Kami dipukul َ نَْنَ
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.2.1 Proses gramatikal dan Makna Gramatikal Kata َبَسَض /ḍaraba/
Proses gramatikal yang peneliti temukan pada kata َبَرَض/ḍaraba/ dalam Al-Qur‟an adalah proses afikasasi, afiksasi dan perubahan internal/fi‟il majhul
Adapun proses afiksasi pada kata َبَرَض/ḍaraba/ yang terdapat dalam Al-Qur‟an yaitu prefiks, sufiks dan konfiks.
3.2.1.1 Proses gramatikal Afiksasi kata َبَسَض/ḍaraba/ yang terdapat dalam Al-Qur’an dan makna gramatikalnya
Proses ini terdiri dari 3 (tiga) proses yaitu prefiks, sufiks dan konfiks . Berikut ini dapat dilihat proses afiksasi tersebut dibawah ini:
23 1. Proses Afiksasi Prefiks
Proses afiksasi prefiks kata َبَرَض/ḍaraba/ dalam Al-Qur‟an. Peneliti temukan 3 (tiga) kata yaitu kata ْبِرْضا/ iḍrib/, ُبِرْضََ /naḍribu/ dan ُبِرْضٌَ /yaḍribu/.
a. Proses Afiksasi Prefiks dan Makna Gramatikal Kata ْبِسْضا/ iḍrib/
Kata ْبِرْضا/ iḍrib/ ini dapat dilihat pada Q.S Al-Baqarah ayat 60, Q.S Al-A‟raf ayat 160, Q.S Asy- Syu‟ara ayat 63, Q.S Al-Kahfi ayat 32, 45, Q.S At-Thaha ayat 77, Q.S Yasin ayat 13 Q.S Ṣād ayat 44.
sebagai berikut:
ِذِاَو َنْلُقَ ف ِوِمْوَقِل ىَسْوُم ىَقْسَتْس َصَعِب ْبِرْضا ا
...َرَجَحْلا َك ا (١)
/waiżi istaqā mūsā liqawmihi faqulnā iḍrib bi‟asāka l-ḥajara…../ Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman: pukullah batu itu dengan tongkatmu,…../(Q.S [2]:60)
….. َرَجَحْلا َكا َص َعِب ِبِرْضا ِنَا ُوُمْوَ ق ُو َقْسَتْساِذِا ىَسْوُم ىَلِا آَنْ يَحْوَاَو (٢(
/wa awhaynā ilā mūsā iῐistasqāhu qawmuhū anī-ḍrib-bi‟asāka l-ḥajara/Kami Wahyuhkan kepada Musa ketika kaumnya meminta air kepadanya: “Pukullah batu itu dengan tongkatmu!.../(Q.S [7] :160)
ِمْيِظَعْلا ِدْوَّطلااَك ٍقْرِف ُّلُك َناَكَف َقَلَفْ ناَف ِرْحَبْلا َكاَصَعِب ْبِرْضا ِنَا ىَسوُم ىَلِا اَنْ يَح ْوَاَف (٣(
/fa-awhaynā ilā mūsā ani iḍrib bi‟aṣāka l-bahra fānfalaqa fakāna kullu firqin kā ṭ-ṭawdi l-„aẓīmi/.Lalu Kami Wahyuhkan kepada Musa: pukullah lautan itu dengan tongkatmu”.
Maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar./(Q.S [26] 63)
اًعْرَز اَمُهَ نْ يَ ب َانْلَعَجَو ٍلْخَنِب اَمُه َ نْفَفَحَو ٍبا َنْعَا ْنِم ِنْيَ تَّنَج اَمِىِدَحَِلا اَنْلَعَج ِنْيَلُجَر ًلًَثَم ْم ُهَل ْبِرْضاَو (٤)
/waḍrib lahum maṡalan rajulayni ja‟alnā li-aḥadihimā jannatayni min a‟nābin waḥafafnāhumā binakhlin waja‟alnā baynahumā zar‟ā/. Dan berikanlah kepada mereka sebuah perumpamaan dua orang laki-laki, Kami jadikan bagi seorang di antara keduanya (yang kafir) dua buah kebun anggur dan kami keliling kedua kebun itu dengan pohon-pohon kurma dan di antara kedua kebun itu Kami buatkan ladang.(Q.S [18]:32)
... ِضْرَْلاا ُتاَبَ ن ِوِب َطَلَ تْخاَف ِءآَمَّسلا َنِم ُوٰنْلَزْ نَا ٍءاَمَك اَيْ نُّدلا ِة وَيَحْلا َلَثَم ْم ُهَل ْبِرْضاَو (٥(
/waḍrib lahum maṡala l-ḥayāti d-dunyā kamā‟in anzalnāhu mina s-samāi fākhtalaṭa bihi nabātu l-ardi…../ Dan berilah perumpamaan kepada (manusia), kehidupan dunia sebagai air hujan yang Kami turunkan dari langit,…../ . (Q.S [18]:45)
24
اًك َرَد ُف ٰخَت َل اًسَبَي ِر ْحَبْلا ىِف اًقْي ِرَط ْمُه َل ْب ِرْضا َف ْي ِداَبِعِب ِرْسَا ْنَا ىٰٰٓس ْوُم ى ٰلِا آ َنْيَح ْوَا ْدَقَل َو ) ٦(
َل َو ى ٰش ْخَت
/walaqad awhaynā ilā mūsā an asri bi‟ibādī faḍrib lahum ṭarīqan fi l-baḥri yabasan lā takhāfu darakan walā takhsyā/.Dan sesungguhnya telah Kami Wahyuhkan kepada musa: “pergilah kamu dengan hamba-hamba-ku (bani Israil) di malam hari, maka buatlah untuk mereka jalan yang kering dilaut itu, kamu tak usah khawatir akan tersusul dan tidak usah takut (akan tenggelam). (Q.S [20]:77)
َنْوُلَسْرُمْلا اَىَءآَج ْذِا ِةَيْرَقْلا َب ٰح ۡصَا ًلًَثَم ْمُه َل ْبِرضا َو
(٧)/Waḍrib lahum maṡalan aṣhābal-qaryati iż jā‟ahal mursalūn/. Dan buatlah bagi mereka suatu perumpamaan, yaitu penduduk suatu negeri ketika utusan-utusan datang kepada mereka. (Q.S [36]:13)
ۡثَن ۡحَت َل َو ٖهِّب ْب ِر ۡضاَف اًث ۡغ ِض َكِدَيِب ۡذُخ َو ا ًرِباَص ُه ٰن ۡدََ َو اانِا ؕ
ُد ۡبَع ۡلا َم ۡعِن ؕ
با اوَا ههانِا ؕ (٨)
/Wakhuż biyadikā ḍigṡān fāḍrib bihī walā taḥnaṡ innā wajadnāhu ṣābirān ni‟ma-l abdu innahu awwābun/ (Q.S [38:44]
Pada ayat di atas, ْبِسْضا/ iḍrib/ merupakan kata perintah (fi‟il amr) yang berasal dari kata َبَسَض /ḍaraba/ telah mengalami afiksasi berupa prefiks ء/hamzah/ yang mengandung makna “kamu (lk)” yang menjadi penanda subjek tunggal, ditandai dengan prefiks ء /hamzah/ membawa makna yang menunjukkan َثََْأ/‟anta/ “kamu (lk)”.
sehingga membentuk proses gramatikal afiksasi prefiks.
Pada terjemahan ayat di atas kata ْبِرْضا/ iḍrib/ berarti pukullah, memberi dan membuat perumpamaan.
b. Proses Afiksasi Prefiks dan Makna Gramatikal Kata ُبِسْضََ /naḍribu/
kata ُبِرْضََ /naḍribu/ terdapat dalam Q.S „Ankabūt ayat 43, Az-Zukhruf ayat 5, Al-Hasyr ayat 21.
َنْوُمِل ا َعْلا َّلاِا اَهُلِقْعَ ي اَمَو ِساَّنل ِل اَهُ بِرْضَن ُلاَثْمَْلاا َكْلِتَو(١)
/watilka al-amṡālu naḍribuhā linnāsi wa mā ya‟qiluhā illā al-„ālimūna/. Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu./ (Q.S [29]:43)
25
َنْوُرَّكَفَ تَ ي ْمُهَّلَعَل ِساَّنل ِل اَهُ بِرْضَن َلاَثْم َْلاا َكْلِتَو….. (٢)
/watilka al-amṡālu naḍribuhā lin-nāsi la‟allahum yatafakkarūna/. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir. (Q.S [59]:21)
َنْيِفِرْسُم اَمْوَ ق ْمُتْنُك ْنَا اَحْفَص َرْك ِّذلا ُمُكْنَع ُبِرْضَنَ فَا (٣)
/afanaḍribu „ankumu ż-żikra safhan an kuntum qawman musrifīn/. Maka apakah Kami akan berhenti menurunkan Al-Qur‟an kepadamu, karena kamu adalah kaum yang melampaui batas?. (Q.S [43]:5)
Pada ayat di atas kata ُبِسْضََ/naḍribu/ merupakan verba masa kini (fi‟il muḍari‟) yang berasal dari kata برض /ḍaraba/. Verba masa kini ُبِرْضََ/naḍribu/ telah mengalami afiksasi berupa prefiks ٌ /na/ yang mengandung kala kini, dan mengandung makna
“kami” yang menjadi penanda subjek jamak. ditandai dengan ٌ /na/ membawa makna yang jamak ٍُ ْحََ /naḥnu/ “kami (lk)” membentuk proses gramatikal yang merupakan proses gramatikal afiksasi prefiks.
Pada terjemahan ayat di atas, kata ُبِرْضََ /naḍribu/ berarti kami buat , dan berhenti menurunkan Al-Qur‟an.
c. Proses Afiksasi Prefiks dan Makna Gramatikal Kata ُبِسْضَي /yaḍribu/
Kata ُبِرْضٌَ /yaḍribu/ terdapat dalam Q.S Al-Baqarah ayat 26, Q.S Ar-Ra‟d ayat 17, Q.S Ibrahim ayat 25, Q.S An-Nur ayat 35, Q.S Muhammad ayat 3 sebagai berikut:
...اَهَ قْوَ ف اَمَف ًةَضْوُعَ ب اَّم ًلًَثَم َبِرْضَي ْنَا ي ْي ِح َتْسَي َلا َوّللا َّنِا (١)
/innallāha lā yastaḥyī an yaḍriba maṡalan mā ba‟ūḍatan famā fawqahā…../
Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lain rendah dari itu…../.(Q.S [2]:26)
َلاَثْمَْلاا َوّللا ُبِرْضَي َكِل ٰذَک ….. (٢)
/….. każālika yaḍribu l-lāhu l- amṡāla /Demikianlah Allah membuat perumpamaan /(Q.S [13]:17)
َنْوُرَّكَذَتَ ي ْمُهَّلَعَل ِساَّنلِل َلا َثْمَْلاا ُوّللا ُبِرْضَيَو اَهِّ بَر ِنْذِأِب ٍنْيِح َّلُك اَهَلُكُا ىِتْؤُ ت ) ٣(
/tu‟tī ukulahā kulla ḥīnin bi‟iżni rabbihā wa yaḍribu l-lāhu l-amṡāla linnāsi la‟allahum yatażakkarūn/. Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musimdengan seizinya
26
Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat. (Q.S [14]:25)
... ِساَّنلل َلاَثْمَْلاا ُوّللا ُبِرْضَي...(٤)
/ yaḍribu l-lāhu l- amṡāla linnāsi…../Perhatikanlah bagaimana mereka membuat kamu tentang perumpamaan maka sesatlah mereka…../.(Q.S [24]:35)
ْمُهَلاَثْمَا ِساَّنلِل ُوّللا ُبِرْضَي َكِلَذَك …..(٥)
każālika yaḍribu l-lāhu lilnnāsi amṡālahum/. Demikianlah Allah membuat untuk manusia perbandingan-perbandingan bagi mereka./ (Q.S [47]:3)
Pada ayat di atas kata ُبِسْضَي /yaḍribu/ merupakan verba masa kini (fi‟il muḍari‟) yang berasal dari kata برض /ḍaraba/. Verba masa kini ُبِرْضٌَ /yaḍribu/ telah mengalami afiksasi berupa prefiks ي /ya/yang mengandung makna kala kini dan mengandung makna “Dia (lk)”, sebagai penanda subjek tunggal. ditandai dengan ي /ya/ membawa makna وه /huwa/ “dia (lk)” membentuk proses gramatikal afiksasi prefiks.
Pada terjemahan ayat di atas, kata ُبِرْضٌَ /yaḍribu/ berarti membuat perumpamaan.