• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

C. Prosedur Penelitian

Arikunto (2006:16) menyatakan bahwa secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui dalam penelitian tindakan kelas, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Keempat tahap tersebut membentuk sebuah siklus yang beruntun dan selanjutnya kembali ke langkah semula. Banyaknya siklus dalam penelitian tindakan kelas tidak dibatasi secara pasti. Namun PTK Maksimal dilaksanakan dalam dua siklus untuk dapat mengambil kesimpulan. Apabila pada siklus kedua peneliti belum memperoleh hasil yang diharapkan, dia dapat melanjutkan kesiklus berikutnya hingga merasa puas terhadap hasilnya. Jika sudah merasa puas, peneliti dapat menghentikan penelitian tindakan kelas.

Penelitian tindakan ini sebagaimana dinyatakan oleh Kemmis dan Mc Taggart (dalam Rianto, 1996:47), merupakan penelitian yang bersiklus, terdiri

dari Rencana, Aksi, Observasi, dan Refleksi yang dilakukan secara ulang, hal ini dapat digambarkan pada diagram sebagai berikut. Peneliti melakukan perencanaan terlebih dahulu dan menentukan permasalahan. Setelah perencanaan, peneliti melakukan tindakan/aksi dan observer juga melakukan observasi kegiatan kelas secara bersamaan. Kemudian melakukan refleksi kegiatan yang telah berlangsung.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan data pengamatan secara langsung terhadap jalannya proses pembelajaran dalam suatu pembelajaran di kelas. Dari data-data tersebut selanjutnya dianalisis melalui beberapa tahapan dalam siklus-siklus tindakan. Untuk menghitung skor tes terakhir yaitu dengan menggunakan mean dari skor nilat tes peserta didik dalam 1 kelas perlakuan tindakan kelas.

Gambar 59. Diagram tahapan penelitian tindakan Rencana Aksi & Observasi Refleksi Rencana Aksi & Observasi Refleksi

Penelitian ini bertujuan untuk membuat sebuah media pembelajaran Matematika dalam bentuk website interaktif dan meningkatkan prestasi belajar Peserta didik. Oleh karena itu ada beberapa tahapan dalam metode penelitiannya.

Tahapan-tahapan tersebut yaitu :

1. Tahap Pembuatan Web Interaktif e-learning Lembar Kerja Siswa, meliputi : peralatan dan bahan, tahap desain web, tahap penulisan source code html dan script asp/php, tahap Upload web.

2. Tahap analisis instrumen penelitian, meliputi : a. Setting penelitian

b. Metode pengumpulan data c. Persiapan penelitian d. Rencana tindakan e. Data penelitian

f. Indikator keberhasilan

Penjelasan dari keterangan singkat di atas diterangkan sebagai berikut. 1. Pembuatan Web Interaktif

a. Peralatan dan Bahan

Dalam membuat web diperlukan keterampilan khusus dalam membuat sebuah desain yang menarik. Selain html dan asp, web ini berisi tutorial yang menggunakan file swf dari macromedia Flash MX yang dibuat terlebih dahulu dengan menggunakan SWiSHMax yang berisi animasi-animasi. Database digunakan agar data-data tetap

tersimpan dan dapat melakukan feedback atau umpan balik terhadap user.

Adapun peralatan yang digunakan dalam pembuatan web ini dijabarkan dalam penjelasan berikut ini.

b. Peralatan untuk pembuatan file HTML dan file ASP

Yang kita butuhkan dalam pembuatan file html hanyalah sebuah

text editor. Misalnya NotePad, MS Frontpage, Macromedia Dreamweaver MX dll. Dalam hal ini peneliti menggunakan MS Frontpage XP karena lebih mudah penggunaannya. Selain itu kita

membutuhkan browser untuk menjalankan file html.

Sedangkan untuk membuat file ASP, selain membutuhkan text

editor dan browser, ASP (Active Server Pages) menuntut kehadiran

web server yang sanggup menterjemahkan kode demi kode yang tersembur dari dirinya. Kita perlu salah satu diantara dua server yang ada dalam paket MS Windows, yaitu IIS (Internet Information

Services) jika bekerja dengan MS Windows NT/2000 dan PWS jika

kita masih senang dengan MS Windows 9x. Dalam hal ini peneliti memilih PWS karena bekerja dengan Windows ME. Untuk database kita bisa menggunakan Microsoft Excess.

c. Peralatan untuk pembuatan file SWF 1) Software Macromedia Flash MX.

2) Set Komputer berspesifikasi Maksimal pentium II – 450 dengan RAM 64 Mbyte atau yang setingkat agar dapat menjalankan

software Macromedia dengan baik.

d. Peralatan untuk pembuatan file pdf

1) Software Microsoft Word untuk membuat sebuah dokumen. 2) Software CutepdfPrinter untuk mengubah file DOC dari MS

Word menjadi file pdf.

e. Tahap Desain Web. 1) Desain Visual

Desain Visual mencakup elemen grafik yang digunakan pada

interface, termasuk layout secara keseluruhan, menu, desain form,

penggunaan warna, coding dan penempatan tiap unit dari informasi. Untuk membuat desain Web site yang baik, perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

(a). Kejelasan Visual

Kejelasan visual tidak boleh memberikan pengertian ambigu, sehingga tidak membingungkan user, yang berarti bahwa tampilan harus jelas.

(b). Konsistensi

Konsistensi bentuk visual akan memudahkan user dalam menggunakan perintah.

(c). Estetis

Untuk mendapatkan desain yang komunikatif dan estetis, perlu diperhatikan pedoman pembuatan tata letak suatu tampilan, yaitu dengan mengatur elemen-elemen layout seperti teks, image, animasi serta video.

(d). Kecepatan Download

Kecuali contents kecepatan loading web page (halaman web) adalah faktor lain yang tak dapat diabaikan guna membuat surfers betah di halaman web (Web Jurnal, 2000). 2) Metode Desain

Proses pembuatan desain web meliputi beberapa tahap, yaitu:

(a). menentukan tujuan,

(b). memahami karakteristik user, (c). mempelajari website yang lama, (d). pembuatan desain konseptual, (e). pembuatan desain visual, (f). pembuatan Prototype.

f. Tahap penulisan source code HTML , script ASP, dan script PHP

Setelah Desain web selesai dibuat, kita bisa langsung menuliskan source code dan script ASP maupun HTML di sebuah

Text Editor sesuai dengan kebutuhan. Selanjutnya kita bisa menguji

script yang sudah kita buat dengan menjalankan web Browsers dan mengaktifkan web server PWS.

g. Tahap Upload web ke jaringan Local Area Network

Setelah pembuatan website selesai, kita bisa mempublikasikasikan website ini ke sebuah jaringan internet ataupun intranet dengan menggunakan LAN (Local Area Network).

2. Setting Penelitian

Dalam penelitian ini lokasi penelitian ditentukan dalam rangka untuk mengetahui kondisi lokasi yang akan diteliti, sehingga dapat ditentukan subjeknya. Subjek penelitian ditentukan terlebih dahulu sehingga peneliti dapat menentukan perlakuan yang akan dikenakan kepada peserta didik. Objek penelitian ditentukan sesuai dengan tujuan dari penelitian dengan menilai hasil belajar yang diperoleh setelah dikenai perlakuan.

3. Metode Pengumpulan Data

Data yang diperoleh pada saat dan sesudah penelitian diperoleh dengan cara melakukan observasi, pemberian tes dan penyebaran angket. a. Observasi digunakan untuk mengetahui indikator-indikator kerja,

efisiensi, dan kerjasama antara peserta didik, guru, dan kolaborator. Bentuknya berupa lembar pengamatan yang sudah rinci menampilkan aspek-aspek dari proses yang harus diamati, dan tinggal membubuhkan tanda cek atau menuliskan secara ringkas informasi mengenai proses.

b. Tes digunakan untuk mengukur kemampuan Peserta didik dalam menalar permasalahan yang diberikan, baik kemampuan selama dikenai tindakan maupun kemampuan pada akhir siklus tindakan.

c. Angket digunakan untuk mengetahui kepuasan dan tanggapan peserta didik terhadap model pembelajaran dalam penelitian.

d. Dokumentasi berupa rekaman kegiatan Peserta didik saat pembelajaran dalam bentuk gambar.

4. Persiapan Penelitian

Pada tahap persiapan penelitian meliputi antara lain sebagai berikut. a. Menetapkan kelas yang digunakan sebagai subjek penelitian dari

peserta didik kelas VIII D semester genap SMP Negeri 13 Semarang. b. Menetapkan fokus observasi

c. Menetapkan banyaknya siklus yaitu sedikitnya 2 siklus d. Menyusun Rencana Pembelajaran

1) Skenario dan alokasi waktu (Lampiran 8)

2) Menyiapkan Program Komputer yang akan digunakan 3) Menyiapkan alat evaluasi (Lampiran 9)

e. Menetapkan teknik observasi, yaitu menggunakan metode observasi terbuka dan tertutup, yaitu peneliti dan observer secara bergantian namun dengan subjek dan Objek penelitian yang berbeda.

f. Menetapkan jenis data dan cara pengumpulannya, yaitu jenis data kuantitatif dan kualitatif yang diperoleh melalui observasi tertutup dan observasi terbuka.

g. Menetapkan alat bantu observasi yang digunakan.

h. Menetapkan cara pelaksanaan refleksi, yaitu dilakukan oleh peneliti dan observer setelah selesai melakukan tindakan pada setiap siklus. Tindakan ini untuk mengetahui berhasil atau tidaknya suatu tindakan kelas, apakah sesuai dengan tujuan penelitian.

Dokumen terkait