• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

E. Prosedur Kerja

1. Penyemaian bibit cabai

Penyemaian bibit cabai dengan menggunakan biji. Biji cabai direndam dengan air selama 24 jam, kemudian dipilih biji yang terbaik. Biji yang tenggelam adalah biji yang terbaik. Media penyemaian yang digunakan yaitu media untuk tempat benih berkecambah dalam jangka

Dosis 22,5% Pestisida sintetis

Dursban

Dosis 20% Dosis 17,5% Dosis 0% L4 L4 L4 L4 L4 L3 L3 L3 L3 L3 L2 L2 L2 L2 L2 L1 L1 L0 L0 L0 L0 L0 L1 L1 L1

waktu tertentu sampai bibit siap dipindah tanam ke polibag. Media semai yang terdiri dari tanah serta pupuk kompos lalu dimasukkan ke dalam kotak tray, setiap kotak berisi 1 biji cabai. Penyemaian bibit dilakukan selama 28 hari dengan 2 kali penyiraman di pagi dan sore hari setiap pukul 09.00 dan 15.00 WIB serta pengendalian gulma dilakukan secara manual.

2. Persiapan media tanam

Media tanam yang digunakan berupa tanah serta pupuk kompos dengan campuran perbandingan 2:1. Campuran media tanam yang sudah siap lalu dimasukkan ke dalam polibag yang berukuran 35 x 35 cm.

3. Penanaman dan pemeliharaan tanaman cabai

Bibit yang sudah muncul 3-4 daun lalu di pindahkan ke dalam polibag. Masing-masing polibag berisi satu bibit cabai. Pemeliharaan tanaman cabai dengan cara penyiraman setiap 2 kali sehari di pagi dan sore hari pukul 09.00 dan 15.00 WIB serta pengendalian hama secara manual. Pemeliharaan tanaman cabai merah selama 35 hari.

4. Penyediaan hama Spodoptera litura

Hama yang digunakan yaitu hama ulat grayak (Spodoptera litura) instar III. Larva Spodoptera litura didapatkan dari Balai Penelitian Tanaman dan Pemanis Serat (Balittas) di Malang Jawa Timur, yaitu ketika larva masih dalam instar I yang kemudian diaklimatisasi selama ±5 hari sampai menjadi larva instar III. Jumlah larva yang digunakan yaitu 125 larva instar III ulat grayak (Spodoptera litura).

5. Pelepasan larva Spodoptera litura

Pelepasan larva Spodoptera litura dilaksanakan pada saat bibit tanaman cabai berumur 35 hari setelah tanam (HST), karena daun yang sudah muncul pada tanaman cabai masih muda, permukaan daun yang muda pada tanaman cabai tidak kasar, halus, dan lunak. Setiap polibag diberikan sebanyak 5 larva Spodoptera litura untuk masing-masing polibag dengan 5 perlakuan dosis dengan 5 kali ulangan, yaitu konsentrasi dosis 0%, 17,5%, 20%, 22,5% dan menggunakan pestisida sintetis sebagai pembanding yaitu pestisida sintetis dursban dengan konsentrasi 0,5 ml yang dilarutkan dalam 200 ml air. Penginfeksian larva Spodoptera litura dilaksanakan pada hari selasa, 31 Januari 2017 pukul 18.30 di Green house kebun biologi FMIPA UNY.

6. Pembuatan Ekstrak Batang Mimba(Azadirachta indica A. Juss)

Ekstraksi adalah penyaringan zat berkhasiat atau zat aktif dari bagian tanaman, tujuan ekstraksi adalah menarik komponen kimia yang terdapat didalam tanaman berdasarkan prinsip perpindahan masa komponen zat ke dalam suatu pelarut (Harbone, 1987:211).

Batang mimba (Azadirachta indica A. Juss) segar ditimbang sebanyak 100 gram, kemudian dihaluskan dengan cara ditumbuk dan diblender serta dilarutkan dalam 200 ml air dan ditambahkan dengan alkohol 90% sebanyak 1 ml, fungsi dari alkohol 90% yaitu untuk melarutkan semua senyawa yang ada pada batang mimba, kemudian diaduk secara merata selama 15 menit. Selanjutnya diperas dan disaring

dengan menggunakan saringan yang telah dilapisi dengan kain kasa berlapis, setelah itu didiamkan selama 24 jam. Campuran hasil saringan tersebut digunakan sebagai starter ekstrak batang mimba (Azadirachta indica A. Juss). Cara yang dibuat ini merupakan cara sederhana. Cara sederhana dilakukan dengan teknik penggerusan dan perendaman dengan air kran selama 24 jam untuk menghasilkan produk ekstrak. Penggunaan ekstrak biasanya dilakukan sesegera mungkin setelah pembuatan ekstrak dilakukan, karena penggunaan pestisida nabati ini hanya untuk luasan terbatas dan dalam jangka waktu penyimpanan terbatas dan langsung digunakan.

- Untuk meja di green house : Panjang meja : 5m

Lebar meja : 2m L = p x l

= 5m x 2m = 10 m2

Batang mimba yang digunakan : 100 gram Air kran yang digunakan : 200 ml

- Untuk luasan 1000 m2 : L = p x l = 1000 m2

Jadi :

= 100 m

2

Batang mimba yang digunakan : 100 gram x 100 = 10.000 gram = 10 kg

Air kran yang digunakan : 200 ml air x 100 = 20.000 ml = 20 liter

7. Pembuatan dosis ekstrak batang mimba (Azadirachta indica A. Juss)

Variasi dosis yang akan digunakan yaitu variasi dari dosis ekstrak batang mimba (Azadirachta indica A. Juss) berasal dari starter ekstrak batang mimba (Azadirachta indica A. Juss) yang sudah disaring.

Starter ekstrak batang mimba (Azadirachta indica A. Juss) didapatkan konsentrasi sebesar 50% dari kadar 50% diperoleh perlakuan sebagai berikut:

a. Perlakuan untuk uji pendahuluan :

=

Keterangan : V1 : Volume air untuk menghaluskan batang mimba V2 : Volume campuran yang dicari

K1 : Konsentrasi starter batang mimba K2 : Konsentrasi 5%, 17,5%, 20% dan 22,5% Contoh :

=

= 20 ml

Ekstrak 5% (20 ml ekstrak dicampur dengan 180 ml air). L0 = Perlakuan kontrol

L2 = Ekstrak 10% (40 ml ekstrak starter dicampur dengan 160 ml air) L3 = Ekstrak 15% (60 ml ekstrak starter dicampur dengan 140 ml air) L4 = Ekstrak 20% (80 ml ekstrak starter dicampur dengan 120 ml air)

b. Perlakuan untuk uji sesungguhnya :

L0 = Perlakuan kontrol

L1 = Ekstrak 17,5% (70 ml ekstrak starter dicampur dengan 130 ml air) L2 = Ekstrak 20% (80 ml ekstrak starter dicampur dengan 120 ml air) L3 = Ekstrak 22,5% (90 ml ekstrak starter dicampur dengan 110 ml air) L4 = Pestisida sintetis (0,5 ml pestisida kimia dicampur dengan 199,5 ml air)

8. Aplikasi perlakuan

Aplikasi dilakukan sesuai dengan perlakuan yang telah ditentukan. Aplikasi perlakuan diberikan pada satu hari setelah infeksi hama uji (Rahayu, 2009), yaitu pada saat tanaman cabai berumur 35 hari setelah tanam (HST). Tanaman cabai merah ditutup dengan menggunakan kain tile polos atau kain kelambu agar larva Spodoptera litura tidak pergi atau berpindah ke tanaman yang lain. Aplikasi penyemprotan dengan menggunakan handsprayer dan waktu penyemprotan pada sore hari pukul 16.00 WIB. Sore hari adalah waktu yang terbaik untuk aplikasi perlakuan, karena pada sore hari menjelang malam, larva Spodoptera litura aktif memakan daun. Penyemprotan dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada hari Rabu, 8 Februari 2017 dan Jum’at, 10 Februari 2017.

9. Perhitungan

a. Persentase mortalitas larva ulat grayak (Spodoptera litura)

Larva yang mati adalah larva yang tidak bergerak lagi. Pengamatan mortalitas larva Spodoptera litura dilakukan 1 hari setelah aplikasi ekstrak dengan cara disemprotkan ke tanaman cabai, yaitu pada saat tanaman cabai berumur 35 hari. Penyemprotan pestisida nabati ekstrak batang mimba dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada hari Rabu, 8 Februari 2017 dan Jum’at, 10 Februari 2017.

Persentase mortalitas larva dapat dihitung dengan rumus :

Keterangan :

M : persentase mortalitas a : jumlah hama yang mati

N : jumlah hama yang diinfeksikan

b. Persentase larva ulat grayak (Spodoptera litura) yang menjadi pupa

Pengamatan dilakukan 1 hari setelah aplikasi ekstrak yang dilakukan dengan cara disemprotkan. Penyemprotan dilakukan sebanyak 2 kali pada hari Rabu, 8 Februari 2017 dan Jum’at 10 Februari 2017. Pengamatan dilakukan pada hari Kamis, 9 Februari 2017 dan Sabtu, 11 Februari 2017. Pengamatan dilakukan dengan cara menghitung jumlah Larva Spodoptera litura yang menjadi pupa.

Persentase larva menjadi pupa dihitung dengan menggunakan rumus:

Keterangan :

P : persentase pupa

p : jumlah larva instar ketiga yang menjadi pupa N : jumlah hama yang diinfeksikan

Dokumen terkait