• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. METODOLOGI

3.5 PROSEDUR PENGUJIAN

Dalam penelitian ini terdapat 5 macam pengujian yaitu, uji sensori pada tahap pertama penelitian, uji efektifitas gel pengharum ruangan anti serangga pada tahap kedua penelitian, uji hedonik gel pengharum ruangan anti serangga pada pada tahap kedua penelitian, uji ketahanan wangi dan penimbangan gel pengharum ruangan anti serangga pada tahap kedua penelitian.

3.5.1Uji Sensori Minyak Nilam

Uji sensori minyak nilam dilakukan untuk mengetahui konsentrasi minyak nilam yang terbaik dalam hal mengikat wangi minyak atsiri lain. Jenis uji sensori yang dilakukan pada penelitian tahap pertama ini adalah uji skoring. Sebelum melakukan uji sensori, sampel produk disimpan selama 6 hari. Pengujian sensori ini dilakukan sebanyak 2 kali yaitu, hari ke-3 dan hari ke-6 penyimpanan. Panelis yang digunakan untuk uji sensori berjumlah 30 orang panelis. Form untuk pengujian sensori minyak nilam dapat dilihat pada Lampiran 4.

Pengujian sensori oleh panelis diawali dengan mencium sampel kontrol yang memiliki skor 0 dan 100 terlebih dahulu. Setelah itu, dilanjutkan dengan mencium sampel uji. Panelis diminta untuk mengevaluasi wangi dari sampel uji dengan cara membandingkan kekuatan wangi antara sampel kontrol dengan sampel uji dan memberikan penilaian dengan menggunakan kepekaan alat inderanya (hidung). Skala skoring yang digunakan adalah 100, 75, 50, 25, dan 0. Semakin tinggi angka skala skoring menunjukkan bahwa kekuatan wanginya semakin tinggi.

3.5.2Uji Efektifitas Gel Pengharum Ruangan Anti Seranggga

Uji efektifitas gel pengharum ruangan anti serangga dilakukan untuk mengetahui komposisi bahan aktif penolak serangga yang paling efektif untuk menolak serangga. Wadah pengujian efektifitas gel pengharum ruangan anti serangga dengan ukuran p × l × t = 40 cm × 17 cm × 22 cm yang terbagi menjadi 3 ruang. Skematik wadah pengujian efektifitas gel pengharum ruangan anti serangga dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Skematik wadah pengujian efektifitas gel pengharum ruangan anti serangga Keterangan:

R1 : Ruang pertama

R2 : Ruang kedua

R3 : Ruang ketiga

23

Wadah pengujian terbagi menjadi 3 ruangan, yaitu R1 (ruang pertama) sebagai ruang untuk

meletakkan sampel produk gel pengharum ruangan anti serangga, R2 (ruang kedua) sebagai tempat

dimasukkannya dan tempat awal berkumpulnya nyamuk, dan R3 (ruangan ketiga) sebagai tempat

berkumpulnya nyamuk yang tidak menyukai wangi sampel produk. Pada ruang pertama diberi lubang- lubang di bagian bawah dan di perbatasan (sekat) ruangan pertama dan kedua agar udara dapat masuk ke dalam ruang dan udara yang masuk dapat mengalirkan wangi gel pengharum ruangan ke dalam ruang kedua. Gambar 4 memperlihatkan lubang-lubang yang terdapat di ruang pertama.

Bagian depan ruang kedua diberi lubang untuk tempat memasukkan nyamuk. Lubang tersebut disumbat dengan kapas setiap selesai memasukkan nyamuk agar nyamuk yang sudah dimasukkan tidak keluar ruangan wadah pengujian. Ruang kedua dibatasi dengan sebuah sekat yang diberi lubang- lubang agar nyamuk-nyamuk yang tidak menyukai wangi sampel produk dapat berpindah ke ruang ketiga. Detail ruang kedua dan ketiga dapat dilihat pada Gambar 5 dan Gambar 6.

Gambar 5. Detail ruang kedua wadah pengujian (tampak depan)

Pengujian efektifitas gel pengharum ruangan anti serangga diawali dengan memasukkan nyamuk Culex quinquefasciatus sebanyak 10 ekor ke dalam wadah pengujian (ruang kedua). Kemudian sampel produk dimasukkan ke dalam wadah pengujian (ruang pertama) dan diamati jumlah nyamuk yang pindah ke ruang ketiga setiap 2 menit sekali. Pengamatan dilakukan selama 20 menit

Lubang untuk memasukkan nyamuk

Lubang untuk nyamuk pergi ke ruangan ketiga

Gambar 6. Detail lubang-lubang pada sekat antara ruang kedua dengan ruang ketiga (tampak depan)

Gambar 4. Detail ruang pertama wadah pengujian gel pengharum ruangan anti serangga (tampak atas dan tampak bawah)

24

dan pengujian efektifitas terhadap gel pengharum ruangan anti serangga ini dilakukan sebanyak 3 kali ulangan. Hasil uji gel pengharum ruangan anti serangga yang paling efektif dilihat dari banyaknya nyamuk yang pindah ke ruang ketiga. Persentase keefektifan gel pengharum ruangan anti serangga ditentukan dengan menggunakan rumus:

3.5.3

Uji Kesukaan Wangi Gel Pengharum Ruangan Anti Serangga

Sampel produk yang paling efektif menolak serangga selanjutnya diujikan ke 34 orang panelis. Menurut Resurreccion (1998), minimal diperlukan 25 panelis untuk uji afektif di laboratorium untuk meminimalisasi standar deviasi. Uji afektif merupakan jenis uji untuk mengetahui penerimaan (acceptance) dan atau kesukaan (preference) terhadap suatu produk tertentu. Uji hedonik termasuk ke dalam kategori uji afektif atau uji kesukaan.

Masing-masing panelis diminta mencium sampel produk dan memberikan penilaian kesukaan wangi masing-masing sampel produk. Pada uji ini, panelis memberikan penilaian terhadap wangi dengan menggunakan kepekaan alat inderanya (hidung). Tingkat skala hedonik yang digunakan adalah 0 = tidak suka, 1 = netral, 2 = agak suka, 3 = suka, 4 = sangat suka, 5 = amat sangat suka. Form uji hedonik dapat dilihat pada Lampiran 5.

3.5.4

Uji Ketahanan Wangi Gel Pengharum Ruangan Anti Serangga

Uji ketahanan wangi dilakukan terhadap gel pengharum ruangan anti serangga yang paling disukai wanginya oleh konsumen dan paling efektif menolak nyamuk Culex quinquefasciatus. Ketahanan wangi gel pengharum ruangan anti serangga diketahui dengan melakukan uji sensori dan menimbang berat sampel. Sebelum dilakukan pengujian ketahanan wangi, sampel produk disimpan selama 14 hari. Sampel produk dibuat sebanyak 3 kali ulangan. Uji sensori dilakukan sebanyak 3 kali yaitu, pada saat hari ke-5, hari ke-10, dan hari ke-14 penyimpanan. Panelis yang digunakan untuk uji sensori berjumlah 12 orang panelis.

Pengujian sensori oleh panelis diawali dengan mencium sampel kontrol terlebih dahulu. Setelah itu, dilanjutkan dengan mencium sampel uji. Panelis diminta untuk mengevaluasi wangi dari sampel uji dengan cara membandingkan kekuatan wangi antara sampel kontrol dengan sampel uji dan memberikan penilaian dengan menggunakan kepekaan alat inderanya (hidung). Tingkat skala yang digunakan adalah 100 = sangat lebih wangi, 75 = lebih wangi, 50 = sama wangi, 25 = kurang wangi, dan 0 = sangat kurang wangi. Form uji sensori dapat dilihat pada Lampiran 6.

3.5.5

Penimbangan Berat Gel Pengharum Ruangan Anti Serangga

Penimbangan sampel produk dilakukan sebanyak 4 kali, yaitu hari ke-0, hari ke-5, hari ke-10 dan hari ke-14 penyimpanan. Tujuan dilakukannya penimbangan adalah agar dapat memprediksikan

Jumlah nyamuk yang paling banyak pindah Jumlah nyamuk yang diuji

× 100% % Penolakan nyamuk =

25

berat bahan volatil yang hilang. Kehilangan berat sampel, persentase kehilangan berat sampel, dan persentase berat sampel yang tersisa ditentukan dengan menggunakan rumus-rumus sebagai berikut:

Dokumen terkait