HASIL PRAKTIK KERJA LAPANG
A. Inventarisasi Log (Log Inventory) 1. Tujuan
4. Prosedur kerja
a. Menyiapkan produk plywood yang akan diseleksi pada tempat yang penerangannya baik.
b. Melakukan penyeleksian plywood dan melakukan identifikasi cacat dengan memeriksa lembar perlembar.
c. Melakukan pengamatan cacat masing-masing panel yang dilakukan sesuai standart grading.
d. Melakukan pencatatan hasil seleksi pada buku laporan.
e. Menggolongkan hasil seleksi berdasarkan gread OVL, BB/CC UTY, LOKAL dan Rijek.
5. Hasil yang Dicapai
Dalam kegiatan inspection hasil yang dicapai yaitu plywood yang berkualitas baik berdasarkan gread-gread yang telah ditentukan untuk di eksport ke luar negeri. Dan target grade yang diutamakan adalah grade OVL yaitu 95 %.
6. Pembahasan
Kegiatan inspection adalah kegiatan penyeleksian produk plywood berdasarkan grade, untuk mengetahui cacat pada plywood maka diperiksa lembar per lembar dan khusus untuk produk floor base atau plywood yang jumlahnya lebih dari 3 lapis, cara mengetahui cacat blister yaitu dengan dipukul menggunakan palu kayu pada enam bagian tempat yang berbeda.
I. Seksi Pengemasan (Packing Section) 1. Tujuan
Kegiatan packing dan penggudangan bertujuan agar produk plywood yang akan dieksport ke luar negeri tidak mengalami kerusakan atau cacat serta untuk menjaga kualitas plywood sampai dengan negara yang dituju.
2. Dasar Teori
Packing merupakan suatu kegiatan yang melakukan pengepakan dengan cara mengemas produk yang telah siap untuk dipasarkan dengan tujuan melindungi produk dari kerusakan. Pergudangan merupakan penyetokan atau pengumpulan produk plywood yang sudah dikemas dan
akan siap dipasarkan, Tiap ukuran plywood memiliki jumlah yang berbeda dalam satu krat walupun tinggi tumpukan plywood sama.
Gambar 31. Keterangan Pada Packing
3. Alat dan Bahan a. Alat :
Forklift, Tracking, plat besi dan plat plastik, Siku, Circular saw, Pemotong klam, pellet packing, Penjepit klam, Stampel dan Alat tulis menulis.
b. Bahan :
Plywood, Tinta dan Plastik putih.
4. Prosedur Kerja
a. Menyiapkan plywood yang akan di packing dengan cara diampar dan disusun rapi.
b. Melakukan pembuatan palet dan memasang plastik
c. Tally melakukan pengecekan no urut packing serta memasang stiker dan stampel.
d. kemudian memberi keterangan pada packingan sesuai label dan mengambil labelnya
e. Melakukan pengepakan atau pengemasan.
f. Membuat laporan kerja harian
g. Melakukan penyimpanan plywood di gudang barang jadi sesuai dengan grade, sizing dan pcsnya.
Gambar 32. Gudang Barang Jadi (GBJ) 5. Hasil yang Dicapai
Kegiatan packing dilakukan untuk menjaga plywood agar tetap baik dan bebas dari cacat serta kerusakan lain yang tidak diinginkan sehingga mengurangi nilai jual plywood.
6. Pembahasan
Dalam kegiatan packing hal yang perlu diperhatikan yaitu pembuatan palet dan pemasangan plastik harus sesuai dengan lebar, panjang dan tingginya tumpukan plywood.
Dari hasil Praktek Kerja Lapang (PKL) ini, penulis dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Jenis Log (Kayu Bulat) ada dua jenis yaitu Kayu terapung (Floater) dan jenis Kayu tenggelam (Sinker).
2. Kegiatan di area Log Cutting adalah memotong log (Kayu Bulat) menjadi Logblock. Ukuran panjang Logblock yang dipotong disesuaikan dengan penggunannya yakni potongan 6 Feet, 7 Feet, 8 Feet, akan diolah menjadi Veneer Face/Back dan Long Core sedangkan untuk potongan ukuran 4 Feet, 3 Feet. akan diolah menjadi Veneer Short Core.
3. Pencucian pada Logblock sebelum dikupas dimesin Rotary bertujuan untuk, menghilangkan kotoran seperti pasir, tanah dan melunakkan kayu saat pengupasan serta untuk mencegah serangan jamur dan kekeringan.
4. Hasil pengupasan di mesin Rotary Uroko, kupasan pertama pada bagian gubal kayu dijadikan Veneer Core, kupasan kedua bagian teras dijadikan Veneer Face dan Back,
5. Penggulungan Veneer Face/B ack ataupun Long Core menggunakan media Boobin, pada saat proses penggulungan awal dan akhir dilakukan penyobekan Veneer 20 cm.
6. Hal yang harus diperhatikan pada saat pengeringan Veneer adalah kecepatan mesin (Speed), kadar air (MC), tekanan uap panas (Steam) dan suhu (temperature).
bertujuan untuk memudahkan proses perakitan (Assembly).
8. Proses pedempulan (Putty) dilakukan hanya pada bagian Back, karena bagian Face harus mulus dan terbebas dari cacat kayu, baik cacat alami dan cacat teknis.
9. Dalam kegiatan produksi kayu lapis PT Rimba Raya Lestari terbagi dalam beberapa seksi, yaitu : Logpond Section, Logcutting dan Rotary, Drying Section, Veneer Preparation Section, Assembly Aection, Finishing and Inspection Section, Packing Section.
B. Saran
Dari hasil kegiatan praktek ini ada beberapa saran yang penulis sampaikan antara lain adalah sebagai berikut :
1. Perlu upaya yang lebih tegas dari pihak perusahaan untuk memberlakukan Sistem Manajemen Keselamatandan Kesehatan Kerja (SMK3) pada seluruh lingkungan kerja dari karyawan sampai THL (Tenaga Harian Lepas).
2. Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan, perlu adanya koordinasi langsung antar seksi dalam menjalankan peraturan dengan sebaik mungkin.
3. Perlu adanya dukungan dari perusahaan dalam melakukan penelitihan untuk memperlancar proses produksi dan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil produksi.
4. Perlu ditingkatkan dan dilakukannya pemeliharaan dan peremajaan mesin yang ada agar dalam menjalankan kerja produksinya tidak terhambat
Diterjemahkan oleh Sujipto A. Hadikusumo. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Iswanto, A.H. 2008, Kayu Lapis. Karya Tulis. Departemen Kehutanan. Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara.
Pamulardi B. 1996. Hukum Kehutanan dan Pembangunan Bidang Kehutanan.
Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Soetomo, 2001. Industri Pengolahan Kayu. Majalah Kehutanan Indonesia, Jakarta.
Syahidah. 2011. Bahan Ajar Teknologi Pengolahan Kayu. Fakultas Kehutanan.
Universitas Hasanuddin. Makassar.
Gambar 33. Logpond
Gambar 34. Logyard
Gambar 35. Proses Pengukuran Diameter Log
Gambar 36. Proses pengukuran Panjang Log
Gambar 37. Pengangkutan dan Pengelompokkan Log
Gambar 38. Proses Input di Log Cutting
Gambar 39. Proses Penggukuran log di Log Cutting
Gambar 40. Proses Pengambilan Barcode dan Label industri
Gambar 41. Proses Pemotongan Log Dan Pemasangan paku S Plastik
Gambar 42. Proses Pencucian Dan Pembersihan Logblok (Washing)
Gambar 43. Proses Pengulitan Log (Debarking)
Gambar 44. Proses Pemindahan Logblok Ke Log Deck
Gambar 45. Proses Pengasahan Mata Pisau Mesin Rotary
Gambar 46. Proses Penentuan Titik Tengah Log (Log Centering)
Gambar 47. Input Mesin Rotary Uroko
Gambar 48. Proses Pengupasan Logblok (LogPeeling)
Gambar 49. Output Veneer Mesin Rotary Uroko
Gambar 50. Veneer Reeling
Gambar 51. Proses Pemotongan Empelur
Gambar 52. Proses Penumpukan dan Pengangkut Empelur Ke Mesin Rotary Meainan
Gambar 53. Input Mesin Rotary Meainan
Gambar 54. Output Mesin Rotary Meainan
Gambar 55. Input Mesin Roll Dryer
Gambar 56. Output Mesin Roll Dryer
Gambar 57. Deck Veneer Reeling
Gambar 58. Veneer Unreeling
Gambar 59. Input Continous Dryer
Gambar 60. Output Continous Dryer
Gambar 61. Proses Pemotongan Sesuai Format Ukuran
Gambar 62. Peneriman Dan Penentuan Kualitas Face/Back
Gambar 63. Proses Veneer Setting
Gambar 64. Proses Repair Back
Gambar 65. Input Back Composer
Gambar 66. Output Back Compuser
Gambar 67. Input Core Builder
Gambar 68. Output Core Builder
Gambar 69. Input Glue Mixing
Gambar 70. Output Glue Mixing
Gambar 71. Proses Pelaburan Perekat di Glue Spreader
Gambar 72. Proses Pengempaan Dingin (Cold Press)
Gambar 73. Proses Repair Core Lap
Gambar 74. Prose Pengempaan Panas (Hot Press)
Gambar 75. Proses Pelaburan Zat Anti Emisi (Coating )
Gambar 76. Proses Pendempulan (Putty)
Gambar 77. Proses Pemotongan Arah Panjang (Sizing)
Gambar 78. Proses Pemotongan Arah Lebar (Sizing)
Gambar 79. Proses Pengamplasan (Sanding)
Gambar 80. Tumpukan Plywood Setelah Di (Sizer Dan Sander)
Gambar 81. Proses Grading and Selection
Gambar 82. Proses Identifikasi Cacat Blister
Gambar 83. Proses Packing (Pengemasan)
Gambar 84. Gudang Barang Jadi (GBJ)