• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSEDUR PEMERIKSAAN GENITALIA FEMININA EKSTERNA TUJUAN PRAKTIKUM

Dalam dokumen Pemfis Head To Toe.pdf (Halaman 31-34)

1. TUJUAN UMUM.

Setelah mengikuti praktikum berikut diharapkan mahasiswa dapat melakukan keterampilan dalam melakukan pemeriksaan genitalia feminina eksterna dengan tepat dan benar.

2. TUJUAN KHUSUS.

Setelah melakukan praktikum berikut mahasiswa mampu :

a.

Melakukan kontrak awal untuk pemeriksaan genitalia feminina eksterna dengan tepat.

b.

Melakukan persiapan alat yang dibutuhkan saat pemeriksaan genitalia feminina eksterna

dengan tepat.

c.

Melakukan persiapan pasien yang akan dilakukan pemeriksaan genitalia feminina eksterna dengan benar.

d.

Melakukan prosedur pemeriksaan genitalia feminina eksterna sesuai dengan prosedur yang tepat.

KONSEP TEORI

Pemeriksaan genitalia wanita sebaiknya menjadi bagian dari pemeriksaan perawatan kesehatan preventif karena tingginya insiden kanker rahim dan vagina. Kematian akibat kanker uterus sudah berkurang selama 40 tahun terakhir, berkat adanya General Check Upteratur dan pemakaian tes Pap Smear. Kanker ovarium masih terhitung sebanyak 4% keseluruhan kanker pada wanita dan menyebabkan lebih banyak kematian akibat kanker saluran reproduksi wanita dan menyebabkan lebih banyak kematian akibat kanker saluran reproduksi wanita lainnya dikarenakan sulitnya kanker ini terdeteksi. Semua wanita di atas 18 tahun sebaiknya menjalani pemeriksaan tahunan. Pemeriksaan genitalia juga berfungsi untuk melihat adanya insiden penyakit yang tertular melalui hubungan seksual (PHS). Genetalia eksternal dapat dikaji selama pemeriksaan terpisah, bersama tindakan higiene rutin, atau pada saat insersi kateter urinal.

No TINDAKAN NILAI

0 1 2 PERSIAPAN

1 Persiapan alat :

1. Meja pemeriksaan dengan penyangga kaki (meja Gyn)

*(Bila tidak ada pasien dibaringkan di tempat tidur dengan posisi supine sambil menekuk kakinya)

2. Lampu yang dapat diatur pencahayaannya 3. Selimut

4. Sarung tangan steril 2 pasang. (Persiapkan sarung tangan cadangan) 5. Larutan chlorin 10 % dalam waskom untuk dekontaminasi handschoen 6. 5 bola kapas/kapas cebok

7. Kassa steril secukupnya 8. Larutan savlon

9. Waskom 1 buah 10. Bengkok

11. Kom steril 1 buah Sarungtanganbersih

12. Lembar dokumentasi 13. Ballpoin

2 Persiapan perawat :

1. Memperkenalkan diri

2. Menjelaskan maksud dan tujuan pemeriksaan

3. Meminta pasien mengosongkan bladder dan bowelnya 4. Memberikan posisi yang nyaman pada pasien (sims)

5. Bila perawat laki-laki, dapat menyertakan asisten wanita untuk menciptakan kondisi teraputik.

6. Informed concent 3 Persiapan lingkungan :

1. Ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman agar pasientetaprileks 2. Pasang sketsel/sampiran sesaat sebelum melakukan prosedur 4 PersklienpanKlien :

Atur posisi Klien senyaman mungkin dan sesuai kebutuhan pemeriksaan. PELAKSANAAN

6 Perawat mencuci tangan 7 Meletakkan alat di dekat klien

9 Bantu / meminta pasien untuk membuka area sekitar genitalia eksterna yang akan dilakukan pemeriksaan.Gunakan selimut untuk menutupi area di atas simpisis pubis

10 Dekatkan lampu pada area yang akan diperiksa dengan mengatur cahaya dan letaknya agar dapat membantu jalannya pemeriksaan

11 Gunakan Sarung tangan bersih pada kedua tangan

12 Minta pasien membuka selimut sebatas area yang akan diperiksa. A. Inspeksi

13 Kuantitas dan kualitas penyebaran tumbuhnya rambutpubis. Pastikan bebas dari kotoran dan kutu.

Normalnya rambut pubis : pertumbuhan rambut pubis merata membentuk segitiga di atas perineum dan sepanjang permukaan medial paha.

14 Karakteristik permukaan labia mayora. Periksa kesimetrisan, ada/tidaknya edema, lesi, bau atau discharge (pus/lendir/darah).

Normalnya labia mayora : simetris, tampak kering dan lembab. Bila labia mayora tampak menebal, hal tersebut normal pada wanita menopouse. Labia minora yang tampak lebih besar/menonjol daripada labia mayora adalah lazim ditemukan pada bayi. Labia mayora tampak membuka pada wanita yang telah melahirkan.

15 Bukadengan lembut labia mayora dengan jari-jari tangan non dominan untuk menginspeksi klitoris, labia minora, orificium uretra, dan orificium vagina (inspeksibentuk, warna, lesi, edema, posisi).

Normalnya : klitoris normalnya tidak akan lebih dari 2 cm panjangnya, dan

diameternya tidak > 0,5 cm. Labia minora normalnya lebih tipis dari labia mayora, salah satu sisi mungkin lebih tebal dari sisi yang lain. Permukaan dalamnya warna merah muda gelap. Perhatikan bila ada fistula, polip, lesi, iritasi dan inflamasi. 16 Observasi perineum dengan seksama, perhatikan warna dan posisi.

Normalnya : nampak halus, bila pada nulipara, maka perineum akan terasa tebal dan halus.

17 Lepas sarung tangan dan ganti dengan sarung tangan steril B. Palpasi

18 Dengan telapak tangan menghadap ke atas, masukkan jari telunjuk pemeriksa sedalam buku jari kedua, berikan tekanan ke atas, sambil memerah kelenjar skene ke arah luar, lihat ada tidaknya pengeluaran, perhatikan ada/tidaknya nyeri. Normalnya : tidak terdapat pengeluaran discharge dari skene dan teraba lunak. 19 Palpasi kelenjar Bartholin, pada setiap sisi dengan ibu jari dan jari telujuk berada

diluar labia mayora dan introitus. Perhatikan adanya pembengkakan, nyeri, massa, atau discharge.

20 Minta pasien untuk mengejan ke bawah, menuju ke arah jari pemeriksa (seperti saat BAK) untuk mengkaji tegangan otot pada saluran keluar vagina. Kemudian minta pasien untuk tidak lagi mengejan. Amati ada tidaknya penonjolan dan inkontinensia urin.

Normalnya : tidak terdapat penonjolan jaringan keluar dari orificium vagina saat mengejan.

21 Palpasi perineum, rasakan permukaan yang normalnya berkonsistensi halus. Jaringan akan terasa tebal dan halus pada wanita nullipara, dan lebih tebal dan

kaku pada wanita multipara.

22 Lakukan vulva higiene untuk membersihkan discharge yang mungkin keluar setelah pemeriksaan. ambil 5 bola kapas, masukkan dalam kom berisi savlon. Peras kapas savlon, kemudian bersihkan dengan kapas savlon mulai dari labia mayora kanan (sekali usap dari arah klitoris ke rektum, buang), labia mayora kiri (sekali usap dari arah klitoris ke rektum, buang), buka bagian dalam dengan ibu jari dan jadi tengah, bersihkan labia minora kanan (sekali usap dari arah klitoris ke rektum, buang), labia minora kiri (sekali usap dari arah klitoris ke rektum, buang), dan terakhir pada bagian tengah sampai perineum (sekali usap dari arah klitoris ke rektum, buang).

23 Keringkan area genitalia eksterna dengan kassa steril perlahan-lahan hingga savlon hilang.

24 Rapikan alat-alat yang telah digunakan

25 Rapikan dan berikan posisi yang nyaman pada Klien/keluarga

26 PerawatMengucapkan “Hamdallah” kemudian Menyampaikan informasi hasil pemeriksaan kepada Klien/keluarga dan mengkomunikasikan tindakan sudah selesai.

27 Perawat melepaskan handscoen dan mencuci tangan

28 Mendokumentasikan hasil pemeriksaan di status Klien dan merapikan baju Klien 29 Evaluasi :

 Klien Bersih, rapi dan nyaman  Tempat tidur rapi

 Perawat mampu menyipulkan hasil pengkajian apakah ada massa abnormal, pembekakan, kebersihan. dll

TOTAL : Nilai = 1 x …….. + 2 x …….. x 100 = ……… x 100 = ………… 2 x ……. Malang, …… /…... /…… Fasilitator ………..

PROSEDUR PEMERIKSAAN GENITALIA MASKULINA EKSTERNA

Dalam dokumen Pemfis Head To Toe.pdf (Halaman 31-34)

Dokumen terkait