• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL TEMUAN DAN PEMBAHASAN

C. Deskripsi Hasil Temuan Fokus Penelitian

3. Proses adaptasi sosial fresh graduate pasca bekerja

Seorang fresh graduate dapat dikatakan berhasil beradaptasi ketika ia telah mampu mengatasi segala hambatan dalam proses penentuan sikap pemilihan pekerjaan sampai ia berada dalam lingkup pekerjaan yang diinginkannya. Proses penyesuaian yang dilakukan oleh fresh graduate Pendidikan IPS UNJ pasca bekerja, ialah seberapa mampu mereka mendapatkan pekerjaan setelah lulus, mampu diterima oleh rekan kerjanya, tingkat kenyamanan dan kepuasaan dalam sebuah pekerjaan, dan dapat bertahan dari hambatan lingkungan sosial lainnya.

97

Mencari pekerjaan yang dilakukan oleh para fresh graduate Pendidikan IPS termasuk dalam proses adaptasi sosial. Dalam hal ini mereka mengikuti pola yang sudah tertanam sejak lama dimasyarakat bahwa ketika seorang sarjana yang baru lulus tentunya dituntut untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan bidang dan keahliannya serta impiannya.

Berikut penuturan ALS terkait dengan rentang waktu ia mendapatkan pekerjaan setelah lulus :

“Saya itu baru dapet pekerjaan setelah empat sampai dengan lima bulan pasca lulus kuliah”98.

Senada dengan ALS, TS juga memiliki tingkat perbandingan jarak mendapatkan pekerjaan yang hampir sama dengan ALS setelah melalui serangkaian proses pemilihan pekerjaan. Berikut merupakan penuturan TS :

“Sekitar empat bulan lah. Saya dapet itu November. Sebenernya sebelum 4 bulan udah ditawarin kerja tuh, cuman gak sesuai ajah dengan kerjaan yang saya inginkan dan passion saya gak ada disana”99.

Menurut ALS dan TS, jenjang jarak waktu untuk mendapatkan suatu pekerjaan itu ditandai dengan sikap seseorang untuk mau tidaknya mengambil sebuah pekerjaan tersebut. Semakin banyak seseorang memilih, maka akan semakin lama pulalah proses mendapatkan pekerjaan tersebut.

98Wawancara dengan ALS, pada hari Selasa, 14 Februari 2017 pukul 16.00 WIB di Yayasan Pendidikan Islam PB.Soedirman.

99

Wawancara dengan TS pada hari Kamis, 16 Februari 2017 pukul 18.00 WIB di kantor PT.Huawei Resource Service, Jaksel.

Disisi lain, ketika seorang fresh graduate sudah masuk dalam dunia pekerjaan yang sesungguhnya, bukan berarti mereka akan mendapatkan kemudahan dan kesenangan. Ternyata, pasca bekerja justru lebih banyak lagi tantangan dan cobaannya. Mulai dari unit terkecil hingga terbesar. Disisi itulah mereka dituntut untuk mampu beradaptasi dengan baik.

Hampir semua fresh graduate P.IPS FIS UNJ mengalami hal yang sama pasca mendapatkan pekerjaan. Faktor penerimaan orang lain akan kehadiran kita, kenyamanan dan tingkat kepuasan bekerja kita di sebuah instansi atau pekerjaan, dan kesesuaian tujuan kerja dengan tuntutan pekerjaan yang ada.

Berikut ini merupakan penuturan NS mengenai faktor penerimaan orang lain terhadap keberadaan fresh graduatedalam sebuah instansi pekerjaan :

“Kalo kerja disini itu (PTSP PEMDA DKI), kita dituntut untuk sopan berprilaku dan berpakaian. Baik terhadap masyarakat, maupun sama rekan seprofesi. Dan juga kalo kerja disini itu tuh terkadang banyak yang orangnya syirikan dan suka menjatuhkan seseorang. Mungkin karna tingkat pengejaran terhadap sebuah status sosial sih yak kayaknya. Saya juga dulu pernah mengalami konflik tersebut diawal-awal masuk sini. Jadi makanya sebagai anak baru, saya tuh cari aman ajah deh, dituntut harus jaga sikap sama rekan seprofesi lainnya yang lebih tua dari kita. Pokoknya pinter-pinter ajah menyesuaikan diri”100.

Menurut NS, proses menyesuaikan diri dalam lingkungan baru dunia pekerjaan itu sangatlah harus disikapi dengan bijak dan tepat, sebab tingkat penerimaan setiap orang itu cukup beragam

terhadap para pendatang baru, karena itu tuntutan beradaptasi menyesuaikan hal-hal seperti itu sangatlah diperlukan.

Dalam hal tingkat kenyamanan dan kepuasaan bekerja, setiap fresh graduate memiliki pandangan yang berbeda. Baik antara tingkat kepuasaan dan kenyamanan menjadi seorang guru, karyawan, mahasiswa, ataupun tidak bekerja. Berikut penuturan fresh graduate P.IPS FIS UNJ yang bernama ALS terkait dengan faktor kepuasaan diri setelah bekerja :

“Melihat kebelakangan, saya menjadi tidak puas. Hal ini dikarenakan linieritas dalam bidang studi yang saya ampu disekolah dan pendapatan yang saya terima saat ini berbenturan dengan masalah kebijakan. Perubahan kebijakan seharusnya mendukung guru-guru untuk lebih sejahtera. Tapi pada kenyataannya dijadikan sama sekali tidak mendukung, bahkan menjebak guru itu sendiri. Mungkin saya akan berniat pindah unit sekolah”101.

Sementara fresh graduate lainnya memiliki pandangan yang berbeda, NS mengungkapkan pandangannya terkait dengan faktor kepuasaan seseorang yang bekerja diluar non-kependidikan. Berikut penuturan NS :

“Puas sekali yah, karena kan gue belum punya pengalaman sama sekali tuh yak. Tapi gak nyangka banget bisa dapat gaji yang lumayan tinggi walaupun belum berpengalaman sama sekali. Makanya gue puas. Dak enggak ada niat untuk pindah, maunya disitu ajah”102.

NS mengakui, faktor kepuasaan dalam hal pendapatan lah yang membuatnya mampu beradaptasi dengan baik. Ia sudah mulai

101Wawancara dengan ALS, pada hari Selasa, 14 Februari 2017 pukul 16.00 WIB di Yayasan Pendidikan Islam PB.Soedirman.

102

mampu mengatasi setiap kendala di dalam pekerjaannya. Sebab baginya, faktor kepuasaan akan menentukan tingkat kenyamanan bekerja seseorang.

Jika seorang fresh graduate tidak memiliki sesuatu yang membuatnya merasakan puas, maka hal ini akan berpengaruh terhadap segi kenyamanan bekerja. Bahkan bisa jadi, karena mereka tak mampu mengatasi hal demikian kian, justru yang terjadi adalah penurunan produktifitas dan memutuskan untuk keluar atau tidak bekerja kembali. Ketika mereka tak mampu mengatasi hal tersebut, berarti pola yang dijalankan oleh seorang fresh graduate belum dapat dikatakan terjalin dengan sistematis, baik, dan memenuhi syarat kesuksesan dalam survive di tengah kehidupannya.