• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V : ANALISIS DATA

STRUKTUR ORGANISASI

4.1.5 Program Yayasan KKSP A. Divisi Pendidikan

Divisi Pendidikan mengembangkan model-model pendidikan yang meletakkan hak anak sebagai filofis pendidikan. Model pendidikan yang dikembangkan sejak tahun 1988 menempatkan anak sebagai subjek dari pendidikan, dan bukan menjadi objek. Model pendidikan yang dikembangkan meliputi pendidikan non-formal maupun pendidikan luar sekolah. Beberapa model pendidikan yang telah dikembangkan adalah:

1. Pendidikan Alternatif di Taman Kebajikan

Pendidikan Alternatif di Taman Kebajikan adalah model pendidikan sekolah untuk anak-anak miskin (anak-anak dari kawasan kumuh, anak putus sekolah, buruh anak dan anak jalanan). Model pendidikan ini mempunyai tujuan untuk membentuk karakter, meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan anak serta memperkenalkan pandangan anak pada lingkungan sosial. Pendidikan Alternatif di Taman Kebajikan adalah model pendidikan sekolah untuk anak-anak miskin (anak-anak dari kawasan kumuh, anak putus sekolah, buruh anak dan anak jalanan). Model pendidikan ini mempunyai tujuan untuk membentuk karakter, meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan anak serta memperkenalkan pandangan anak pada lingkungan sosial.

67

Pendidikan alternative taman Kebajikan dimulai tahun 1997 dengan pusat pendidikan di kabupaten Deli Serdang

2. Pendidikan melalui Taman Baca dan Bermain

Menindak lanjuti model pendidikan alternative yang dikembangkan dari Taman Kebajikan, saat ini KKSP sedang melakukan pemberdayaan kelompok (masyarakat, pemerintah dan swasta) yang berkaitan secara alami dan strategis dengan anak-anak untuk mengembangkan kemandirian, pandangan, pendapat dan partisipasi masyarakat yang lebih luas dengan membentuk Sanggar Taman Baca dan bermain di beberapa wilayah tempat alumni Taman Kebajikan berada. Taman Baca dan Bermain akan dikembangkan menjadi Taman Remaja dan Taman Dewasa yang akan memfasilitasi masyarakat dalam hak-hak petani, buruh atau masalah-masalah social-politik. Saat ini Taman Baca KKSP telah menyebar di propinsi Sumatera Utara dan nanggroe Aceh Darussalam.

3. Pendidikan Alternatif untuk Anak jalanan

Dimulai tahun 1990, KKSP melakukan Pendidikan alternatif untuk anak jalanan dengan menggunakan pendekatan basis jalanan dan center. Program ini mengorganisir dan memfasilitasi sekitar 220 anak jalanan di 7 lokasi yaitu Terminal bus terpadu Amplas, Petisah, Aksara Plaza, Sukaramai, Simpang Ramayana, Simpang Halat dan Rumah Musik. Kebanyakan anak-anak datang dari luar kota Medan. Mereka berkerja dan tinggal di jalan tanpa perhatian keluarga. Disamping itu juga tanpa pendidikan, perhatian dan kasih sayang, mereka menghadapi begitu banyak kekerasan baik secara fisik dan non-fisik.

Pendidikan alternatif yang diberikan pada anak jalanan adalah pendidikan luar sekolah Penyediaan fasilitas belajar di Rumah belajar, Rumah musik, Sanggar dan basis jalanan dilakukan untuk mencapai tujuan Pendidikan alternatif yang

68

sebenarnya. Tujuan pendidikan luar sekolah adalah untuk pengembangan karakter, meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan, namun tetap mempertimbangkan prinsip pluralisme, partisipasi dan semua orang adalah guru. Pendekatan pendekatan pendidikan luar sekolah diimplementasikan dalam kegiatan pendidikan seperti:

1. Tulis baca

2. Nilai Sosial dan Moral 3. HAM

4. Hak Anak

5. Prinsip Partisipasi Anak dan Demokrasi 6. HakBuruh

7. Kepemimpinan 8. Organisasi

4. Pendidikan Pencegahan Perdagangan Anak

Pendidikan pencegahan terhadap perdagangan anak dimulai sejak tahun 2002, ini dilakukan karena semakin meningkatnya jumlah korban anak yang diperdagangkan setiap tahunnya. Banyak anak yang menjadi korban adalah yang berasal dari keluarga yang memiliki tingkat ekonomi dan jenjang pendidikan yang rendah. Selain itu juga salah satu penyebab meningkatnya korban perdagangan karena minimnya informasi yang diterima.

Pendidikan yang diberikan kepada masyarakat umum, aparatur pemerintah dan anak, adalah pendidikan pencegahan perdagangan manusia, penanganan korban, termasuk penanganan hukum dan bagaimana masyarakat dapat berpartisipasi di dalamnya. Hingga May 2012, KKSP telah melakukan pendidikan pencegahan dan penanganan perdagangan manusia ini pada 8.000 peserta yang berlatar belakang

69

anak-anak, guru, polisi, jaksa, hakim, pengacara, tokoh masyarakat, aparat desa, kabupaten dan propinsi yang tersebar di 8 kabupaten kota di Sumatera Utara.

5. Pendidikan Kewarganegaraan dan Demokrasi

Sejak tahun 2007 KKSP mengembangkan pendidikan kewarganegaraan dan Demokrasi pada anak-anak di tingkat SLTP dan SLTA. Pada tahun 2009 – 2011 KKSP melakukan proyek percontohan pendidikan demokrasi pada siswa SLTA dan guru bagaimana mengintegrasikan pendidikan demokrasi di tingkat local pada kurikulum sekolah serta mengembangkan pendidikan sebaya di tiga kabupaten/kota; Medan, Simalungun dan Karo.

B. Divisi Informasi dan Advokasi

Divisi informasi dan advokasi mengembangkan satu program informasi dan advokasi untuk mendistribusikan informasi tentang kondisi anak-anak yang memerlukan perlindungan khusus di Indonesia khususnya di Sumatra Utara dan melakukan tekanan untuk mendorong munculnya kebijakan dan implementasi perumusan hak-hak anak khususnya. Lebih jauh lagi, program informasi dan advokasi juga mencoba untuk mengembangkan pendidikan pada masyarakat tentang masalah hak anak melalui e-mail, press release, portal porum anak dll.

Saat ini Yayasan KKSP focus pada pengembangan advokasi non-litigasi Yang diimplementasikan melalui:

1. Pengembangan kebijakan perlindungan anak di Sumatera Utara .

2. Kampanye tentang masalah anak-anak yang memerlukan perlindungan khusus melalui media elektronik seperti radio, inter-net dan televisi dan media cetak seperti newsletter, Koran dan majalah secara nasional atau internasional.

70

3. Penguatan masyarakat untuk dapat berpartisipasi dalam kebijakan dan ruang public

4. Membantu pemerintah dalam merumuskan kebijakan perlindungan anak di Sumatera Utara

5. Melakukan lobby pada pemerintah dan DPRD untuk perubahan kebijakan yang berpihak pada anak.

6. Mendampingi anak-anak yang memerlukan perlindungan khusus. 7. Melakukan penyadaran kepada publik tentang hak anak

8. Pengembangan modul-modul pendidikan demokrasi untuk pemilih pemula 9. Mengembangkan modul-modul pendidikan resolusi konflik bagi remaja dan

masyarakat

10. Mengembangkan pendidikan tanpa kekerasan bagi guru dan orang tua C. Divisi Kesehatan

Divisi ini bertujuan untuk memperbaiki tingkat kesehatan masyarakat dan anak-anak khususnya anak-anak yang memerlukan perlindungan khusus. Program dan kegiatan divisi ini antara lain:

1. Pelayanan kesehatan untuk masyarakat miskin dan anak-anak melalui Klinik Taman Sehat Yayasan KKSP

2. Pemeriksaan kesehatan berkala dan pemberian makana bergizi pada anak jalanan .

3. Mempromosikan kesehatan mandiri melalui diskusi berkala dengan anak-anak.

71 D. Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan masyarakat dimulai dari Rekonstruksi Sosial di Kabupaten Aceh Barat dan Nagan Raya. Program ini adalah keberlanjutan dari program bantuan rekonstruksi phisik. KKSP melihat pasca tsunami masih banyak anak-anak yang mengalami trauma, karena selama ini program-program pemulihan yang dilakukan tidak menyentuh anak, hak anak bukanlah menjadi aspek yang dipertimbangkan dalam kebijakan program. Misalnya, merancang program kesehatan, namun tidak mempertimbangkan kesehatan anak-anak berusia diatas 5 tahun. Hal yang sama terjadi dengan kegiatan-kegiatan anak-anak diluar sekolah-sekolah formal yang tidak dirancang secara terpadu dengan program psikososial dan kondisi psikologi anak. Untuk itu KKSP mengembangkan sistem pendidikan konseling, sistem perlindungan anak, sistem kesehatan dan juga membangun insfrastruktur pendidikan dan kesehatan bagi anak dan masyarakat di Aceh.

Pemberdayaan perempuan melalui sistem pertanian ramah lingkunganKKSP bersama masyarakat Aceh Selatan, khususnya perempuan dari keluarga miskin juga mengembangkan program dan kegiatan pertanian dan pengolahan paska pertanian yang ramah lingkungan. Terintegrasi dengan program tersebut KKSP juga mendorong kebijakan perlindungan hutan berbasis desa di wilayah-wilayah dampingannya.

Dokumen terkait