• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prosedur Perhitungan Penggajian dan Pengupahan

BAB II PT PERTAMINA (PERSERO) MOR I MEDAN

C. Prosedur Perhitungan Penggajian dan Pengupahan

Untuk perhitungan secara rinci dan jelas atas gaji dan upah pada PT Pertamina (Persero) MOR I Medan terdapat beberapa unsur-unsur yang terkait atas perolehan tersebut.

Dalam perusahaan terdapat berbagai macam unsur dari gaji dan upah yang keseluruhannya disebut sebagai biaya tenaga kerja. Yang dimaksud dengan unsur gaji dan upah pada ketentuan ini adalah bagian

pendapatan atau penghasilan yang dimasukkan kedalam daftar gaji dan pada setiap bulan akan dibayarkan.

Upah Sebulan = Upah Tetap + Tunjangan Jabatan + Tunjangan Daerah

Adapun penerapan perhitungan gaji dan upah pada PT Pertamina (Persero) MOR I Medan, yakni:

1. Upah Tetap

Upah tetap adalah upah yang dibayarkan kepada karyawan berdasarkan pada PLR (Pertamina Level Referensi) sesuai dengan jabatan pekerja. PLR mencakup range nilai dengan angka minimum 8 dan maksimum 27. Setiap range angka pada PLR memiliki range nominal rupiah yang berbeda-beda. Contohnya karyawan X mendapat golongan upah tetap pada PLR nilai 8, jika PLR nilai 8 memiliki nominal upah tetap sebesar Rp 1.000.000 sampai dengan nominal Rp 3.000.000, maka karyawan tersebut dapat memperoleh diantara nominal tersebut sesuai dengan masa kerjanya. Semakin tinggi jabatan pekerja, maka akan semakin tinggi pula nilai PLR upah tetapnya. Kenaikan upah tetap dilakukan sesuai dengan:

a. Prestasi kerja b. Masa kerja

2. Tunjangan Daerah

Tunjangan Daerah adalah tunjangan yang diberikan kepada pekerja berdasarkan daerah tempat ia bekerja. PT Pertamina (Persero) mengklasifikasikan tunjangan daerah ke dalam 8 tabel yang memiliki

nominal rupiah tunjangan daerah yang berbeda-beda. Untuk PT Pertamina (Persero) MOR I yang membawahi beberapa daerah di Sumbagut diklasifikasikan ke dalam table 3 sampai table 8, sebagai berikut:

Tabel 3.1

Penggolongan Tunjangan Daerah pada PT Pertamina (Persero) MOR I

Medan

Tabel 3 Tabel 4 Tabel 5 Tabel 6 Tabel 7 Tabel 8

Medan Sibolga Semelue G. Sitoli Batu Ampar Natuna Padang Siak R. Parapat Mentawai Hang Nadim Lanai

Labuhan Deli Pekanbaru Meulaboh Sabang - P. Sambu

Belawan Dumai Aceh Kijang - -

Siantar Tandem Lhoksmawe Tanjung Uban - -

Kisaran - - - - -

3. Tunjangan Jabatan

Tunjangan jabatan adalah tunjangan yang diberikan kepada pekerja berdasarkan jabatan yang dimiliki setiap pekerja tanpa keterkaitan dengan jumlah kehadiran pekerja. Sebagaimana upah tetap yang nominal rupiahnya ditentukan berdasarkan PLR, nominal rupiah untuk tunjangan jabatan yang diterima pekerja juga ditentukan berdasarkan PLR.

4. Upah Lainnya A. Upah Lembur

Upah lembur adalah upah yang dibayarkan kepada karyawan yang bekerja melebihi jam kerja biasa

Pengertian kerja lembur yang berlaku pada PT Pertamina (Persero) MOR I Medan, meliputi:

1. Pekerjaan yang urgent yang harus diselesaikan tetapi tidak selesai di jam kerja aktual.

2. Apabila pekerja bekerja di luar ketentuan jam kerja yang berlaku, yaitu melebihi 8 (Delapan) jam sehari dari jam kerja yang telah ditentukan yaitu 07.30-16.30.

3. Untuk pekerja pola shift, apabila bekerja pada hari dimana pekerja tersebut seharusnya sedang off bekerja.

Dasar Penentuan Upah Lembur:

a. Karyawan yang bekerja secara normal day

Bagi karyawan sebagaimana disebut diatas apabila bekerja lembur diluar jam kerja aktual, maka akan diberikan upah lemburnya sesuai peraturan yang berlaku. Perhitungan upah lembur per jam jumlah jam lembur dan batasannya ditetapkan sesuai dengan peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor: PE – 72/MEN/1984 dan Nomor: KEP – 608/MEN/1989 sebagai berikut:

- Untuk jam pertama pada hari kerja aktual: 1,5 x upah per jam

- Untuk jam berikutnya pada hari kerja aktual: 2 x upah per jam

b. Karyawan yang bekerja secara shift

Karyawan yang bekerja secara shift di PT Pertamina (Persero) MOR I biasanya bekerja di bagian penyaluran. Bagi karyawan yang bekerja secara shift, maka apabila lembur pada: - Hari Besar

Disamping menerima upah kerja, diberikan juga upah lemburnya sesuai peraturan yang berlaku.

- Hari Off

Hanya diberikan upah lemburnya sesuai peraturan yang berlaku tanpa diterimakan upah kerja.

Perhitungan upah lembur bagi karyawan yang bekerja secara shift:

1/73 x jumlah hari kerja aktual x upah tetap

B. Mutasi

Mutasi adalah suatu perubahan posisi/jabatan/tempat/pekerjaan yang dilakukan baik secara horizontal maupun vertikal dalam suatu organisasi. (Malayu; 2008; 102)

Setiap pekerja yang dimutasi ke daerah lain berhak menerima: - Fasilitas Rumah Dinas

Fasilitas rumah dinas perusahaan selama tersedia rumah dinas. Apabila tidak tersedia, perusahaan akan mencari rumah kontrakan untuk karyawan mutasi atau jika jika kesulitan perusahaan akan memberi kompensasi sewa yang tarifnya sesuai dengan surat keputusan General Manager Pertamina di daerah tersebut. Untuk mendapatkan fasilitas rumah dinas karyawan mutasi wajib menghadap bagian HR (Human Resources) dimana dia berada untuk mengetahui apakah rumah dinas tersedia atau tidak. Bagian HR akan melakukan verifikasi terkait kompensasi rumah dinas. Setelah diverifikasi, karyawan mutasi akan menerima form kompensasi sewa rumah apabila rumah dinas tidak tersedia.

- Biaya Pindah

Biaya pindah untuk mutasi ke daerah lain meliputi biaya pengangkutan, transportasi, biaya makan selama perjalanan, dan tambahan tiket aktual. Jika karyawan mutasi telah berkeluarga, maka ditambahkan biaya untuk transportasi keluarga yang menjadi tanggungan perusahaan. Keluarga yang termasuk dalam tanggungan perusahaan yaitu:

- Istri - Anak

Anak yang masih berusia 0 – 21 tahun dan maksimal 3 orang. Apabila anak masih berkuliah sampai usia 25 tahun

masih menjadi tanggungan perusahaan. Sementara apabila anak belum berusia 21 tahun tetapi sudah menikah maka tidak menjadi tanggungan perusahaan.

C. Tunjangan Kesehatan

Sarana kesehatan ini dapat digunakan karyawan beserta keluarganya dibeberapa rumah sakit yang dirujuk oleh perusahaan. Keluarga karyawan yang berhak mendapat fasilitas ini adalah keluarga yang tercatat dalam data perusahaan dan masih menjadi tanggungan perusahaan. Selain itu, setelah pension hak kesehatan masih diberikan perusahaan dan jika setelah pensiun karyawan meninggal dunia, maka hak kesehatan diberikan pada istri/suami karyawan.

D. Tunjangan Cuti

Setiap karyawan dalam setahun berhak menerima cuti selama 12 hari dan selama masa cuti karyawan berhak menerima tunjangan cuti.

E. Restitusi Handphone

Restitusi Handphone adalah tunjangan yang diberikan perusahaan untuk memfasilitasi karyawan dalam berkomunikasi. Tunjangan ini jumlahnya dibedakan menurut jabatan masing-masing karyawan sesuai dengan PLR.

F. Pesangon

Setiap karyawan yang akan pensiun berhak menerima pesangon yang jumlahnya telah ditentukan. Proses pembayaran pesangon dilakukan dengan dua tahap sebagai berikut:

- Tahap pertama : Pada saat karyawan berusia 54 tahun 9 bulan, dibayarkan pengabdian atas pesangon (PAP) sebanyak 90% dari total pesangon.

- Tahap kedua : Memasuki usia 55 tahun, karyawan menerima sisa pesangan 10% dari total pesangon dan menerima surat Pemutusan Hubungan Kerja.

D. Prosedur Pencatatan dan Pembayaran Penggajian dan Pengupahan

Dokumen terkait