MANAJEMEN OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
B. System Average Interruption Duration Index (SAIDI)
3.3 Analisa operasi
3.3.1 Proses Operasi Sistem Tenaga Listrik
Secara singkat uraian mengenai proses operasi tersebut dijelaskan sebagai berikut [11]:
A. Penegertian mengenai sistem tenaga listrik
Sebelum dimulai operasi sistem tenaga maka dianggap perlu untuk diketahui beberapa pengertian dan istilah dalam operasi sistem tenaga.
B. Perkiraan beban
Bagian ini adalah merupakan manajemen operasi sistem tenaga. Ada beberapa metode perkraan beban yang diuraikan pada penjelasan sebelumnya.
C. Jadwal Pemeliharaan
Jadwal pemeliharaan kami uraikan pada bab sebelumnya. Jadwal pemeliharaan ini untuk setiap unit pembangkit perlu dipelihara secara rutin, disisi lain kesiapan unit pembangkit untuk beroperasi sangat diperlukan demi keandalan operasi.
44
D. Optimasi Hidro Thermis
Dengan memperhatikan aspek ekonomi sebagai salahsatu tujan operasi sistem tenaga maka dianggap perlu untuk diadakan sistem optimasi antara sistem hidro dengan sistem thermis. Hal ini dimaksudkan untuk mencapai pemakaian bahan bakar yang sangat minimu. Bagian ini akan dijelaskan pada bab berikutnya.
E. Operasi PLTA
Disebabkan karena katerbatasan waktu maka hal ini tidak dijelaskan dalam uraian tulisan ini.
F. Jadwal Operasi Unit Pembangkit
Pada pembahasan ini akan dijelaskan mengenai cara menentukan unit pembangkit mana yang perlu dioperasikan sesuai dengan perkiraan beban agar dicapai bahan bakar minimum. Hal ini akan dijelaskan pada bagian berikutnya.
G. Pembagian Beban yang Ekonomis (Economic Load Dispatch)
Setelah ditentukan unit pembangkit thermis yang beroperasi, pembagian beban, jadwal operasi harus didasari dengan perhitungan ekonominya. Hal ini akan dibahas pada bab berikutnya.
H. Pengaturan Frekuensi
Pengaturan frekuensi ini juga dibahas pada penjelasan sebelumnya. I. Kendala dan Gangguan
Kendala-kendala yang muncul dalam sistem operasi juga telah kami bahas pada bagian sebelumnya dari tulisan ini.
J. Pengamanan Sistem
Berhubung karena kendala dan gangguan tidak bisa dihindari dalam operasi sistem tenaga listrik maka perlu ada alat-alat pengaman dalam sistem sebagai proteksi aik dipembangkit, jaringan transmisi dan distribusi maupun konsumen. Bagian ini kami tidak uraikan secara detail pada penjelasan sebelumnya karena keterbatasan waktu. K. Pelaksanaan dan Pnegendalian Operasi
Rencana operasi seyogyanya dibuat berdasarkan dari pertimbangan-pertimbangan yang sudah dijelaskan pada bagian sebelumnya. Pelaksanaan operasi harus sedapat
45
mungkin menuruti rencana operasi, akan tetapi bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan maka sebaiknya dikendalikan berdasarkan petunjuk baku sebagai pedoman yang sudah ditentukan.
L. Pengaturan Tegangan
Pengaturan tegangan dalam sistem dimaksudkan untuk menjaga kualitas dari energi listrik tersebut. Perlatan-perlatan konsumen yang digunakan dirumah atau kantor masing-masing sudah dibuat sesuai dengan standar/aturan tegangan dalam sistem tenaga listrik. Penjelasan tentang poin ini sudah dibahas pada bagian sebelumnya. M. Sarana Operasi
Diperlukan sarana operasi yang memadai untuk mendukung operasi sistem tenaga yang ekonomis, handal dan berkualitas. Pada tulisan ini tidak dibahas secara mendetail karena keterbatasan waktu.
3.3.2 Laporan Operasi
Untuk dapat melakukan analisa kemudian melakukan evaluasi atas operasi sistem tenaga maka perlu ada laporan mengenai operasi sistem tenaga listrik. laporan-laporan tersebut meliputi [11]:
A. Data mengenai instalsi terpasang
Hal ini meliputi daya terpasang unit pembangkit, daya terpasang trasnformator, panjang dan luas penampang jaringan serta data peralatan lainnya yang dianggap erat kaitannya instalasi yang dioperasikan. Dalam laporan ini perlu digambarkan penambahan dan penghapusan yang terjadi dalam periode laporan. Sehingga memberikan gambaran yang mutahir mengenai daya dan kemampuan peralatan yang terpasang dalam instalasi.
B. Laporan pemeliharaan dan Perbaikan
Laporan ini menggambarkan rencana dan relaisasi pekerjaan pemeliahraan serta perbaikan pada bagian instalasi khususnya unit pembangkit sehingga didapat gamabaran mengenai kesiapan instalasi secara keseluruan dalam rangka menghadapi
46
beban sistem. Dari laporan ini bisa pula dilihat apakah pekerjaan pemeliharaan isntalasi berjalan dengan tertib atau tidak.
C. Laporan pembebanan instalasi
Laporan ini menggambarkan perkiraan beban dan realisasi beban yang terjadi dalam sistem. Perlu dilaporkan pula beban yang tinggi misalnya diatas 80% dan beban yang rendah misalnya dibawah 20% yang terjadi pada bagian-bagian isntalasi. Laporan semacam ini diperlukan untuk mencegah terjadinya pembebanan lebih pada salah satu bagian instalasi, yaitu dengan mengadakan penambahan perlatan baru, mutasi peralatan, atau pemindahan beban selama keadaan jaringan menungkinkan.
D. Laporan produksi
Dalam operasi sistem tenaga listrik, meyediakan tenaga listrik yang seekonomis mungkin dengan memperhatikan mutu dan keandalan meruapakan tugas utama. Penyediaan tenaga listrik bisa didapat dari produksi pusat-pusat listrik dan dari pembelian energi listrik dari perusahaan lain. Bahkan sistem tenaga listrik diinterkoneksikan dengan sistem tenaga listrik negara tetangga. Sehingga proses ekspor dan impor energi listrik bisa terjadi.
E. Laporan Mengenai Hambatan dalam Operasi
Ada beberapa hambatan yang perlu dilaporkan, seperti:
Gangguan dalam instalasi
Kerusakan dalam isntalasi
Kurang siapnya personil, khususnya dalam mengoperasikan, memelihara dan memperbaiki perlatan baru
F. Laporan Mengenai Bahan Bakar
Bahan bakar merupakan bahan pokok untuk mengoperasikan sistem tenaga listrik maka hal yang menyangkut masalah bahan bakar perlu dilaporkan. Laporan mengenai bahan bakar hendaknya meliputi:
Persediaan dalam setiap pusat listrik thermis
47
Jumlah pemakaian bahan bakar perlu dipalorkan karena hal ini menyangkut biaya yang sangat besar.
G. Statistik Operasi
Laporan mengenai operasi sistem tenaga dari poin A ke F sebaiknya dilaporkan dalam bentuk tahunan atau bulanan. Seperti jumlah gangguan harus dilaporkan setiap bulan karena perubahan setiap bulan cukup besar. Begitupula dengan laporan-laporan yang lainnya.
H. Laporan aliran daya
Laporan aliran daya menggambarkan aliran daya yang terjadi dalam bagian-bagian sistem beserta tegangannya direl-rel sistem. Laporan aliran daya ini sebaiknya dibuat untuk saat beban puncak siang dan beban puncak malam hari sehingga bisa didapat gambaran global pembebanan dalam sistem dan mengenail profil tegangan dalam sistem. dengan memperlihatkan laporan aliran daya dapat segera diketahui bagian-bagian mana saja dalam sistem yang tegangannya rendah dan bagian-bagian-bagian-bagian mana saja yang mengalami pembebanan lebih sehingga dapat dilakukan langkah-langkah perbaikan dan pengembangan sistem yang tepat.