• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSES PELAKSANAAN PRAKTIK A. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan praktik KMB profesi termasuk kegiatan ujian dan pemberian asuhan keperawatan yang berkelanjutan pada pasien kelolaan.

Tabel 2

Kegiatan praktik KMB Profesi

I II III IV V

B. Pelaksanaan Praktik klinik

Pelaksanaan praktik klinik diselenggarakan melalui keterlibatan aktif antara preceptee dan preceptor klinik. Interaksi keduanya senantiasa dibina melalui

saling pengertian, saling menghormati dan menghargai hal-hak dan kewajiban masing-masing.

1. Keterlibatan preceptee dilahan praktik.

Selama melakukan praktik KMB profesi di rumah sakit, preceptee tetap berperan sepenuhnya sebagai preceptee (bukan staf rumah sakit) seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh preceptee diinformasikan kepada preceptor klinik agar mendapat perhatian dan bimbingan sesuai dengan tingkatan preceptoran yang diperlukan (mandiri, minimal, supervise ketat).

2. Keterlibatan preceptor klinik

Preceptor klinik baik yang berasal dari institusi maupun dari rumah sakit, berperan sebagai fasilitator, motivator, evaluator, contoh peran dan narasumber sesuai dengan bidang keahliannya. Semua preceptor klinik senantiasa melakukan fungsi bimbingannya secara aktif sesuai dengan keubutuhan para preceptee

3. Pengelolaan kasus di klinik

Selama praktek klinik keperawatan medikal bedah (KMB), preceptee diwajibkan untuk mengelola kasus sesuai dengan tujuan mata ajar, dengan rincian: a) Minggu I: 1 Kasus sederhana, b) Minggu II: 1 Kasus kompleks, dan c) Minggu III: 1 Kasus kompleks. Kasus kelolaan tersebut dirawat mahasiswa

Mahasiswa diwajibkan untuk datang keruangan yang akan digunakan untuk praktik atau menelpon pembimbing klinik dilapangan satu hari sebelum melakukan praktik. Sebaiknya pilihlah kasus yang belum pernah dikelola oleh mahasiswa kelompok sebelumnya. Hal ini perlu diperhatikan, karena mahasiswa akan mendapat kesempatan untuk melakukan pengkajian secara lebih mendalam jika menggunakan kasus yang belum pernah dikelola. Selain ini pilihlah kasus yang sesuai dengan tujuan belajar.

Jika karena suatu hal, misalnya pasien kelolaan pulang/pindah ruangan/meninggal dunia, maka preceptee harus mencari pasien lain dengan kasus yang sejenis. Apabila kasus sejenis tidak tersedia preceptee dapat mengambil kasus lain yang sesuai dengan derajat ketergantungan dengan kebutuhan pencapaian kompetensi. Perubahan kasus ini harus segera dilaporkan pada preceptor.

4. Dokumentasi keperawatan

Preceptee harus menggunakan format dokumentasi keperawatan yang telah ditentukan oleh institusi. Preceptee juga harus melakukan pencatatan pada format tindakan keperawatan yang ada diruang raawat jika melakukan intervensi pada pasien.

5. Laporan pendahuluan

Disesuaikan dengan kasus dan diibuat sbelum hari pertama praktik diruangan.

Isi laporan pendahuluan meliputi :

a. Konsep Medis (Definisi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinik, pemeriksaan diagnostik, komplikasi, penatalaksanaan).

b. Konsep Keperawatan (aspek pengkajian dan Renpra harus dibuat keseluruhannya sesuai dengan teori)

6. Proses pelaksanaan kegiatan praktik a. Tahap pra interaksi

- Tahap ini bertujuan memperoleh informasi sebanyak-banyaknya tentang pasien (basis data pasien) sebelum berinteraksi dengan pasien - Gunakan status medis, status keperawatan dan diskusi dengan dokter,

perawat yang bertanggungjawab terhadap pasien untuk mendapatkan informasi mengenai pasien.

- Untuk mengetahui secara sistematis dan apa saja yang dibutuhkan dari pasien, gunakan LP kebutuhan sebagai pedoman.

b. Tahap perkenalan

- Tahap ini digunakan oleh mahaiswa untuk meperkenalkan diri dan membuat kontrak dengan pasien.

- Saat berkenalan :

Sapalah pasien dengan menggunakan namanya, jika memungkinkan lakukan juga dengan jabat tangan dengan psien.

Sampaikan bahwa saudara adalah mahasiswa yang sedang melakukan praktek dan minta kesediaannya untuk dapat dibantu oleh saudara.

Sampaikan jadwal praktek saudara

Diskusikan dengan preceptor jika saudara mendapatkan masalah pada tahap ini.

c. Tahap kerja

- Lakukan pengkajian keperawatan (wawancara/pemeriksaan fisik/memanfaatkan status medis/perawatan) selalu pertahankan privacy pasien saat melakukan pengkajian.

- Gunakan struktur yang sudah saudara tuliskan pada LP saudara dan lakukan validasi data.

- Mintalah preceptor klinik terhadap tindakan yang dilakukan jika saudara belum mampu melakukannya secara mandiri atau menginginkan umpan balik dari PK

- Dokumentasikan pada catatan keperawatan ruangan dan dilembaran kompetensi mahasiswa dan mintalah tanda tangan pembimbing/perawat yang ditunjuk.

- Evaluasi kasus kelolaan setiap hari dengan menggunakan sistematika subjektif, objektif, analisis dan planning (SOAP).

d. Tahap terminasi

- Setiap hari sebelum pulang dinas, laporkan perkembangan tiap klien pada perawat di ruangan.

- Saat akan pindah keruangan lain, lakukan terminasi pada pasien dan semua petugas yang ada diruangan tersebut

7. Kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya.

Dimanapun saudara melakukan praktik klinik saudara, ingatlah selalu bahwa saudara tidak bekerja sendirian, saudara adalah bagian tim. Biasanya diruang tempat saudara melakukan praktik ada tim kesehatan lain yang juga berada

diruang tersebut, mereka adalah : dokter (coass, dokter residen, dokter chief, dokter supervisor ruangan, dokter konsulen, dari berbagai spesialisasi), mahasiswa dari instansi pendidikan lain, ahli gizi, ahli farmasi dan ahli fisioterapi.

a. Amati tim kesehatan lain, siapa saja yang ada diruangan

b. Perkenalkan diri saudara pada mereka (terutama perawat, dokter dan ahli gizi) dan sampaikan pada pasien mana yang menjadi tanggung jawab saudara dan minta kesediaan mereka untuk dapat bekerja sama/membantu saudara.

c. Amatilah bagaimana perawat ruangan melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya

d. Diskusikan dengan PK apa yang saudara amati C. Penugasan klinik

Penugasan klinik yang harus dipenuhi oleh preceptee selama melakukan praktek profesi KMB ditunjukkan pada tabel

Tabel 4 Penugasan klinik

No Jenis penugasan Jumlah Diperlihatkan/Pengumpulan Keterangan 1. Kontrak belajar Setiap hari Hari I praktek di ruangan Individu

 Kasus Kompleks

8 Pendidikan Kesehatan 1 x selama praktek (Minggu II)

Jumat Kelompok

D. Peralatan yang dibutuhkan untuk praktik

Sebagai penunjang praktik klinik, mahasiswa wajib memiliki perangkat alat praktik klinik pribadi

2. APD (alat pelindung diri) : a. Masker

b. Handscoen c. Sandal khusus

3. Seperangkat perawatan diri : a. Shampoo

b. Sabun mandi c. Handuk kecil

d. Alat pemotong kuku kecil e. Baki kecil

Peralatan harus dibawa setiap hari untuk melaksanakan praktik klinik.

BAB VI EVALUASI A. Tujuan

Secara umum evaluasi praktik klinik KMB 1 tahan profesi bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi preceptee dalam menerapkan asuhan keperawatan pada bidang KMB

B. Cakupan dan Bobot

Caupan dan bobot e valuasi ditunjukkan pada tabel 5 Tabel 5

Cakupan dan Bobot evaluasi

No Bentuk Evaluasi Pembobotan

1 Pre dan Post Konference (Log Book, Rencana Kegiatan, dan Kontrak Belajar)

10%

2 Laporan pendahuluan dan laporan kasus (Askep) 25%

3 Penyuluhan 10%

4 Target Keterampilan 20%

5 Diskusi Kasus Kelomok & Presentasi Kasus/seminar 10%

6 Ujian Komprehensif 15%

7 Ujian Tulis 10%

C. Tata cara evaluasi

Proses pelaksanaan evaluasi mengikuti tatacara berikut ini : 1. Evaluasi laporan pendahuluan (LP)

a. LP dievalusi pada hari pertama praktik klinik oleh preceptor masing-masing ruangan

b. PK dapat meminta preceptee untuk memperbaiki laporan pendahuluan jika diperlukan

2. Evaluasi kinerja klinik dilakukan 4 kali untuk setiap preceptee (ditiap bagian yang berbeda)

a. Preceptee menyiapkan format evaluasi yang akan digunakan b. PK melakukan evaluasi

c. Hasil evaluasi disampaikan pada preceptee dan disimpan oleh PK D. Kriteria kelulusan

Preceptee dinyatakan lulus jika : 1. Mendapat Nilai :

a. A : 80 – 100 b. B : 70 – 79 c. C : 60 -69

d. E : 0 (<60, tidak Lulus) 2. Memenuhi kehadiran 100%

3. Memenuhi semua tata tertib 4. Memenuhi 80% target ketermpilan

BAB VII

Dokumen terkait