• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN 18

D. Prosedur Penelitian 19

Sebelum mengadakan penelitian, peneliti terlebih dahulu mengawali dengan kegiatan pra penelitian. Kegiatan yang dilakukan yaitu mengadakan observasi untuk melakukan diagnosis atau dugaan- dugaan sementara adanya suatu permasalahan dan penyebab permasalahan yang muncul di dalam satu kelas. Hal ini dimaksudkan agar peneliti dapat menyusun perencanaan untuk tindakan selanjutnya. Setelah beberapa prosedur tersebut dilakukan, kemudian peneliti mengadakan penelitian di dalam kelas dengan menggunakan model

TGT.

2. Pelaksanaan Penelitian

Perencanaan pelaksanaan penelitian ini akan dilakukan dengan dua siklus. Siklus pertama terdiri dari empat langkah dan siklus kedua merupakan siklus tindak lanjut dari siklus pertama.

a. Siklus Pertama

Kegiatan dalam siklus pertama direncanakan dengan satu kali tatap muka atau pertemuan di kelas.

1) Perencanaan

Pada tahap ini, peneliti merencanakan tindakan berupa penyiapan pembelajaran kooperatif tipe TGT, yang meliputi

sebagai berikut :

a) Peneliti bekerja sama dengan guru akan memetakan berdasarkan tingkat kemampuannya. Setelah itu peneliti akan membagi siswa dalam satu kelas menjadi jumlah siswa yang proporsional tiap-tiap kelompokknya dan juga berdasarkan heterogenitas masing-masing individu. Pada tahap ini, peneliti menyiapkan beberapa instrument penelitian berupa: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT,

materi pembelajaran yang akan diajarkan guru, soal-soal latihan, dan lembar observasi.

b) Peneliti menyusun instrumen pengumpulan data, meliputi : (1) Lembar observasi kegiatan guru

(2) Lembar observasi kegiatan siswa (3) Lembar observasi kegiatan kelas (4) Instrumen refleksi.

2) Tindakan

Pada tahap ini, peneliti akan melakukan penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT yang telah dipersiapkan

sebelumnya. Penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT

dapat dilihat dengan tahapan sebagai berikut : a) Pembelajaran di kelas

Sebelum masuk kegiatan TGT, yang perlu dilakukan guru

adalah menjelaskan materi pembelajaran seperti biasanya. Guru diperbolehkan menggunakan model ceramah, diskusi, dan tanya jawab, namun yang terpenting adalah siswa harus benar-benar memahami materi yang akan diajarkan. Pemahaman materi akan membantu siswa pada saat dilakukannya permainan kelompok nanti.

b) Kegiatan dalam kelompok (Team)

Dalam kelompok, anggota kelompok dibagi berdasarkan jumlah yang proporsional dan juga berdasarkan heterogenitas dilihat dari prestasi, jenis kelamin, suku dan ras. Selanjutnya siswa diharuskan melakukan kegiatan antara lain : mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh guru pada lembar jawab. Dalam mengerjakan soal latihan harapan guru adalah siswa dapat mengerti materi yang telah dijelaskan guru melalui bantuan soal-soal latihan. Jika anggota siswa belum mengerti materi pembelajaran, kegiatan selanjutnya yang perlu dilakukan siswa yaitu berdiskusi dengan sesama anggota kelompok. Melalui diskusi bersama, siswa diharapkan menyampaikan kesulitan

pemahaman materi dengan sesama anggota kelompok. Siswa yang kurang memahami bertanya dengan siswa yang telah paham dengan materi yang telah diajarkan. Jika anggota kelompok tidak ada yang mengerti, maka siswa yang bersangkutan dapat menanyakannya dikelompok lain dengan bantuan guru, dan apabila dalam satu kelas tidak ada yang mengetahui jawabannya, maka guru dapat membantu memecahkan masalah tersebut. Fungsi dari diskusi kelompok adalah untuk memberi pemahaman yang merata pada setiap anggota kelompok. Pemahaman yang merata antar anggota kelompok akan memudahkan siswa dalam melakukan permainan atau turnamen nanti.

c) Pelaksanaan game

Pada tahap ini, pelaksanaan game dimaksudkan untuk

menguji pemahaman siswa atas materi yang telah diajarkan guru dan pada saat diskusi kelompok pada kegiatan awal pembelajaran. Game yang dapat digunakan misalnya adalah

game kartu pertanyaan, game make a match, game teka-teki

silang dan sebagainya. Dari masing-masing game tersebut,

guru mengharapkan tingkat partisipasi kelompok untuk melaksanakan game dengan sungguh-sungguh supaya hasil

yang didapat mampu merefleksikan tingkat keberhasilan pembelajaran dengan model TGT ini.

d) Pelaksanaan tournament

Pelaksanaan tournament dilakukan setelah pelaksanaan

game. Dalam tournament guru akan melakukan kompetisi

antar sesama kelompok dengan menggunakan kartu pertanyaan. Prosedurnya : siswa duduk secara berkelompok sesuai pembagian awal, kemudian masing-masing kelompok akan ditandai dengan huruf misalnya kelompok A, kelompok B, kelompok C dan seterusnya. Guru membacakan soal-soal turnamen yang dikemas dalam kartu pertanyaan. Setiap kelompok diharuskan menjawab pertanyaan pada selembar kertas yang telah dipersiapkan. Ketika waktu untuk menjawab pertanyaan telah habis, setiap kelompok wajib menunjukkan jawaban atas soal yang dibacakan guru dengan cara mengangkat jawaban. e) Penghargaan kelompok

Setelah kegiatan turnamen dilakukan, guru mengumumkan kelompok yang memperoleh nilai terbaik saat turnamen dan permainan tadi. Nilai diperoleh dari penjumlahan skor kelompok saat permainan dan turnamen, artinya skor merupakan akumulasi dari game dan tournament.

Pemberian penghargaan dimaksudkan untuk meningkatkan motivasi dalam mengikuti pelajaran ekonomi, sehingga

meningkatkan pemahaman untuk pelajaran ekonomi nantinya.

Sebelum melakukan permainan dan turnamen, guru akan memberikan pre-test untuk menilai pemahaman siswa

secara keseluruhan, selanjutnya guru melaksanakan model

TGT dan melakukan post-test untuk menilai kemajuan

siswa pada saat selesai dilakukannya melakuakan game dan

tournament.

3) Observasi

Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan tindakan. Peneliti mengamati secara langsung kegiatan pembelajaran di kelas yang dilakukan dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Pengamatan dilakukan

terhadap beberapa perilaku siswa di dalam kelas, keterlibatan siswa dalam mengikuti pembelajaran, dan kondisi ruang kelas saat dilangsungkannya kegiatan pembelajaran. Kegiatan pengamatan juga akan dibantu dengan video recorder untuk

mempermudah peneliti dalam mengolah data. 4) Refleksi

Refleksi dilakukan segera setelah kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT

dilakukan. Kegiatan refleksi digunakan untuk menganalisis segala kekurangan dan juga untuk menganalisis keberhasilan

selama pembelajaran yang dilangsungkan. Kekurangan dalam pelaksanaan pembelajaran akan diperbaiki pada saat kegiatan pada siklus lanjutan (jika diperlukan). Refleksi juga dilakukan untuk apakah indikator keberhasilan yang direncanakan telah tercapai. Pada intinya, refleksi dilakukan untuk mengevaluasi tindakan-tindakan yang telah dilalui. jika terdapat kekurangan maka peneliti berusaha memperbaiki kekurangan tersebut dan jika telah mencapai keberhasilan maka penelitian dapat dikatakan telah mencapai target yang diinginkan.

b. Siklus Kedua

Tahap-tahap dan kegiatan-kegiatan pada siklus kedua pada dasarnya sama dengan siklus pertama, hanya yang membedakan adalah tindakannya. Pada siklus kedua ini tindakan ditentukan berdasarkan hasil refleksi siklus pertama.

Dokumen terkait