• Tidak ada hasil yang ditemukan

commit to user

PELAKSANAAN PENELITIAN

C. Prosedur Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan pusat

penekanan pada upaya penyempurnaan dan peningkatan kualitas

proses serta praktek pembelajaran. Penelitian ini lebih menfokuskan pada penggunaan metode pembelajaran inkuiri sebagai upaya untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA pada siswa kelas III SD N Somongari kabupaten Purworejo dalam kegiatan yang berbentuk Randoms Siclus, sebanyak dua siklus, dengan mengacu pada model yang

diadaptasi dari Hopkins (1993) dalam Supardi (2006). Setiap siklus prosedur yang akan dilakukan dalam penelitian ini dilaksanakan terdiri dari empat komponen kegiatan pokok yaitu : perencanaan (planning) tindakan (acting), pengamatan (observing), Refleksi (reflecting). Yang pada pelaksanaannya keempat komponen kegiatan pokok ini berlangsung secara terus menerus dengan diselipkan modifikasi pada komponen perencanaan berupa perbaikan perencanaan.

Keempat komponen kegiatan pokok ini dari sebuah siklus dalam penelitian tindakan kelas ini digambarkan sebagai sebuah spiral penelitian seperti ditunjukkan pada gambar berikut :

Gambar 2. Alur Penelitian Tindakan Kelas

Gambar 2 Spiral Penelitian Tindakan Kelas

Bagan diatas menunjukkan bahwa langkah yang pertama adalah planing / persiapan, yang kedua adalah perlakuan dasar pengamatan. Hasilnya dijadikan dasar untuk menentukan refleksi (mencermati apa yang

sudah terjadi. Dari terselesainya satu siklus lalu disusun sebuah rencana yang akan digunakan untuk siklus berikutnya dengan mengacu pada hasil refleksi siklus sebelumya sampai tercapainya target yang diinginkan. Jangka waktu setiap siklus sangat tergantung pada keadaan yang terjadi dilapangan.

Sebelum melakukan tindakan penelitian melakukan penjajagan sebagai dasar untuk mengetahui kondisi awal siswa kelas II SD Negeri Somongari , Kabupaten Purworejo tentang keaktifan siswa. Selanjutnya melaksanakan tindakan yang direncanakan dalam siklus – siklus sebagai berikut:

a. Siklus 1

1. Perencanaan

Setelah diperoleh gambaran tentang keadaan kelas seperti perhatian, aktivitas siswa, sikap siswa, alat peraga dan sumber yang digunakan dalam pembelajaran IPA maka peneliti merancang tindakan yang akan digunakan untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam mata pelajaran IPA. Adapun persiapan pelaksanaan pembelajaran meliputi :

a. Menentukan jadwal penelitian. b. Penentuan pembatasan materi.

c. Menyusun RPP sesuai tahapan-tahapan inkuiri untuk materi yang akan dibahas

dibahas.

e. Menyusun instrumen penelitian yang berupa panduan observasi untuk mengamati keaktifan siswa dalam pembe lajaran IPA dengan metode inkuiri dan panduan angket untuk mengetahui respon siswa setelah pembelajaran IPA.

f. Menyiapkan sumber belajar yang akan digunakan. g. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan. h. Membentuk kelompok belajar.

2. Pelaksanaan tindakan

Hipotesa pada penelitian ini adalah keaktifan siswa kelas III dalam pembelajaran IPA tentang gerak benda akan meningkat dengan diterapkannya metode inkuiri di SD Negeri Somongari, Purworejo.

a. Persiapan

Adapun persiapan penelitian tindakan kelas pada pembelajaran IPA dengan metode inkuiri meliputi :

1)Materi yang akan diberikan tentang gerak benda dengan indicator - Mengindentifikasi gerak benda.

- Mengindentifikasi berat ringan mempengaruhi gerak benda - Mengindentifikasi bentuk benda mempengaruhi gerak benda.

2). Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sesuai tahapan- tahapan inkuiri untuk materi yang akan dibahas berdasarkan KTSP.

3)Menyiapkan lembaran kegiatan sesuai dengan materi yang akan diberikan.

4) Menyiapkan alat yang dibutuhkan untuk melakukan percobaan

5) Menyiapkan sumber belajar yang akan digunakan seperti buku IPA Tematik kelas III SD / MI, Intan Pariwara , tahun 2006 dan buku Sains Kelas III, Erlangga, tahun 2006

6) Menyiapkan panduan lembaran observasi untuk mengamati keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran IPA.

b. Pelaksanaan

Sebelum guru menyampaikan tujuan pembelajaran, terlebih dahulu

menjelaskan kepada siswa tentang metode pembelajaran yang akan diterapkan, kemudian menyampaikan tata cara siswa melakukan kegiatandalam pembelajaran IPA melalui metode inkuiri.

Pada pertemuan I pelaksanaan pembelajaran IPA dengan metode inkuiri diawali dengan beberapa siswa ke depan untuk melaksanakan percobaan meletakkan kelereng pada papan yang miring dan dan sampai jatuh ketanah serta setelah siswa menjawab berdasarkan pengetahuan siswa sendiri, guru tidak bolemenyalahkan ataupun membenarkan terlebih dahulu. Guru menampung semua jawaban siswa. Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan melontarkan pertanyaan pancingan yang mengarahkan siswa ke materi yang akan dipelajari.

Memasuki kegiatan inti siswa dibentuk kelompok belajar, tiap kelompok terdiri dari 5-6 siswa.Lembaran kegiatan dibagikan kepada tiap

kelompok . masalah dilontarkan dalam bentuk pertanyaan tentang gerak benda akibat bola diletakkan pada papan yang miring yang dituangkan dalamlembar kegiatan. Untuk menemukan jawaban, siswa mencari informasi dari sumber belajar yang sudah disediakan. Kemudian siswa berdiskusi kelompok tentang masalah yang dilontarkan.Selama diskusi berlangsung, guru memantau kerja masing-masing kelompok atau membantu siswa yang mengalami kesulitan. Setelah mereka berdiskusi dan menemukan jawaban, siswa menuliskan hipotesis dalam lembar kegiatan yang sudah dibagikan.

Kegiatan berikurtnya adalah melakukan percobaan untuk

membuktikan benar tidaknya hipotesis yang ditulis oleh siswa. Siswa bekerja mengikuti petunjuk dan langkah kerja yang ada dalam lembaran kegiatan. Kegiatan siswa dimulai dengan meletakkan papan diatas meja yang diberi kardus dibawah papan agar papan tersebut dalam posisi miring.Letakkan bola pada papan yang lebih tinggi ditahan dengan penggaris, setelah bola dalam posisi tenang maka penggaris tersebut diangkat siswa mengamati apa yang terjadi pada bola tersebut. Kemudian guru mengajukan pertanyaan gerak apa yang bisa diamati pada bola? Mengapa demikian? Siswa mencatat hasil pengamatannya kedalam lembar kegiatan.

Setelah siswa melakukan percobaan selanjutnya adalah

mengerjakan tugas berupa menjawab pertanyaan yang ada hubungannya dengan percobaan yang telah dilakukan.

Kegiatan selanjutnya adalah mempresentasikan hasil kerja siswa .Beberapa kelompok maju untuk membacakan hasil kerja mereka, sedang kelompok yang lain memberi tanggapan atau pendapat jika terjadi perbedaan pendapat atau jawaban.

Kegiatan selanjutnya merumuskan kesimpulan, siswa berdiskusi kelompok merumuskan kesimpulan dari kegiatan yang dilakukan.

Kegiatan tersebut diatas dilaksanakan sampai 3kali pertemuan sesuai dengan indikatornya.

3. Pengamatan

Peneliti bersama guru pengamat melakukan pengamatan dari awal kegiatan pembelajaran sampai akhir pembelajaran. Pengamatan dilakukan untuk mengamati keaktifan siswa dalam proses pembelajaran IPA melalui metode inkuiri. Berdasarkan hasil pengamatan pada saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar, pada awal tindakan siklus 1 siswa masih enggan untuk menjawab pertanyaan. Hanya sebagian siswa yang aktif menjawab pertanyaan yang datangnya dari guru maupun dari siswa. Keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan juga masih tergolong rendah, karena hanya sebagian kecil siswa yang mengajukan pertanyaan padahal guru sudah memberi kesemapatan dan sering meminta siswa untuk bertanya jika ada hal-hal yang belum jelas.

Alat dan bahan yang digunakan siswa untuk melakukan percobaan belum dapat mengaktifkan siswa secara optimal. Hal ini terjadi karena alat dan bahan yang disediakan belum merangsang siswa untuk melakukan banyak kegiatan. Selama melakukan percobaan sebagian siswa sudah terlibat untuk melakukan kegiatan, tetapi ada juga siswa yang hanya melihat temannya melakukan percobaan. Berdasarkan pengamatan

yang dilakukan selama siswa melakukan percobaan,

sebenarnya siswa cukup aktif hanya saja alat yang disediakan belum merangsang siswa untuk melakukan percobaan. Selama siswa melakukan percobaan terlihat siswa sangat senang meskipun masih malu dan takut untuk melakukan percobaan, hal ini tejadi mungkin karena siswa belum terbiasa melakukan percobaan.

Berdasarkan hasil pengamatan selama pembelajaran siswa belum dapat memanfaatkan sumber belajar yang ada. Siswa masih tergantung dengan guru sebagai satu-satunya sumber informasi. Siswa akan mencari informasi dari buku jika sudah diperintah oleh guru. Selama diskusi kelompok siswa belum dapat berinteraksi dengan siswa lain dalam kelompoknya. Hal ini terjadi karena siswa masih bersifat individual dan belum terbiasa melakukan diskusi kelompok.

Selama kegiatan pembelajaran berlangsung ada beberapa siswa yang bertanya tentang lembar kegiatan. Siswa masih belum mengerti benar dengan lembar kegiatan yang dihadapi. Siswa belum dapat bekerja sesuai petunjuk yang ada dalam lembar kegiatan. Untuk itu masih perlu adanya bimbingan dari guru. Pada kegiatan merumuskan kesimulan terlihat siswa masih kesulitan dalam merumuskan kesimpulan, sehingga perlu adanya bimbingan dari guru.

4. Refleksi

Refleksi pada siklus I bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari pembelajaran yang telah dilakukan. Dalam hal ini peneliti melakukan evaluasi terhadap beberapa tindakan yang telah ditetapkan untuk diperbaiki pada tindakan berikutnya. Berdasarkan hasil observasi siklus I diperoleh beberapa hal yang harus

dievaluasi pada tindakan selanjutnya agar pelaksanaan

pembelajaran IPA dengan menggunakan metode inkuiri dapat meningkat.

Masalah-masalah yang muncul pada siklus 1 antara lain :

1) Siswa masih enggan untuk bertanya.

2) Siswa masih takut menjawab pertanyaan, hanya beberapa siswa yang berani menjawab pertanyaan yang dilontarkan guru maupun siswa.

3) Diskusi belum dapat berjalan dengan baik, hal ini dapat dilihat dari beberapa siswa yang masih belum mampu berinteraksi dengan teman lain dalam satu kelompok. Hal ini terjadi karena siswa masih bersifat individual.

4) Siswa masih belum paham benar dengan lembar kegiatan yang dihadapi.

5) Siswa masih malu-malu dan takut untuk melakukan percobaan. 6) Siswa masih mengalami kesulitan dalam mengambil kesimpulan

atau merumuskan kesimpulan dari hasil pengamatan terhadap obyek.

7) Peralatan yang didediakan oleh guru belum merangsang siswa untuk melakukan banyak kegiatan.

8) Hanya beberapa siswa yang aktif mencari informasi dari sumber yang ada.

B. Siklus 2

a. Perencanaan.

Rencana tindakan pada siklus 2 ini hampir sama dengan perencanaan pada siklus 1. Dimana pelaksanaan tindakan siklus 2 dilakukan dengan memperhatikan hasil refleksi pada siklus 1. Kendala yang dihadapi pada pelaksanaan tindakan siklus 1 diupayakan untuk diantisipasi. Berdasarkan refleksi tindakan siklus 1 maka rencana tindakan siklus 2 adalah menyiapkan alat yang merangsang siswa untuk melakukan kegiatan percobaan.

b. Pelaksanaan

Pel;aksanaan pembelajaran IPA dengan metode inkuiri diawali dengan beberapa siswa maju kedepan untuk menggelindingkan benda yang bulat diatas papan miring.. Kemudian guru mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa “apa yang tejadi pada bola yang bulat yang kamu gelindingkan tesebut.. Apakah bola tersebut menggelinding dengan lancar? Guru membiarkan siswa menjawab berdasarkan pengetahuan mereka sendiri, guru menampung semua jawaban dari siswa.

Memasuki kegiatan inti, lembaran kegiatan dibagikan kepada masing-masing kelompok. Masalah dilontarkan dalam bentuk pertanyaan tentang gerak benda pada siklus 2 pertemuan 1 membahas tentang permukaan benda mempengaruhi gerak benda, pertemuan 2 tentang permukaan lintasan mempengaruhi gerak benda dan pada pertemuan 3 tentang kegunaan gerak benda?Untuk menjawab masalah terebut siswa berdiskusi dengan teman satu kelompok dan mencari informasi dari buku yang sudah disediakan.

Kegiatan selanjutnya adalah melakukan percobaan untuk membuktikan benar tidaknya jawaban siswa. Dimeja masing-masing sudah disediakan alat untuk percobaan. Pada tindakan siklus 2 ini alat yang disediakan lebih banyak merangsang siswa untuk melakukan percobaan, tujuannya agar masing-masing siswa aktif dengan alat yang ada. Siswa membaca petunjuk dan langkah-langkah kerja yang ada dalam lembar kegiatan. Pada waktu siklus 2 bimbingan dari guru sedikit demi

sedikit dikurangi, tujuannya agar siswa aktif mencari informasi sendiri bersama kelompoknya.

Setelah siswa melakukan percobaan edan mengumpulkan keterangan –keterangan yang sesuai dengan masalah yang dikaji, kegiatan selanjutnya adalah mengerjakan tugas kelompok yang ada dalam lembar kegiatan.

Kegiatan selanjutnya adalah mempesentasikan hasil kerja siswa. Beberapa kelompok maju kedepan untuk membacakan hasil kerja siswa, sedang kelompok yang lain memberikan tanggapan atau pendapat jika terjadi perbedaan pendapat.

Diakhir kegiatan siswa melakukan diskusi kelompok untuk merumuskan kesimpulan. Setelah itu guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melontarkan kesimpulan dengan bahasa sendiri. Guru memberi kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi bila terjadi perbedaan pendapat. Kemudian siswa menyimpulkan. Waktu masih tersisa guru memberi kesemapatan kepada siswa untuk menanyakan tentang hal-hal yang berhubungan dengan gerak benda. Namun pertanyaan tersebut tidak langsung dijawab oleh guru, melainkan dilemparkan kepada teman yang lain yang bisa memberikan jawaban atas pemasalahan yang ditanyakan. Pada kegiatan akhir siswa untuk merangkum pelajaran yang sudah di peroleh.

c. Pengamatan

Pada awal tindakan 2 siswa sudah mulai terlihat antusias sekaliantuk mengikuti pembelajaran IPA. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung siswa sudah cukup aktif dalam mengajukan pertanyaan tanpa disuruh oleh guru terlebih dahulu untuk bertanya. Siswa sudah tidak takut lagi untuk bertanya jika ada hal-hal yang tidak dimengerti. Dalam menjawab pertanyaanpun siswa sudah tidak ragu-ragu lagi meskipun jawaban siswa belum tentu tepat. Tetapi semua jawaban siswa diterima baik oleh guru. Bahkan siswa sudah mulai berebut untuk menjawab pertanyaan yang datang dari guru maupun dari siswa. Disini sudah mulai aktif nampak aktif dalam pembelajaran.

Dalam melakukan percobaan terlihat siswa sangat senang dan aktif dengan alat yang ada. Siswa sudah tidak merasa takut bahkan antusias melakukan percobaan. Karena pada siklus 2 alat yang disediakan antuk melaksanakan percobaan lebih merangsang siswa untuk melakukan percobaan maka pada tindakan siklus 2 siswa aktif melakukan percobaan.

Namun masih ada beberapa siswa yang mendominasi atau berkuasa dalam kelompoknya. Jadi tugas yang seharusnya dikerjakan bersama-sama dengan kelompoknya, tetapi dikerjakan sendiri tanpa memberi kesemapatan kepada teman lain untuyk mencoba mengerjakan soal-soal yang ada dalam lembar kegiatan. Padahal sebenarnya siswa tersebut aktif namun karena keterbatasan lembar kegiatan yang diberikan

maka ada beberapa siswa yang tidak mendapat kesempatan untuk mengerjakan tugas.

Keaktifan siswa dalam mencari informasi dari sumber belajar yang ada juga sudah telihat, dimana siswa sudah dapat memanfaatkan sumber belajar yang ada tanpa disuruh oleh guru. Selama kerja kelompok terihat bahwa siswa sudah dapat berinteraksi dengan siswa lain dalam kelompok. Siswa juga sudah paham dengan lembar kegiatan yang dihadapi. Siswa sudah mengerti dengan lembar kegiatan yang dihadapi, siswa sudah mengerti dengan kegiatan yang harus dilakukan dengan membaca petunjuk dan langkah-langkah kerja yang ada. Dengan mengamati percobaan siswa sudah mampu membuat kesimpulan meskipun masih dibimbing guru.

d. Refleksi

Berdasarkan dari hasil observasi terhadap keaktifan siswa pada tindakan siklus 2 dipoeroleh beberapa hal yang perlu dievaluasi yaitu keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas kelompok, dimana ada sebagian siswa yang tidak ikut terlibat dalam pengerjaan tugas. Hal ini terjadi karena lembar kegiatan yang berisilangkah kerja percobaan dan berisi pertanyaan-pertanyaan hanya dibagikan satu dalam satu kelompok. Jadi ada siswa yang sebenarnya aktif, tetapi karena keterbatasan lembar kegiatan yang dibagikan maka ada beberapa siswa yang hanya mengamati temannya mengerjakan tugas.

Berdasarkan pelaksanaan siklus 2 diperoleh hasil bahwa kegiatan pembelajaran IPA dengan metode inkuiri berjalan dengan baik dibandingkan kegiatan pada siklus 1. Keaktifan siswa juga mulai tampak terlihat lebih baik dengan meningkatnya jumlah siswa.

Berdasarkan permasalahan diatas yang merupakan faktor penghambat adalah hal-hal yang perlu direvisi dalam tindakan 2 yaitu dengan membagikan lembar kegiatan kepada semua siswa dengan tujuan agar pengerjaan tugas kelompok tidak didominasi oleh siswa-siswa tertentu. Dengan demikian semua siswa dapat terlibat aktif dalam mengerjakan tugas.

Pelaksanaan penelitian pembelajaran IPA dengan menggunakan metode inkuiri dinyatakan berhasil karena keaktifan siswa sudah mencapai rata-rata 70 % siswa aktif melaksanakan kegiatan percobaan.

commit to user

BAB IV

Dokumen terkait