• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESI SANGGAR PRATIWI NIM F.1209021

METODE PENELITIAN

F. Prosedur dan Analisis Data

1. Pengujian Instrumen Penelitian

a. Uji Validitas

Validitas penelitian atau tingkat ketepatan penelitian adalah tingkat kemampuan penelitian untuk mengungkapkan data sesuai

commit to user

45

dengan masalah yang hendak diungkapkannya. Validitas pengukuran berhubungan dengan kesesuaian dan kecermatan fungsi ukur dari alat yang digunakan. Penelitian yang memiliki validitas tinggi akan memberikan hasil penelitian yang mampu menjelaskan masalah penelitian sesuai dengan keadaan sebenarnya. Dalam penelitian ini dilakukan pengujuan analisi faktor terhadap setiap instrumen penelitian dengan menggunakan metode analisis faktor.

Dalam penelitian ini teknis analisis yang dipakai adalah CFA (Confirmatory Factor Analysis). CFA digunakan untuk mengukur sebuah konsep yang dibangun dengan menggunakan indikator terukur (Ghozali 2005). Peneliti menyebar 40 kuesioner guna pengujian pendahuluan (pretest). Pedoman umum untuk analisis ini adalah dibutuhkan nilai loading factor ≥ 0,50 (Ghozali 2005). Setelah kuesioner dinyatakan valid, kuesioner tersebut dinyatakan layak untuk disebarkan pada sampel besar. Dalam penelitian ini uji validitas menggunakanbantuan SPSS FORM WINDOWS versi 18.

Peneliti telah melakukan uji validitas dengan analisis CFA melalui tiga kali penyebaran kuisioner pada 40 sampel hingga mendapatkan hasil yang memenuhi kriteria validitas. Pada uji validitas pertama peneliti memperoleh hasil validitas sebagai berikut

commit to user

46

Tabel III.1

Hasil Uji Validitas PretestI

Rotated Component Matrixa

Component 1 2 3 4 5 6 7 8 Integritas1 .915 Integritas2 .551 .615 Integritas3 .612 -.408 Integritas4 .478 .463 .571 Status Konsumsi 1 -.497 .533 Status Konsumsi 2 .723 .523 Stastus Konsumsi 3 .854 Stastus Konsumsi 4 -.892 StatusKons5 .856 Materialisme1 .815 Materialisme2 -.683 Materialisme3 -.588 .430 Materialisme4 -.934 Materialisme5 -.556 -.559 Materialisme6 -.725 .495 Materialisme7 .601 -.400 Tampilan produk 1 .665 Tampilan produk 2 .697

Umur manfaat produk 1 .834

Umur manfaat produk 2 .535

sikap kepatuhan hukum 1 -.617 .411 .419

sikap kepatuhan hukum 2 .940

sikap kepatuhan hukum 3 -.739

sikap kepatuhan hukum 4 -.756

sikap pada legalitas 1 .647

sikap pada legalitas 2 .914

Niat beli konsumen 1 .862

Niat beli konsumen 2 -.664

Sumber: Data primer yang diolah 2011

Berdasarkan tabel III.1 menunjukan bahwa hampir keseluruhan item (Integritas, Materialisme, Status Konsumsi,

commit to user

47

Umur manfaat, Tampilan Produk, Sikap Kepatuhan pada hukum, serta niat pembelian) dinyatakan tidak valid, karena belum terekstrak sempurna. Hanya sikap pada legalitas yang terekstrak sempurna dari keseluruhan item.

Berdasarkan hasil pretest uji validitas pada penyebaran kuisioner pertama yang tidak memenuhi syarat, maka peneliti mencoba melakukan pretest uji validitas yang kedua. Pada pretest

uji validitas yang kedua, peneliti melakukan perbaikan kalimat serta penambahan indikator pada item tampilan produk, umur manfaat produk serta sikap pada legalitas. Hasil pretest uji validitas yang kedua ditunjukkan pada tabel dibawah ini :

Tabel III.2

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling

Adequacy. ,315 Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 845,480 Df 496 Sig. ,000

Sumber: Data primer yang diolah 2011

Berdasarkan tabel KMO and Bartlestt’s Test diatas menunjukkan bahwa pada nilai Measure of Sampling Adequency (MSA) dalam penelitian ini sebesar 0.315. Nilai Measure of Sampling Adequency (MSA) yang kurang dari 0.5 menunjukkan bahwa uji analisis faktor belum memenuhi syarat.

Pada tabel III.3 dan tabel III.4 menunjukkan hasil pretest

commit to user

48

tabel tersebut didapatkan hasil bahwa terdapat 18 item pertanyaan yang dinyatakan tidak valid antara lain Integritas4, Materialisme1, Materialisme4, Materialisme5, Materialisme7, Status konsumsi3, Status konsumsi4, Status konsumsi5, Umur Manfaat3, Umur Manfaat4, Tampilan Produk3, Tampilan Produk4, Sikap pada Legalitas1, Sikap pada Legalitas3, Sikap kepatuhan3 dan Sikap Kepatuhan4 serta niat pembelian 1 dan niat pembelian 2.

Tabel III.3

Hasil Uji Validitas Pretest II

Rotated Component Matrixa

Component 1 2 3 4 5 6 7 8 Integritas1 .766 Integritas2 .864 Integritas3 .672 Integritas4 .570 .457 StatusKonsumsi1 .840 StatusKonsumsi2 .822 StatusKonsumsi3 .441 StatusKonsumsi4 -.633 StatusKonsumsi5 .553 Materialisme1 .534 Materialisme2 .722 Materialisme3 .771 Materialisme4 .586 .400 Materialisme5 -.480 Materialisme6 .808 Materialisme7 .737

commit to user

49

Tabel III.4

Hasil Uji Validitas Pretest II, lanjutan

Rotated Component Matrixa

Component 1 2 3 4 5 6 7 8 Umur Manfaat1 .816 Umur Manfaat2 .811 Umur Manfaat3 .772 Umur Manfaat4 .420 .647 Tampilan Produk1 .833 Tampilan Produk2 .888 Tampilan Produk3 .811 Tampilan Produk4 .509 .472 Sikap Legalitas1 -.581 Sikap Legalitas2 .789 Sikap Legalitas3 .526 .433 Sikap Legalitas4 .545 Sikap Kepatuhan1 .657 Sikap Kepatuhan2 .778 Sikap Kepatuhan3 .433 Sikap Kepatuhan4 .453

Niat beli konsumen 1 -.655

Niat beli konsumen 2 -.464

Sumber: Data primer yang diolah 2011

Berdasarkan hasil pretest uji validitas yang kedua, peneliti memutuskan untuk melakukan kembali pretest uji validitas yang ketiga. Pada Pretest Uji validitas yang ketiga, peneliti melakukan revisi kembali pada sebagian besar kalimat item pertanyaan dalam kuisioner. Pretest Uji validitas ketiga yang dilakukan pada 40 sampel menunjukkan hasil sebagai berikut :

commit to user

50

Tabel III.5

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling

Adequacy. ,463 Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 1462,079 Df 496 Sig. ,000

Sumber: Data primer yang diolah 2011

Pada tabel III.5 menunjukkan bahwa nilai KMO Measure of Sampling Adequency (MSA)sebesar 0.463, berarti nilai MSA pada penelitian ini masih dibawah nilai 0,5. Selain itu nilai

Bartlett’s test signifikan pada 0,000, sehingga dapat disimpulkan bahwa uji analisis faktor pada penelitian ini masih belum memenuhi syarat. Selain pada tabel KMO, hasil Pretest Uji validitas juga dapat ditunjukkan pada tabel III.6 sebagai berikut :

Tabel III.6

Hasil Uji Validitas Pretest III

Rotated Component Matrixa

Component 1 2 3 4 5 6 7 8 Integritas 1 .924 Integritas 2 .859 Integritas 3 .833 Integritas 4 .899 Status Konsumsi 1 .964 Status Konsumsi 2 .905 Status Konsumsi 3 .896 Status Konsumsi 4 .869 Status Konsumsi 5 .839

commit to user

51

Tabel III.7

Hasil Uji Validitas Pretest III, lanjutan

Rotated Component Matrixa

Component 1 2 3 4 5 6 7 8 Materialisme1 .966 Materialisme2 .674 Materialisme3 .902 Materialisme4 .888 Materialisme5 .880 Materialisme6 -.781 Materialisme7 .894 Umur Manfaat1 .960 Umur Manfaat2 .886 Umur Manfaat3 .854 Umur Manfaat4 .893 Tampilan Produk1 .959 Tampilan Produk2 .879 Tampilan Produk3 .880 Tampilan Produk4 .876 Sikap Legalitas1 .938 Sikap Legalitas2 .901 Sikap Legalitas3 .919 Sikap Legalitas4 .897 Sikap Kepatuhan1 .958 Sikap Kepatuhan2 .925 Sikap Kepatuhan3 .907 Sikap Kepatuhan4 .922

Niat beli konsumen 1 .768

niat beli konsumen 2 .814

Sumber: Data primer yang diolah 2011

Berdasarkan kedua tabel diatas dapat dilihat bahwa belum keseluruhan item pada penelitian ini dinyatakan valid, karena keseluruhan item belum terekstrak sempurna dan belum

commit to user

52

mempunyai factor loading ≥ 0,50. Terdapat dua item yang dinyatakan kurang valid yaitu pada item materialisme 2 dan materialisme 6, karena memiliki materialisme 6 factor loading

<0,5 dan materialisme 2 tidak terekstrak sempurna.

Meninjau hasil Pretest pada Uji validitas ketiga yang telah disampaikan diatas, maka peneliti memutuskan untuk melakukan Uji Validitas yang keempat melalui penghapusan dua item pertanyaan yang tidak dapat terekstrak secara sempurnatanpa bermaksud mengubah makna yang terkandung dalam kuisioner. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa peneliti telah melakukan tiga kali penyebaran kuisioner untuk uji validitas serta masih banyak terdapat item pertanyaan lain yang mampu mengukur alat penelitian dengan baik. Maka pada uji validitas keempat peneliti memutuskan menghapus item pertanyaan materialisme 2 dan materialisme 6. Hasil uji validitas terakhir setelah dilakukan penghapusan dua item pertanyaan, ditunjukkan pada tabel berikut ini :

Tabel III.8

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling

Adequacy. ,517 Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 1350,235 Df 435 Sig. ,000

commit to user

53

Tabel III.8 merupakan tabel KMO and Bartlestt’s Test yang menunjukkan bahwa pada nilai Measure of Sampling Adequency (MSA) dalam penelitian ini sebesar 0.517. Nilai Measure of Sampling Adequency (MSA) yang lebih dari 0,5 serta nilai

Bartlestt’s Test yang signifikan pada 0,000 menunjukkan bahwa uji analisis faktor telah memenuhi syarat dan dapat dilanjutkan.

Tabel III.9

Hasil Uji Validitas Pretest IV Rotated Component Matrixa

Component 1 2 3 4 5 6 7 8 Integritas 1 .926 Integritas 2 .863 Integritas 3 .840 Integritas 4 .902 Status Konsumsi 1 .965 Status Konsumsi 2 .906 Status Konsumsi 3 .901 Status Konsumsi 4 .869 Status Konsumsi 5 .840 Materialisme1 .968 Materialisme3 .911 Materialisme4 .882 Materialisme5 .890 Materialisme7 .891 Umur Manfaat1 .961 Umur Manfaat2 .886 Umur Manfaat3 .859 Umur Manfaat4 .890 Tampilan Produk1 .955 Tampilan Produk2 .876 Tampilan Produk3 .888 Tampilan Produk4 .876

commit to user

54

Tabel III.10

Hasil Uji Validitas Pretest IV, Lanjutan

Rotated Component Matrixa

Component 1 2 3 4 5 6 7 8 Sikap Legalitas1 .944 Sikap Legalitas2 .902 Sikap Legalitas3 .914 Sikap Legalitas4 .899 Sikap Kepatuhan1 .950 Sikap Kepatuhan2 .925 Sikap Kepatuhan3 .923 Sikap Kepatuhan4 .919

Niat beli konsumen 1 .841

niat beli konsumen 2 .896

Sumber: Data primer yang diolah 2011

Berdasarkan tabel III.9 serta III.10 menunjukkan hasil bahwa keseluruhan item pertanyaan dalam penelitian ini telah dapat terekstrak secara sempurna serta memiliki factor loading ≥ 0,50. Maka peneliti menyimpulkan bahwa keseluruhan item pertanyaan yang terdapat dalam kuisioner penelitian ini dinyatakan valid.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengukuran data dapat memberikan hasil relatif tidak berbeda bila dilakukan pengukuran pada obyek yang sama, selain itu uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui kemantapan atau konsistensi suatu alat ukur. Reliabilitas merupakan scale atau instrumen pengukuran data dan data yang dihasilkan disebut

commit to user

55

memunculkan hasil yang sama setiap kali dilakukan pengukuran (Ghozali, 2005).

Menurut Sekaran (2003) Dalam menguji reliabilitas menggunakan metode konsisten internal (dilakukan dengan cara mencoba menguji instrumen tersebut sekali saja kemudian dianalisis dengan teknik tertentu) dengan rumus Cronbach’s Alpha, sebagai berikut:

1. Nilai Cronbach’s Alpha antara 0,80 – 1,0 dikategorikan reliabilitas baik.

2. Nilai Cronbach’s Alpha antara 0,60 – 0,79 dikategorikan reliabilitas dapat diterima.

3. Nilai Cronbach’s Alpha antara < 0,60 dikategorikan reliabilitas buruk.

Pada penelitian ini peneliti juga telah melakukan uji reliabilitas yang ditujukan pada 40 sampel. Tabel dibawah ini menunjukkan hasil uji reabilitas pada 40 sampel yang telah dilakukan peneliti

Tabel III.11

Tabel Reliabilitas Pretest CFA

Variabel Cronbach’s Alpha

Integritas 0,933 Status Konsumsi 0,946 Materialisme 0.954 Sikap Legalitas 0,953 Sikap Kepatuhan 0,963 Umur Manfaat 0,941 Tampilan Prpduk 0,929 Niat Pembelian 0,793

commit to user

56

Berdasarkan tabel III.11 didapatkan hasil Uji reliabilitas bahwa variabel integritas, status konsumsi, materialisme, sikap kepatuhan hukum, sikap pada legalitas, umur manfaat dan tampilan produk dinyatakan reliable dengan keseluruhan nilai cronbach’s alpha dikategorikan pada reliabilitas baik yaitu cronbach’s alpha

0,80 – 1,0. Sedangkan variabel niat pembelian dalam penelitian ini dikategorikan pada reliabilitas dapat diterima (cronbach’s alpha

0,60 – 0,79).

2. Metode Analisisi Data

Dalam penelitian ini metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dan analisis regresi stepwise. Metode Stepwise digunakan bila analisis regresi yang akan dilakukan secara bertahap (Hartono, 2008). Tujuannya adalah untuk mencari variabel bebas mana yang pengaruhnya paling besar. Sistem dalam metode Stepwise secara otomatis akan menghapus atau ”Remove” variabel independen yang tidak memiliki pengaruh atau berpengaruh rendah pada variabel independen (Hartono, 2008). Sedangkan metode

Multivariate Regression digunakan jika semua variabel independen dimasukkan sebagai variabel prediktor dengan tidak memandang apakah variabel tersebut berpengaruh atau tidak berpengaruh terhadap variabel independen (Hartono, 2008).

commit to user

57

Pada penelitian ini, peneliti ingin mengetahui dari ketiga variabel pada faktor kepribadian, variabel mana saja yang paling berpengaruh pada sikap kepatuhan hukum serta sikap legalitas konsumen atas pemalsuan produk tas merek Louis Vuitton. Selain itu, faktor atribut produk merupakan variabel yang masih jarang digunakan pada penelitian – penelitian sebelumnya, maka peneliti juga bermaksud mengetahui variabel faktor atribut produk mana yang paling berpengaruh pada niat beli produk tas merek Louis Vuitton palsu. Sehingga peneliti memutuskan untuk menggunakan metode analisis regresi stepwise pada analisis pengaruh faktor kepribadian pada sikap konsumen serta atribut produk pada niat pembelian.Sedangkan pada pengujian pengaruh sikap konsumen atas pemalsuan serta faktor kepribadian pada niat pembelian, peneliti menggunakan analisis regresi linier berganda.

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS FOR WINDOWS versi 18. Setelah melakukan pengujian hipotesis maka langkah terakhir dalam analisis ini adalah melakukan intepretasi hasil.

a) Analisis Regresi Linier Berganda dan Regresi Stepwise

Dalam penelitian terdapat empat model regresi yang dianalisis berdasarkan teori hipotesis yang telah ditetapkan sebelumnya. Pada model 1 dan 3 menggunakan metode regresi linier berganda,

commit to user

58

sedangkan model 2 dan 4 menerapkan metode regresi stepwise. Keempat model regresi tersebut sebagai berikut :

1) Regresi Linear berganda Model 1 Y3= a + β12Y1+ β13Y2+e

2) Regresi Stepwise Model 2 Y1= a + β1 X1+ β2 X2+ β3 X3+e Y2= a + β4 X1+ β5 X2+ β6 X3+e 3) Regresi Linear berganda Model 3

Y3 =a +β7 X1+ β8 X2+ β9 X3+e 4) Regresi Stepwise Model 4

Y3 = a + β10 X4+ β11 X5+e

Dimana: a = Konstanta regresi X1 = Integritas

X2 = Status Konsumsi X3 = Materialisme X4 = Tampilan produk X5 = Umur Manfaat

Y1= Sikap kepatuhan konsumen terhadap hukum atas pemalsuan merek mewah

Y2= Sikap konsumen terhadap legalitas atas pemalsuan merek mewah

commit to user 59 Y3 = Niat Pembelian β1– β13 = Koefisien e = Eror b) Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah analisis yang berfungsi untuk mendiskripsikan atau memberi gambaran melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (Hartono, 2008).

Analisa yang dilakukan bersifat uraian dari hasil kuisioner yang telah dibagikan kepada responden. Jawaban yang telah diberikan responden melalui kuisioner yang telah dibagikan, selanjutnya dibuat tabulasi dan disajkan dalam bentuk tabel dan dihitung presentasinya serta dilakukan penafsiran terhadap data tersebut yaitu dengan cara membaca tabel tersebut.

c) Uji Asumsi Klasik

1) Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen variable).Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas (independen variable).

commit to user

60

Dalam penelitian ini teknik untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi adalah melihat dari nilai Varience Inflation Factor (VIF) dan nilai tolerance, dimana nilai tolerance tidak kurang dari 0,10, serta nilai VIF tidak lebih dari 10, maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas antara variabel bebas dalam model regresi, Ghozali (2005).

2) Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1

(sebelumnya).Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dapat dilakukan dengan menggunakan uji statistik Durbin-Watson (DW Test). Dasar pengambilan keputusan uji Durbin-Watson dalam Ghozali (2005), yaitu:

Tabel III.12

Dasar Pengambilan Keputusan Uji Durbin-Watson

Hipotesis Nol Keputusan Jika

Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dl Tidak ada autokorelasi positif No decision dl ≤ d ≤ du

Tidak ada korelasi negative Tolak 4 – dl < d < 4

Tidak ada korelasi negative No decision 4 – du ≤ d ≤ - dl Tidak ada autokorelasi positif atau negative Tidak ditolak du < d 4 – du

commit to user

61 3) Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jadi bila variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan bila berbeda disebut heteroskedastisitas Ghozali (2005).

Untuk mendeteksinya dengan uji Glejser, dengan persamaan sebagai berikut:

i t

t Xt v

U =a+b + .

Jika b ternyata signifikan secara statistik, ini menyatakan bahwa dalam data terdapat heteroskedastisitas. Apabila tidak signifikan , kita bisa menerima asumsi homoskedastisitas (Gujarati, 1991:186)

4) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat, variabel bebas atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau penyebaran data statistik pada sumbu diagonal dari grafik distribusi normal (Ghozali,2005). Dalam penelitian ini, uji normalitas menggunakan uji statistik non-parametik Kolmogorov-Smirnow (K-S).Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis.

commit to user

62

Ho : Data rata-rata berdistribusi normal Ha : Data rata-rata tidak berdistribusi normal Daerah kritis : Ho ditolak jika Sig. <α (α : 0,05)

d) Uji Hipotesis

Untuk pengujian hipotesis digunakan beberapa uji statistik untuk mengetahui analisis regresi dalam menaksir hubungan pengaruh antar variabel. Beberapa uji statistik yang dilakukan antara lain :

1. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Akan tetapi, R2 memiliki kelemahan mendasar yaitu bisa terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model karena setiap tambahan satu variabel independen, maka R2 pasti meningkat tidak perduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu dianjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R2 pada saat mengevaluasi model regresi terbaik karena nilai Adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model.

commit to user

63

2. Uji Statistik F

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan ke dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependennya. Menurut (Hartono, 2008), uji statistik F memiliki kriteria dalam pengambilan keputusan, sebagai berikut:

a) Jika nilai F hitung lebih besar daripada 4 maka Ho dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5%. Dengan kata lain Ha diterima dimana hal tersebut menyatakan bahwa semua variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen. b) Membandingkan nilai hasil F hasil perhitungan dengan nilai F

menurut tabel. Jika nilai F hitung lebih besar daripada nilai F tabel, maka Ho ditolak dan menerima Ha.

3. Uji Statistik t

Uji Statistik t menunjukkan seberapajauh pengaruh variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Cara melakukan uji t adalah sebagai berikut (Hartono, 2008):

a) Bila sig. <0,05, maka hal ini berarti Ho dapat ditolak. Dengan kata lain, Ha diterima yang berarti bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen.

commit to user

64

b) Bila sig. > 0,05, maka hal ini berarti Ho dapat diterima. Dengan kata lain, Ha ditolak yang berarti bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen.

commit to user

65

BAB IV

Dokumen terkait