir halus, vfsl = lempung berpasir sangat halus, l = lempung, sil = lempung berdebu, Scl = lempung liat berdebu,, ls = pasir berlempung, Sc= liat berpasir, sic=, liat berdebu c = liat, s.= pasir.

130 Lampiran 9 Analisis Kegiatan Budaya di Perkampungan Budaya Betawi

AKTIVITAS SOSIAL BUDAYA RUANG KEGIATAN UPACARA ADAT

JENIS KEGIATAN WAKTU

RW 05 RW 06 RW 07 RW 08 Rumah Masjid Jalan Ruang Terbuka Danau Panggug

Berkaitan dengan siklus hidup manusia

1 Kekeban (nujuh bulan) 7, 17, aau 27 bulan Hijriah P P P P P P P

2 Puput puser Tidak Tentu P P P P P P

3 Kerik tangan Tidak Tentu P P P P P

5 Sunatan Bulan Syawal atau Maulid P P P P P P P P

6 Pengantin tamat Tidak Tentu P P P P P P

7 Perkawinan Tidak Tentu P P P P P P P P P P

8 Pindah rumah Tidak Tentu P P P P P

9 Kematian Tidak Tentu P P P P P P P P

Kebiasaan sehari-hari

10 Pengajian TerTentu P P P P P P

11 Nyahi TerTentu P P P P P P P P P P

12 Kerja Bakti Hari libur P P P P P P P P P

Hari Raya Keagamaan

14 Menyala ikan TerTentu P P P P P

15 Nisfu Sya’ban 15 bulan Ruwahan P P P P P

16 Idul Fitri 1 Ramadhan

1Syawal

P P P P P P P P

17 Idul Adha 10-12 bulan Dzulhijah P P P P P P P P

18 Lebaran Yatim Piatu 1 Muharram P P P P P

19 Maulid Nabi Muhammad SAW 10 Muharram P P P P

131 Lampiran 10 Analisis Kawasan Sebagai Lanskap Budaya Berdasarkan Potensi dan Kendala

Analisis Alternatif Pengembamgan

Aspek

Lanskap Potensi Kendala Pemanfaatan Solusi Pemecahan

1. Lokasi & Aksesibilitas

-Letak strategis, dapat dicapai dengan kendraan umum. -Aksesibilitas cukup tinggi -Kualitas jalan baik -Sarana transportasi tersedia -Sirkulasi, dengan klasifikasi daya dukung cukup baik.

-Tersedia pintu gerbang hannya 1 -Aksesibilitas masuk kurang baik -Letak, jalan kolektor tidak sesuai -Jalur angkutan umum membagi kawasan menjadi 2 bagian -Alternatif sirkulasi wisata tidak mencapai seluruh obyek kawasan -Jalan internal tidak beraturan -Jalur sirkulasi untuk kendaraan roda dua dan jalan pada areal sempadan

-Dikembangkan dan dipertahankan potensinya untuk wisata budaya

-Menambah pintu gerbang masuk, -Pusat informasi

-Memperlebar jalan kolektor menjadi 6 m -Jalur angkutan ke Jln Mangga Bolong perlu diperhatikan (membuat jalur tembus dari dalam kawasan) -Membuat jalur sirkulasi diarea sempadan setu

-Memyempurnakan jalur sirkulasi pengunjung dan masyarakat

2. Iklim -Suhu udara cukup nyaman 27º C- 32º C

-Curah hujan cukup tinggi 2.35 mm/thn

-Kelembahan udara 80%-90% rata-rata 82 %

-Penyinaran matahari 54 %

-Kondisi jalan kawasan licin , run off

-Mengoptimalkan kondisi kawasan -Dimanfaatkan sebagai daya tarik kawasan seperti duduk ditepi danau, berjalan-jalan dll

-Mengoptimalkan penanam pohon penyedian tempat istirahat dan berteduh

-Tata letak bangunan harus sesuai dengan master plan

-Penanaman pohon pada lingkungn -Menggunakan pohon dan struktur pohon tidak menghambat pergerakan udara 3. Topografi -Kelerengan lahan 0-8% dan

8-15 %

-Bentukan lereng bervariasi perbedaan ± 54 – 56 m (1m -2m) -Kondisi kountur hampir rata

-Lahan hampir datar berkesan monoton

-Kemiringan lahan > 15 % menyebabkan erosi

-Memanfaatkan lahan datar untuk pusat pembangunan sarana dan prasana umum serta wisata

-Memanfatkan keindahan visual god view dengan menambah fasilitas pendukung

-Menetapkan jalur-jalur sepadam danau sebagai kawasan yang dilindungi -Mengolah lahan

-Aktivitas, manusia terbatasmembuat penguat pada sempadan danau

-Mengadaan stop area pada lokasi yang dianggap baik

-Memperhatikan drainase dan penanaman vegetasi 4. Geologi -Potensi air cukup baik

-Mencukupi sampai tahun 2021 -Fungsi kawasan sebagai daerah resapan air

-Cukup subur untuk tanaman -Daya Dukung tanah 0,6 –0,8 kg/m² -Jumlah lantai yang diizinkan 4 lantai -KDB = 20%, KLB =0,4, GSB= 10 m

-Permeabilitas cukup baik -Drainase sedang- baik -Jalan licin pada saat turun hujan -Kandungan zat organic dan unsur hara rendah

-Kedalaman effektif dangkal 8-10 m

-Memanfaatkan lahan yang ada dengan sedikit rekayasa

-Mengoptimalkan penggunan lahan kosong dengan berbagai jenis tanman khas Betawi dan sesuai dengan kondisi tanah

-Mengadakan penelitian lebih lanjut -Penamanam tanaman tahun khas Betawi -Memperbaiki sistim drainse

-Membuat sistim resapan Pemupukan , perbaikan top soil jika diperlukan

132 Lanjutan 10 Analisis Kawasan Sebagai Lanskap Budaya Berdasarkan Potensi dan Kendala

Analisis Alternatif Pengembamgan

Aspek

Lanskap Potensi Kendala Pemanfaatan Solusi Pemecahan

5. Hidrologi -Sistim hidrologi, terbuka dan tertutup

-Mata air Setu Babakan -Perluasan dua danau

-Bahan organic, sampah padat dan erosi tanah terdapat pada inlet Setu Babakan dan Setu Mangga Bolong

-Kualitas air setu Babakan -KJA, cukup banyak Setu Mangga Bolong tidak berfungsi,dijadikan permukiman illegal

-Danau difungsikan sebagai wisata air (memancing, naik perahu dll)

-Merehabilitasi dua danau -Mengatur inlet dan out let -Mengfungsikan pintu-pintu air

-Larangan membuah sampah padat maupun imbah cair

-Mengalokasikan keberadaan KJA -Membuat penahan sampah pada Inlet dan out let

-Meniadakan jalur sirkulasi pada jalur inlet. -Memperbaiki jaringan drainase

-Permukiman dengan pengolahan limbah 6. Vegetasi -Pola kebun dan pekarangan khas

Betawi

-Keragaman vegetasi budidaya khas kawasan

-Pemanfaatan vegetasi yang ada sebagai wisata

-Sumber akustik dan memberi kesan dinamis pada satwa (ikan dan burung)

-Pemanfaatan tanaman khas kawasan (penunjang ekonomi) belum seoptimal mungkin

-Kawasan hijau cenderung beralih fungsi

-Menciptakan zona interpretasi obyek dengan fasilitas interpretasi seperti bird watching

-Mempertahankan dan melindungi habitat alaminya

-Meningkatkan pemanfaatan tanaman penjunag ekonomi

-Mempertahankan pola kebun dan pekarangan

-Melakukan binaan penduduk kawasan untuk mengolah dan memanfaatkan tanaman khas Betawi

-Meningkatkan areal sempadanan danau dengan tanaman khas Betawi -Menata peruntukan lahan

-Menanam lahan tidur dengan tanaman khas kawasan/Betawi.

-Memberikan ciri kuat pada pola kebun dan pekarangan pada ruang konservasi

7. Fauna -Satwa cenderung Cosmopolitan -Pengembangan budidaya ikan darat

-Sistem pertanian dengan JKA (Jaring Keramba Apung)

-Berkurangnya satwa burung -Semakin banyak dan tidak terkoordinasi dengan baik -Sistim pengaturan kepemilikan KJA - Kondisi air danau

-Mendatangkan satwa burung -Meningkatkan pertanian perikanan yang ada

-Pengaturan cara kemilikan KJA -Pemulihan kondisi air danau

-Mengembangkan pertanian perikanan

8. Fisik Tata Guna Lahan

-Alam dengan pola perkampungan dengan ruang terbangun yang rendah

-Kawasan termasuk dalam kawasan lindung

-Struktur penunjang saat ini masih belun tertata

-Permukiman mendominasi penggunaan lahan oleh pendatang -Permukiman diareal sempadan (Setu Mangga Bolong)

-Fasilitas penunjang diareal wisata di areal sempadan danau

-Mempertahankan penggunaan lahan alami -Pemanfaatan kawasan sebagai wisata budaya

-Mengembalikan fungsi lahan -Menerapkan /ketegasan KDB dan KLB, GSB kawasan sesuai ketentuan yang ada.

-Menata kawasan sesuai dengan masterplan yang ada saat ini.

-Menata peruntukan Ruang konservasi budaya/ konservasi ekologi/ pengembangan wisata rekreatif.

-Menjaga kesatuan kawasan (alami dan non alami)

133 Lanjutan Lampiran 10 Analisis Kawasan Sebagai Lanskap Budaya Berdasarkan Potensi dan Kendala

Analisis Alternatif Pengembamgan

Aspek

Lanskap Potensi Kendala Pemanfaatan Solusi Pemecahan

9. Pola Sirkulasi -Cukup sesuai dengan karakter kampung Betawi (pola hinterland) -Ruang terbuka sebagai pusat interaksisosial sebgai daya tarik

-Kondisi jalan /tanah -Air tergenang -Permeabilitas buruk

-Sirkulasi ke pusat wisata -Sirkulasi permanen -Sirkulasi temporer

-Menyediakan jalur sirkulasi bagi pejalan kaki yang terpisah dengan kendaraan bermotor atau lainnya (delman)

10. Pola Permukiman

-Cukup sesuai dengan karakter kampung Betawi (pola hinterland) -Ruang terbuka sebagai pusat interaksisosial sebagai daya tarik

-Peningkatan densitas permukiman akibat pendatang

-Rumah berada pada areal sempadan -Arsitektur bangunan tidak bernuansa Betawi

-Penangan limbah domestik belum sempurna

-Mempertahankan karakter pola permukiman ,khas Betawi yang ada -Mempertahankan pola ruang terbuka sebagai pusat interaksi.

-Membatasi proses peningkatan densitas permukiman dan fragmentasi lahan

-Lebih menekankan pemakaain elemen pendukung arsitektur Betawi

-Meningkatkan struktur sempadan setu

-Penzonasian wilayah bagi pengembangaan pola lanskap permukiman

-Mengembangkan pola ruang terbuka untuk pusat atraksi dan interaksi

-Mengalokasikan struktur terbangun sesuai dengan masterplan yang ada.

-Menempatkan struktur terbangun penunjang wisata bernuansa Betawi -Memperhatikan pengolahan limbah domestik (dengan sumur resapan) sistem tangki septik memperhatikan water table pada tapak

-Membangun sauran drainasi untuk seluruh kawasan

11. Pola Pekarangan

-Pola pekarangan cukup sesuai dengan pola pedesaan/ perkampungan Betawi -Pola pekarangan dan kebun

-Terjadi perubahan pola hilangnya makam pada pekarangan -Empang/rawa dari pola awal

-Mempertahankan pola yang ada -Memanfaatkan pola pekarangan dan kebun dengan pola taman vegetasi khas kawasan

-Meningkatkan kesadaran penduduk akan kebutuha kebun

12. Kualitas Visual

-Kondisi yang alami -Kicau burung dan serangga

-Komposisi perletakan KJA tidak beraturan

-Pola ruang pada kawasan -Cenderung berubah akibat dari ketidak tegasan pihak teerkait -Belum senua mempergunakan arsitektur bangunan khas Betawi -Kurang tegasnya pihak Pemda dalam menerapkan peraturan -Sampah-sampah berserakan ditepi danau

-Memanfaatkan kualitas visual good view seoptimal mungkin

-Mengoptimalkan kualitas bad view menjadi good view.

-Meningkatkan kualitas kawasan sebagai kawasan wisata budaya -M enempatkan tempat sampah ditepi danau

134 Lanjutan Lampiran 10 Analisis Kawasan Sebagai Lanskap Budaya Berdasarkan Potensi dan Kendala

Analisis

Alternatif Pengembamgan Aspek

Lanskap

Potensi Kendala Pemanfaatan Solusi Pemecahan

13. Fasilitas Kawasan

-Fasilitas umum dan sosial -Terdapat beberapa fasilitas penunjang wisata budaya/agro

-Jumlah fasilitas umum dan sosial -Jumlah fasilitas wisata masih terbatas

-Fasilitas yang ada tetap dipertahankan

-Penambahan fasilitas

-Perencanaan peletakan berdasarkan pada masterplan yang ada.harus ,sesuai dengan

kondisi biofisik, fungsi, aktivitas ruang 14. Penduduk -Penduduk lokal sebagai

sumberdaya yang potensial -Penduduk terdiri dari asli, campuran dan pendatang -Penduduk mayoritas etnis Betawi (75%)

-Aktivitas penduduk dalam kawasan belum terarah

-Aktivitas pada kawasan belum banyak melibatkan penduduk -Kurangnya sumberdaya manusia yang terdidik sebagai jasa suplai wisata

-Keterlibatan penduduk masih dirasakan kurang

-Dikhatirkan menjadi broker membujuk pemilik masyarakat untuk menjual tanah kepada

pendatang/investor

-Memanfaatkan sumberdaya penduduk lokal untuk jasa layanan wisata seperti menjual cinderamata, memproduksi hasil pertanian secara kreatif

-Meningkatkan kerja sama dengan pihak- pihak yang berkompetan (Koperasi“Ayu Lestari bieer pletok, dodol, sari buah belimbing)

-Masterplan sebagai acuan dalam penataan kawasan PBB.

-Mengembangkan titik/obyek wisata dengan berbagai alternatif bentuk wisat

-Mengadakan latihan ketrampilan tenaga lokal -Meningkatkan kerja sama dengan stake holder perangkat pemerintah Pemda.

-Dinas Pariwisata, dari kecamtan samai dengan RT.

15. Sosial Ekonomi

-Tingkat pendidikan sedang dengan kesadaran dan prilaku hidup sehat

-Aktivitas pendudu, pegawai negeri, swasta, pedagang, TNI, Polisi, petani,, nelayan danau, buruh dan pengangguran

-Jumlah usia produktif yang tidak bekerja (25.823 jiwa)

-Dikembangkan potensi yang ada untuk wisata budaya

-Menciptakan peluang kerja bagi penduduk melalui perencanaan pengembangan wisata budaya dan agro wisata.

16. Sosial Budaya & Adat Istiadat

-Beragam tata cara hidup dan kehidupan masyarakat sebagai atraksi budaya/kesenian yang menarik

-Sistim kegiatan budaya tidak tentu -Menyulitkan penyusunan jadwal

-Menyusun kalender budaya sesuai dengan aktivitas dan ritual penduduk setiap /bulan/tahun

-Memerlukan manajemen kawasan dengan sistem pengelolaan dengan baik

17. Filosofi -Berpegang teguh pada ajaran Islam -Tata cara hidup dan kehidupan berdasarkan pada ajaran Islam -Percaya rejeki dari Alloh

-Pada awalnya mengaji adalah paling utama

-Agak malas bekerja

-Memanfaatkan tat a cara hidup dan kehidupan baik secara umum serta ritual sebagai potensi wisata budaya.

-Mengembangkan potensi semaksimal mungkin

135 Lanjutan Lampiran 10 Analisis Kawasan Sebagai Lanskap Budaya Berdasarkan Potensi dan Budaya

Analisis Alternatif Pengembamgan

Aspek

Lanskap Potensi Kendala Pemanfaatan Solusi Pemecahan

18. Kebijakan -Kep Gub.DKI Jakarta NO 92 th2000 -Menetapkan KDB 10-20 % -Menetapkan KLB 0, 4 -Menetapkan GSB 10 m

-Menetapkan sempadan danau 50m

-Belum terealisasi dengan baik semua ketentuan /ketetapkan

-Mengoptimalkan semua ketentuan keputusan

-Mensosialisasikan dengan baik pada warga msyarakat dalam kawasan

-Mengembangkan kawasan sesuai dengan perencanaan masterplan yang ada 2000- 2010

-Membuat/Memberikan sangsi bagi pelanggaran

19. Status & Fungsi kawasan

-Sebagai kawasan perlindungan dalam upaya pelestarian budaya Betawi -Sebagai daerah resapan air bagi Jakarta Selatan

-Kesadaran warga masyarakat belum merata

-Memanfaatkan kawasan seoptimal mungkin dalam upaya pelestarian kawasan sebagai kawasan Perkampungan Budaya Betawi.

-Mensosialisasikan status dan fungsi kawasan seluas-luasnya.

20. Master plan -Kawasan pelestarian -Perkampungan Budaya Betawi -Vegetasi khas Betawi -Danau yang alami

-Keramah tamahan penduduk dan kopratif

-Masterpaln sebagai acuan utama -Membagi dalam 6 Tahapan

-Kawasan terlalu luas 165 ha & danau 35 ha

- Pengelolaan saat ini hanya pada daerah embrio tahap 1 (0,8%) - Pemandu wisata terbatas dan kurang koopratif

-Melakukan/membagi kawasan dengan zonasi

-Konservasi Budaya -Konservasi Ekologis

-Pengembangan wisata Rekreatif -Mengoptimalkan penggunan daya dukung dan sirkulasi tracking

-Pengelolaan kawasan

-Pengelolaan pengunjung wisata budaya -Pengelolaan danau

-Pengelolaan agro wisata

-Melakukan/menambah pemandu wisata

21. Pengelolaan -Sumberdaya alam - Lahan - Vegetasi - Danau - Budaya - Sumberdaya buatan - Permukiman - Rumah adat - Fasilitas wisata - Kondisi alam - Tekstur tanah/halus - Drainase kurang -sedang - Danau yang berkerambah - Sumberdaya manusia

-Sebagai sumber PAD -Sebagai wisata budaya -Sebagai wisata agro -Sebagai pariwisata -Sebagai resapan air -Sebagai tempat informatif -Sebagai pengembangan kreatifitas -Sebagai tempat komunikatif -Sebagai tempat edukatif -Sebagai tempat rekreatif -Sebagai penghijauan

-Pengelolaan kawasan

-Pengelolaan pengunjung wisata budaya -Pengelolaan danau

-Pengelolaan agro wisata

136 Lanjutan Lampiran 10 Analisis Kawasan Sebagai Lanskap Budaya Berdasarkan Potensi dan Budaya

Analisis Alternatif Pengembamgan

Aspek

Lanskap Potensi Kendala Pemanfaata n Solusi Pemecahan

22. Aspek wisata Karakter Pengunjung

-Jumlah wisatawan domestik cukup beragam.karakter -Wisatawan tracking aktual berkelakuan baik dn sopan serta berminat tinggi pada nilai tradisional

-Jumlah wisatawan tracking rendah dibandingkan dengan daya dukung -Perencanaan baru sebatas pada kawasan inti.

-Mempertahankan potensi karakter kawasan

-Meningkatkan informasi dan promosi serta promosi wisata memperluas pasar pengunjung potensial

-Perencanaan wisata disesuaikan dengan Master paln yang ada.

-Mengembangkan wisata rekreatif dari wisata aktif sampai kewisata pasif

23. Aktivitas & Atraksi -Atraksi budaya -Atrasi kesenian -Atraksi danau -Atraksi kebun

-Atraksi /obyek wisata budaya, pertanian perikanan yang potensial belum dimanfaatkan

-Mempertahankan potensi dan karakter kawasan

-Mengembangkan adat istiadat dan tradisi Betawi sebagai daya tarik budaya

-Meningkatkan suplai dan mutu obyek/atraksi budaya/kesenian dengan mengembangkan zona interpretasi obyek

24. Sirkulasi & Fasilitas

-Penggunaan delman sebagai transportasi wisata kelak

-Terdapat fasilitas penunjang wisata -Pola pekarangan/kebun

-Rumah adat -Danau

-Tata cara hidup dan kehidupan -Tanaman khas Betawi

-Luas kawasan terlalu 165 ha -Obyek wisata saat ini hanya pada inti kawasan (RW 08)

-Sirkulasi wisata belum tertata dengan baik

-Jalur sirkulasi wisata pelaksanaan upacara adat dan t radisi yang dilaksanakan tidak tetap

-Jumlah fasilitas wisata masih terbatas

-Fasilitas yang ada dipertahankan dan harus dikelola dengan baik

-Penambahan fasilitas wisata

-Perencanaan harus berdasarkan masterplan 200-2010 yang sesuai dengan kondisi biofisik, fungsi aktivitas ruang wisata -Mengubah tampilan fasilitas kawasan dengan nuansa Betawi secara utuh

25 .Persepsi -Dukungan masyarakat terhadap rencana pengembangan kawasan -Pemda sebagai perkampungan budaya Betawi

-Masyarakat menerima pengunjung.

-Persepsi pengunjung bahwa tapak belum sepenuhnya mencerminksn kampung Betawi -Areal sempadan danau belum menarik

-Memanfaatkan sumberdaya -Penduduk lokal untuk jasa -Transpotasi

-Meningkatkan karakter kawasan -Mengatasi peningkatan jumlah pengunjung -Pembatasan dengan sistim tiket dan jumlah fasilitas

137 OPRASIONAL/IMPLEMENT ASI Program Wisata -Wst Budaya -Wst Agro -WstRekreatif Fas. Wst pd -Obyek Wst -Pelayanan -Penerima Wst Permukiman Berwawasan Lingkungan Ruang Terbuka Hijau (RTH) -Kebesihan -Keindahan -Kaamanan -Pemeliharaan Lanskap Rg Wst (ruang penerima, pelayanan & obyek wst) -Pemeliharaan Lanskap Rg Wst -Pemeliharaan fasilitas wisat a -Mengatur Sistem keamanan -Permukiman -Rumah Adat -Panggung -Mussolah -Toilet -Bangku Tman -Gazebo -Warung Sirkulasi -Jalan -Parkir -Permukiman & aktv pddk Betawi -Upcr Adat &Fasilitas -Kesenian -Makanan khas -Minuman khas/ -Kebun -Memetik Buah -Melihat/ Prosesing -Nursery -Memancing -Ngubak empng -Menjala ikan Danau/Setu CONTROLING KEBIJAKAN -KDB/KLB -Pengelolaan Sampah -Penyuluhan Lingkungan & Kesehatan -Penataan RTH -Penanaman Vegetasi khas Betawi/ Tanaman Langka -Peningkatan Ekonomi melalui, Kebun, Pekarangan, Nursery -Pemeliharaan Danau/Setu -Pemanfaatan utk Peningkatan Ekonomi -Pengelolaan Danau/Setu utk Wisata -Penyelengaraan Latihan Rutin - Penyediaan Fasilitas -Penyelegaraan Atraksi Budaya Promosi/Jadwal -Penyuluhan & Peningkatan Aktivitas Ekonomi Khas Betawi -Penyediaan/ Bantuan Sumberdaya utk Peningkatan Ekonomi -Promosi/ Produk Pemasaran

Lampiran 11 Usulan Struktur Organisasi Pengelolaan

-Bantuan Renovasi -Penyuluhan Peningkatan Karakter Fisik -Fasilitas Umum/ Masyarakat -Pemanfaatan Pekarangan -Perbaikan Pola Permukiman & Pekarangan

Karakter Frisk Aktivitas Budaya & Kesenian Pemberdayaan Masyarakat Garis Komando Garis Koordinasi Pelestarian Budaya KEPALA OPERASIONAL

Pengelolaan Perkampungan Budaya Betawi

SEKRETARIS PROFESIONAL

Konservasi

Lingkungan Hidup Pengembangan Wisata

BENDAHARA PEMDA DKI /MASYARAKAT

PEMBINA GUBERNUR INVESTOR SARANA/PRASARANA -PEMDA DKI -BAPEDA -BAPELDALDA -PU/PJU -LKB HUMAS DINAS PARIWISATA PROCESING PROFESIONALI SME

i

RENCANA PENGELOLAAN LANSKAP