BAB IV ASPEK HUKUM JAMINAN DALAM PEMBERIAN
B. Prosedur Pemberian Kredit dengan Jaminan pada PT Bank Sumut
Undang-Undang Perbankan yang berlaku pada saat ini masih sangat
menekankan pada arti pentingnya jaminan (collateral) sebagai salah satu sumber
pemberian kredit dalam rangka pendistribusian dana nasabah dan penggerak
perekonomian. Bank tidak akan memberikan kredit kepada debitur tanpa adanya
jaminan yang diserahkan terhadap bank. Jaminan adalah keyakinan atas itikad dan
kemampuan serta kesanggupan debitur untuk melunasi utangnya atau
Bank sebagai kreditur tentunya tidak dengan begitu saja memberikan dana
yang diminta oleh calon debitur, meskipun calon debitur tersebut dalam keadaan
mampu memberikan jaminan. Bank harus tetap menjalankan prosedur pemberian
kredit dengan jaminan kepada debitur dan memperhatikan tujuan dari pemberian
kredit kepada calon nasabah itu seperti apa, agar sasaran dari pemberian fasilitas
kredit itu dapat tercapai dengan maksimal.
Agar pemberian kredit tersebut sehat dan cara pembayarannya lancar pada
saat nasabah menyampaikan atau mengajukan usul permohonan pinjamannya,
pihak bank dalam hal ini PT. Bank Sumut Cabang Pembantu Pasar Sidikalang
melakukan prosedur (tata cara) dalam pemberian kredit dengan jaminan hak
tanggungan, adapun prosedur yang dilaksanakan oleh pihak bank antara lain:67
1. Pihak bank (PT. Bank Sumut Cabang Pembantu Pasar Sidikalang) dalam
memberikan kredit berdasarkan pada prinsip kehati-hatian. Sebagai
lembaga keuangan yang melepaskan uang kepada masyarakat, pihak bank
harus berhati-hati dalam menentukan siapa yang patut untuk diberikan
kredit dan berapa besarnya jumlah kredit yang akan diberikan kepada
debitur, serta mengetahui apa jaminan yang diberikan oleh calon debitur.
Selain itu juga harus memperhatikan bahwa perjanjian yang dibuat dengan
calon debitur tidak cacat dan memenuhi syarat-syarat sahnya suatu
perjanjian. Apabila sejak dini bank sudah teliti dalam hal pemberian kredit,
kiranya kredit yang diberikan kepada debitur nantinya terjamin dalam
67
Hasil wawancara dengan Bapak Abdi Satria Sembiring (bidang admisnistrasi kredit) PT. Bank SUMUT Cabang Pembantu Pasar Sidikalang, tanggal 14 juni 2016.
pengembaliannya, dan pengembaliannyapun tepat pada waktu yang telah
diperjanjikan.
Dalam mengajukan permohonan kredit perlu diperhitungkan tentang
adanya penyimpangan atau hal-hal yang tidak diinginkan terhadap barang
jaminan. Untuk menyikapi hal ini pihak bank mengadakan “Survey on the spot”
atau peninjauan tempat dimana barang jaminan berada. Dari hasil peninjauan
tersebut, pihak bank dapat membuat laporan penilaian jaminan kredit yang
kemudian diserahkan kepada direksi.
Syarat calon nasabah (debitur) yang akan mengajukan kredit antara lain:
a. Tahap Persiapan
Tahap ini merupakan persyaratan awal yang harus dipenuhi nasabah yang
hendak mengajukan kredit antara lain:
1) Nasabah membuat syarat permohonan kredit atau mengisi daftar
permohonan kredit dengan melampirkan:
a) KTP/SIM dan fotocopy KTP/SIM atau surat keterangan dari
Lurah/Kepala Desa serta ikut melampirkan fotocopy kartu
keluarga;
b) Surat izin usaha bagi pemohon pinjaman;
c) NPWP bagi pemohon pinjaman sebesar Rp. 50 juta keatas;
d) Bukti pemilikan agunan atau jaminan (asli dan fotocopy);
e) Surat keterangan dari Kepala Desa/Lurah setempat yang
tanah dan diatas tanah itu berdiri sebuah bangunan rumah tempat
tinggal dan pada saat diagunkan sebagai jaminan kredit, tanah dan
bangunan tersebut tidak diagunkan, tidak dirobohkan dan tidak ada
silang sengketa.
2) Mengadakan wawancara (pertanyaan) yang dilakukan oleh petugas
yang ditunjuk mengenai tujuan kredit yang dimohonkan tersebut, tujuan
kredit itu terdiri dari:
a) Kredit investasi yaitu kredit yang digunakan untuk pengembalian
barang-barang modal atau aktiva tetap;
b) Kredit modal kerja yaitu kredit yang digunakan untuk membiayai
kebutuhan modal kerja. Pada umumnya habis dalam satu atau
beberapa proses produksi;
c) Kredit konsumsi yaitu kredit yang digunakan untuk pembelian
barang-barang atau jasa-jasa untuk kebutuhannya secara langsung,
biasanya untuk calon peminjam yang berpenghasilan tetap.
b. Tahap penilaian
Untuk memutuskan suatu permohonan kredit ditolak atau dipertimbangkan
dapat didasarkan kepada:
1) Pemeriksaan terhadap character (watak, kepribadian) si pemohon
pinjaman;
2) Pemeriksaan terhadap capacity (kemampuan, kesanggupan);
4) Pemeriksaan terhadap condition of economi (kondisi keuangan) si calon
pemohon kredit;
5) Pemeriksaan terhadap collateral (jaminan).
Selain syarat tersebut calon debitur juga harus melengkapi syarat sebagai berikut:
1) Formulir tanda penerimaan jaminan yang berisi tentang barang yang
akan dijadikan jaminan, apabila barang jaminan berupa hak atas tanah
maka terlebih dahulu harus dibuat SKMHT (Surat Keterangan
Membebankan Hak Tanggungan) atau APHT (Akta Pemberian Hak
Tanggungan) pada Notaris yang ditunjuk;
a) Formulir penyerahan hak milik jaminan.
Formulir ini berisi daftar barang-barang jaminan. Selanjutnya yang
menerangkan sebagai kuasa adalah PT. Bank Sumut Cabang
Pembantu Pasar Sidikalang dan surat ini dikuatkan oleh pihak yang
berwenang;
b) Surat kuasa menjual, yaitu surat yang menerangkan kesanggupan
calon debitur apabila ia tidak dapat melunasi hutangnya setelah
jatuh tempo maka barang yang dijadikan jaminan tersebut menjadi
milik pihak bank, yang kemudian jaminan tersebut dapat dilelang
secara umum. Dari hasil pelelangan tersebut, digunakan untuk
melunasi biaya pokok kredit dan kelebihannya dikembalikan
Pada saat pengambilan kredit oleh debitur tidak dapat dikuasakan
kepada orang lain namun harus secara langsung oleh yang bersangkutan
dan harus menunjukkan identitas diri. Jika ingin mengajukan tambahan
kredit maka debitur harus memenuhi syarat sebagai berikut:
1) Pinjaman kredit yang terdahulu telah lunas;
2) Angsuran kredit yang terdahulu baik, lancar, dan pengembaliannya
sesuai jangka waktu yang telah diperjanjikan;
3) Usaha yang dilakukan debitur mengalami perkembangan dengan
pemberian kredit yang terdahulu.
Didalam pelaksanaan perjanjian kredit tersebut menimbulkan hak
dan kewajiban masing-masing pihak yaitu kreditur dan debitur,
beberapa hak dan kewajiban yang terikat wajib dipenuhi guna
menjamin rasa saling percaya oleh para pihak serta kegiatan perkreditan
dapat dilaksanakan dengan lancar. Beberapa hak dan kewajiban tersebut
antara lain sebagai berikut:
1) Hak Kreditur
a) Menerima bunga sesuai dengan ketentuan yang telah
disepakati;
b) Menegur atau memperingatkan apabila dalam pembayaran
angsuran kredit dinyatakan kurang lancar atau diragukan;
c) Menerima administrasi dan provisi.
a) Menerima kredit yang diberikan oleh kreditur;
b) Menerima tabungan diakhir pelunasan;
c) Debitur diasuransikan, artinya kredit ditanggung oleh pihak
asuransi. Yang dijaminkan adalah jumlah plafon kreditnya.
Apabila debitur meninggal dunia sebelum jatuh tempo
pembayaran kredit maka kredit dapat diklaim oleh pihak
asuransi.
3) Kewajiban Kreditur
a) Memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya kepada debitur;
b) Memberikan informasi mengenai kredit;
c) Mematuhi segala ketentuan yang termuat didalam perjanjian
kredit.
4) Kewajiban Debitur
a) Membayar kredit dengan tertib;
b) Membayar kredit tepat waktu sesuai dengan ketentuan yang
telah diperjanjikan;
c) Mematuhi segala ketentuan yang termuat didalam perjanjian
kredit.
2. Pembuatan Akta Pemberian Pemberian Hak Tanggungan (APHT)
Bagi debitur yang melakukan kredit di PT. Bank Sumut Cabang
Pembantu Pasar Sidikalang, jaminan hak tanggungan yang berupa hak atas
tanah harus dibuatkan APHT pada notaris. Dalam hal ini subjek dari Hak
membuat APHT kepada pejabat yang berwenang yaitu PPAT. Subjek hak
tanggungan yaitu pemilik hak atas tanah yang mendaftarkan objek hak
tanggungannya yakni berupa tanah. Didalam mendaftarkan tanah wajib
dilakukan sendiri oleh pemilik hak atas tanah kecuali yang bersangkutan
tidak dapat hadir pada penandatanganan APHT, maka oleh pemilik hak
atas tanah dibut Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan (SKMHT)
secara otentik.
3. Pendaftaran Akta Pemberian Hak Tanggungan
Setelah kredit debitur disetujui oleh pihak bank dengan syarat yang
telah ditentukan, maka pihak bank bersama-sama dengan debitur
mengadakan penandatangan perjanjian kredit yang mencantumkan
mengenai:
a. Jumlah kredit yang diberikan;
b. Addendum kredit yang berisi tentang perubahan kredit, penambahan kredit, dan nomor perjanjian;
c. Jangka waktu kredit;
d. Agunan yang diserahkan yang meliputi tempat dan siapa pemiliknya
guna pengikatan barang jaminan. Setelah semua berkas-berkas telah
lengkap, maka dikeluarkanlah APHT. APHT ini dibuat dihadapan
PPAT dimana tanah tersebut berada.
Pada umumnya pemberian hak tanggungan oleh debitur atau orang
yang memberikan jaminan hak tanggungan kepada debitur atau bank
bahwa nasabah layak diberi kredit dan dilain pihak untuk menjamin
pelunasan kredit tersebut nasabah menyerahkan agunan berupa tanah
beserta benda yang melekat diatasnya. Pembuatan Akta Pemberian Hak
Tanggungan bertujuan untuk mendaftarkan hak atas tanah yang dibebani
hak tanggungan agar kepastian hukumnya terjamin, baik itu meliputi
kepastian tentang subjek haknya maupun objek haknya.
Pendaftaran Akta Pemberian Hak Tanggungan dimaksudkan untuk
mendapatkan kepastian hukum antara pihak kreditur sebagai pemegang
hak tanggungan dan pihak debitur sebagai pemberi hak tanggungan serta
mudah dan pasti pelaksanaan eksekusinya.
c. Tahap Pemutusan
Keputusan adalah setiap tindakan pejabat yang berdasarkan kewenangan
haknya dalam mengambil keputusan, biasanya persetujuan awal dari
petugas analisis kredit yang kemudian diteruskan kepada seksi pemasaran,
pemutusan kredit ini dilakukan oleh pimpinan cabang Bank Sumut (Cabang
Pembantu Pasar Sidikalang) dengan wewenang yang dimilikinya setelah
semua laporan penilaian sehubungan dengan permohonan kredit yang
dimohonkan lengkap maka bagian pemasaran menambahkan lagi mengenai:
1) Character nasabah;
2) Kemampuan atau pengalaman pemohon pinjaman dalam menjalankan
usahanya;
3) Aktivitas usaha nasabah yaitu sektor ekonomi yang diusahakan
4) Berkas-berkas di perkara dan dipertimbangkan, semua informasi yang
disampaikan bagian pemasaran, dan setelah itu pimpinan cabang yang
memutuskan permohonan kredit tersebut disetujui atau ditolak.
d. Tahap Realisasi atau Tahap Pelaksanaan
Bila suatu permohonan pinjaman telah disetujui oleh pimpinan cabang maka
sebelum diadakan pelaksanaan langkah-langkah yang diambil oleh bank
adalah:
1) Pemberian secara tertulis yang merupakan keputusan dari pimpinan
cabang yaitu merupakan syarat-syarat dari pinjaman tersebut yang
terdiri dari:
a) Maksimum kredit yang diputuskan;
b) Provisi pinjaman;
c) Bunga pinjaman;
d) Tujuan kredit;
e) Bentuk kredit;
f) Jangka waktu kredit;
g) Agunan.
2) Apabila si pemohon setuju dengan syarat-syarat yang ditentukan oleh
bank maka langkah-langkah selanjutnya adalah:
a) Pemohon menandatangani surat penegasan kredit;
b) Debitur menandatangani kwitansi;
c) Debitur menandatangani formulir bukti realisasi;
e) Menandatangani berkas oleh pimpinan cabang;
f) Pemeriksaan yang sudah diperiksa pimpinan cabang diserahkan
kepada administrasi kredit untuk mengadakan pengisian secara
lengkap dan benar;
g) Setelah selesai diperiksa, maka berkas tersebut diperiksa kembali
oleh bagian pemasaran dan menyerahkan kembali pada pimpinan
cabang pembantu untuk menandatangani berkas-berkas yang perlu.
e. Tahap Penatausahaan
1) Mengisi register realisasi pinjaman;
2) Setelah pencairan kredit terlaksana maka bukti-bukti kas tersebut
dimasukkan kartu pinjaman;
3) Administrasi mencatat transaksi tersebut ke dalam buku register
pinjaman.