• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PEMBAHASAN

5.1.3 Proporsi Umur Menarche

Gambar 5.3 Diagram Pie Distribusi Proporsi Umur Menarche Pada Siswi SMP Negeri 1 Sei Rampah Tahun 2016

Berdasarkan Gambar 5.3 diatas dapat dilihat bahwa adanya variasi distribusi umur menarche pada siswi SMP Negeri 1Sei Rampah tahun 2016. Proporsi yang terbesar pada umur 12 tahun sebesar 41,2% dan proporsi terendah pada umur 10 tahun sebesar 4,4%.

Awal pubertas seorang remaja ditandai oleh menarche. Menarche merupakan menstruasi pertama sekali yang dialami oleh seorang remaja. Umur menarche pada remaja rata – rata terjadi pada umur12 tahun. Namun, dewasa ini banyak remaja putri yang mengalami menarche dini < 12 tahun, menarche nornal ≥ 12 tahun (Wiknjosastro, 2008).

Masa remaja adalah masa transisi yang ditandai oleh adanya perubahan fisik, emosi dan psikis. Masa remaja, yakni antara usia 10-19 tahun, adalah suatu periode masa pematangan organ reproduksi manusia, sering disebut masa pubertas. Masa remaja adalah periode peralihan dan masa anak ke masa dewasa.

Pada masa remaja tersebut terjadilah suatu perubahan organ-organ fisik (organobiologik) secara cepat, dan perubahan tersebut tidak seimbang dengan perubahan kejiwaan (mental emosional). Terjadinya perubahan besar ini umumnya membingungkan remaja yang mengalaminya. Maka dipandang perlu akan adanya pengertian, bimbingan dan dukungan dari lingkungan di sekitarnya, agar dalam sistem perubahan tersebut, terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang sehat sehingga kelak remaja tersebut menjadi manusia dewasa yang sehat secara jasmani, rohani dan sosial.

Terjadinya kematangan seksual atau alat-alat reproduksi yang berkaitan dengan sistem reproduksi, merupakan suatu bagian penting dalam kehidupan remaja sehingga diperlukan perhatian khusus, karena bila timbul dorongan- dorongan seksual yang tidak sehat akan menimbulkan perilaku seksual yang tidak bertanggung jawab.

Sekolah merupakan salah satu tempat seorang remaja mendapatkan informasi dan pendidikan kesehatan. Dalam hal ini, peran serta yang dapat dilakukan oleh pihak sekolah berkaitan dengan sistem kesehatan reproduksi pada remaja adalah dengan cara memberikan promosi kesehatan dan penyuluhan mengenai kesehatan reproduksi, agar remaja putri mengetahui dampak yang ditimbulkan dari menarche dini.

50

5.1.4 Proporsi Umur Menarche Setelah Dikategorikan

Gambar 5.4 Diagram Pie Distribusi Proporsi Umur Menarche Setelah Dikategorikan Pada Siswi SMP Negeri 1 Sei Rampah Tahun 2016

Berdasarkan Gambar 5.4 dapat dilihat bahwa proporsi kejadian menarche normal pada siswi SMP Negeri 1 Sei Rampah Tahun 2016 adalah 67,5%, sedangkan kejadian menarche dini adalah 32,5%.

Semakin dini seorang remaja mendapatkan menarche, maka faktor resiko untuk mengalami penyakit keganasan seperti kanker payudara, kanker serviks, mioma uteri, dan kista ovarium akan semakin tinggi (Proverawati, 2009). Umur menarche yang semakin dini memungkinkan remaja putri lebih cepat mengalami kehidupan seksual sehingga kemungkinan remaja untuk hamil dan menjadi seorang ibu di usia muda semakin besar. Hal ini berkaitan dengan budaya nikah muda di masyarakat. Selain itu menarche dini merupakan faktor risiko terjadinya kanker ovarium, kanker serviks, kanker payudara dan mioma uteri (Helm, C.W. 2010).

5.1.5 Umur Rata-Rata Menarche

Gambar 5.5 Diagram Bar Umur Rata-rata Menarche Pada Siswi SMP Negeri 1 Sei Rampah Tahun 2016

Berdasarkan Gambar 5.5 didapat bahwa rata-rata umur menarche siswi SMP Negeri 1 Sei Rampah Tahun 2016 adalah 11,89 tahun dengan umur terendah 10 tahun sebanyak 5 orang (4,4%), dan umur tertinggi 13 tahun sebanyak 30 orang (26,3%). Penelitian yang dilakukan Amanda (2014), menunjukkan rata – rata umur menarche siswi SMP Harapan 1 dan 2 Medan adalah 11,11 ± 0,80 tahun, dengan distribusi kejadian menarche dini sebanyak 79 orang (60,3%), dan distribusi proporsi menarche normal sebanyak 52 orang (39,7%).

Menarche merupakan menstruasi untuk yang pertama kalinya yang dialami seorang wanita yang sering dikaitkan sebagai tanda – tanda pubertas pada wanita yang akan memberikan kemungkinan untuk terjadinya fertilitas. Menarche

52

didalam tubuh yang merupakan ciri biologi dan kematangan seksual (Santrock,2002).

Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi umur menarche seorang remaja, antara lain faktor genetik, psikologis , status gizi, pola makan, dan aktifitas fisik. Peristiwa menarche dini merupakan faktor resiko dari beberapa penyakit keganasan, diantaranya kanker payudara, kanker ovarium, mioma uteri ( proverawati, 2009).

5.1.6 Proporsi Berdasarkan Pola Makan

Gambar 5.6 Diagram Pie Proporsi Responden Berdasarkan Pola Makan Pada Siswi SMP Negeri 1 Sei Rampah Tahun 2016

Berdasarkan Gambar 5.6 dapat diketahui bahwa proporsi responden berdasarkan pola makan di SMP Negeri 1 Sei Rampah Tahun 2016, pada pola makan buruk adalah 65,8%, dan paling sedikit pola makan baik adalah 34,2%.

Sekolah merupakan tempat pendidikan normatif dan akademik. Salah satu bentuk pendidikan normatif adalah perilaku hidup sehat. Perilaku hidup sehat ini dapat ditumbuhkan kepada siswi dalam berbagai cara, diantaranya perilaku

memilih makanan yang bergizi dan berguna bagi tubuh. Selain itu, sekolah memiliki fasilitas pelayanan kantin sekolah.

Secara fisik, kantin sekolah hanya berupa ruangan kecil yang berfungsi sebagai penyedia makanan pilihan yang diizinkan oleh sekolah. Disinilah peran sekolah dalam mengatur dan memanajemen kantin sehingga kantin sekolah tidak hanya sebatas fisik saja. Keberadaan kantin di sekolah, tidak hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum warga sekolah semata, namun juga dapat dijadikan sebagai wahana untuk mendidik warga sekolah tentang kesehatan, dan kebersihan.

Kebanyakan pola konsumsi makan seorang remaja lebih suka pada makanan yang cepat saji, makanan yang mengandung lemak seperti gorengan, bakso, coklat, bersantan, dan minuman yang bersoda. Frekuensi dari pola makan seseorang adalah adalah faktor penting yang mempengaruhi status gizi dan kesehatan. Frekuensi makan, terkait dengan variasi makanan diperkirakan dapat mengurangi resiko terhadap penyakit. Namun, pola makan yang buruk bagi seorang remaja menjadi faktor resiko terjadinya menarche dini.

Media juga memberi pengaruh terhadap minat seorang remaja dalam memilih dan mengkonsumsi makanan. Remaja yang menonton TV cenderung mengonsumsi lebih banyak kalori dari makanan tinggi lemak, tinggi gula, minuman bersoda, dan lebih sedikit mengonsumsi buah dan sayur. Jenis makanan dan minuman yang diiklankan antara lain jenis makanan manis (permen dan

54

massa seprti televisi perlu diawasi oleh pemerintah. Anak – anak memiliki kemampuan kognitif yang terbatas dan sangat mudah berpikir bahwa makanan dan minuman yang berada di iklan adalah makanan dan minuman sehat.

Tanpa regulasi pemerintah dan intervensi dari orang tua, anak – anak akan tetap salah paham terhadap pemahamannya yang dapat berakibat terbentuknya pola makan yang salah. Anak – anak sering membawa kebiasaan pola makan yang tidak sehat hingga dewasa tanpa memikirkan risiko terhadap berkembangnya komplikasi penyakit dan gangguan kesehatan.

Dokumen terkait