• Tidak ada hasil yang ditemukan

30

Secara rinci, ada 10 langkah penelitian yang dilakukan dalamResearch and Developmentmenurut Borg dan Gall (1983). Namun peneliti hanya mengadopsi 7 langkah sesuai dengan kebutuhan penelitian tanpa mengurangi esensi dari

sumbernya, langkah-langkah tersebut yaitu sebagai berikut:

1. Research and information collecting(penelitian dan pengumpulan informasi). Tahap ini merupakan studi pendahuluan sebagai bentuk pengumpulan data awal di lapangan yang dijabarkan dalam bentuk studi literatur, observasi pendekatan pembelajaran fisika yang digunakan guru, serta kondisi siswa dan sekolah.

2. Planning(perencanaan), merupakan tahapan perancangan berbagai kegiatan dan prosedur yang akan ditempuh dalam penelitian, diantaranya: a)

merumuskan tujuan khusus, b) memperkirakan kebutuhan dana, tenaga dan perkiraan waktu, c) menentukan prosedur kerja dan bentuk partisipasi yang diperlukan selama penelitian.

3. Develop preliminary form of product(penelitian produk awal), adalah menyiapkan draft awal produk instrumen penugasan berbasis peta pikiran (mind map) yang dikembangkan. Hasil penelitian pada tahapan ini berupa prototipe 1.

4. Preliminary field testing(uji coba pendahuluan) merupakan uji kelayakan produk yang telah dikembangkan (prototipe 1), oleh ahli isi atau materi pembelajaran dan ahli desain.

5. Main Product revision(revisi produk utama) merupakan tahap penyempurnaan atau perbaikan prototipe 1 berdasarkan rekomendasi perbaikan oleh ahli isi atau materi pembelajaran dan ahli desain. Hasil dari tahapan ini berupa prototipe 2.

31

6. Operational field testing(uji coba operasional) yang dikenal dengan uji coba hasil penelitian (prototipe 2) dengan melibatkan siswa di sekolah yang menjadi objek penelitian.

7. Operational product revision(revisi produk operasional) merupakan tahap akhir penyempurnaan berdasarkan hasil uji coba lapangan yaitu saran atau masukan terkait manfaat produk yang dihasilkan. Dari hasil uji tersebut dihasilkan prototipe 3 yang merupakan produk akhir penelitian.

Langkah-langkah yang dikemukakan oleh Borg dan Gall tersebut kemudian peneliti bagi menjadi 3 tahap, yaitu: (1) tahap studi pendahuluan, (2) tahap perencanaan dan penyusunan desain produk (3) tahap uji coba produk.

Langkah-langkah penelitian ini secara skematik digambarkan sebagai berikut:

Studi literatur: Teori yang relevan Hasil penelitian terdahulu Studi lapangan:

Observasi pembelajaran Observasi kondisi siswa

Hasil kajian pustaka dan studi lapangan Studi

32

Gambar 3.1 Bagan pengembangan instrumen penugasan berbasis peta pikiran.

Dari gambar bagan pengembangan di atas, langkah-langkah operasionalnya dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Studi pendahuluan yang dilakukan di awal penelitian adalah sebagai berikut: a. Studi literatur, yaitu mengkaji sumber-sumber yang berkaitan dengan

pengembangan produk. Studi literatur yang dilakukan berupa menelaah

Perencanaan dan penyusunan desain

produk

Perencanaan:

Merumuskan tujuan khusus Analisa kebutuhan

Menyusun prosedur kerja Penyusunan desain produk:

Menyusun draft awal tampilan (presentation) dan isi (content)

Prototipe 1

Uji coba produk

Uji coba pendahuluan oleh ahli: Menentukan desain dan kisi-kisi uji pendahuluan

Menyusun instrumen uji pendahuluan berdasarkan indikator penilaian Menganalisa hasil uji Merumuskan rekomendasi perbaikan

Uji coba operasional: Menentukan desain uji

Menentukan teknik pengumpulan data dan analisis data

Merumuskan rekomendasi perbaikan

Prototipe 2, hasil revisi prototipe 1

Produk akhir, hasil revisi prototipe 2

33

teori-teori perkembangan peta pikiran, melakukan kajian terhadap kurikulum, serta kajian pustaka lain yang relevan dengan penelitian ini. b. Studi lapangan, yaitu observasi awal terhadap sekolah yang akan

dijadikan objek penelitian. Studi lapangan yang dilakukan berupa

wawancara terhadap guru terkait pembelajaran fisika di sekolah tersebut, dan menganalisa kondisi siswa dengan jalan memberikan angket sebagai dasar untuk mengetahui masalah-masalah belajar siswa terutama yang berkaitan dengan tugas sekolah.

2) Pada tahap perencanaan dan penyusunan desain produk, kegiatan yang dilakukan adalah:

a. Perencanaan, meliputi: merumuskan tujuan khusus, memperkirakan kebutuhan dana, tenaga dan perkiraan waktu, menentukan prosedur kerja dan bentuk partisipasi yang diperlukan selama penelitian.

b. Penyusunan draft awal produk, mengacu pada tahap pengembangan konsepsi, yang meliputi 2 konsep berikut :

(1) Mengintegrasikan konsep peta pikiran dalam instrumen penugasan fisika.

(2) Bertujuan untuk mengelaborasikan kemampuan siswa dalam menyerap informasi, menganalisis, mengorganisasikan, dan

menyajikan kembali dalam bentuk peta pikiran pada pokok bahasan gelombang elektromagnetik untuk siswa kelas X semester genap.

Berdasarkan kedua acuan yang telah diuraikan di atas, maka prosedur pengembangannya dijelaskan sebagai berikut:

34

(2) Menentukan desain tampilan (layout design).

(3) Menentukan dan menyusun rubrik penilaian produk.

3) Pada tahap akhir yaitu uji coba produk, kegiatan yang dilakukan adalah: a. Uji pendahuluan bertujuan untuk melakukan validasi produk

(prototipe1). Kriteria utama yang diuji dalam penelitian ini adalah : kriteria pembelajaran(instructional criteria) dan kriteria penampilan

(presentation criteria). Desain uji menggunakan metode pengisian format penilaian dan komentar. Prosedur uji kelayakan produk oleh ahli isi dan ahli desain menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: (1) Menyusun instrumen uji kelayakan prototipe 1 berdasarkan

indikator penilaian yang telah ditentukan.

(2) Melaksanakan uji kelayakan prototipe 1. Pelaksana uji kelayakan produk adalah ahli instrumen penilaian dan ahli isi atau materi pembelajaran.

(3) Melakukan analisis deskriptif terhadap hasil uji untuk mendapatkan perbaikan materi pembelajaran yang sesuai dengan KTSP dan prosedur penelitian yang sesuai dengan pendekatan pembelajaran. Analisis deskriptif bertujuan untuk mengetahui tingkat dukungan atau penolakan terhadap produk (prototipe 1).

(4) Merumuskan rekomendasi perbaikan berdasarkan analisis hasil uji kelayakan produk.

b. Komponen-komponen penelitian pada uji operasional adalah sebagai berikut:

35

(1) Subjek uji coba operasional adalah siswa kelas X semester genap tahun ajaran 2011/2012 pada SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Lampung Tengah, subjek dipilih dengan menggunakan teknik

random samplingyaitu teknik pemilihan sampel secara acak dengan beberapa pertimbangan tertentu.

(2) Jenis data yang dikumpulkan disesuaikan dengan kriteria utama yang diuji dalam penelitian ini yaitu kriteria efektifitas dan efisiensi serta kriteria penampilan (presentation criteria).

(3) Instrumen pengumpulan data menggunakan angket atau kuisioner. Data yang dikumpulkan dianalisis secara deskriptif untuk

mendapatkan rekomendasi perbaikan.

51

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Simpulan dari penelitian pengembangan ini adalah dihasilkan instrumen

penugasan berbasis peta pikiran untuk pembelajaran fisika kelas X semester genap pada pokok bahasan gelombang elektromagnetik. Format instrumen penugasan ini yaitu:

1. Instrumen penugasan ini berbentuk lembar kerja siswa (LKS) terstruktur,yang komponen penilaiannya terdapat pada tiap-tiap submateri.

2. Komponen penilaian pada tiap-tiap submateri mengarahkan siswa untuk membuat peta pikirannya. Komponen-komponen tersebut yaitu: kotak kata kunci, lembar aktivitas curah gagasan dan lembar pertanyaan kunci.

3. Sistem penilaian pada instrumen penugasan ini berdasarkan pada rubrik penilaian peta pikiran.

Berdasarkan hasil uji operasional produk yang telah dilakukan, keefektifan LKS hasil pengembangan menunjukkan ketercapaian tujuan pembelajaran yang dinyatakan efektif pada aspek kognitif sebagai media pembelajaran bagi siswa pada uji lapangan siswa kelas X di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar.

52 Saran dari penelitian pengembangan ini adalah

1. Pada penggunaan lembar kerja siswa berbasis peta pikiran, lebih

memperbanyak metode pembelajaran dengan melatih siswa melakukan teknik curah gagasan (brainstorming), agar kemampuan membuat peta pikiran dapat ditingkatkan.

2. Pada penggunaan lembar kerja siswa berbasis peta pikiran, siswa diarahkan untuk meniyapkan pensil berwarna, kertas kosong, dan imajinasi agar dalam membuat peta pikiran menjadi maksimal.

3. Pada pembelajaran berbasis TIK (Teknologi, Informasi dan Komunikasi), siswa diarahkan untuk menggunakan alat teknologi/gadget sepertipen board,

pc tablet,smartphone,dan gadget lain yang sejenis dalam penulisan peta pikiran sehingga mendukung dalam penguasaan komponen-komponen konseptual sepertianimation(videoataufilm),image,pictorial, maupun

✁ ✂

Dokumen terkait