• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

D. Prosedur Pengumpulan Data

D. Prosedur Pengumpulan Data 1. Tahap Persiapan

a. Menghubungi pihak SMP Pangudi Luhur Sedayu untuk meminta ijin mengadakan ujicoba penelitian.

b. Menyiapkan kuesioner yang digunakan untuk menggali data dengan langkah-langkah berikut :

1) Menjabarkan aspek ciri-ciri kepribadian konselor sekolah ke dalam indikator-indikatornya.

2) Menyusun butir-butir pernyataan sesuai dengan indikator ciri-ciri kepribadian konselor sekolah.

c. Mengkonsultasikan kuesioner yang telah dibuat kepada dosen pembimbing.

d. Mengadakan uji coba kuesioner

Uji coba kuesioner dilaksanakan di SMP Pangudi Luhur Sedayu pada tanggal 26 Mei 2012 pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 11.00 WIB. Kuesioner diuji cobakan kepada seluruh siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur Sedayu, yang berjumlah 76 siswa yang terdiri dari kelas VIIIA berjumlah 26 siswa, kelas VIIIB berjumlah 26 siswa, dan kelas VIIIC yang berjumlah 24 siswa. Jumlah item kuesioner ciri-ciri kepribadian konselor sekolah yang diujicobakan sebanyak 44 item. Proses pelaksanaan uji coba berjalan dengan lancar. Setelah melakukan proses uji coba di SMP Pangudi Luhur Sedayu, peneliti melakukan analisis validitas dan reliabilitas.

34  

1) Validitas Instrumen

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 2004: 5). Validitas menunjuk pada “sejauh mana suatu alat mampu mengukur apa sebenarnya diukur oleh alat tersebut” (Furchan, 2005: 293). Instrumen yang valid berarti alat ukur yang dapat digunakan untuk memperoleh data yang valid. Instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2009:173).

Jenis validitas yang digunakan adalah validitas konstruk. Suatu kuesioner yang baik harus dapat mengukur dengan jelas kerangka dari penelitian yang akan dilakukan. Pengujian validitas konstruk sangat penting artinya terutama dalam pengembangan dan evaluasi terhadap skala-skala keprbadian (Azwar, 2004: 131).

Validitas konstruk ini menunjuk kepada seberapa jauh suatu tes mengukur sifat atau bangunan-pengertian (construck) tertentu. Validitas konstruk suatu tes menunjuk kepada sejauh mana hasil tes itu dapat ditafsirkan menurut bangunan-pengertian tersebut (Furchan, 2007:301).

Teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis item-item tersebut adalah teknik korelasi Product Moment menurut Pearson.

  XY r =

( )( )

( )

{

}{

( ) }

2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N Keterangan : XY

r = koefisiensi korelasi antara skor total kuesioner dan total butir. N = jumlah subyek

X = skor sub total kuesioner item tertentu yang akan diuji validitasnya

Y = skor total butir kuesioner yang akan diuji validitasnya.

Untuk menghitung koefisien korelasi validitas item, digunakan SPSS agar perhitungan menjadi lebih mudah dan cepat. Perhitungan dengan SPSS menggunakan patokan yaitu 0,30. Jika koefisien korelasinya > 0,30 maka item yang bersangkutan dinyatakan valid. Jika koefisien korelasinya < 0,30 maka item yang bersangkutan dinyatakan tidak valid, sehingga harus diperbaiki atau dibuang (Sugiyono, 2010:179).

Proses perhitungan taraf validitas dilakukan dengan cara memberi skor pada item dan mentabulasi data uji coba. Tahap pelaksanaannya menggunakan program komputer SPSS 14. Ada 44 item kuesioner yang diuji cobakan. Dari hasil perhitungan untuk validitas instrumen didapat 43 item yang valid dan 1 item yang tidak valid atau gugur. Rekapitulasi perhitungan taraf validitas uji coba alat ukur dapat dilihat pada tabel berikut :

36  

Tabel 2

Rekapitulasi Hasil Analisis Validitas Ujicoba Aspek Ciri-ciri Kepribadian

Konselor Sekolah Jumlah item sebelum uji coba Jumlah item yang gugur Jumlah item yang valid Mengenal diri sendiri 14 1 13 Mampu memahami orang lain 15 - 15

Memiliki kemampuan komunikasi dengan orang lain

15 - 15

2) Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability

yang mempunyai asal kata rely dan ability. Reliabilitas mempunyai beberapa nama lain seperti keterpercayaan, keajegan, kestabilan, konsistensi, dan sebagainya namun ide pokok yang terkandung di dalam konsep reliabilitas adalah sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (Azwar, 2004:4).

Bagian pertama berupa item-item bernomor gasal dan bagian kedua berupa item-item bernomor genap. Proses perhitungan taraf reliabilitas dilakukan dengan cara memberikan skor pada tiap-tiap item dan membuat tabulasi data uji coba. Selanjutnya, skor-skor yang berasal dari item-item bernomor gasal dijadikan sebagai belahan pertama (X) dan item-item genap dijadikan sebagai belahan kedua (Y). Skor-skor dari belahan pertama dikorelasikan dengan skor-skor belahan kedua dengan menggunakan teknik korelasi product-moment dari Pearson dengan rumus angka kasar untuk memperoleh koefisiensi korelasi.

 

Perhitungan koefisiensi korelasi dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS 14. Hasil perhitungan reliabilitas instrumen uji coba yaitu 0, 929 dengan klasifikasi sangat tinggi. Menurut Masidjo (1995: 209) mengelompokkan kualifikasi koefisien reliabilitas yaitu sebagai berikut:

Tabel 3

Kualifikasi Koefisiensi Korelasi

Koefisien Korelasi Kualifikasi

0,91-1,00 Sangat tinggi

0,71-0,90 Tinggi 0,41-0,70 Cukup 0,21-0,20 Rendah Negatif-0,20 Sangat rendah

Reliabilitas ini mengukur sejauhmana hasil pengukuran itu dapat memberikan hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah, atau sejauhmana hasil pengukuran dapat dipercaya. Kata kunci untuk syarat kualifikasi suatu instrumen pengukur adalah konsistensi, keajegan atau tidak berubah-ubah. Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan teknik belah dua dari Spearman Brown (split

half), dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

= koefisien reliabilitas seluruh instrumen = Koefisien korelasi skor belahan ganjil-genap

38  

Setelah dihitung dengan rumus Spearman-Brown, diperoleh koefisien korelasi reliabilitas 0,963. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa reliabilitas instrumen ini termasuk sangat tinggi.

e. Setelah melaksanakan uji coba dan melakukan analisis validitas dan reliabilitas, hasil uji coba dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. f. Jumlah item pernyataan yang valid dan reliabel sebanyak 43 item. g. Pada tanggal 20 juli 2012 menemui pihak sekolah SMP BOPKRI 3

Yogyakarta untuk meminta ijin melakukan pengumpulan data dan menyepakati waktu pengisian kuesioner.

2. Tahap Pelaksanaan Pengumpulan Data

Kuesioner persepsi siswa terhadap ciri-ciri kepribadian konselor sekolah yang digunakan untuk penelitian sudah valid dan reliabel karena sudah diuji cobakan. Jumlah item kuesioner yang digunakan untuk pengumpulan data sebanyak 43 item. Pengumpulan data dilaksanakan pada tanggal 25 Juli 2013 jumlah siswa kelas VIII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta yang mengisi kuesioner persepsi siswa terhadap ciri-ciri kepribadian konselor sekolah sebanyak 80 siswa.

Penyebaran dan pengumpulan data dibantu oleh guru BK SMP BOPKRI 3 Yogyakarta dalam pembukaannya. setelah itu penyebaran kuesioner dilaksanakan oleh peneliti sendiri. Peneliti mendampingi siswa selama proses pengisian kuesioner.

 

Dokumen terkait