• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA

2.3 Brain Gym

2.3.3 Prosedur Latihan Brain Gym

Elizabeth dan Kim (2013), mengatakan bahwa untuk lanjut usia, durasi aerobik yang dapat dilakukan adalah 3-5 kali seminggu selama 10-30 menit. Menurut Festi (2010), brain gym baik dilakukan setiap hari untuk mendapatkan hasil yang optimal. Senam atau latihan gerak baik dilakukan pada pagi hari karena olahraga di pagi hari akan membantu menjaga ritme istirahat di malam hari, membuat pikiran lebih tajam, meningkatkan kualitas tidur, meningkatkan mood, membakar kalori dan meningkatkan nafsu makan (Huteri, 2013). Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan Verany, dkk, (2012), brain gym dilakukan dengan frekuensi empat kali seminggu selama dua minggu dan ternyata memberikan hasil yang signifikan terhadap peningkatan fungsi kognitif. Pada penelitian ini, brain gym akan dilakukan dengan durasi latihan 30 menit, frekuensi empat kali seminggu selama dua minggu.

35

Perhatian khusus yang perlu diperhatikan bagi lansia yang ingin melakukan senam (Elizabeth dan Kim, 2013) :

1. Jika lansia menderita hipertensi dan tidak terkontrol, maka sebaiknya untuk konsultasi dengan dokter di pelayanan kesehatan untuk mendapatkan terapi. Batas tekanan darah yang direkomendasikan untuk dapat melakukan latihan fisik adalah ≤220 mmHg sistolik, ≤105 mmHg diatolik. Oleh karena itu, akan dilakukan pemeriksaan tekanan darah baik sebelum maupun sesudah dilakukan Brain Gym.

2. Lansia yang mendapat terapi Beta Blokers dan diuretik, fungsi termoregulasi dapat terganggu dan menyebabkan hipoglikemi. Dalam kondisi ini, informasikan kepada lansia tentang tanda dan gejala intoleransi jantung dan hipoglikemi. Jika ada tanda gejala tersebut, anjurkan lansia untuk tidak melakukan latihan fisik.

3. Bila terdapat perubahan napas pendek, pusing, tidak nyaman pada dada, palpitasi (dada berdebar) ketika melakukan lathan fisik (senam) agar segera menghentikan aktivitas dan segera mencari pelayanan kesehatan. Lansia juga dapat berisitrahat sejenak di kursi yang telah disiapkan di pinggir lapangan.

Berikut adalah urutan gerakan pemanasan sebelum melakukan brain gym

(Muhammad, 2013):

1. Minum air putih secukupnya 10 menit sebelum latihan dimulai.

2. Lakukan pernapasan perut sebanyak 4-8 kali. Pernapasan perut dilakukan dengan meletakkan kedua telapak tangan di atas perut dan

36

bernapas seperti biasa, yaitu perut yang mengambang dan mengempis tanpa menggunakan pergerakan otot dada.

3. Melihat ke kanan dan ke kiri selama 4-8 kali dengan melakukan pernapasan perut.

4. Santai selama 4-8 kali pernapasan perut.

5. Rentangkan kedua tangan seluas dan senyaman mungkin. Bayangkan otak tangan kanan adalah otak kanan dan tangan kiri adalah otak kiri, kemudian satukan kedua tangan sambil membayangkan bahwa otak kanan dan kiri menjadi satu. Gerakan ini dilakukan 4-8 kali.

6. Sentuh titik-titik di bagian kepala bagian kiri dan kanan (selain wajah dan leher) selama 4-8 kali pernapasan perut.

Pedoman gerakan brain gym menurut Muhammad (2013), ada 24 gerakan dan pada penelitian ini digunakan enam gerakan, antara lain:

1. Gerakan Delapan Tidur

Menggambar angka delapan dalam posisi tidur dengan titik tengah yang jelas, memisahkan wilayah lingkaran kanan dan kiri, serta dihubungkan dengan garis. Gambar delapan tidur dapat dilakukan di udara atau di atas permukaan seperti pasir, kertas atau papan tulis. Gerakan dilakukan sebanyak 8 hitungan kali untuk setiap tangan secara bergantian, sehingga totalnya menjadi 2x8 hitungan. Manfaat gerakan ini adalah untuk mengaktifkan kedua belahan otak pada saat yang sama, meningkatkan daya ingat otak.

37

Gambar 2.1 Gerakan 8 Tidur

2. Gerakan Putaran Leher

Gerakan ini dilakukan dengan memutar leher dari posisi depan sampai setengah lingkaran ke kiri dan kanan saja, tidak dianjurkan memutar kepala sampai ke belakang. Kemudian menundukkan kepala dan ayunkan seperti bandul ke kanan dan ke kiri dengan posisi tubuh tetap tegak, lakukan gerakan sebanyak 2x8 hitungan.

Maafaat dari gerakan ini adalah relaksasi sistem saraf pusat, pemusatan perhatian seperti menatap orang untuk berkomunikasi lebih fokus, mengerjakan sesuatu lebih baik, dan mengurangi efek pegal-pegal

38

sehabis belajar. Gerakan ini dapat dilakukan sebelum membaca atau menulis karena dapat memacu kemampuan penglihatan dengan kedua mata (binocular) dan pendengaran dengan kedua telinga (binaural) secara bersamaan.

Gambar 2.2. Putaran Kepala

3. Gerakan Burung Hantu

Gerakan burung hantu bertujuan untuk melatih dan meningkatkan keterampilan penglihatan, pendengaran, dan putaran kepala. Manfaat melakukan gerakan burung hantu adalah dapat merileksasi daerah tengkuk dan bahu, meningkatkan koordinasi mata terutama saat membaca, maupun kemampuan melihat dekat lainnya, serta

39

meningkatkan peredaran darah ke otak, kemampuan fokus, perhatian, dan ingatan.

Cara melakukan gerakan ini, yaitu berdirilah dengan kedua kaki direntangkan selebar bahu. Letakkan telapak tangan kiri pada bahu kanan, sementara tangan kanan dibiarkan bebas. Sambil menengok atau menggerakan kepala secara perlahan ke kiri dan kanan dengan tinggi posisi dagu tetap, telapak tangan kiri meremas-remas atau memijat bahu dan melakukan pernapasan perut. Kemudian gerakan diulangi pada bahu lainnya. lakukan gerakan yang sama sebanyak 2x8 hitungan.

40

4. Gerakan Mengaktifkan Tangan

Gambar 2.4. Gerakan Mengaktifkan Tangan

Jenis gerakan ini adalah gerakan isometrik yang bertujuan untuk memperpanjang otot-otot dada atas dan bahu. Gerakan isometrik membantu kemapuan menulis, koordinasi mata dan tangan, membantu penguasaan penggunaan peralatan, seperti komputer, meningkatkan durasi perhatian pada tulis-menulis, energi pada tangan dan jari, serta memperlancar pernapasan.

41

Cara melakukan gerakan ini, yaitu luruskan tangan kiri ke atas, lalu tangan kanan memegang siku tangan kiri. Kemudian buang napas, lalu dorong tangan ke depan, ke belakang, baik ke dalam maupun ke luar. Sementara itu, tangan lainnya menahan dorongan tersebut. Lakukan berulang-ulang sampai 2x8 hitungan, kemudian ganti dengan tangan lainnya secara bergantian.

5. Gerakan Sakelar Otak

ini dilakukan dengan memijiat jaringan lunak di bawah tulang selangka di kiri dan kanan tulang dada dengan satu tangan, sementara tangan yang lainnya memegang atau memijat sebelah kanan dan kiri pusar. Pijatan pada daerah bawah tulang selangka berfungsi memperlancar aliran darah darah, sedangkan tangan di pusar berfungsi menyeimbangkan impuls-impuls yang berhubungan dengan telinga bagian dalam dan berpengaruh pada kemampuan belajar. Lebih lanjut, pengiriman pesan dari otak kiri ke kanan, atau sebaliknya lebih optimal, dan meningkatkan penerimaan oksigen Penggunaan tangan dapat diganti untuk mengaktifkan kedua bagian otak. Lakukan gerakan sebanyak 2x8 hitungan.

42

Gambar 2.5. Gerakan Sakelar Otak

Manfaat gerakan sakelar otak adalah mengkoordinasi kedua belahan otak, meningkatkan kelancaran aliran darah ke otak dan keseimbangan badan, serta kerja sama antarkedua mata sehingga dapat mengurangi mata juling, mengoptimalkan keterampilan motorik halus, memperbaiki sikap tubuh, meningkatkan energi, mengurangi stress visual dan relaksasi tengkuk, serta bahu.

6. Gerakan Tombol Bumi

Ujung satu jari tangan menyentuh bawah bibir, sedangkan ujung jari lainnya menyentuh pinggir atas tulang kemaluan (±15 cm dibawah

43

pusar). Bila sudah mendapatkan titik yang dimaksud, kemudian sentuhlah titik tersebut di atas selama 2x8 hitungan. Bernapaslah dengan perlahan dan dalam untuk merasakan rileksasinya. Ganti tangan untuk mengaktifkan kedua belahan otak.

Gerakan tombol bumi dapat meningkatkan koordinasi dan konsentrasi (melihat secara vertikal dan horizontal sekaligus tanpa keliru, seperti saat membaca kolom dalam tabel). Dapat juga untuk mengurangi stres, mengoptimalkan jenis pekerjaan, seperti organisasi, perancangan seni, serta pembukuan yang berhubungan yang dimensi vertikal dan horizontal.

44

Dokumen terkait