• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.3 Prosedur Pengembangan

Penelitian ini menggunakan prosedur pengembangan yang menghasilkan desain materi berupa Materi Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan. Peneliti mengembangkan materi ini dengan melandaskan diri pada langkah-langkah prosedur penelitian dan pengembangan menurut Tomlinson (dalam Harsono, 2015). Prosedur pengembangan dalam penelitian ini melalui 5 langkah, yaitu (1) analisis kebutuhan

43 siswa, (2) desain, (3) implementasi, (4) evaluasi, dan (5) revisi. Kelima langkah prosedur pengembangan materi dijelaskan secara umum pada bagan 3.1.

Langkah IV Evaluasi

Evaluasi Pembelajaran Hari Pertama dan Hari Kedua

Analisis Kelemahan dan Kelebihan Materi

Langkah III Implementasi

Implementasi

Implementasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Hari Pertama

Implementasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Hari Kedua

Langkah II Desain

Desain

Langkah I Analisis Kebutuhan Siswa

Analisis Kebutuhan Siswa Validasi Instrumen Wawancara

1. Observasi 2. Wawancara

Kajian Prinsip Pengembangan Materi MenurutTomlinson Garis-Garis Besar Pembelajaran: 1. Standar Kompetensi 2. Kompetensi Dasar 3. Indikator 4. Gambaran umum pembelajaran Evaluasi Ahli Pengembangan Materi Validasi: 1. Ahli 2. Guru 3. Siswa Revisi Langkah V Revisi

Materi Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan

44 Penjelasan untuk setiap langkah penelitian dan pengembangan (Research and Development) menurut Tomlinson (dalam Harsono, 2015) dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

3.3.1 Analisis Kebutuhan Siswa

Peneliti melakukan kegiatan observasi pembelajaran di kelas III B SD N Jetis 1 Yogyakarta untuk mengetahui kegiatan yang dilakukan siswa selama pembelajaran berlangsung dan untuk menganalisis kebutuhan siswa terhadap materi ajar yang berkaitan dengan pendidikan lingkungan. Kegiatan observasi pun dikhususkan kepada pembelajaran yang berkaitan dengan lingkungan yakni Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) atau pun Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Kegiatan lain seperti wawancara dengan Guru kelas, Siswa, dan Kepala Sekolah SD N Jetis 1 Yogyakarta, juga dilakukan oleh peneliti untuk memperluas dan memperjelas informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran IPA dan kebutuhan akan bahan ajar tentang lingkungan.

Hasil dari kegiatan observasi dan wawancara terhadap analisis kebutuhan siswa khususnya, dapat dijadikan sebagai dasar pengembangan materi sesuai dengan apa yang diharapkan siswa sehingga diharapkan dapat memiliki pengaruh positif bagi perkembangan dan kemajuan Siswa kelas III B SD N Jetis 1 Yogyakarta.

3.3.2 Desain

Peneliti mengawali kegiatan desain dengan mempelajari terlebih dahulu prinsip-prinsip pengembangan materi menurut Tomlinson. Terdapat setidaknya 16 prinsip yang harus dipenuhi dalam proses pengembangan materi untuk pembelajaran bahasa menurut Tomlinson (2005). Peneliti kemudian memutuskan untuk berusaha memenuhi 10 prinsip pengembangan materi yang diyakini relevan dengan penelitian ini, dikarenakan materi yang dikembangkan adalah materi pembelajaran IPA.

Kegiatan yang dilakukan selanjutnya adalah menyusun garis-garis besar materi pembelajaran. Garis-garis besar pembelajaran disusun berdasarkan panduan

45 lembar students’ need analysis pemberian dosen pembimbing skripsi, antara lain yaitu poin C yang berisikan standar kompetensi (SK), poin D berisikan kompetensi dasar (KD), poin E berisikan indikator, dan poin F yang berisikan poin-poin inti kegiatan pembelajaran. Penyusunan garis-garis besar pembelajaran ini disesuaikan dengan hasil analisis kebutuhan yang didapatkan dari kegiatan observasi dan wawancara serta kesepuluh prinsip pengembangan materi menurut Tomlinson. Garis-garis besar pembelajaran yang sudah tersusun kemudian dievaluasi terlebih dahulu oleh Dosen Pembimbing Skripsi I dan II.

Garis-garis besar pembelajaran yang sudah dievaluasi oleh dosen pembimbing kemudian dikembangkan ke dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 serta Silabus. Peneliti kemudian menyusun Materi Eksperimen Fungsi Akar sebagai bahan ajar pendukung dan sarana terlaksananya Model Conservation Scout. Pembelajaran yang direncanakan juga mengupayakan partisipasi aktif dari setiap siswa sebagai bentuk pelaksanaan Pendidikan Emansipatoris, oleh karena itu peneliti juga menyusun Panduan Eksperimen Fungsi Akar untuk Siswa kelas III B SD N Jetis 1 Yogyakarta.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Materi Eksperimen Fungsi Akar kemudian digabung sebagai satu kesatuan untuk guru kelas. Bahan ajar tersebut kemudian dikembangkan kembali oleh peneliti menjadi sebuah buku pegangan guru dengan judul “Materi Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan” beserta sampulnya. Upaya untuk memberi kemudahan guru kelas dalam memahami materi tersebut, diwujudkan oleh peneliti dengan menyusun sebuah pengantar singkat mengenai “Apa itu materi pendidikan dan kesadaran lingkungan”.

Materi yang sudah selesai disusun kemudian dievaluasi oleh ahli untuk mengetahui kualitas isi materi serta untuk mendapatkan kritik dan saran dari para ahli sebagai landasan perbaikan materi agar semakin layak digunakan. Validasi materi dilakukan oleh satu dosen ahli IPA, satu dosen ahli bahasa, Guru kelas III A dan B. Guru kelas III A menjadi validator juga dalam penelitian ini dikarenakan materi yang akan digunakan oleh peneliti, merupakan hasil gabungan dari karya rekan peneliti

46 bersama peneliti. Rekan peneliti akan melaksanakan kegiatan penelitian di kelas III A, sehingga materi yang dikembangkan juga divalidasi oleh Guru kelas III A. Hasil validasi materi dari Guru kelas III A pun digunakan sebagai masukan untuk mengembangkan kualitas materi.

Validasi materi dilakukan dengan cara menyerahkan materi untuk guru dan instrumen penilaian kepada ahli IPA, ahli bahasa, Guru kelas III. Materi yang divalidasi oleh ahli IPA, ahli bahasa, dan guru kelas III adalah materi yang disusun khusus untuk guru, sedangkan panduan eksperimen untuk siswa divalidasi oleh siswa kelas III B sendiri melalui kegiatan wawancara menggunakan instrumen validasi materi eksperimen oleh siswa. Siswa yang ditunjuk untuk membaca dan mempelajari materi eksperimen sebanyak lima siswa. Tingkat kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik dari kelima anak yang ditunjuk juga berbeda-beda, dimulai dari kategori tinggi hingga rendah berdasarkan rekomendasi dari guru kelas III B.

Hasil validasi dari ahli IPA, ahli bahasa, dan guru kelas III, termasuk kritik dan saran, kemudian digunakan oleh peneliti sebagai bahan pertimbangan untuk memperbaiki materi yang akan digunakan oleh guru. Perbaikan untuk panduan eksperimen untuk siswa juga dilakukan berdasarkan hasil wawancara dengan kelima siswa yang sudah mempelajari panduan eksperimen.

3.3.3 Implementasi

Desain materi yang sudah dilakukan validasi oleh ahli serta guru kelas dan sudah direvisi, kemudian dilaksanakan dalam kegiatan belajar mengajar di kelas III B SD N Jetis 1 Yogyakarta dengan melibatkan siswa sebanyak 24 setelah mendapatkan ijin dari guru kelas. Dalam proses implementasi Materi pendidikan Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan, peneliti juga mengumpulkan data-data empiris tambahan untuk mengetahui kualitas materi khususnya panduan eksperimen untuk siswa. Peneliti melakukan kegiatan wawancara singkat kembali bersama Siswa kelas III B SD N Jetis 1 pada waktu pelaksanaan eksperimen di luar kelas. Kegiatan observasi

47 juga dilakukan oleh peneliti selama mengimplementasikan materi untuk mengetahui seluruh rangkaian proses implementasi materi dan hasil implementasinya.

3.3.4 Evaluasi

Seluruh rangkaian proses implementasi materi, termasuk juga hasil kegiatan observasi dan wawancara singkat dengan siswa kemudian dianalisis kembali untuk mengumpulkan data-data empiris. Data-data empiris yang didapatkan selama mengimplementasikan materi kemudian dianalisis kembali untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan dari Materi Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan.

3.3.5 Revisi

Revisi materi akhir kemudian dilakukan setelah peneliti melakukan analisis kelemahan dan kelebihan dari materi sesuai dengan hasil evaluasi. Kegiatan revisi akhir ini dilakukan sebagai upaya untuk memperbaiki dan mengembangkan kualitas isi materi agar semakin berkualitas, layak, dan berguna sebagai tahap akhir penelitian.

Dokumen terkait