• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam tiga siklus, setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

Siklus I

1. Perencanaan

a. Membuat instrumen yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian, yang terdiri dari :

2) lembar kerja siswa yang membimbing siswa menemukan cara terbentuknya kerucut, sifat-sifat dan luas kerucut;

3) papan peraga kerucut untuk masing-masing kelompok;

4) lembar pengamatan untuk siswa dan guru, serta lembar pengamatan pengelolaan pembelajaran;

5) butir soal untuk evaluasi siklus I.

b. Merencanakan pembagian kelompok, setiap kelompok terdiri dari empat siswa, yang dikelompokkan berdasarkan kemampuannya, untuk membangun kemampuan bekerjasama antar siswa.

2. Pelaksanaan

Penelitian tindakan kelas siklus I dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan (4 jam pelajaran). Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 18 Mei 2005, membahas tentang pengertian dan sifat kerucut. Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 20 Mei 2005 membahas tentang luas daerah kerucut. Sedangkan pada pertemuan ketiga untuk tes evaluasi dilaksanakan 21 Mei 2005 Adapun pelaksanaan penelitian siklus I ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.

a. Menjelaskan pada siswa pelaksanaan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

b. Memberikan apersepsi secara klasikal, untuk mengingat prasarat yang harus dikuasai sebelum mempelajari tentangkerucut.

d. Membagikan papan peraga dan lembar kerja siswa pada tiap kelompok. e. Menjelaskan cara-cara pengisian lembar kerja siswa.

f. Mengawasi jalannya kerja kelompok dan memberikan bimbingan pada kelompok yang membutuhkan.

g. Mengarahkan setiap kelompok untuk membuat suatu kesimpulan.

h. Memimpin diskusi kelas untuk menyamakan kesimpulan yang diperoleh.

i. Memberikan penguatan pada hasil kerja atau kesimpulan dari siswa. j. Mencatat hasil penemuan berupa cara terbentuknya kerucut, sifat-sifat

kerucut dan rumus luas kerucut.

k. Memberikan latihan soal, yang harus dikerjakan secara individual untuk mengetahui apakah siswa bisa menerapkan hasil temuannya dalam memecahkan masalah.

l. Memberikan evaluasi untuk tindakan siklus I.

m. Memberi kesempatan siswa untuk melakukan refleksi atas proses pembelajaran yang dilakukan.

3. Pengamatan

a. Pengamat mengamati kegiatan guru, dan menuliskan hasil pengamatannya dalam lembar observasi untuk guru. Dengan hasil pengamatan sebagai berikut.

1) Pada bagian awal guru telah menyampaikan tujuan pembelajaran, memberi motivasi dan apersepsi dengan baik.

2) Sebagian kelompok yang dibentuk guru tidak bisa bekerjasama dengan baik.

3) Dalam menjelaskan tugas dan peranan siswa dalam kelompoknya kurang jelas, sehingga masih banyak siswa yang belum paham dan sebagian besar kelompok tidak mengenal pembagian tugas.

4) Guru telah memberi kesempatan pada siswa untuk bekerja sesuai dengan kemampuannya. Walaupun demikiap hanya beberapa kelompok saja yang secara mandiri dapat menjalankan proses penemuan, dan masih banyak kelompok yang masih tergantung pada guru.

5) Guru belum bisa memperhatikan secara khusus dan mendorong siswa yang kurang aktif dalam kelompoknya karena disibukkan dengan pertanyaan-pertanyaan kelompok yang mengalami kesulitan dalam proses penemuan.

6) Guru telah membantu siswa merumuskan prinsip, ide, ataupun pengertian yang telah ditemukan dengan sangat baik.

7) Guru belum dapat membantu siswa menyajikan hasil penemuannya dalam suatu presentasi. Hal ini disebabkan karena waktu yang direncanakan untuk presentasi sudah habis digunakan untuk kerja kelompok yang ternyata memakan waktu lebih lama dari waktu yang telah direncanakan. Penyajian hasil penemuan hanya dilakukan dengan membacakan kesimpulan yang diperoleh oleh beberapa kelompok.

8) Guru telah memberikan penguatan pada hasil penemuan yang diperoleh siswa dengan baik, dan juga memberi kesempatan pada siswa untuk mencatat hasil penemuan tersebut.

9) Guru telah mengecek penggunaan pengetahuan yang telah ditemukan dengan cukup baik, dengan cara memberikan latihan soal. Hanya saja pemberian soal belum cukup bervariasi.

b. Pengamat mengamati kegiatan siswa dalam memahami materi yang diajarkan, kemampuan menarik kesimpulan, aktivitas matematika, dan kemampuan siswa menyelesaikan soal tentang kerucut. Serta menuliskan hasil pengamatannya dalam lembar observasi untuk siswa. Hasil pengamatan aktifitas siswa pada siklus I adalah sebagai berikut.

1) Semua siswa merasa senang dan bersemangat dalam melaksanakan kegiatan belajar.

2) Sebagian besar siswa (antara 12-15 siswa) saling membantu, bekerjasama dan saling menjelaskan. Walaupun begitu baru dua kelompok yang mengenal pembagian tugas yang jelas antar anggota kelompok.

3) Hampir semua siswa (lebih dari 15 siswa) tekun mengamati bagaimana terbentuknya kerucut, bagaimana menemukan sifat-sifat rumus kerucut. Dan hampir semua siswa tertarik untuk melakukan percobaan.

4) Pelaksanaan kerja kelompok untuk proses penemuan memakan waktu yang lama, karena siswa baru pertama kali mengalami pembelajaran dengan metode penemuan terbimbing.

5) Hanya ada tiga kelompok yang secara mandiri berani membuat prediksi dan mampu menarik kesimpulan. Sementara enam kelompok yang lain masih belum menunjukkan kepercayaan diri dalam memprediksi dan menarik kesimpulan sehingga banyak bertanya dan meminta bimbingan gurunya.

6) Kemampuan siswa dalam mempresentasikan penemuannya belum dapat dilihat karena waktunya habis untuk kerja kelompok.

7) Pengamatan yang dilakukan pada siswa dengan melihat pengerjaan evaluasi pada akhir siklus I diperoleh hal-hal berikut ini.

a) Untuk butir soal yang mempertanyakan proses penemuan volum kerucut, sebagian besar siswa dapat menjawabnya dengan benar.

b) Untuk butir soal yang mengacu pada penerapan konsep pada suatu soal perhitungan siswa masih mengalami kesulitan. Kesulitan terutama untuk soal sebagai berikut.

c) Soal yang menuntut siswa menghitung volum kerucut yang disajikan dengan persamaan dengan satu variabel.

e) Menggunakan satuan volum, siswa sering lupa menambahkan tanda pangkat tiga. Contohnya satuan cm3 sering ditulis dengan cm saja.

c. Pengamat mengamati jalannya proses pembelajaran. Hasil pengamatan proses pembelajaran pada siklus I adalah sebagai berikut.

1) Hal-hal yang baik dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus ini adalah sebagai berikut.

a) Guru sudah dapat memberikan bimbingan yang baik pada siswa untuk melakukan penemuan.

b) Siswa merasa senang dan tertarik dengan pembelajaran matematika yang dilakukan. Dan siswa mempunyai rasa ingin tahu yang besar serta berusaha bersaing dengan kelompok yang lain untuk melakukan penemuan dengan cepat.

c) Sebagian besar siswa saling bekerjasama dan membantu dalam kelompoknya.

2) Hal-hal yang harus diperbaiki dalam kegiatan belajar pada siklus I adalah sebagai berikut.

a) Guru tidak menginformasikan waktu yang disediakan untuk kerja kelompok.

b) Pembentukan kelompok kerja siswa.

3) Hal-hal yang baik dalam perangkat yang digunakan pada siklus I adalah sebagai berikut.

a) Alat bantu peraga yang digunakan cukup sederhana tapi mudah digunakan.

b) LKS yang dibuat cukup sistematis dan mudah dikerjakan. 4) Hal-hal yang perlu diperbaiki dalam perangkat yang digunakan

pada siklus I adalah sebagai berikut.

a) Pembuatan rencana pembelajaran dengan pembagian waktu kurang tepat.

b) Siswa belum dilibatkan dalam pembuatan alat bantu peraga. 4. Refleksi

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah diperoleh maka diadakan refleksi dari tindakan yang telah dilakukan. Dalam penelitian pada siklus I diperoleh hasil refleksi sebagai berikut.

a. Proses pembelajaran belum sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat. Proses penemuan berlangsung terlalu lama, sehingga presentasi tidak dapat dilaksanakan. Untuk itu pada siklus II perencanaan pembelajaran harus memperhatikan pembagian waktu yang baik.

b. Guru sudah mampu mengelola dan melaksanakan kegiatan belajar metode penemuan terbimbing dengan cukup baik, akan tetapi masih ada beberapa kekurangan yang perlu diperbaiki pada siklus II. Hal-hal yang perlu diperbaiki adalah sebagai berikut.

1) Pembuatan kelompok kerja yang lebih baik untuk mendorong siswa agar interaksi di dalam kelompoknya menjadi lebih baik.

2) Guru belum memberi perhatian pada siswa yang ketinggalan dan pasif dalam kelompoknya sehingga pada siklus II guru harus memberi perhatian lebih pada siswa tersebut.

3) Guru harus selalu mendorong siswa untuk selalu bersemangat dan menumbuhkan rasa percaya diri agar mampu mandiri dalam proses penemuan.

4) Guru memberikan penguatan dan mengkoreksi kesalahan-kesalahan yang terjadi pada saat siswa mengerjakan tes akhir siklus I agar kesalahan-kesalahan tersebut tidak diulangi siswa.

5) Guru perlu memberikan contoh soal yang bervariasi agar siswa mempunyai pengalaman untuk menyelesaikan soal dengan lebih baik.

c. Siswa dalam pembelajarannya masih banyak bertanya, dan suasana kelas agak gaduh. Kegiatan siswa baik secara individu maupun kelompok pada siklus I yang masih perlu diperbaiki adalah sebagai berikut.

1) Setiap kelompok belum mempunyai pembagian tugas yang jelas, untuk itu guru sebaiknya memperjelas tugas dan peran setiap siswa dalam kelompoknya.

2) Siswa perlu dilibatkan dalam pembuatan alat peraga agar secara mental siswa lebih siap untuk melaksanakan kegiatan belajar. 3) Siswa bekerja dengan sebaik-baiknya sesuai dengan waktu yang

tentang berapa waktu yang disediakan untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

d. Hasil belajar pada siklus I menunjukkan bahwa penelitian belum mencapai tolok ukur keberhasilan penelitian yang diharapkan, untuk itu perlu diadakan siklus II yang merupakan perbaikan dari pelaksanaan penelitian siklus I.

Siklus II

Siklus II ini dilaksanakan dengan langkah yang hampir sama dengan pelaksanaan siklus I, dengan langkah perbaikan membuat kelompok kerja baru yang lebih baik, dan melibatkan siswa dalam kelompoknya untuk membuat alat bantu peraga.

1. Perencanaan

a. Mengidentifikasi dan merumuskan masalah berdasarkan analisa pada refleksi siklus I. .

b. Mempersiapkan instrumen penelitian untuk pelaksanaan siklus II, yaitu untuk sub pokok bahasan limas.

c. Merencanakan kembali pembentukan kelompok yang bisa bekerjasama dengan lebih baik, setiap kelompok tetap terdiri dari tiga siswa dan dikelompokkan berdasarkan kemampuannya, serta mengelompokkan sesuai dengan jenis kelaminnya.

2. Pelaksanaan

Penelitian tindakan kelas siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan (4 jam pelajaran). Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 23 Mei 2005, membahas tentang bangun ruang limas. Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 25 Mei 2005, membahas tentang bangun ruang limas. Adapun pelaksanaan penelitian siklus II ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.

a. Sebelum kegiatan belajar mengajar dilaksanakan, setiap kelompok diberi tugas rumah untuk membuat berbagai jenis limas yang dibuat dari kertas warna-warni, dengan ukuran yang telah ditentukan.

b. Kegiatan belajar mengajar diawali dengan pembagian hasil evaluasi pada siklus I, memberi pujian pada siswa yang telah memperoleh hasil memuaskan dan menjelaskan beberapa kesalahan yang banyak dilakukan siswa yang tidak boleh lagi diulangi.

c. Memberikan apersepsi secara klasikal, untuk mengingat prasarat yang harus dikuasai sebelum mempelajari tentang limas.

d. Melihat hasil tugas rumah yang telah diberikan.

e. Membagikan alat peraga dan lembar kerja siswa tentang limas pada tiap kelompok.

f. Menjelaskan cara-cara pengisian lembar kerja siswa.

g. Mengawasi jalannya kerja kelompok dan memberikan bimbingan pada kelompok yang membutuhkan.

h. Mengarahkan setiap kelompok untuk membuat suatu kesimpulan.

i. Menunjuk beberapa wakili kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja masing-masing kelompoknya.

j. Memberikan penguatan pada hasil kerja atau kesimpulan dari siswa.

k. Memberikan latihan soal, yang harus dikerjakan secara individual untuk mengetahui apakah siswa bisa menerapkan hasil temuannya dalam memecahkan masalah.

l. Memberikan evaluasi untuk tindakan siklus II.

m. Memberi kesempatan siswa untuk melakukan refleksi atas proses pembelajaran yang dilakukan.

3. Pengamatan

a. Pengamat mengamati kegiatan guru, dan menuliskan hasil pengamatannya dalam lembar observasi untuk guru. Hasil pengamatan untuk guru pada siklus II adalah sebagai berikut.

1) Pada bagian awal guru telah menyampaikan tujuan pembelajaran, memberi motivasi dan apersepsi dengan sangat baik.

2) Pengelolaan pembelajaran terlaksana lebih baik dan tertib dibanding pelaksaaan pembelajaran pada siklus I, dominasi guru mulai berkurang, karena guru maupun siswa sudah memahami teknik pelaksanaannya. 3) Kelompok yang dibentuk pada siklus II bisa bekerjasama lebih baik

4) Guru telah memberikan kesempatan pada siswa untuk melakukan penemuan tentang terbentuknya volum kubus. Guru juga sudah menginformasikan waktu yang disediakan untuk siswa bekerja dalam kelompoknya.

5) Berkurangnya kelompok yang masih tergantung pada guru memberi kesempatan pada guru untuk bisa memberikan lebih banyak perhatian kepada siswa yang kurang aktif.

6) Guru dapat membimbing siswa untuk menyajikan hasil penemuannya. 7) Dalam melatih siswa menerapkan hasil penemuannya, guru telah

memberikan latihan soal yang lebih bervariasi.

b. Pengamat mengamati kegiatan siswa dalam memahami materi yang diajarkan, kemampuan menarik kesimpulan. aktivitas matematika dan kemampuan siswa menyelesaikan soal tentang limas. Serta menuliskan hasil pengamatannya dalam lembar observasi untuk siswa. Hasil pengamatan aktivitas siswa pada siklus II adalah sebagai berikut.

1) Suasana kelas lebih tertib, terkendali dan kondusif.

2) Siswa sudah tidak bingung lagi dengan apa yang harus dikerjakannya, karena sudah memahami tekniknya. Dan mulai timbul rasa percaya diri pada diri siswa, hanya hal yang tidak tahu sama sekali saja yang ditanyakan pada gurunya.

3) Waktu untuk pelaksanaan kerja kelompok sesuai dengan waktu yang disediakan, kerjasama lebih hidup, dan keberanian mengeluarkan pendapat mulai muncul. Hampir semua kelompok anggotanya aktif mengamati dan

melakukan percobaan, kecuali satu kelompok yang salah satu anggotanya sangat mendominasi kerja kelompok.

4) Empat kelompok sudah berani memprediksi dan membuat kesimpulan sendiri tanpa bantuan guru, sedang tiga kelompok lain masih perlu bimbingan guru.

5) Presentasi bisa terlaksana. tapi masih banyak kekurangannya, karena setiap kelompok belum memilih salah satu anggotanya untuk maju menjadi wakil, sehingga suasananya menjadi agak gaduh dan saling metunjuk, penampilan siswa masih malu-malu dan kurang percaya diri sehingga masih cenderung seperti membaca biasa.

6) Pengamatan yang dilakukan pada siswa dengan melihat pengerjaan evaluasi pada siklus II diperoleh hal-hal berikut ini.

a) Sebagian siswa sudah cukup menguasai materi yang diberikan tetapi siswa sering kurang teliti dalam membaca soal, misalnya pada salah satu butir soal ditanyakan tentang pengertian limas menurut sifat yang dimilikinya, maka siswa malah menjawab bagaimana pengertian limas berdasarkan cara terbentuknya.

b) Bila disajikan gambar limas yang diketahui sisi alas dan tingginya, dalam pengerjaan hitungan volum limas siswa sudah menggunakan rumus yang benar, tetapi ada beberapa siswa yang keliru cara menghitungnya.

c) Beberapa siswa dalam, soal hitungan sudah benar dalam tahapan pengerjaannya, tetapi kurang teliti dalam menghitungnya.

c. Pengamat mengamati jalannya proses pembelajaran. Hasil pengamatan proses pembelajaran pada siklus II adalah sebagai berikut.

1) Hal-hal yang baik dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus II ini adalah sebagai berikut.

a) Siswa masih bersemangat dan kelompok yang dibentuk secara umum dapat bekerjasama dengan baik. Mulai tumbuhnya rasa pada siswa dalam memprediksi dan membuat kesimpulan.

b) Pembelajaran dapat terlaksana sesuai dengan rencana pembelajaran yang dibuat.

2) Hal-hal yang perlu diperbaiki dalam kegiatan belajar mengajar pada siklus II ini adalah sebagai berikut.

a) Kemampuan siswa dalam mempresentasikan hasil penemuannya.

b) Beberapa siswa masih terlihat kurang aktif dalam kerja kelompoknya.

3) Hal-hal yang baik dalam perangkat yang digunakan pada siklus II ini adalah sebagai berikut.

a) Pembuatan RP memperhatikan pembagian waktu dengan baik. b) Siswa dilibatkan dalam pembuatan alat peraga.

4) Hal-hal yang perlu diperbaiki dalam perangkat yang digunakan dalam siklus II ini adalah sebagai berikut.

Terdapat beberapa kelompok yang tugas membuat alat peraganya hanya dilakukan oleh salah satu anggota kelompok saja.

4. Refleksi

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah diperoleh maka diadakan refleksi dari tindakan yang telah dilakukan. Dalam penelitian pada siklus II diperoleh hasil refleksi sebagai berikut.

a. Rencana pembelajaran yang telah dibuat dapat terlaksana dengan baik. b. Pengelolaan pembelajaran dengan metode penemuan terbimbing yang

dilaksanakan oleh guru sudah berlangsung lebih baik dari siklus I.

c. Suasana kelas semakin tertib, siswa terlihat lebih aktif dalam kelompoknya, tidak terlalu banyak bertanya kepada gurunya karena siswa sudah tahu dengan apa yang harus dikerjakannya. Adapun hal-hal yang perlu diperbaiki dalam pelaksanaan siklus II ini adalah sebagai berikut.

1) Masih ada anggota kelompok yang kurang aktif dan mengandalkan pekerjaan temannya, sehingga perlu dibuat kelompok baru yang lebih kecil terdiri dari dua orang, agar semua siswa dituntut untuk bisa mengerjakan sendiri tugas-tugasnya.

2) Ada kelompok yang tidak kompak, tugas pembuatan alat bantu peraga yang diberikan pada satu kelompok hanya dikerjakan oleh satu anggota kelompoknya saja, untuk itu pada siklus III tugas diberikan secara individu.

3) Siswa belum maksimal dalam mempresentasikan hasil penemuannya, sehingga diharapkan guru menjelaskan bagaimana cara-cara melakukan presentasi dengan baik.

d. Hasil belajar pada siklus II menunjukkan bahwa penelitian belum mencapai tolok ukur keberhasilan penelitian yang diharapkan, untuk itu perlu diadakan siklus III yang merupakan perbaikan dari pelaksanaan penelitian siklus II. Siklus III

Siklus III ini dilaksanakan dengan langkah yang hampir sama dengan pelaksanaan siklus sebelumnya, dengan langkah perbaikan kelompok kerja terdiri dari dua orang dan dikelompokkan setiap meja, dan melibatkan semua siswa dalam pembuatan alat bantu peraga.

1. Perencanaan

a. Mengidentifikasi dan merumuskan masalah berdasarkan analisa pada refleksi siklus II.

b. Mempersiapkan instrumen penelitian untuk pelaksanaan siklus III, yaitu mengenai kerucut.

c. Merencanakan pembagian kelompok yang tidak lagi terdiri dari tiga siswa, tapi terdiri dari dua siswa yang berkelompok sesuai dengan tempat duduknya.

2. Pelaksanaan

Penelitian tindakan kelas siklus III dilaksanakan dalam dua kali pertemuan (4-jam pelajaran). Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 25 Mei 2005, membahas tentang pengertian kerucut. Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 27 Mei 2005, membahas tentang volum kerucut. Adapun pelaksanaan penelitian siklus III ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.

a. Setiap siswa diberi tugas rumah untuk membuat kerucut yang dibuat dari kertas manila dengan ukuran tidak ditentukan, sebelum kegiatan belajar mengajar dilaksanakan.

b. Pembagian hasil evaluasi pada siklus II, memberi pujian pada siswa yang telah memperoleh hasil memuaskan dan menjelaskan beberapa kesalahan yang banyak dilakukan siswa.

c. Memberikan apersepsi secara klasikal, untuk mengingat prasarat yang harus dikuasai sebelum mempelajari tentang kerucut.

d. Melihat hasil tugas rumah yang telah dibuat siswa.

e. Membagikan lembar kerja siswa tentang kerucut pada tiap kelompok. f. Menjelaskan cara-cara mengerjakan lembar kerja siswa.

g. Mengawasi jalannya kerja kelompok dan memberikan bimbingan pada kelompok yang membutuhkan.

h. Mengarahkan setiap kelompok untuk membuat suatu kesimpulan.

i. Menunjuk beberapa wakil kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja masing-masing kelompoknya.

j. Memberikan penguatan pada hasil kerja atau kesimpulan dari siswa.

k. Memberikan latihan soal yang harus dikerjakan secara individual untuk mengetahui apakah siswa bisa menerapkan hasil temuannya dalam memecahkan masalah.

l. Memberikan evaluasi untuk tindakan siklus III.

m. Memberi kesempatan siswa untuk melakukan refleksi atas proses pembelajaran yang dilakukan.

3. Pengamatan

a. Pengamat mengamati kegiatan guru, dan menuliskan hasil pengamatannya dalam lembar observasi untuk guru. Hasil pengamatan untuk guru pada siklus III adalah sebagai berikut.

1) Hasil pengamatan untuk guru pada siklus III hampir sama dengan hasil pengamatan pada siklus II. Guru mampu mempertahankan dan meningkatkan kualitas pelaksanan kegiatan belajar mengajar dengan metode penemuan terbimbing.

2) Pembelajaran terlaksana lebih baik, guru menyampaikan tujuan pembelajaran, motivasi dan apersepsi pada bagian awal pembelajaran, dan pada kegiatan inti guru memberi kesempatan siswa melaksanakan proses penemuan dengan kelompok sesuai dengan tempat duduknya.

3) Walaupun kelompok yang terbentuk menjadi sangat banyak, tetapi guru tidak kerepotan membimbingnya, karena semua siswa sudah berpengalaman dan tahu apa yang harus dikerjakannya.

b. Pengamat mengamati kegiatan siswa dalam memahami materi yang diajarkan, kemampuan menarik kesimpulan, aktivitas matematika, dan kemampuan siswa menyelesaikan soal tentang layang-layang. Hasil pengamatan aktivitas siswa pada siklus III adalah sebagai berikut.

1) Setiap siswa bekerja dengan sungguh-sumgguh untuk melakukan percobaan dengan menggunakan alat peraga yang telah dibuatnya di rumah dengan langkah kerja sesuai dengan langkah yang ada pada LKS.

2) Dalam membuat kesimpulan sebagian besar kelompok sudah bisa membuatnya sendiri, hanya beberapa kelompok saja yang masih meminta bantuan gurunya.

3) Waktu yang diperlukan siswa dalam menyelesaikan tugas penemuannya bervariasi, ada yang selesai sesuai waktu yang telah ditentukan, ada yang telah selesai sebelumnya, dan ada dua kelompok yang sampai waktu yang disediakan habis belum selesai memperoleh kesimpulan.

4) Presentasi dilaksanakan lebih baik dari pada siklus II, beberapa siswa sudah dapat mempresentasikan hasil penemuannya dengan percaya diri, sementara beberapa siswa yang lain masih malu-malu dan kurang percaya diri.

5) Pengamatan yang dilakukan pada siswa dengan melihat pengerjaan evaluasi pada siklus III diperoleh hal-hal berikut ini.

a) Kemampuan siswa menguasai pelajaran sudah baik.

b) Walaupun sebelumnya sudah dijelaskan oleh guru untuk tidak tergesa-gesa dan selalu teliti dalam mengerjakan soal, tetapi masih tetap ada siswa yang kurang teliti membaca soal dan melakukan perhitungan, tapi bila dibandingkan dengan kesalahan yang terjadi pada siklus II jumlahnya sudah berkurang.

c. Pengamat mengamati jalannya proses pembelajaran. Hasil pengamatan proses pembelajaran pada siklus III adalah sebagai berikut.

1) Pengelolaan pembelajaran sudah bagus, kekurangannya hanya pada kegiatan presentasi yang belum maksimal.

2) Perangkat yang digunakan sudah cukup efektif, alat bantu yang digunakan mudah dibuat dan mudah digunakan.

4. Refleksi

Peneliti bersama pengamat mendiskusikan hasil pengamatan pada siklus ketiga. Hasil refleksi siklus III adalah sebagai berikut.

a. Pembelajaran dengan metode penemuan terbimbing telah terlaksana dengan

Dokumen terkait