ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
SOP UNTUK PROSES PENCETAKAN
B. PROSEDUR KERJA I Operator
1. Pasang delivery pile board hingga sisi kiri dan sisi kanan masuk ke hook
chains.
2. Tekan terus tombol “up” untuk menaikan delivery pile board dan kontrol jalannya delivery pile board agar tidak terlepas dari hook chains dan tidak miring sampai di sheet stop bar. Setelah sampai di sheet stop bar
hentikan tekan tombol “up”.
3. Angkat penutup roller di bagian depan mesin dan letakan di tiang penyangga.
4. Buka plate clamp pin bagian kiri dengan menggunakan plate clamp
wrench secara manual, yaitu masukan plate clamp wrench ke dalam
5. Buka plate clamp pin bagian kanan dengan menggunakan plate clamp
wrench secara manual, yaitu masukan plate clamp wrench ke dalam
plate clamp pin, tekan ke atas, dan putar 360o.
6. Letakan printing plate yang akan digunakan ke atas meja, kemudian posisikan pola pembentuk lengkungan baut tepat di sisi kiri printing plate.
7. Potong sisi kiri printing plate sesuai pola dengan menggunakan
punching pliers secara manual.
8. Buka seluruh baut pengunci printing plate di plate roller dengan menggunakan double-end wrench secara manual, yaitu putar baut ke arah kanan.
9. Periksa kembali baut pengunci satu per satu agar tidak ada baut yang terlupa/terlewatkan.
10. Bengkokan sisi kiri printing plate agar memudahkan pemasangan
printing plate, masukan sisi kiri printing plate ke plate roller, sambil
periksa bahwa bagian printing plate benar-benar masuk.
11. Kunci plate clamp pin bagian kiri dengan menggunakan plate clamp
wrench secara manual, yaitu masukan plate clamp wrench ke dalam
plate clamp pin, tekan ke atas.
12. Pasang pelapis printing plate dan posisikan tepat di dalam printing plate, kemudian gulung printing plate dan pelapis dengan tekan tombol “maju” hingga ke sisi kanan.
13. Masukan sisi kanan printing plate ke plate roller, periksa bahwa bagian
printing plate benar-benar masuk, kunci plate clamp pin bagian kanan.
14. Kunci seluruh baut di plate roller dengan menggunakan double-end
wrench secara manual, yaitu putar baut ke arah kiri.
15. Tuangkan tiner pada spons Tiner sampai 1/3 spons basah, kemudian gosok printing plate sampai bercak-bercak tinta di seluruh permukaan dan pinggiran printing plate bersih.
16. Gosok printing plate dengan menggunakan spons Air yang telah diberi air, ulangi sampai sisa air yang menempel pada printing plate berwarna bening.
17. Bersihkan sisa cairan dengan menggunakan spons kering.
18. Gosok kembali printing plate dengan spons PL NH-3 yang telah diberi
plate cleaner NH-3 agar printing plate lebih mengkilap.
19. Tuangkan bensin pada spons Bensin sampai 1/3 spons basah, kemudian gosok rubber blanket sampai bercak-bercak tinta di seluruh permukaan dan pinggiran rubber blanket bersih.
20. Bersihkan sisa cairan dengan menggunakan spons kering.
21. Set-up mesin untuk bagian plate roller dan blanket roller.
22. Jika printing plate longgar ditandai dengan bunyi gesekan yang keras, maka segera hentikan proses set-up.
23. Periksa kembali kedua plate clamp pin dan seluruh baut, kemudian ketatkan seluruh plate clamp pin dan baut. Kerjakan poin 21 kembali.
24. Setelah seluruh persiapan selesai, tekan tombol “udara” sebagai signal
kepada operator 2 bahwa pekerjaan operator 1 siap mencetak. 25. Terima informasi dan persetujuan siap dari operator 2.
26. Setelah OK, tekan tombol “aparat jalan”, cetak sampel di kertas reject, kemudian periksa hasil cetakan sesuai spesifikasi.
27. Jika hasil cetakan sampel kotor (terdapat bercak-bercak hitam), hentikan cetakan.
28. Periksa kondisi printing plate dan rubber blanket. Jika kondisi kotor, kerjakan poin 15-20.
29. Jika margin kertas tidak sesuai, setting posisi geer ke arah kanan untuk menentukan posisi plate roller, yaitu buka penutup geer, putar baut geer
dengan menggunakan T-handledwrench ke arah kanan.
30. Informasikan kepada operator 2 bahwa hasil cetakan sampel kotor. 31. Setelah seluruh perbaikan selesai, kerjakan poin 24-27.
32. Setelah sampel cetakan sesuai, tekan tombol “counters” cetakan,
jalankan cetakan produk di kertas baru.
33. Kontrol jalannya cetakan di bagian output mesin agar kesalahan yang terjadi dapat segera diperbaiki, perhatikan setiap cetakan produk yang dihasilkan.
II. Operator 2
1. Siapkan bahan baku kertas berukuran plano yaitu 65cm × 100cm.
2. Jika jumlah permintaan < 20 rim, maka siapkan bahan baku kertas sesuai jumlah permintaan pada pallet.
Jika jumlah permintaan > 30 rim, maka siapkan bahan baku kertas sebanyak 20 rim pada pallet.
3. Bawa bahan baku ke bagian input mesin cetak, kemudian hitung kembali jumlah rim sambil diperiksa kondisi bahan baku.
4. Tekan tombol “down” untuk menurunkan feeder pile board sesuai dengan jumlah rim yang akan digunakan.
5. Buka kemasan bahan baku secara manual hingga kertas tidak terhalangi oleh kemasan.
6. Ambil 1/3 rim kertas, lentur-lenturkan hingga kertas longgar dan tidak kaku saat dibawa agar kertas tidak menempel satu dengan yang lain. 7. Susun kertas di feeder pile board mesin cetak, sambil lentur-lenturkan
kembali kertas tersebut dan periksa posisi kertas tidak miring dan teratur. 8. Lakukan poin 5-7 sampai seluruh kertas habis terpakai.
9. Setelah susunan kertas rapi dan tidak keluar dari pembatas, tekan tombol “up” untuk menaikan feeder pile board hingga kertas mencapai selang udara hisap-udara hembus.
10. Hitung bahan baku tinta yang akan digunakan sesuai rumus standar. 11. Timbang bahan baku tinta yang akan digunakan sesuai perhitungan
12. Isi tinta cetak sesuai perhitungan pada wadah untuk bagian penampung tinta dengan menggunakan skrap dan aduk-aduk tinta agar kekentalan tinta merata hingga tidak terdapat gelembung pada tinta.
13. Tekan tombol “ON” untuk sensor pengatur tinta. 14. Aktifkan tombol “pengalir tinta”.
15. Terima signaloperator 1 telah mengaktifkan tombol “udara”.
16. Periksa diagonal blower bar pada bagian kiri dan bagian kanan untuk mengetahui kondisi aliran udara hembus berjalan dan stabil. Jika aliran udara hembus tidak sesuai atau berbeda salah satu, atur stop cock hingga stabil.
17. Periksa posisi sheet separating spring dari kertas dan posisikan hingga menyentuh kertas, kencangkan mur spring holder agar tidak bergeser. 18. Setelah OK, informasikan secara langsung kepada operator 1 bahwa
seluruh kegiatan siap dan mulai mencetak.
19. Terima informasi dari operator 1 bahwa hasil cetakan sampel kotor. 20. Basahi water vibratorroller dengan tekan tombol “plus water” dan beri
cairan fountain solution pada damping cylinder distributor.
21. Kontrol jalannya cetakan di bagian input agar kesalahan yang terjadi dapat segera diperbaiki, perhatikan setiap kertas yang melewati belt agar kertas miring tidak terlewatkan.
23. Buka kunci penahan dan paper gate, ambil kertas yang miring sambil menekan tombol “pengaman” agar kertas tidak lengket/sangkut. Letakan kertas yang miring ke meja proof.
24. Tutup paper gate dan kunci penahan.
25. Jalankan cetakan dengan tekan tombol “posisi cetak” dan tombol “aparat jalan”.
CATATAN:
1. Saat alarm berbunyi, menandakan tinta berlebih atau lewat batas ambang maka operator harus segera menghentikan cetakan, non-aktifkan tombol pengalir tinta dan mengurangi tinta secara manual.
2. Kontrol jalannya cetakan saat penanganan selesai.
3. Ambil peralatan dan bahan di tempat penyimpanan yang telah ditetapkan, setelah selesai kembalikan ke tempat semula.
4. Setelah proses pencetakan selesai, operator 1 wajib membersihkan spons Tiner, spons Air, spons Bensin, spons PL NH-3, dan spons kering agar tetap bersih dan tidak hitam.