BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. Prosedur Pemberian Kredit KCA
Sebelum membahas tentang prosedur pemberian kredit ini lebih lanjut, baiknya kita mengetahui tentang golongan kredit, uang pinjaman, sewa modal, dan biaya administrasi terlebih dahulu untuk menentukan suatu kredit termasuk dalam golongan kredit apa. Untuk lebih jelasnya, berikut tabel daftar uang pinjaman, sewa modal, dan biaya administrasi berdasarkan golongan kredit:
Tabel 1
Daftar Uang Pinjaman, Sewa Modal, dan Biaya Administrasi berdasarkan
Golongan Kredit (dalam Rp)
Golongan Kredit Uang Pinjaman Sewa Modal/15hari Biaya Adm
A 10.000-150.000 0,75% 500,- B 151.000-500.000 1,2% BK 2000,- BG 3500,- C1 505.000-1.000.000 1,3% CK 3000,- CG 5000,- C2 1.010.000-20.000.000 1% 0,5XUP D1 20.050.000-50.000.000 1% 0,5XUP D2 50.100.000-200.000.000 1% 0,5XUP
Sumber : Perum Pegadaian Cabang Karangpandan.
Dalam hal ini, pemberian pinjaman kredit KCA ini dilakukan atas dasar hukum gadai, mudah, cepat dan dikenakan biaya yang relatif ringan karena prosedur yang dilakukan sangat mudah dan sederhana, serta membutuhkan waktu sekitar 15 menit saja, hal ini sesuai dengan keterangan dari Kepala Manajer Cabang. Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Manajer Cabang Perum Pegadaian Cabang Karangpandan mengenai Kredit KCA,
commit to user
39
“Kredit Gadai atau KCA adalah Kredit yang diberikan atas dasar hukum gadai dengan jaminan barang bergerak”(wawancara).
Barang bergerak yang dimaksud adalah barang-barang yang dianggap berharga dan memiliki nilai ekonomi tertentu serta dapat dipindah tangankan, misalnya perhiasan emas, batu mulia, dsb.
Barang- barang yang dapat dijaminkan di Perum Pegadaian meliputi, Barang Gudang, barang kantong, dan barang mewah, berikut daftar pengelompokan serta spesifikasi barang yang dapat dijaminkan di Perum Pegadaian Cabang Karangpandan.
commit to user
40 Tabel 2
Pengelompokan dan Spesifikasi Barang Jaminan berdasarkan Jenis Barang Jaminan
Jenis Barang Pengelompokan Spesifikasi
Jaminan Barang Jaminan
Barang Gudang Kain atau tekstil Kain Panjang,
macam-macam bahan pakaian Permadani, Sprei, Sarung,dll
Jam atau arlogi Jam dinding
Jam meja Jam berdiri
Barang rumahtangga non elektrik Piring, gelas, cangkir, sendok panci, rantang, kompor gas
kompor, termos, teko, petromax, dll Barang Elektrik Kulkas, Mesin Cuci, Rice Cooker,
Majicjar, setrika, microwave, blander Kipas angin, AC penyedot debu, mixer, kompor listrik, dispenser, dll Barang Elektronik Televisi, VCD, DVD, LCD, Tape
Radio, video games, OHP,
Mesin fax, Mesin Fotocopy, Printer Receiver Parabola, mesin hitung, dll
Komputer Laptop, Personal komputer
Motor Sepeda motor,traktor, pompa air,
mesin pemotong rumput,
generator,kompresor, gergaji mesin
Mesin Jahit Mesin jahit manual
Alat-alat kantor Mesin ketik manual, mesin stensil, filling cabinet, penghancur kertas.
Kamera Kamera digital, tustel, handycam
telepon handphone, pesawat telephone
sepeda MTB, sepeda mini, sepeda balap,
sepeda klasik, sepeda gunung barang lain gitar akustik, gamelan, wayang
Barang kantong Perhiasan perhiasan emas, perak, dll
batu mulia permata, intan, berlian, dll
Barang Mewah Barang-barang bonperhisan (taksiraMobil keluaran terbaru, mobil klasik, motor besar, dll.
commit to user
41
Adapun beberapa tahapan Prosedur Pemberian Kredit yang harus dilakukan oleh calon nasabah, untuk lebih jelasnya dibawah ini telah disajikan pada bagan 2, sebagai berikut:
Bagan 2
Bagan Prosedur Pemberian Kredit
Sumber : Perum Pegadaian Cabang Karangpandan.
Keterangan:
1. Nasabah datang dengan menyerahkan barang jaminan kepada penaksir dan mengisi surat permohonan kredit.
2. Setelah diproses penaksir, yakni penaksiran barang jaminan tersebut dan penentuan besar pinjaman, untuk selanjutnya dilaporkan kepada Kepala Kantor Cabang untuk mendapat persetujuan kredit.
3. Kepala Kantor Cabang melakukan penaksiran ulang serta menentukan jumlah pinjaman, jika sesuai dengan penaksiran petugas penaksir maka Kepala Kantor Cabang akan segara menyetujui jumlah pinjaman tersebut.
Nasabah Petugas
Penaksir
Kepala Kantor Cabang
Kasir 1
2 4
commit to user
42
4. Setelah mendapatkan persetujuan atas jumlah uang pinjaman tersebut, selanjutnya kasir akan menerbitkan surat bukti kredit serta melakukan pencairan kredit sesuai nominal yang telah ditentukan.
1. Penyerahan Barang Jaminan
Calon nasabah datang secara langsung ke kantor Perum Pegadaian dengan membawa barang yang akan dijaminkan serta menunjukan identitas diri, seperti KTP, SIM, dll hal ini dilakukan untuk menentukan dan menetapkan siapa yang akan menerima kredit dan bertanggugjawab atas kredit tersebut. Untuk barang jaminan berupa kendaraan bermotor harus disertai BPKB dan STNK asli, yang bertujuan untuk menentukan dan meyakinkan tentang kepemilikan kendaraan tersebut dan meyakinkan bahwa kendaraan bermotor tersebut tidak dalam keadaan bermasalah, serta mempermudah proses pelelangan bila tidak dapat ditebus. 2. Mengisi Surat Permintaan Kredit
Setelah nasabah menyerahkan barang yang akan dijaminkan, nasabah akan diberikan sebuah formulir Surat Permintaan Kredit dari perusahaan, untuk mempercepat proses, pengisian surat permintaan kredit dibantu oleh petugas berdasarkan kartu identitas calon nasabah, serta menanyakan data-data lain yang diperlukan kepada calon nasabah, adapun isi formilir permintaan kredit tersebut, sebagai berikut:
1. Nomor KTP atau SIM
2. Nama Pemohon/calon nasabah
3. Alamat lengkap pemohon kredit, mulai dari rt, rw, keluarahan, kecamatan serta nomor telepon.
commit to user
43
4. Pekerjaan Pemohon, dalam formulir tersebut terdapat beberapa pilihan, yaitu:
Petani dengan kode “P” Pedagang dengan kode “D” Nelayan dengan kode “N” Karyawan dengan kode “K” Industri dengan kode “I” ABRI dengan kode “A”
Ibu Rumah tangga dengan kode “R” Mahasiswa dengan kode “M” Lain-lain dengan kode “L”
5. Pinjaman digunakan untuk keperluan, dalam formulir terdapat beberapa pilihan, yaitu:
Usaha atau modal kerja dengan kode 1 Biaya pendidikan dengan kode 2 Biaya pengobatan dengan kode 3 Pertanian dengan kode 4
Hajatan atau upacara dengan kode 5 Lain-lain dengan kode 6
6. Jumlah pinjaman yang diminta 7. Barang jaminan yang diserahkan
Dalam Surat Permintaan Kredit juga terdapat kolom khusus yang diisi oleh petugas, dan pengisian dilakukan setelah barang jaminan ditentukan nilai taksirannya. Surat permintaan kredit digunakan untuk mengetahui dan
commit to user
44
mencocokan identitas calon nasabah dengan kartu identitas, juga untuk mengetahui besar pinjaman kredit yang diajukan nasabah. Surat Permintaan kredit ini juga selanjutnya akan ditempelkan pada barang jaminan dan digabungkan dengan duplikat SBK (Surat Bukti Kredit) guna mempermudah penanganan, pengelolaan dan penyimpanan barang jaminan ketika disimpan dalam gudang serta pengambilan barng jaminan ketika nasabah telah melakukan penebusan atau pelunasan pinjaman.
3. Proses Penaksiran Barang Jaminan
Setelah calon nasabah menyerahkan barang jaminan dan mengisi Surat Permintaan Kredit, proses selanjutnya yaitu penaksiran barang jaminan. Penaksiran barang jaminan dilakukan oleh petugas yang lazim disebut Penaksir. Sebelum mengetahui bagaimana cara penentuan besarnya uang pinjaman yang layak diberikan, kita perlu mengetahui terlebih dahulu syarat-syarat khusus untuk barang jaminan yang lazim di jaminkan, yaitu sebagai berikut:
1. Kain dan tekstil
Kain atau tekstil harus 100% baru dan minimal berukuran normal. 2. Emas dan Perhiasan Emas
Jelas kepemilikannya, dapat berupa emas batangan, maupun perhiasan emas (sebaiknya dilengkapi kuitansi) emas tersebut minimal memiliki kadar emas 6 karat.
commit to user
45
Jam atau arlogi tersebut masih hidup dan layak pakai, untuk arlogi yang tidak berfungsi namun berbingkai emas, hanya akan diterima emasnya saja.
4. Barang Elektrik
Masih berfungsi, dan buatan 5 tahun terakhir. 5. Barang elektronik
Jelas kepemiliknnya (sebaiknya dilengkapi kwitansi). Tombol lengakap, masih berfungsi, dan buatan 3 tahun terakhir.
6. Komputer laptop dan notebook
Jelas kepemilikannya (sebaiknya disertai kuitansi), masih berfungsi, tombol lengkap, dan buatan lima tahun terakhir.
7. Kendaraan Bermotor
Jelas kepemilikannya, disertai BPKB dan STNK asli, buatan lima tahun terakhir.
Selanjutnya penaksir akan melakukan proses penaksiran barang jaminan. Dalam menetukan besarnya nilai taksiran pihak Perum Pegadaian tidak dapat dipublikasikan karena menyangkut profit dan rahasia perusahaan, sebagaimana keterangan Kepala Kantor Cabang yakni sebagai berikut:
“Dalam proses penaksiran barang jaminan gadai tidak dapat kami publikasikan tanpa izin dari pihak yang berwenang karena menyangkut pada profit dan rahasia perusahaan”(wawancara).
Pihak yang berwenang yang dimaksud adalah Pimpinan Kantor Daerah yang atas persetujuan Pimpinan Kantor Pusat. Keterangan lebih lanjut juga dinyatakan ketika penulis menanyakan teknik merumuskan nilai taksiran barang jaminan,
commit to user
46
“Kami hanya dapat memberikan teknik memperagakan penaksirannya saja, seperti pengecekan dan pemeriksaan barang jaminan, untuk menentukan kelayakannya, sedangkan untuk proses perumusan nilai taksiran kami batasi”ޕ (wawancara).
Proses penaksiran barang jaminan dilakukan untuk menentukan besarnya jumlah pinjaman yang layak sesuai nilai taksiran barang jaminan tertentu. Untuk menaksir barang-barang yang bukan berupa emas, dan perhiasan maka penaksir akan mengecek, dan mencoba menggunakan barang-barang tersebut, kemudian menilai kelayakannya. Sedangkan untuk barang jaminan emas atau perhiasan proses pensaksirannya sedikit agak berbeda. Penaksir membutuhkan beberapa alat bantu sebagai berikut:
1. Batu uji
2. Air uji, yang terdiri dari Asam Nitrat dan Clorida
3. Emas uji, potongan emas mulai dari 6 karat hingga 24 karat. 4. Timbangan elektrik emas
5. Diamond selector
Berikut penggunaannya, Penaksir mengambil sedikit sample dari emas yang akan diuji dengan cara menggosokan batu uji pada emas tersebut, setelah batu uji yang telah ada kandungan emasnya tersebut, ditetesi dengan air uji, kemudian dicocokan dengan emas uji dan dapat diketahui kadar emas yang ada pada perhiasan tersebut, kemudian emas ditimbang ke dalam timbangan emas elektrik, untuk mengetahi berat emas sebenarnya. Diamond selector digunakan untuk mengetahui pernak-pernik pada perhiasan emas, apakah termasuk diamond atau hanya glass saja.
commit to user
47 4. Penentuan Jumlah Pinjaman
Setelah melalui proses tersebut penaksir akan segera menentukan besarnya taksiran dan besarnya pinjaman yang akan diberikan.
Dalam menentukan besarnya pinjaman yang akan diberikan, berikut terdapat rumus untuk menentukan besar uang pinjaman:
RUMUS
Prosentase tingkat resiko ditentukan dengan perhitungan berdasarkan table 3 berikut:
Tabel 3
Prosentase Tingkat Resiko berdasarkan Golongan Kredit
Golongan Kredit Prosentase Tingkat Resiko
A 93%
B 92%
C 91%
D 94%
Sumber : Perum Pegadaian Cabang Karangpandan.
Misalnya, besar taksiran untuk sebuah televisi adalah Rp. 500. 000,-, karena termasuk dalam golongan barang jaminan gudang B maka dikalikan dengan prosentase tingkat resiko 92%, jadi perhitungannya adalah sebagai berikut: RP. 500.000,- x 95% = Rp. 475.000,-
Maka jumlah besarnya uang pinjaman atas barang jaminan televisi tersebut adalah Rp. 475.000,-
commit to user
48
Dengan demikian nasabah akan mendapatkan uang pinjaman sesuai dengan perhitungan tersebut, akan tetapi nasabah juga bisa mengambil besar uang pinjaman sesuai kebutuhan asalkan tidak melampaui hasil perhitungan sebelumnya.
5. Persetujuan Kepala Kantor Cabang
Setelah dilakukan pengecekan, penaksiran, serta penentuan besarnya pinjaman, selanjutnya tinggal menunggu persetujuan dari Kepala Kantor Cabang dan diketahui oleh calon nasabah, hal ini dilakukan untuk meminimalisasi kesalahan dalam menentukan besarnya jumlah pinjaman dan kesalahan taksir oleh penaksir, misalnya ketika calon nasabah yang ingin mengajukan kredit sangat ramai, tidak menutup kemungkinan terjadinya kesalahan dalam proses prenaksiran barang, karena penaksir selalu dituntut untuk memberikan pelayanan yang cepat bagi para nasabah. Oleh karena itu kepala kantor cabang sendiri sering turun tangan membantu penaksir dalam melayani nasabah, guna mempercepat proses serta membantu kelancaran kinerja perusahaan dalam hal pelayanan kredit.
Dalam hal ini Kepala Kantor Cabang melakukan penaksiran ulang terhadap suatu barang jaminan, seperti halnya yang dilakukan penaksir sebelumnya, Kepala Kantor Cabang juga melakukan penaksiran yang sama pada barang jaminan tersebut guna menanggulangi apabila terjadi kesalahan pada penaksiran sebelumnya.
6. Kesepakatan Jumlah Pinjaman
Apabila penaksiran dan jumlah pinjaman kredit telah disetujui oleh Kepala Kantor Cabang maka permohonan kredit akan ditindaklanjuti, dan selanjutnya
commit to user
49
apabila jumlah kredit yang ditawarkan Perum Pegadaian tersebut telah disetujui oleh calon nasabah, dengan kata lain, terjadi kesepakatan antara kedua belah pihak maka kredit segera menuju proses pencairan.
7. Pembuatan Surat Bukti Kredit (SBK) dan Pencairan Kredit
Setelah pihak Perum Pegadaian serta calon nasabah menyepakati jumlah uang pinjaman maka segera dibuatkan Surat Bukti Kredit (SBK). Pembuatan SBK bertujuan sebagai bukti telah terjadi transaksi antara pihak Perum Pegadaian dengan pihak pemohon kredit, atau sebagai bukti bahwa, pihak pegadaian telah memberikan kredit kepada nasabah tersebut dengan jumlah yang telah disetujui kedua belah pihak dan tertera pada SBK, serta nasabah menyerahkan barang jaminan sebagai jaminan atas kredit yang diberikan. SBK juga dipergunakan dalam proses pelunasan kredit.
SBK tersebut dibuat dengan menggunakan komputer paralel, yakni komputer bagian penaksir dengan komputer bagian kasir sehingga proses pendataan dan pencairan kredit segera dapat dilkukan setelah penaksir menulis data nasabah akan langsung terakses dikomputer kasir.
Setelah SBK dicetak, bagian kasir akan mengecek jenis barang jaminan, besarnya taksiran dan besarnya uang pinjaman kemudian kasir akan mencairkan dana sesuai dengan nominal yang tertera pada SBK kepada nasabah yang bersangkutan.
Berikut terdapat tabel yang menerangkan mengenai jumlah uang pinjaman yang dikeluarkan Perum Pegadaian Cabang Karangpandan untuk periode waktu
commit to user
50
tertentu beserta jumlah barang jaminan, jumlah taksiran, dan biaya administrasi berdasarkan golongan barang jaminan :
Tabel 4
Daftar Jumlah Barang Jaminan, Jumlah Taksiran, Jumlah Uang
Pinjaman, Jumlah Biaya Administrasi Berdasarkan Golongan Barang
Jaminan untuk periode 31 Mei 2011 (dalam Rp)
Golongan Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
Barang Jaminan Barang Jaminan Taksiran Uang Pinjaman Biaya Administrasi
A Kantong 16 3.729.351 1.889.000 19,000 A Gudang 2 310 293 3,000 Jumlah Golongan A 18 4.039.351 2.182.000 22,000 B Kantong 243 172.490.033 131.735.000 1.165.500 B Gudang 71 21.766.000 19.565.000 203,500 Jumlah Golongan B 314 194.256.033 151.300.000 1.369.000 C Kantong 238 743.684.130 592.280.000 4.946.000 C Gudang 2 9.350.000 7.150.000 57,500 C Motor 5 41.022.000 36.340.000 347,500 Jumlah Golongan C 245 794.056.130 635.770.000 5.351.000 D Mobil 2 92.500.000 75.000.000 660,000 Jumlah Golongan D 2 92.500.000 75.000.000 660,000 Jumlah A+B+C+D 579 1.084.851.514 864.252.000 7.402.000
Sumber: Perum Pegadaian Cabang Karangpandan
8. Gadai Ulang
Apabila nasabah belum mampu melunasi kredit yang telah jatuh tempo (maksimal 4 bulan), Pegadaian memberikan keringanan bagi nasabah tersebut, yaitu dengan cara gadai ulang, yaitu barang jaminan nasabah tetap berada di pihak pegadaian dan nasabah melakukan perpanjangan kredit, tetapi apabila nasabah yang kreditnya telah jatuh tempo tidak melakukan pelunasan atau gadai ulang maka barang jaminan tersebut akan dilelang oleh Pegadaian. Sedangkan untuk
commit to user
51
prosedur gadai ulang tersebut juga dapat dilakukan dengan cara yang sederhana yaitu sebagai berikut:
a. Nasabah datang dan menyerahkan SBK asli kepada petugas kasir dan menyatakan ingin menggadai ulang atau memperpanjang masa pinjamannya. b. Kemudian kasir memproses serta mengimput data tersebut ke komputer, serta
menerbitkan SBK baru dengan ketentuan Gadai Ulang.
c. Selanjutnya nasabah membayarkan sejumlah uang sebagai sewa modal dan biaya administrasi saja. Untuk pelunasan kredit tersebut, selanjutnya ditentukan oleh nasabah sendiri dengan disertai perhitungan sewa modal dan biaya administrasi sesuai jangka waktu yang diinginkan.
Dalam gadai ulang nasabah hanya membayar sewa modal dan uang administrasi, apabila barang jaminan yang di gadaikan ulang setelah dilakukan penaksiran kembali ternyata mengalami peningkatan jumlah taksiran, maka nasabah dapat menambah besarnya kredit yang diambilnya tarsebut, hal ini biasanya terjadi pada barang jaminan emas, karena harga emas selalu berfluktuasi. 9. Pelunasan Kredit
Pelunasan kredit dapat dilakukan saat jatuh tempo maupun sebelum jatuh tempo. Pelunasan dilakukan dengan membayar sejumlah uang pinjaman ditambah sewa modal. Pelunasan dilakukan per 15 hari dan dapat diperpanjang (gadai ulang) maksimal 4 bulan.
Sebagai contoh, untuk lebih jelasnya berikut Daftar Jumlah Pelunasan Pinjaman untuk masing-masing golongan kredit periode 31 Mei 2011:
commit to user
52
Berikut tabel 5 yang menjelaskan pelunasan kredit golongan A untuk periode 31 Mei 2011.
Tabel 5
Daftar Jumlah Pelunasan Pinjaman untuk Golongan Kredit A (dalam Rp)
Bulan Kredit Akn Akt Agd Jumlah Pelunasan Gol.A
Jan, 2011 0 281,000 0 281,000
Feb, 2011 0 0 0 0
Mei, 2011 0 0 0 0
Total Hari Ini 0 281,000 281,000
Sd Hari Lalu 0 1,834,000 275,000 2,109,000
Sd Hari Ini 0 2,115,000 275,000 2,390,000
Sumber : Perum Pegadaian Cabang karangpandan.
Keterangan:
Akn : Golongan Kredit A untuk kain
Akt : Golongan Kredit A untuk Barang Kantong Agd : Golongan Kredit A untuk Barang Gudang
Berikut tabel 6 yang menjelaskan Pelunasan Pinjaman Golongan Kredit B untuk periode 31 Mei 2011.
Tabel 6
Daftar Jumlah Pelunasan Pinjaman untuk Golongan Kredit B (dalam Rp)
Bulan Kredit Bkt Bgd Jumlah Pelunasan Gol. B
Jan, 2011 0 0 0
Feb, 2011 0 0 0
Mei, 2011 1,000,000 0 1,000,000
Total Hari Ini 1,000,000 0 1,000,000
Sd Hari Lalu 53,481,000 16,428,000 69,909,000
Sd Hari Ini 54,481,000 16,428,000 70,909,000
commit to user
53 Keterangan:
Bkt : Golongan Kredit B untuk Barang Kantong Bgd : Golongan Kredit B untuk Barang Gudang
Berikut tabel 7 yang menjelaskan Pelunasan Pinjaman Golongan Kredit C untuk periode 31 Mei 2011.
Tabel 7
Daftar Jumlah Pelunasan Pinjaman untuk Golongan Kredit C (dalam Rp)
Jumlah Pelunasan Gol. C
Jan, 2011 8,200,000 0 0 0 8,200,000
Feb, 2011 11,365,000 0 0 0 11,365,000
Mei, 2011 4,420,000 0 0 0 4,420,000
Total Hari Ini 23,985,000 0 0 0 23,985,000
Sd Hari Lalu 645,465,000 12,745,000 33,480,000 0 691,690,000
Sd Hari Ini 669,450,000 12,745,000 33,480,000 715,675,000
Cmb
Bulan Kredit Ckt Cgd Cmt
Sumber : Perum Pegadaian Cabang karangpandan.
Keterangan:
Ckt : Golongan Kredit C untuk Barang Kantong Cgd : Golongan Kredit C untuk Barang Gudang Cmt : Golongan Kredit C untuk Motor
commit to user
54
Berikut tabel 6 yang menjelaskan Pelunasan Pinjaman Golongan Kredit D untuk periode 31 Mei 2011.
Tabel 8
Daftar Jumlah Pelunasan Pinjaman untuk Golongan Kredit D (dalam Rp)
Jumlah Pelunasan Jumlah Pelunasan
Gol. D A+B+C+D
Jan, 2011 841,000
Feb, 2011 11,365,000
Mei, 2011 5,420,000
Total Hari Ini 25,266,000
Sd Hari Lalu 45,000,000 45,000,000 808,708,000
Sd Hari Ini 45,000,000 45,000,000 833,974,000
Bulan Kredit Dkt Dgd Dmb
Sumber : Perum Pegadaian Cabang Karangpandan.
Keterangan:
Dkt : Golongan Kredit D untuk Barang Kantong Dgd : Golongan Kredit D untuk Barang Gudang Dmb : Golongan Kredit D untuk Mobil
commit to user
55
Berikut bagan 3 yang mengambarkan pelunasan kredit beserta penebusan barang jaminan:
Bagan 3
Bagan Pelunasan Kredit dan Penebusan Barang Jaminan
Sumber : Perum Pegadaian Cabang Karangpandan.
Keterangan:
1. Nasabah melakukan pelunasan pinjaman kepada kasir
2. Kasir mendata proses pelunasan kredit, kemudian memberikan informasi kepada penjaga gudang guna mengambilkan barang jaminan nasabah.
3. Penjaga gudang menyerahkan barang jaminan milik nasabah yang telah ditebus.
Untuk prosedur pelunasan dan penebusan kredit di Perum Pegadaian prosesnya sangat sederhana yaitu:
a. Nasabah datang dengan menyerahkan SBK asli kepada kasir serta menunjukan bukti identitas diri seperti KTP atau SIM.
Nasabah Penjaga Gudang Kasir 1 2 3
commit to user
56
b. Kemudian nasabah membayar sejumlah uang sesuai dengan besar pinjaman, beserta sewa modal dan biaya administrasinya.
c. Nasabah akan mendapatkan bukti pelunasan pinjaman dari kasir yang akan digunakan untuk menebus barang jaminan.
d. Surat bukti pelunasan pinjaman tersebut kemudian diserahkan kepada penyimpan barang jaminan yang selnjutnya digunkan untuk mencari barang jaminan yang dimaksud di gudang.
e. Nasabah menerima kembali barang yang digadaikannya.