• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Pembahasan

1. Prosedur Pengembangan Produk

Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah prosedur pengembangan model ADDIE yang terdiri dari lima langkah atau tahapan yaitu Analisis (Analyze), Perancangan (Design), Pengembangan (Development), Implementasi (Implementation), dan Evaluasi (Evaluation).

Berikut uraian dari setiap langkah atau tahapan dalam prosedur pengembangan dengan menggunakan model ADDIE.

a. Analisis (Analyze)

Analisis merupakan tahap awal dalam prosedur pengembangan model ADDIE. Tahap analisis dilakukan oleh peneliti dengan melakukan analisis kebutuhan yaitu dengan melakukan wawancara kepada tiga guru kelas V SD dan menyebarkan kuesioner kepada sembilan siswa kelas V SD melalui google form. Berikut adalah hasil dari analisis yang telah dilakukan oleh peneliti.

1) Hasil Wawancara

Peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas V dari tiga Sekolah Dasar yaitu SD N Babarsari, SD Kanisius Sengkan, dan SD Kanisius Kadirojo. Wawancara dilakukan oleh peneliti di waktu yang berbeda-beda yaitu wawancara dengan guru SD N Babarsari dilakukan pada tanggal 23 November 2020, wawancara dengan guru SD Kanisius Sengkan dilakukan pada tanggal 26 November 2020, dan wawancara dengan guru SD Kanisius Kadirojo dilakukan pada tanggal 30 November 2020. Rekapitulasi hasil wawancara yang telah

dilakukan oleh peneliti dengan ketiga guru tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Wawancara Guru Kelas V SD

Pertanyaan

Hasil Wawancara SD N Babarsari SD Kanisius

Sengkan

penjelasannya. yang banyak

untuk lebih

modul tersebut, peneliti dapat mengetahui bahwa siswa masih mengalami kesulitan dalam pembelajaran IPA. Kesulitan yang dialami oleh siswa yaitu siswa kurang tertarik untuk belajar karena siswa kesulitan untuk memahami materi dan adanya istilah asing yang terdapat pada pembahasan materi. Salah satu materi yang sulit bagi siswa yaitu materi organ pernapasan makhluk hidup. Guru telah melakukan beberapa usaha untuk mengatasi kesulitan yang dialami oleh siswa diantaranya dengan cara melakukan tanya jawab dan mengulangi menyampaikan materi kepada siswa. Dalam pembelajaran guru hanya menggunakan bahan ajar seperti buku paket dan LKS. Menurut guru bahan ajar yang digunakan saat ini masih memiliki penjelasan yang kurang lengkap dan masih memiliki gambar yang sedikit dalam penjelasan materinya.

Dari hasil wawancara diketahui juga bahwa guru dari ketiga sekolah sudah pernah menggunakan modul sebagai bahan ajar, namun hanya terbatas pada materi tertentu. Menurut guru penggunaan modul sebagai bahan ajar dapat membantu siswa terutama pada masa pandemi covid 19 saat ini dimana pembelajaran

dilakukan secara daring atau pembelajaran jarak jauh. Guru dari ketiga sekolah menyatakan bahwa modul dapat membantu guru dalam menyampaikan materi kepada siswa karena modul memiliki materi yang lengkap dan tampilan yang menarik sehingga dapat digunakan sebagai bahan ajar tambahan yang dapat meningkatkan antusias siswa dalam belajar. Menurut ketiga guru modul sebaiknya berwarna, memiliki gambar dalam penyajiannya serta menggunakan jenis tulisan dan ukuran huruf yang tidak menyulitkan siswa saat membacanya.

Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat disimpulkan bahwa ketersediaan bahan ajar yang lengkap dan menarik untuk membantu siswa belajar masih terbatas. Siswa membutuhkan bahan ajar yang lebih lengkap dan menarik untuk membantu siswa lebih memahami materi khususnya dalam masa pandemi covid 19 saat ini. Selain itu siswa membutuhkan bahan ajar tambahan yang dapat digunakan oleh siswa untuk belajar secara mandiri. Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk mengembangkan sebuah bahan ajar berupa modul pembelajaran untuk materi organ pernapasan makhluk hidup sesuai dengan materi yang menjadi kesulitan siswa saat ini.

2) Hasil Kuesioner

Kuesioner analisis kebutuhan yang digunakan dalam penelitian ini ditujukan kepada sembilan siswa kelas V Sekolah Dasar.

Kuesioner analisis kebutuhan yang digunakan dalam penelitian ini memiliki empat indikator yang dijabarkan ke dalam sembilan pertanyaan. Pengisian kuesioner dilakukan oleh siswa melalui google form pada tanggal 23 November 2020 sampai dengan 14 Desember 2020. Rekapitulasi deskripsi jawaban yang diberikan oleh siswa kelas V Sekolah Dasar pada kuesioner analisis kebutuhan siswa dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini.

Tabel 4.2 Rekapitulasi Deskripsi Jawaban Kuesioner Siswa Indikator Pertanyaan Jawaban dalam

Kuesioner Responden

Ya, karena ada materi yang sulit untuk lengkap. Semua ada di dalam modul itu mulai dari pengertian, contoh,

Ya, karena lebih jelas, lebih mudah dipelajari, dan lebih mudah untuk dipahami

5

Kegunaan lebih jelas, lebih mudah dipelajari dan dipahami Ya. Pink, ungu, kuning,

orange

1 Ya. Merah, biru, hijau,

kuning

1 Ya akan lebih menarik

karena mudah diingat, dan tidak tegang saat membaca materi

1

Ya, karena gambar dan tulisan saling

memperjelas materi yang dipelajari

3

untuk memahami materi?

Ya karena gambar dapat membantu untuk

Ya, karena lebih mudah untuk memahami materi

Ya, karena lebih seru sehingga dapat

Berdasarkan hasil rekapitulasi deskripsi jawaban kuesioner siswa di atas, dapat diketahui bahwa siswa masih mengalami kesulitan dalam memahami materi pembelajaran IPA yang disebabkan oleh banyaknya materi dan masih adanya istilah asing yang terdapat pada materi. Peneliti menyimpulkan bahwa salah satu materi yang masih dirasa sulit oleh siswa adalah materi organ pernapasan makhluk hidup.

Siswa membutuhkan sebuah bahan ajar yang menarik seperti berwarna, memiliki gambar dalam penyajiannya, memiliki latihan soal yang bervariasi dan juga memiliki rangkuman materi. Dalam kuesioner analisis kebutuhan dapat diketahui juga bahwa siswa menyatakan bahwa modul pembelajaran dapat membantu siswa untuk memahami materi dan dapat membantu siswa untuk belajar secara mandiri. Hal tersebut karena menurut siswa isi dari modul pembelajaran sudah lengkap, lebih jelas serta lebih mudah untuk dipelajari dan dipahami.

Maka dari itu, beberapa alasan di atas dijadikan sebagai pendukung oleh peneliti untuk mengembangkan sebuah bahan ajar berupa modul pembelajaran IPA yang berfokus pada materi organ

pernapasan makhluk hidup untuk siswa kelas V Sekolah Dasar. Data yang diperoleh peneliti dari hasil kuesioner analisis kebutuhan siswa tersebut digunakan oleh peneliti sebagai bahan pertimbangan untuk membuat modul pembelajaran IPA dengan mempertimbangkan segi isi dan tampilan yang menarik bagi siswa.

b. Perancangan (Design)

Tahap kedua dari model ADDIE adalah tahap perancangan atau design. Pada tahap ini peneliti merancang produk modul pembelajaran untuk materi organ pernapasan makhluk hidup dengan membuat kerangka produk modul, menyusun garis besar materi serta menyusun kisi-kisi instrumen validasi modul. Kerangka modul dibuat dari unsur-unsur modul yaitu judul modul, petunjuk umum (kompetensi dasar, indikator pembelajaran, tujuan pembelajaran, dan petunjuk buku), materi modul (uraian materi berupa penjelasan, ilustrasi-ilustrasi, rangkuman, dan latihan soal), lembar evaluasi, glosarium, dan daftar pustaka. Berikut ini uraian dari kerangka yang telah dirancang oleh peneliti.

1) Sampul Produk

Sampul produk modul memiliki judul “Modul Pembelajaran IPA Organ Pernapasan Makhluk Hidup” yang diletakkan di atas bagian tengah. Pada bagian bawah terdapat nama peneliti, nama dosen pembimbing, kelas yang dituju untuk menggunakan modul, gambar-gambar animasi serta gambar yang sesuai dengan materi organ pernapasan makhluk hidup.

2) Isi Produk

Isi produk modul pembelajaran terdiri dari beberapa bagian antara lain kata pengantar, daftar isi, kompetensi dasar, indikator pembelajaran, tujuan pembelajaran, petunjuk buku, dan materi pembelajaran yang memuat beberapa kegiatan belajar yaitu kegiatan belajar 1 membahas materi organ pernapasan pada hewan, kegiatan belajar 2 membahas materi organ pernapasan pada manusia, dan kegiatan belajar 3 membahas materi gangguan dan cara memelihara

organ pernapasan pada manusia. Selain itu, terdapat pula rangkuman materi, kuis, lembar percobaan, latihan soal di setiap akhir bagian materi, lembar refleksi kegiatan belajar, glosarium, daftar pustaka serta lembar QR code modul pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk dapat mengakses modul secara online.

Setelah membuat rancangan produk modul pembelajaran, peneliti membuat garis besar isi materi yang akan dimuat dalam modul pembelajaran. Peneliti menggunakan buku paket siswa untuk menjadi acuan dalam mengembangkan materi. Kompetensi dasar dan indikator pada materi organ pernapasan makhluk hidup dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.3 Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator

3.2 Menjelaskan organ pernapasan dan

3.2.1 Mengidentifikasi organ pernapasan dan fungsinya pada hewan

3.2.2 Mengidentifikasi organ pernapasan dan fungsinya pada manusia.

3.2.3 Menguraikan gangguan pada organ pernapasan manusia.

3.2.4 Menguraikan cara memelihara kesehatan organ pernapasan pada manusia.

Pada tahap ini, peneliti juga merancang instrumen yang dibutuhkan untuk menilai kualitas dari produk modul yang dikembangkan. Instrumen yang dirancang oleh peneliti yaitu kisi-kisi instrumen validasi produk, kisi-kisi instrumen kuesioner tanggapan siswa dan kisi-kisi instrumen soal evaluasi (pretest dan posttest).

c. Pengembangan (Development)

Tahap ketiga dalam penelitian ini adalah tahap pengembangan. Pada tahap ini peneliti mulai mengembangkan rancangan produk modul menjadi bentuk yang nyata (fisik). Sebelum membuat modul pembelajaran peneliti mengumpulkan bahan materi dari berbagai

referensi untuk materi organ pernapasan makhluk hidup. Selanjutnya peneliti melakukan pengetikan dan mengatur produk modul dengan menggunakan aplikasi Adobe InDesign CS5.

Peneliti membuat produk modul pembelajaran berbentuk portrait dengan ukuran A4. Penulisan produk modul yang disusun oleh peneliti menggunakan beberapa jenis huruf antara lain Georgia, Chaparral Pro, dan Comic Sans MS. Peneliti juga menyusun sampul depan dan belakang dari modul pembelajaran dengan menggunakan aplikasi Adobe Illustrator CS5 dengan jenis huruf Chaparral Pro ukuran 35pt dan 29pt. Pada modul pembelajaran peneliti juga menambahkan gambar-gambar yang berasal dari situs web freepik yang sebelumnya telah peneliti edit dengan menggunakan aplikasi Adobe Illustrator CS5. Berikut adalah uraian dari setiap komponen yang terdapat pada modul pembelajaran IPA materi organ pernapasan makhluk hidup yang disusun oleh peneliti.

1) Sampul Modul

Sampul modul yang dikembangkan oleh peneliti memiliki judul

“Modul Pembelajaran IPA Organ Pernapasan Makhluk Hidup” yang diletakkan di atas bagian tengah. Selain itu, terdapat pula nama peneliti, nama dosen pembimbing, kelas yang dituju untuk menggunakan modul, gambar-gambar animasi serta gambar yang sesuai dengan materi organ pernapasan makhluk hidup. Gambar mengenai materi tersebut bertujuan untuk menggambarkan isi dari modul pembelajaran. Background pada sampul modul didominasi dengan warna kuning supaya lebih menarik untuk siswa. Tampilan dari sampul modul pembelajaran dapat dilihat pada gambar 4.1 berikut ini.

Gambar 4.1 Sampul Depan dan Belakang Modul 2) Isi Modul

a) Kata Pengantar

Kata pengantar yang terdapat dalam modul pembelajaran dibuat sebagai ucapan terima kasih dan rasa syukur peneliti karena dapat menyelesaikan pembuatan modul pembelajaran.

Selain itu pada kata pengantar ini terdapat pula harapan peneliti mengenai dibuatnya modul. Tampilan dari halaman kata pengantar yang terdapat pada modul dapat dilihat pada gambar 4.2 berikut.

Gambar 4.2 Kata Pengantar

b) Daftar Isi

Modul pembelajaran dilengkapi dengan daftar isi yang bertujuan untuk membantu dan memudahkan pengguna modul dalam mencari halaman pada modul pembelajaran tanpa harus mencari satu persatu. Tampilan dari daftar isi pada modul dapat dilihat pada gambar 4.3 berikut ini.

Gambar 4.3 Daftar Isi

c) Kompetensi Dasar, Indikator, dan Tujuan Pembelajaran

Modul pembelajaran dilengkapi dengan kompetensi dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran yang harus dicapai pengguna modul. Tampilan dari halaman kompetensi dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran dapat dilihat pada gambar 4.4 berikut ini.

Gambar 4.4 Kompetensi Dasar, Indikator, dan Tujuan Pembelajaran

d) Petunjuk Buku

Pada modul pembelajaran terdapat petunjuk buku yang berguna sebagai panduan bagi pengguna modul. Tampilan dari petunjuk buku dapat di lihat pada gambar 4.5 berikut ini.

Gambar 4.5 Petunjuk Buku

e) Kegiatan Belajar

Modul pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti terbagi menjadi tiga kegiatan belajar yaitu kegiatan belajar 1 membahas mengenai materi organ pernapasan pada hewan, kegiatan belajar 2 membahas mengenai materi organ pernapasan pada manusia serta kegiatan belajar 3 membahas mengenai materi gangguan dan cara memelihara organ pernapasan pada manusia. Pembahasan materi pada setiap kegiatan belajar disertai dengan gambar yang berkaitan sehingga dapat membantu pengguna modul dalam memahami materi. Tampilan dari halaman kegiatan belajar yang terdapat pada modul dapat dilihat pada gambar 4.6 berikut.

Gambar 4.6 Kegiatan Belajar Modul f) Lembar Percobaan

Lembar percobaan yang terdapat pada modul pembelajaran ini berisikan petunjuk untuk melakukan percobaan secara mandiri dengan menggunakan alat dan bahan yang mudah ditemukan.

Pada saat melaksanakan percobaan pengguna modul dapat melakukan pengamatan sehingga dapat membantu pengguna modul dalam memahami materi. Tampilan dari lembar percobaan dapat dilihat pada gambar 4.7 berikut ini.

Gambar 4.7 Lembar Percobaan g) Rangkuman

Rangkuman materi yang terdapat pada modul dibuat dengan tujuan agar dapat membantu pengguna modul dalam memahami dan mengetahui isi dari materi yang terdapat pada modul secara lebih ringkas. Rangkuman materi pada modul dapat ditemukan pada masing-masing kegiatan belajar. Tampilan dari rangkuman pada modul pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti dapat dilihat pada gambar 4.8 berikut ini.

Gambar 4.8 Rangkuman

h) Kuis

Kuis yang terdapat di dalam modul pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti ini berupa TTS (Teka Teki Silang), kuis mencari kata, dan kuis menebak alat pernapasan pada gambar hewan. Kuis dibuat untuk mengetahui pemahaman pengguna modul terhadap materi pembelajaran dan juga membantu siswa saat belajar agar tidak merasa bosan. Tampilan dari kuis pada modul dapat dilihat pada gambar 4.9 berikut.

Gambar 4.9 Kuis

i) Latihan Soal

Latihan soal atau soal evaluasi yang terdapat pada masing-masing kegiatan belajar terdiri dari soal pilihan ganda dan soal uraian. Latihan soal digunakan sebagai evaluasi yang diharapkan dapat menguji pemahaman pengguna modul terhadap materi yang telah dipelajari. Tampilan dari latihan soal dapat dilihat pada gambar 4.10 berikut ini.

Gambar 4.10 Latihan Soal j) Refleksi

Refleksi terdapat di setiap akhir kegiatan belajar. Refleksi dilakukan untuk membantu pengguna modul untuk mengetahui kesulitan yang dialami oleh pengguna modul selama belajar.

Selain itu, refleksi dapat digunakan untuk mengetahui respon siswa mengenai modul pembelajaran tersebut. Tampilan dari lembar refleksi dapat dilihat pada gambar 4.11 berikut.

Gambar 4.11 Refleksi k) Glosarium

Glosarium yaitu pengertian dari kata-kata asing yang tidak ditemukan dalam bahasa sehari-hari. Melalui glosarium peneliti berharap pengguna modul dapat mengetahui arti dari kata-kata asing yang terdapat pada materi. Tampilan dari glosarium dapat dilihat pada gambar 4.12 berikut ini.

Gambar 4.12 Glosarium l) Daftar Pustaka

Dalam modul terdapat daftar pustaka yang digunakan oleh peneliti dalam penyusunan modul. Tampilan dari daftar pustaka dapat dilihat pada gambar 4.13 berikut.

Gambar 4.13 Daftar Pustaka m) Halaman QR Code

Modul pembelajaran yang disusun oleh peneliti dilengkapi dengan QR Code yang memungkinkan pengguna modul untuk mengakses modul versi digital sehingga dapat memudahkan pengguna modul untuk menggunakan modul dimanapun dan kapanpun. Pemindaian QR Code di dalam modul cetak dapat dilakukan dengan menggunakan kamera smartphone. Tampilan dari halaman QR Code dapat dilihat pada gambar 4.14 berikut.

Gambar 4.14 Halaman QR Code

Selanjutnya peneliti juga menyusun instrumen yang digunakan untuk menilai produk yang dikembangkan sesuai dengan kisi-kisi yang telah

dibuat pada tahap sebelumnya yaitu perancangan. Kegiatan terakhir dalam tahap ini yaitu peneliti mencetak produk modul pembelajaran untuk divalidasikan kepada validator ahli. Sampul modul dicetak dengan menggunakan kertas Ivory 230 yang dilaminasi glossy, sedangkan isi dari modul dicetak dengan menggunakan kertas A4 HVS 80gr. Validasi ini dilakukan untuk mendapatkan komentar dan saran dari validator sehingga dapat digunakan oleh peneliti sebagai acuan dalam memperbaiki modul.

Setelah selesai memperbaiki modul sesuai dengan komentar dan saran dari validator, peneliti kemudian melanjutkan ke tahap selanjutnya yaitu implementasi.

d. Implementasi (Implementation)

Tahap keempat dari model ADDIE adalah tahap implementasi. Pada tahap implementasi ini peneliti melakukan uji coba setelah produk modul pembelajaran selesai divalidasi dan direvisi. Uji coba produk modul pembelajaran dilakukan secara terbatas kepada 4 siswa kelas V SD yang terdiri dari 3 siswa laki-laki dan 1 siswa perempuan. Uji coba dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan yaitu pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 27 Februari 2021 dan pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 2 Maret 2021. Peneliti melaksanakan uji coba secara daring dikarenakan pandemi virus covid-19 yang terus meningkat sehingga tidak memungkinkan bagi peneliti untuk melaksanakan implementasi di sekolah. Sebelum melaksanakan implementasi peneliti juga telah memberikan modul pembelajaran yang sudah dicetak kepada siswa.

Pada uji coba hari pertama peneliti mengawali kegiatan uji coba dengan meminta siswa untuk mengerjakan soal pretest melalui google form. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum mengikuti uji coba. Setelah siswa selesai mengerjakan soal pretest, uji coba dilanjutkan dengan melaksanakan bimbingan belajar dengan menggunakan modul pembelajaran IPA materi organ pernapasan makhluk hidup. Modul pembelajaran terbagi menjadi 3 kegiatan belajar yaitu kegiatan belajar 1) organ pernapasan pada hewan, kegiatan belajar 2)

organ pernapasan pada manusia serta kegiatan belajar 3) gangguan dan cara memelihara organ pernapasan pada manusia. Pada uji coba hari pertama ini, siswa mempelajari materi organ pernapasan pada hewan dan organ pernapasan pada manusia. Setelah selesai mempelajari materi, siswa diberikan kesempatan untuk mengerjakan kuis dan latihan soal secara mandiri. Setiap siswa selesai mengerjakan kuis atau latihan soal, peneliti bersama siswa membahasnya bersama-sama. Di setiap akhir kegiatan belajar peneliti meminta siswa untuk mengisi lembar refleksi yang terdapat di dalam modul.

Pada uji coba hari kedua, siswa mempelajari materi gangguan serta cara memelihara organ pernapasan pada manusia. Sama seperti pertemuan sebelumnya setelah selesai mempelajari materi, siswa diberikan kesempatan untuk mengerjakan kuis dan latihan soal secara mandiri.

Setelah siswa selesai mengerjakan kuis atau latihan soal, peneliti bersama siswa akan membahasnya secara bersama-sama. Di akhir pertemuan, siswa diminta untuk mengerjakan soal posttest melalui google form untuk mengetahui kemampuan akhir siswa setelah belajar menggunakan modul pembelajaran. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari modul pembelajaran terhadap hasil belajar siswa. Terakhir sebelum menyelesaikan uji coba produk, peneliti meminta siswa untuk mengisi kuesioner validasi produk (kuesioner tanggapan) mengenai pendapat siswa terhadap modul pembelajaran yang telah siswa gunakan selama melaksanakan uji coba melalui google form.

e. Evaluasi (Evaluation)

Tahap kelima dalam prosedur pengembangan model ADDIE adalah tahap evaluasi. Evaluasi dalam penelitian ini terbagi menjadi dua jenis yaitu evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi formatif digunakan untuk penyempurnaan setiap tahap pengembangan sedangkan evaluasi sumatif digunakan untuk mengetahui pengaruh produk pengembangan terhadap hasil belajar siswa. Uraian tahapan evaluasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Evaluasi Formatif

Pada tahap ini, peneliti mendapatkan evaluasi formatif dari hasil validasi 4 validator yang terdiri dari 3 guru kelas V SD dan 1 dosen ahli IPA. Setelah mendapatkan hasil validasi peneliti melakukan revisi sesuai dengan komentar dan saran yang diberikan oleh validator.

a) Validasi Produk

Validasi produk modul pembelajaran bertujuan untuk mengetahui kualitas dari produk tersebut. Pada penelitian ini produk yang divalidasi berupa modul pembelajaran IPA materi organ pernapasan makhluk hidup untuk siswa kelas V Sekolah Dasar. Produk divalidasi oleh 4 ahli yaitu 3 guru kelas V Sekolah Dasar dan 1 dosen ahli IPA. Peneliti mendapatkan hasil validasi dari guru kelas V SD N Babarsari pada tanggal 7 Desember 2020, hasil validasi dari guru SD Kanisius Sengkan dan SD Kanisius Kadirojo pada tanggal 22 Desember 2020, dan hasil validasi dari dosen ahli IPA pada tanggal 30 Maret 2021. Berikut ini adalah penjabaran dari hasil validasi keempat ahli berdasarkan dengan aspek yang tersedia dalam instrumen validasi. Aspek pertama yang dibahas adalah aspek desain produk.

Tabel 4.4 Hasil Validasi Aspek Desain Produk Nomor

Rerata 3,90 3,45 4 3,81 produk mendapatkan total skor 43 sehingga reratanya 3,90. Skor ini termasuk dalam rentang 3,25 < X ≤ 4,00 dengan kategori

“sangat baik” sehingga produk layak digunakan untuk uji coba.

Penilaian produk oleh guru kedua mendapatkan total skor 38 sehingga reratanya 3,45. Skor ini termasuk dalam rentang 3,25 <

X ≤ 4,00 dengan kategori “sangat baik” sehingga produk layak digunakan untuk uji coba. Penilaian produk oleh guru ketiga mendapatkan total skor 44 sehingga reratanya 4. Skor ini termasuk dalam rentang 3,25 < X ≤ 4,00 dengan kategori “sangat baik” sehingga produk layak digunakan untuk uji coba.

Sedangkan penilaian produk oleh dosen ahli IPA mendapatkan total skor 42 sehingga reratanya 3,81. Skor ini termasuk dalam rentang 3,25 < X ≤ 4,00 dengan kategori ”sangat baik” sehingga produk layak digunakan untuk uji coba. Selanjutnya, berikut ini adalah rekap hasil validasi dari aspek kedua yaitu isi modul.

Tabel 4.5 Hasil Validasi Aspek Isi Modul Nomor

Kriteria Sangat Sangat Sangat Sangat

baik baik baik baik Penilaian yang diberikan oleh guru pertama pada aspek isi modul mendapatkan total skor 38 dengan rerata 3,8. Skor ini termasuk dalam rentang 3,25 < X ≤ 4,00 dengan kategori “sangat baik” sehingga produk layak digunakan untuk uji coba. Penilaian produk oleh guru kedua mendapatkan total skor 35 dengan rerata 3,5. Skor ini termasuk dalam rentang 3,25 < X ≤ 4,00 dengan kategori “sangat baik” sehingga produk layak digunakan untuk uji coba. Penilaian yang diberikan oleh guru ketiga mendapatkan total skor 38 dengan rerata 3,8. Skor ini termasuk dalam rentang

baik baik baik baik Penilaian yang diberikan oleh guru pertama pada aspek isi modul mendapatkan total skor 38 dengan rerata 3,8. Skor ini termasuk dalam rentang 3,25 < X ≤ 4,00 dengan kategori “sangat baik” sehingga produk layak digunakan untuk uji coba. Penilaian produk oleh guru kedua mendapatkan total skor 35 dengan rerata 3,5. Skor ini termasuk dalam rentang 3,25 < X ≤ 4,00 dengan kategori “sangat baik” sehingga produk layak digunakan untuk uji coba. Penilaian yang diberikan oleh guru ketiga mendapatkan total skor 38 dengan rerata 3,8. Skor ini termasuk dalam rentang

Dokumen terkait