• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prosedur yang dilakukan peneliti dari mulai persiapan sampai dengan penulisan laporan penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Persiapan Penelitian

Tahap ini adalah tahap awal dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti, yaitu:

a. Penentuan dan pengajuan tema penelitian

Pada tahap ini penulis mengajukan sebuah judul penelitian skripsi kepada Tim Pertimbangan Penulisan Skripsi (TPPS) Program Studi Ilmu Pendidikan Agama Islām (IPAI) Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Tahapan ini merupakan prosedur baku yang harus dilakukan peneliti terlebih dahulu sebelum melakukan penelitian. Adapun judul pertama yang peneliti ajukan adalah “Pengaruh metode Mujadalah terhadap peningkatan pemahaman pada kitab Jurumiyah” yang dirancang dalam bentuk proposal, namun seiring berjalannya pelaksanaan bimbingan dengan dosen pembimbing, judul skripsi peneliti pun dirubah menjadi “Perkembangan kelembagaan pendidikan di pondok pesantren”, yang kemudian dilakukan penulisan terlebih dahulu dalam bentuk proposal penelitian.

b. Penyusunan rancangan penelitian

Proposal penelitan merupakan rancangan penelitian yang dibuat penulis sebagai acuan dan kerangka dasar dalam penulisan skripsi sebelum melakukan dan melporkan penelitan. Di dalam proposal penelitian skripsi terdapat beberapa point, di antaranya latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, tinjauan pustaka, organisasi penulisan dan daftar pustaka. Kemudian setelah diajukan dan disetujui oleh tim TPPS, peneliti mendapatkan Surat Keputusan (SK) penunjukan dosen pembimbing yang dikeluarkan pada 01 Oktober 2012. Adapun dosen yang menjadi pembimbing skripsi peneliti adalah Dr. H. A Syamsu Rizal, M. Pd., sebagai pembimbing I dan Dr. H. Aam Abdussalam, M. Pd., sebagai pembimbing II.

c. Konsultasi (bimbingan) skripsi

Untuk ketepatan dan kesesuaian dalam penulisan skripsi, peneliti dibimbing oleh dosen pembimbing. Proses bimbingan dilaksanakan melalui kesepakatan bersama antara dosen pembimbing dan penulis. Kesepakatan ini dilaksanakan dengan menghubungi dosen pembimbing terlebih dahulu untuk melakukan proses bimbingan. Bimbingan dimulai sejak penulis melakukan PPL (Program Latihan Profesi) namun berjalan kurang begitu efektif karena terkadang bentrok dengan kegiatan di sekolah tempat pelaksanaan PPL. Kemudian setelah PPL berakhir, bimbingan kembali dilakukan walaupun waktu bimbingan belum tentu karena banyaknya mahasiswa yang melakukan bimbingan secara tidak menentu, namun setelah beberapa kali bimbingan, akhirnya pembimbing menetapkan waktu masing-masing bagi setiap mahasiswa yang ingin bimbingan dengan dosen pembimbing. Adapun tempat bimbingan sendiri adalah di lingkungan kampus, tepatnya di FPIPS (Fakultas

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial) yang terkadang di lakukan di kantor MKDU maupun di ruangan dosen pembimbing sendiri. Peneliti mencatat saran dan masukan bahkan merekam setiap bimbingan yang dilaksanakan.

2. Pelaksanaan penelitian

Sebelum membuat laporan penelitian, peneliti melakukan berbagai persiapan. Sebagaimana yang dikatakan Sukardi (2008: 158) mengenai langkah dalam melaksanakan penelitian deskriptif adalah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi adanya permasalahan yang signifikan untuk

dipecahkan melalui metode deskriptif.

Dalam tahap ini, peneliti tertarik untuk meneliti pondok pesantren, karena baik dari segi sistem, lingkungan, input sampai dengan outputnya sendiri, pesantren mempunyai ciri khas tersendiri. Maka dari itu, peneliti berangkat dari pesantren-pesantren yang sekiranya dapat dilaksanakan penelitian dan mengidentifikasi masalah yang ada di lingkungan pesantren. Pada awalnya, peneliti hendak meneliti mengenai pengaruh metode mujadalah terhadap peningkatan hafalan dan pemahaman pada kitab jurumiyah, namun setelah ditelaah kembali pada saat hasil seminar proposal skripsi, peneliti pun mencoba berdiskusi dengan dosen pembimbing, kemudian mendapatkan beberapa tema yang menarik dijadikan bahan penelitian, di antaranya adalah studi analisis terhadap faktor-faktor kemunduran pada pondok pesantren. Namun, setelah peneliti mendatangi lapangan (yakni salah satu pesantren yang hendak diteliti), masalah tersebut tidak nampak. Akhirnya peneliti pun mencoba pindah kepada pondok pesantren yang lain. Dan akhirnya peneliti teratrik dengan sebuah pesantren berbasis Ahlu

al-sunnaħ Wa al-jamā’aħ di daerah Bandung kabupaten tepatnya

di Jl. Raya Pacet, Lemburawi KM. 09 Ciparay – Bandung (40385).

mana di sana terdapat lembaga pendidikan setingkat perguruan tinggi (STAI) yang membuat peneliti tertarik untuk meneliti perkembangan yang terjadi di Pondok Pesantren tersebut dari mulai didirikan hingga sekarang.

2. Membatasi dan merumuskan permasalahan secara jelas.

Peneliti melakukan pembatasan dan perumusan masalah yang hendak diteliti. Adapun pembatasan yang dimaksud adalah peneliti memfokuskan hanya meneliti perkembangan kelembagaan pendidikannya saja dari mulai awal berdiri hingga sekarang, dinamika yang terjadi selama beberapa periode, sampai dengan menganalisis faktor penunjang dan penghambat perkembangan kelembagaan pendidikan yang ada di Pondok Pesantren Baitul Arqom Al-Islami.

3. Menentukan tujuan dan manfaat penelitian.

Adapun tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan kelembagaan pendidikan yang ada di Pondok Pesantren Baitul Arqom Al-Islami. Sedangkan manfaat umum yang peneliti harapkan adalah agar Pondok Pesantren-Pondok Pesantren lain terutama Pondok Pesantren tradisional bisa bercermin dan mengambil manfaat atas hasil penelitian di Pondok Pesantren Baitul Arqom sendiri.

4. Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan.

Studi pustaka dilakukan peneliti dengan mengumpulkan dahulu buku-buku pribadi peneliti, mencari di perpustakan UPI, perpustakaan Prodi IPAI, dan berusaha mencari dokumen-dokumen mengenai Pondok Pesantren Baitul Arqom dari alumni yang pernah menggali ilmu di Pondok Pesantren tersebut.

5. Menentukan kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian dan atau

hipotesis penelitian.

Mengenai kerangka berpikir sendiri, peneliti lebih cenderung untuk sering melakukan bimbingan dengan dosen pembimbing,

karena dari para dosenlah peneliti lebih banyak mendapatkan saran dan masukan, terutama mengenai pendekatan yang peneliti gunakan yaitu pendekatan kualitatif yang mana peneliti sendiri banyak sekali merubah konsep yang sudah dibuat karena tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan, sedangkan pendekatan kualitatif sendiri menekankan penelitian yang naturalistik.

6. Mendesain metode penelitian yang hendak digunakan termasuk

dalam hal ini menetukan populasi, sampel, teknik sampling, menentukan instrumen pengumpul data, dan menganalisis data. Dalam proses ini, peneliti cenderung lebih memperbanyak wawasan terlebih dahulu baik dari membaca beberapa buku mengenai metodologi penelitian, maupun dengan bimbingan kepada dosen pembimbing juga melakukan diskusi dengan mahasiswa lain yang dirasakan peneliti lebih berwawasan mengenai metodologi penelitian ini.

7. Mengumpulkan, mengorganisasi, dan menganalisis data dengan

menggunakan teknik statistika yang relevan.

Pada tahap ini, peneliti sudah mulai terjun di tempat penelitian dan mulai merancang penulisan laporan penelitian

8. Membuat laporan penelitian.

Pada tahap ini, peneliti menyusun hasil penelitian secara sistematis sesuai dengan penulisan karya ilmiah yang mengacu pada buku Pedoman Karya Ilmiah UPI tahun 2012 agar dalam penulisan laporan penelitian tidak ada kerancuan karena sesuai prosedur.

Dokumen terkait