• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN UMUM LEMBAGA

TEMUAN PENELITIAN DAN ANALIS DATA

C. Analisa Data dan Interpretasi Data

ika melihat temannya mendap

buh dan berkembang secara kuantitatif maupu

sebagian besar adalah anak-anak penderita kanker yang sedang menjalani mengikuti program Sekolah-Ku tidak iri j

atkan nilai bagus.

C. Analisa Data dan Interpretasi Data

Salah satu program Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) adalah Program Sekolah-Ku. Program Sekolah-Ku adalah program yang bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi anak-anak penderita kanker agar tetap bisa belajar dan mengikuti pelajaran sekolah, sehingga bila mereka telah menyelesaikan pengobatan/perawatan dapat segera mengikuti pelajaran kembali. Dan bagi anak-anak pra TK dan TK dapat diberikan aktivitas selama perawatan dirumah sakit sehingga menghilangkan kebosanan. Dalam hal ini anak-anak yang mengikuti Program Sekolah-Ku berusia sekitar 2 tahun - 16 tahun. Pada usia ini adalah usia dimana anak tum

n kualitatif. Anak mulai berhubungan dan berinteraksi sosial dengan lingkungan sekitarnya.

pengobatan di rumah sakit sehingga mereka menghabiskan waktunya di rumah sakit. Dengan begitu mereka tetap bisa menjalankan masa perkem

nalisa data yang dibantu dengan menggunaka

Tabel 16. Hasil analisa uji Anova Dua faktor atau lebih bangan psikososialnya dirumah sakit.

Untuk mengetahui Pengaruh Program Sekolah-Ku terhadap Perkembangan Psikososial Anak Penderita Kanker maka dilihat dari perbedaan perkembangan psikososial mereka yang dibedakan menurut segi usia, jenis kelamin dan diagnosa penyakit mereka. Dan untuk membuktikan hipotesis yang peneliti ajukan, maka peneliti menggunakan uji Anova dua faktor sebagai tehnik a

n SPSS 18. for Windows. Between-Subjects Factors Value Label N 2 1 2 3 4 1 5 2 6 2 9 1 12 1 13 2 14 1 Usia 16 1 1 laki-laki 6 Jeniskelamin 2 Perempuan 9 1 Leukimia 9 2 Retinoblastoma 2 Diagnosapenyakit 3 Osteosarkoma 1

4 Neuroblastoma 1

5 Tumor 1

6 Rabdiosarkoma 1

Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variable:Psikososial

Source Type III Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Corrected Model 298.400a 13 22.954 1.275 .608 Intercept 19710.385 1 19710.385 1095.021 .019 Usia 82.000 7 11.714 .651 .745 Jnisklmn 2.000 1 2.000 .111 .795 diagpenykit 97.000 2 48.500 2.694 .396 Usia * Jnisklmn .000 0 . . . Usia * diagpenykit .000 0 . . . Jnisklmn * diagpenykit .000 0 . . . Usia * Jnisklmn * diagpe .000 0 . . . nykit Error 18.000 1 18.000 Total 28310.000 15 Corrected Total 316.400 14

a. R Squared = .943 (Adjusted R Squared = .204)

penderita kanker menurut segi usia, jenis kelamin dan diagnosa penyakit. Berdasarkan buku Menguasai Statistik di Era Informasi dengan SPSS 12 tentang cara analisis data untuk Anova 2 faktor, maka hasil analisa data di atas dapat diketahui bahwa dalam uji Anova (Analysis of Variance) disini dibedakan menjadi dua yaitu Anova satu faktor dan

Anova untuk interaksi dua faktor. Uji Anova satu faktor untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang nyata antara psikososial anak

Dan Anova interaksi dua faktor untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara dua faktor. Diketahui:

• Jika probabilitas > 0,05, Ho diterima

• Jika probabilitas < 0,05, Ho ditolak

1. Perbedaan perkembangan psikososial berdasarkan usia

Diketahui dari tabel diatas F hitung adalah 0,651 dengan probabilitas 0,745. Kesimpulannya bahwa Probabilitas usia 0,745> 0,05 , maka H0

diterima. Maka tidak ada perbedaan (identik) antara perkembangan psikososial anak penderita kanker dilihat dari segi usia. Dengan arti lain tidak ada pengaruh antara program sekolahku dengan perkembangan psikososial anak penderita kanker bila dilihat dari segi usia.

2. Perbedaan perkembangan psikososial berdasarkan jenis kelamin Diketahui dari tabel F hitung adalah 111, dengan probabilitas 0,795. Kesimpulannya bahwa probabilitas jenis kelamin adalah 0,795 > 0,05 maka H0, diterima. Maka tidak ada perbedaan (identik) antara perkembangan psikososial anak penderita kanker bila dilihat dari segi jenis kelamin. Dengan kata lain tidak ada pengaruh antara program sekolahku dengan perkembangan psikososial anak penderita kanker bila dilihat dari segi jenis kelamin.

3. Perbedaan perkembangan psikososial berdasarkan diagnosa penyakit Diketahui dari tabel diatas F hitung adalah 2,694 dengan probabilitas 0,396. kesimpulan bahwa probabilitas diagnosa penyakit adalah

0,396>0,05. Maka tidak ada perbedaan (identik) antara perkembangan psikososial anak penderita kanker bila dilihat dari segi diagnosa penyakit. Dengan arti lain tidak ada pengaruh antara program sekolahku dengan perkembangan psikososial anak penderita kanker bila dilihat dari segi diagnosa penyakit.

Model

Bagian ini menjelaskan tiga baris output yang berhubungan dengan penggunaan model anova tersebut, yaitu:

• Baris Corrected Total menyatakan jumlah sum of squares dari variabel Psikososial (sebagai variabel dependen), yaitu 28310,00.

• Baris Corrected Model menyatakan jumlah sum of squares yang dihitung oleh Model Anova diatas, yaitu 298,400.

• Baris ERROR menyatakan jumlah sum of squares yang tidak dihitung oleh Model Anova diatas, yaitu selisih Corrected total oleh Corrected Model : 28310,00 - 298,400 = 18,00.

Catatan:

Dalam perhitungan secara kuantitatif ternyata diketahui tidak ada pengaruh antara Program Sekolah-Ku terhadap Perkembangan Anak Penderita Kanker, karena penelitian kuantitatif bersifat generalisasi dan signifikansi yang terlihat kecil tidak tampak dalam pengaruh program sekolah-ku terhadap perkembangan psikososial anak penderita kanker.

Namun bila dilihat secara kualitatif ada sedikit pengaruh antara Program Sekolah-Ku terhadap Perkembangan Psikososial Anak Penderita

Kanker seperti: Anak mau bermain dengan teman-temanya, Anak berani bernyanyi didepan teman-temannya, dll, seperti yang dijelaskan diatas dalam kondisi atau keadaan psikososial anak penderita kanker. Karena didalam penelitian kualitatif bersifat mendalam dan signifikansi yang tidak dapat terlihat dalam penelitian kuantitatif dapat terlihat didalam kualitatif.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

1. Pengaruh Program Sekolah-Ku dalam Perkembangan Psikososial Berdasarkan dari hasil penelitian dan analisa data diketahui bahwa probabilitas hitung > 0,05, maka Ho diterima, dan H1 = ditolak, maka tidak ada perbedaan (identik) yang signifikan antara perkembangan psikososial anak penderita kanker yang dilihat berdasarkan usia, jenis kelamin, dan diagnosa penyakit dan dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh program sekolahku terhadap perkembangan psikososial anak penderita kanker tidak ada perbedaan (identik) yang signifikan dari segi usia, jenis kelamin, dan diagnosa penyakit.

2. Keadaan Psikososial Anak Penderita Kanker

Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan dapat disimpulkan bahwa keadaan psikososial anak penderita kanker yang mengikuti program sekolah-ku adalah:

a. Anak-anak penderita kanker yang mengikuti program sekolah-ku lebih banyak yang berusia antara 4 – 6,9 tahun, yaitu sekitar 33,33%.

b. Anak yang mengikuti program sekolah-Ku lebih banyak yang berjenis kelamin perempuan daripada yang berjenis kelamin laki-laki, yaitu sekitar 60%.

c. Anak yang mengikuti program sekolah-ku lebih banyak anak yang didiagnosa penyakit leukemia, yaitu sekitar 60%.

d. Sebagian besar anak-anak penderita kanker menyukai pelajaran menempel gambar, berani bernyanyi didepan teman-teman, bekerjasama dengan teman jika sedang bermain puzzle,.

e. Sebagian besar anak penderita kanker tidak marah jika pensilnya dipinjam oleh temannya, senang menyapa kakak tutor lebih dulu, selalu ingin juara satu disegala bidang,.

f. Sebagian besar anak penderita kanker yang mengikuti program sekolah-ku akan bertanya jika ada pelajaran yang sulit, tetap tersenyum walaupun teman-temannya mengejek, dan selalu mengerjakan tugas dari kakak tutor.

g. Sebagian besar anak penderita kanker yang mengikuti program sekolah-ku selalu menjaga buku yang dipinjamnya dan tidak merasa iri jika ada temannya yang mendapatkan nilai bagus. B. Saran

Berdasarkan hasil analisa penelitian dan kesimpulan yang telah dijelaskan dalam skripsi ini, maka ada beberapa saran-saran yang ingin peneliti sampaikan dalam pengembangan program ini, yaitu:

1. Saran bagi pihak YKAKI selaku pihak yang mendirikan program Sekolah-Ku.

a. Kepada para guru atau kepada para tutor yang mengajar di Sekolah-Ku sebaiknya dapat menerapkan metode pelajaran yang tidak hanya terfokus kepada metode pengajaran yang bersifat kognitif saja, tetapi juga dapat menerapkan metode pengajaran yang bersifat emosional dan sosial. Karena dalam suatu perkembangan anak tidak hanya ditandai oleh perkembangan kognitif saja tetapi juga ditandai dengan perkembangan psikososial. Sebagai contoh: para pengajar dapat menerapkan metode pengajaran dengan cara permainan, karena permainan itu sendiri mempunyai arti yang sangat penting bagi perkembangan kehidupan anak-anak. Karena permainan mempunyai tiga fungsi mencakup fungsi kognitif, sosial dan emosional. Dengan permainan anak dapat berhubungan dengan temannya sehingga proses interaksi sosial mereka dengan teman dapat terjalin dengan baik. Sebagai contoh:

a. Permainan yang melatih kerjasama antar anak, sehingga anak dapat belajar berinteraksi dengan teman satu groupnya.

b. Permainan Peran, adalah permainan yang memerankan tokoh atau profesi. Sehingga anak dapat belajar memahami orang lain dan peran dari sebuah profesi yang diperankan.

c. Permainan anak dan orang tua, sehingga dapat terjalin hubungan emosional anak dengan orangtua

b. Dapat menjadi media penyalur bagi anak-anak yang berprestasi yang mempunyai bakat dan minat dalam hal pendidikan maupun kesenian.

2. Saran bagi orangtua yang mempunyai anak menderita kanker

a. Jangan putus asa dalam menghadapi kenyataan dan permasalahan yang dihadapi, tetap menjadi orang tua yang baik dalam memberikan kasih sayang kepada anak-anak kalian. Dan tetap menjadi tempat yang nyaman bagi putra-putri kalian, karena rasa aman dan nyaman adalah yang sangat dibutuhkan oleh anak-anak penderita kanker. Tetap berjuang untuk kesembuhan putra-putri kalian.

b. tetap memberikan motivasi dan support kepada anak-anak kalian. Karena motivasi yang diberikan sangat berguna dalam perkembangan psikososial anak-anak kalian dan tetap memperhatikan perkembangan psikososial anak, karena itu sangat penting sekali.

Dokumen terkait