• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prosedur Penelitian

Dalam dokumen SKRIPSI PGSD FKIP (Halaman 48-53)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

C. Prosedur Penelitian

Penelitian dilakukan dengan mengacu pada disain Wardani, dkk (2003:2.4) yang terdiri dari empat komponen yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi/pengamatan dan refleksi.

Penelitian ini direncanakan akan dilakukan dalam beberapa siklus, yaitu satu siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Seandainya indikator keberhasilan pada siklus I belum mencapai sasaran dan tujuan, maka penelitian dilanjutkan pada siklus II.

Pedoman Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Pada siklus II fokus dan tindakan adalah memperbaiki permasalahan yang muncul pada siklus I. Apabila kriteria keberhasilan pada siklus I mencapai sasaran, penelitian tetap dilanjutkan pada siklus II dengan materi yang baru untuk melihat apakah kriteria keberhasilan yang dicapai lebih baik pada siklus I.

Adapun rincian kegiatan dalam tiap siklus adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan

Sesuai dengan rumusan masalah studi pendahuluan, peneliti membuat rencana tindakan yang akan dilakukan. Adapun rumusan perencanaannya sebagai berikut:

a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tematik. b. Menyusun lembar teka-teki bergambar

c. Membuat kartu bernomor.

d. Menyusun soal lisan yang berjenjang sesuai dengan lembar teka-teki yang sudah disusun.

e. Membuat peraturan permainan.

f. Menyiapkan pedoman observasi pengamatan terhadap aktivitas guru. g. Menyiapkan pedoman observasi pengamatan terhadap aktivitas guru.

h. Membentuk kelompok siswa dengan mengidentifikasi tingkat kemam-puannya sesuai dengan hasil ujian semester sebelumnya.

Pedoman Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan 2. Tindakan

Sesuai dengan perancanaan di atas, proses pembelajaran berlangsung sesuai dengan tema yang terdapat dalam SK yang ada. Dengan menggabungkan beberapa mata pelajaran dalam satu kali pertemuan, guru menggunakan teka-teki bergambar sebagai permainan kata. Siswa sebagai subjek permainan berperan aktif dalam pembelajaran. Kegiatan pembelajarannya dilakukan seperti kegiatan berikut:

a. Presentasi kelas

Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi pelajaran yang dilakukan dengan ceramah dan diskusi. Dengan menggabungkan beberapa mata pelajaran ke dalam satu tema, guru menjelaskan materi secara termatik tanpa memisah-misahkan materi setiap mata pelajaran.

b. Persiapan permainan

Siswa dibagi menjadi empat kelompok berdasarkan kemampuannya (hasil ujian siswa pada ujian semester I mata pelajaran bahasa Indonesia). Keempat kelompok tersebut diberi nama kelompok yang akan melaksanakan permainan teka-teki bergambar seputar kosakata dalam tema tertentu (tema lingkungan).

Semua siswa diberikan lembar teka-teki bergambar yang akan mereka isi. Permainan disajikan dengan menggunakan kartu bernomor sebagai pengatur alur kegiatan. Setiap satu kartu bernomor terdapat petunjuk lisan yang memiliki tiga jenjang kesukaran yang digunakan sebagai petunjuk siswa untuk menjawab teka-teki bergambar. Soal disampaikan guru secara lisan dengan jenjang kesukaran soal yang berbeda.

Pedoman Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

1) Permainan dibagi atas dua tahapan yaitu teka-teki wajib dan teka-teki rebutan.

2) Pada teka-teki wajib, setiap kelompok diberikan kesempatan untuk menjawab satu teka-teki. Jadi teknisnya, pada saat kelompok satu diberikan teka-teki wajib, maka siswa di kelompok lain tidak boleh bersuara dan ikut menjawab teka-teki tersebut. Aturan tersebut juga berlaku untuk kelompok berikutnya.

3) Pada teka-teki rebutan, siswa yang pertama mengancungkan tanganya dan menjawab benar teka-teki tersebut berhak mendapatkan poin untuk kelompoknya.

4) Guru hanya memberikan tiga buah petunjuk mengenai teka-teki bergambar yang akan siswa jawab.

c. Permainan teka-teki bergambar

Siswa duduk berdasarkan kelompok yang sudah ditentukan. Diawali dengan teka-teki wajib. Perwakilan siswa dari kelompok pertama mengambil satu kartu bernomor ke depan kelas. Kelompok pertama diberikan tiga buah petunjuk lisan yang memudahkannya menjawab teka-teki bergambar (sesuai dengan nomor kartu). Semua siswa dalam kelompok tersebut memiliki kesempatan yang sama untuk mengemukakan pendapatnya. Kelompok pertama memperoleh poin jika dapat menjawab teka-teki tersebut. Apabila semua petunjuk sudah dibacakan tetapi semua siswa yang berada di kelompok pertama tidak bisa menjawab maka teka-teki tersebut diberikan kepada kelompok di sebelahnya searah jarum jam dan seterusnya. Selanjutnya kesempatan diberikan kepada kelompok dua, tiga dan empat.

Pedoman Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Sedangkan teka-teki rebutan, semua siswa dari setiapkelompok harus bersiap-siap untuk mengancungkan tangannya mencoba menjawab beberapa teka-teki rebutan yang dibacakan guru. Siswa yang paling pertama dan benar menjawab teka-teki tersebut berhak mendapatkan poin yang tertera pada kartu bernomor.

d. Penghargaan tim

Tim yang menjawab benar teka-teki yang disampaikan guru, maka mendapat skor yang telah tertera dibalik kartu bernomor. Skor ini nantinya dikumpulkan tim untuk menentukan skor akhir tim.

Penghargaan diberikan kepada tim yang menang atau mendapat skor tertinggi, skor tersebut pada akhirnya akan dijadikan sebagai tambahan nilai tugas siswa. Selain itu diberikan pula hadiah (reward) sebagai motivasi belajar. Siswa yang sedikit mengumpulkan nilai diberi hukuman bernyanyi ke depan kelas.

3. Pengamatan

Kegiatan pengamatan dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Data yang dikumpulkan pada tahap ini adalah tindakan perilaku yang dimunculkan siswa pada setiap pembelajaran dan pengaruhnya dalam proses pembelajaran tersebut.

Dalam melakukan pengamatan/observasi dan evaluasi, penulis bekerjasama dengan guru kelas I SDN 01 Ulak Karang Selatan Padang untuk mengamati semua aktivitas penulis (pengajar) dan siswa selama proses belajar mengajar. Hal yang menjadi fokus pengamatan adalah kesesuaian tindakan dengan perencanaan yang telah dibuat.

Pedoman Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan 4. Refleksi

Dengan mengevaluasi kesesuaian tindakan dengan perencanaan yang telah dibuat, guru dan penulis melakukan diskusi hasil pengamatan pada siklus I untuk menetapkan berhasil atau tidaknya tindakan pada sisklus I. Hasil evaluasi pada siklus I dijadikan sebagai pedoman untuk pembenahan dan perbaikan pada tindakan yang dilakukan pada siklus selanjutnya jika terdapat kekurangan di sisklus sebelumnya.

Dalam dokumen SKRIPSI PGSD FKIP (Halaman 48-53)

Dokumen terkait