• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSEDUR PELAKSAAN PERCOBAAN

Dalam dokumen Laporan Praktikum Dan Teknologi Bahan (Halaman 41-52)

KEAUSAN AGREGAT KASAR

C. PROSEDUR PELAKSAAN PERCOBAAN

Berdasarkan : SNI 03-4804-1998

1. Cara kerja pengujian kadar air agregat kasar asli dan SSD a. Menimbang berat cawan (W1).

b. Memasukan benda uji dalam cawan dan menimbang beratnya (W2). c. Menghitung berat uji (W3=W2-W1).

d. Mengeringkan benda uji berikut cawan dalam oven dengan suhu (110±5)o sampai berat tetap.

e. Menimbang berat cawan dan benda uji kering (W4). f. Menimbang berat benda uji kering oven (W5=W4-W1). 2. Cara kerja pengujian berat isi agregat asli dan SSD

a. Memasukan agregat kasar kedalam silinder berlubang hingga spertiga bagian.

b. Menumbuk dengan batang besi sebanyak 25 kali.

c. Masukkan lagi dua pertiga bagian lalu menumbuk lagi dengan batang besi sebanyak 25 kali.

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN KELOMPOK 17 d. Masukkan lagi agregat kasar hingga penuh lalu menumbuk lagi dengan

batang besi sebanyak 25 kali.

e. Meratakan permukaan dengan batang besi.

f. Menimbang berat agregat kasar yang di bagi dengan volume silinder. g. Berat isi = berat agregat kasar dibagi dengan volume silinder.

h. Untuk berat gembur tidak di tumbuk dengan tongkat baja, tetapi hanya di ratakan dengan batang besi.

D.HASIL PERCOBAAN

KADAR AIR 1. Kadar Air Asli

Berat contoh (1) = 500 gram (2) = 500 gram Berat kering (1) = 479 gram (2) = 494 gram Berat kering rata-rata = 486,5 gram

2. Kadar Air SSD

Berat contoh (1) = 500 gram (2) = 500 gram Berat kering (1) = 473 gram (2) = 495 gram Berat kering rata-rata = 484 gram

BERAT ISI

1. Berat isi asli

a. Gembur : 4132 gram b. Padat : 4582 gram

2. Berat isi SSD

a. Gembur : 4122 gram b. Padat : 4417 gram

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN KELOMPOK 17

E. PEMBAHASAN

A. Menghitung kadar air agregat kasar asli

Berat kering rata-rata = 479+494 2 = 486,5 gram Berat air = (500-486,5) gram

= 13,5 gram

Kadar air asli = 13,5

500x 100% =2,7 %

B. Menghitung kadar air Agregat kasar agregat SSD

Berat kering rata-rata = 473+495 2 = 484 gram Berat air = (500-484) gram

= 16 gram

Kadar air SSD = 16

500x 100% = 3,2 %

C. Menghitung berat isi agregat kasar asli

Gembur = 4132 gram / 2941,67 cm3 = 1,404 kg/ dm3

= 1404 kg/m3

Padat = 4582 gram / 2941,67 cm3 = 1,558 kg/ dm3

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN KELOMPOK 17 D. Menghitung berat isi agregat kasar SSD

Gembur = 4122 gram / 2941,67 cm3 = 1,401 kg/ dm3

= 1401 kg/ m3

Padat = 4417 gram / 2941,67 cm3 = 1,502 kg/ dm3

= 1502 kg/ m3

F. SYARAT dan KETENTUAN

Berdasarkan ACI E1-99

Property Typical Ranges

Fineness modulus of fine aggregate 2.3 to 3.1

Nominal maximum size of coarse aggregat 37.5 to 9.5 mm (1-1/2 to 3/8 in.)

Absorption 0 to 8%

Bulk spesific gravity 2.30 to 2.90

Dry-rodded bulk density of coarse aggregate

1280 to 1920 kg/m3 (80 to 120 lb/ft3) Surface moisture content Coarse Aggregate 0 to 2% Fine Aggregate 0 to 10%

Tabel 2c.1. Ketentuan fisik agregat normal untuk digunakan pada beton

Berdasarkan tabel 2c.1, kadar air agregat kasar SSD maksimum adalah 2%.

Berdasarkan SNI 03-6821-2002 “Persyaratan Berat isi Agregat”

Ukuran Berat isi gembur

maksimum (kg/m3)

Agregat halus No. 4 (4,75 mm) 1120

Agregat kasar (4,75 – 12,5 mm) 800 Gabungan agregat halus dan agregat kasar 1040

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN KELOMPOK 17

G. KESIMPULAN

1. Nilai kadar air agregat kasar asli sebesar 2,70%. 2. Nilai kadar air agregat kasar SSD sebesar 3,20%. 3. Berat isi gembur agregat kasar asli sebesar 1404 kg/m3. 4. Berat isi padat agregat kasar asli sebesar 1558 kg/m3. 5. Berat isi gembur agregat kasar SSD sebesar 1401 kg/m3. 6. Berat isi padat agregat kasar SSD sebesar 1502 kg/m3.

7. Kadar air agregat kasar SSD tidak memenuhi syarat ACI E1-99 karena melebihi 2%.

8. Berat isi gembur agregat kasar asli maupun SSD tidak memenuhi syarat SNI 03-6821-2002 karena melebihi 800 kg/m3.

H. SARAN

Kadar air dan berat isi agregat kasar yang diuji pada percobaan ini tidak memenuhi persyaratan ACI E1-99 dan SNI 03-6821-2002 sehingga agregat kasar ini tidak dapat digunakan sebagai bahan campuran pembuatan beton dengan mutu baik.

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN KELOMPOK 17

I. LAMPIRAN

Gambar 2c.1. Timbangan Gambar 2c.2. Silinder Berlubang

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN KELOMPOK 17

PERCOBAAN II-D

BERAT JENIS dan PENYERAPAN AIR AGREGAT KASAR

A. MAKSUD dan TUJUAN

Menentukan berat jenis dan prosentase berat air yang dapat diserap agregat kasar, dihitung terhadap berat kering.

B. ALAT dan BAHAN

1. Timbangan (Gambar 2d.1.) 2. Oven Pengering (Gambar 2d.2.) 3. Penjepit

4. Bejana Gelas 5. Kain Penyerap

6. Agregat kasar yang diperoleh dengan menggunakan splitter atau sistem perempat ( quatering ) sebanyak 500 gram.

C. PROSEDUR PELAKSANAAN PERCOBAAN

Berdasarkan SNI 1969-2008

1. Mencuci benda uji untuk menghilangkan debu atau bahan-bahan lain yang melekat pada permukaan agregat.

2. Mengeringkan benda uji pada oven dengan suhu ( 110 ± 5 )o C sampai berat tetap.

3. Kemudian menimbang beratnya ( BK ).

4. Merendam benda uji dalam air pada suhu kamar selama 24 jam.

5. Benda uji dikeluarkan dari air, lalu membuat kering permukaan (SSD). Untuk butiran yang besar, pengeringan dengan lap harus satu per satu. 6. Menimbang berat benda uji dalam keadaan jenuh air kering permukaan (BJ). 7. Benda uji dimasukkan di dalam bejana gelas dan tambahkan air hingga

benda uji terendam permukaan air pada tanda batas.

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN KELOMPOK 17 9. Membersihkan bejana dari benda uji dan memasukkan lagi air sampai

permukaannya ada pada tanda batas, lalu ditimbang beratnya ( W2 ).

D. HASIL PERCOBAAN

1. Berat jenis asli :

a. Berat contoh 1) 500 gr 2) 500 gr b. Berat dalam air 1) 330 gr 2) 345 gr

c. Isi contoh 1) 170 gr 2) 155 gr

2. Berat jenis SSD :

a. Berat contoh 1) 500 gr 2) 500 gr b. Berat dalam air 1) 315 gr 2) 340 gr c. Isi contoh 1) 185 gr 2) 160 gr

E. PEMBAHASAN

1. Berat jenis asli :

a.) Berat contoh = 500 gr Berat dalam air = 330 gr Isi contoh = 170 gr Berat jenis = 170 500 = 2,94 b.) Berat contoh = 500 gr Berat dalam air = 345 gr Isi contoh = 155 gr Berat jenis =

155 500 = 3,23 Berat jenis asli rata – rata = 3,09 2. Berat jenis SSD :

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN KELOMPOK 17 Berat dalam air = 315 gr

Isi contoh = 185 gr Berat jenis = 185 500 = 2,70 b.) Berat contoh = 500 gr Berat dalam air = 340 gr Isi contoh = 160 gr Berat jenis =

160 500 = 3,125 Berat jenis SSD rata – rata = 2,91

F. SYARAT dan KETENTUAN

1. Berdasarkan peraturan SNI 1731-1989-F

“Syarat berat jenis agregat kasar asli maupun SSD adalah > 2,50”.

2. Berdasarkan buku “Teknologi Bahan I” karangan Muhtarom Riyadi dan Amalia, agregat kasar diklasifikasikan menjadi 3 :

Jenis Agregat Berat Jenis

Agregat Ringan < 2,0 Agregat Normal 2,50 - 2,70

Agregat Berat > 2,80

Tabel 2d.1. Klasifikasi agregat kasar berdasarkan berat jenisnya

G. KESIMPULAN

Dari percobaan ini, diperoleh :

1. Berat jenis agregat kasar asli rata-rata = 3,09 2. Berat jenis agregat kasar SSD rata-rata = 2,91

Sehingga menurut SNI 1737-1989-F, berat jenis agregat kasar baik SSD (2,91) maupun asli (3,09) melebihi syarat yang telah ditentukan yaitu 2,50.

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN KELOMPOK 17

H. SARAN

Menurut buku “Teknologi Bahan I” karangan Muhtarom Riyadi dan Amalia, agregat kasar yang diuji termasuk jenis agregat berat karena berat jenisnya lebih dari 2,80 , sehingga agregat kasar tersebut cocok digunakan sebagai bahan pembuatan beton yang terkena radiasi sinar X.

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN KELOMPOK 17

I. LAMPIRAN

Gambar 2d.1. Timbangan

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN KELOMPOK 17

BAB III

Dalam dokumen Laporan Praktikum Dan Teknologi Bahan (Halaman 41-52)

Dokumen terkait