• Tidak ada hasil yang ditemukan

______________________________________________________________ Bagaimana Proses Pembelajaran Dalam Pemanfaatan Lingkungan Sebagai

Sumber Belajar

S: “Proses pembelajaran dalam pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar saya sesuaikan dengan situasi dan kondisi siswa mas, dan tema dari

mata pelajaran yang sedang diajarkan”.

T: “Proses pembelajaran dalam pemanfaatan lingkungan sebagai sumber

belajar disini tidak bisa sembarangan mas……kami dan para guru

tentunya melakukan observasi dulu, karena apabila tidak ada persiapan yang matang nanti pada saat pelaksanaan siswa malah bermain-main saja dan tujuan pembelajaran tidak tercapai”.

S: “Biasanya saya observasi dulu mas….baik dari jam pelajaran keberapa saya,

bagaimana kondisi fisik siswa ketika pelajaran saya akan dimulai, dan tema pembelajaran serta lingkungan yang cocok juga harus saya siapkan terlebih dahulu, supaya pembelajaran tercapai dan tidak menggangu kelas

lain mas”.

T: “Proses pembelajaran kami menggunakan menggunakan acuan kurikulum 2013 sesuai anjuran Dinas mas….. yaa…... saya merasa K13 cocok

diterapkan di SD ini supaya guru dan siswa lebih bernovatif, kreatif dengan memanfaatkan media pembelajaran maupun sumber belajar

disekitar sekolah”.

Kesimpulan:

Proses pembelajaran yang dilakukan dalam pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar mata pelajaran ilmu pengetahuan alam kelas IV SD Negeri Ambarukmo, Sleman, Yogyakarta dilakukan dengan mengobservasi terlebih dahulu berdasarkan kondisi fisik dan psikis siswa, materi pelajaran yang diajarkan, dan situasi kondisi lingkungan sekitar sebagai media pembelajaran, serta berdasarkan kurikulum 2013 sesuai anjuran Dinas setempat.

107

Bagaimana cara Bapak/Ibu memanfaatkan sumber belajar yang berada dilingkungan sekitar sekolah?

S: “Saya hanya memanfaatkan yang ada disekitar sekolah saja mas….kalau

semisalnya tidak memungkinkan menggunakan lingkungan sebagai

sumber belajar yaaaa saya hanya menggunakan bantuan gambar mas”.

T: “Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar yang dilakukan oleh guru kelas kami beragam mas……salah satunya menggunakan taman, kebin

sekolah, dan beberapa berkeliling disekitar sekolah”.

N: “Pemanfaatan sumber belajar IPA kadang-kadang dilakukan diluar kelas

kak…….kadang dilaboratorium, kadan disekitar sekolah…..lebih seru dan menyenangkan kak”.

V: “Kita belajarnya variatif kak…..biar gak bosan dan ngantuk….kadang -kadang pak guru mengajak belajar di taman, di lingkungan sekolah, pernah juga sampai ke pemukimam warga, karena mencari dan

membandingkan tumbuhan yang tepat dengan yang kita pelajari kak”.

SS: “Proses pembelajaran harus kami buat seinovatif mungkin mas….mengingat beban pelajaran yang harus ditempuh siswa…makanya

saya harus menerapkan strategi supaya pada mata pelajaran saya siswa

mudah paham, dan ingat tentang materi yang kami ajarakan”.

S: “Sebagai contoh sekarang tema pembelajarannya kan tentang memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya. Maka

fokus materinya adalah tentang akar, batang dan daun. Nah……tema

pelajaran tersebut tentunya dapat saya lakukan dengan memanfaatkan

taman dan kebun sekolah sebagai media pembelajaran”.

Kesimpulan:

Pembelajaran yang dilakukan dalam pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar mata pelajaran ilmu pengetahuan alam kelas IV SD Negeri Ambarukmo, Sleman, Yogyakarta dilakukan secara variatif. Lokasi yang dipilih oleh guru adalah taman sekolah, kebun sekolah, dan lingkungan sekitar yang berdekatan dengan pemukiman warga seperti sawah, kolam ikan, dsb.

108

Bagaimanakah respon siswa ketika proses pembelajaran dilakukan diluar kelas?

V: “Kalau belajarnya sering-sering di luar seperti ini pasti menyenangkan

kak…..karena pelajaran IPA biasanya ada di akhir kelas….kita udah

ngantuk kak, bosan juga, tapi kalau di luar seperti ini lebih menarik kak”.

SS: “Saya suka pembelajaran IPA yang bersifat praktik kak, jadi imajinasi

saya langsung dapat tergambarkan melalui penjelasan yang diberikan secara langsung oleh guru daripada teori yang diberikan dikelas seperti

tadi”.

S: “Coba mas perhatikan…..reaksi anak-anak langsung berubahkan mas setelah pembelajaran dilakukan ditempat yang berbeda. Tujuan saya

supaya pembelajaran tercapai mas…..dan cara pembelajaran

S: “Yaa…..seperti ini mas kondisinya, kalau dikelas sudah tidak kondusif untuk saya mentranfer ilmu, saya harus segera mengambil tindakan tegas

dan tepat mas……yaaa saya juga tidak mau pas mata pelajaran saya

anak-anak sudah mengantuk”.

Kesimpulan:

Respon siswa menjadi lebih semangat dan komunikatif, siswa yang tadinya lesu dan terkesan mengantuk menjadi lebih antusias dan terlihat bersemangat.

Jenis lingkungan belajar apa sajakah yang digunakan dalam pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar?

S: “Jenis sumber belajar yang dapat digunakan disekolah ini banyak mas……contohnya taman, kebun, sawah, lapangan, laboratorium, kolam ikan”.

T: “Sumber belajar itu bisa menggunakan alam, bisa dari lingkungan, apa

lagi SD Ambarukmo letak sekolahnya walaupun dikecamatan depok itu kota tetapi kebetulan SD ambarukmo letaknya di dekat sawah, itu kan anak-anak bisa diajak jalan ke sawah, disamping sekolah ada lahan kosong itu di manfaatkan untuk kolam ikan walaupun kolam itu yang mengelola bukan pihak sekolah tetapi sekolah punya tujuan, karena saya waktu datang kesini kolam itu nganggur makanya saya berdayakan kolam itu supaya difungsikan, dengan adanya kolam ikan anak-anak bisa diajak belajar di kolam atau di sawah yang penting saya menganjurkan belajar tidak harus di dalam kelas”.

109

S: “Kalau bicara jenis sumber belajar yang dapat digunakan disekolah ini selain yang tadi saya sebutkan mas……pantai, gunung, pasar, sungai,

juga sumber belajar yang dapat kita gunakan dalam

pembelajaran…….akan tetapi semua harus disesuaikan dengan materi, situasi dan kondisi, karena bagaimanapun saya tidak hanya

mengajar….saya juga harus mengkondisikan siswa supaya tidak keasikan bermain di luar kelas”.

S: “Dulu kami pernah mencoba menerapkan lingkungan sebagai sumber belajar salah satunya di Kebun Binatang Gembiraloka mas…….yaaa

seperti biasa anak-anak sangat antusias sekali dan senang…..akan tetapi

saya cermati anak-anak lebih cenderung rekreasi dari pada belajar

disana, saya juga kesulitan mengatur dan mengendalikan mereka mas”.

T: “Pada dasarnya jenis pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar sangat banyak mas……akan tetapi kami tetap pilah pilih supaya tujuan pembelajarannya tercapai…..selain itu, keselamatan siswa juga

menjadikan prioritas mas…. Makanya dari pada jauh-jauh kami lebih tertarik untuk memanfaatkan lingkungan disekitar sekolah saja seperti taman, kebun, kolam ikan, lapangan, pasar, lokasi pemukiman warga yang sekiranya memang dapat kita gunakan karena disekolah tidak

tersedia contohnya industri rumahan yang berada disekitar sini mas”.

Kesimpulan:

Jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam pembelajaran mata pelajaran ilmu pengetahuan alam kelas IV SD Negeri Ambarukmo, Sleman, Yogyakarta adalah taman, kebun, sawah, lapangan, kolam ikan, pasar, rumah industri yang terletak di pemukiman warga sekitar, pantai, gunung, sungai, kebun binatang. Akan tetapi, meskipun banyak sumber belajar yang dapat digunakan, guru dan pihak sekolah senantiasa mempertimbangkan keselamatan siswa dalam setiap pemanfaatan lingkungan belajar yang akan dipilih. Selain itu, guru juga menyesuaikan dengan tema dan materi yang cocok sehingga pembelajaran tidak menjadi mubadzir dan tidak membuang-buang waktu. Dampak Pemanfaatan Lingkungan Sekitar Sebagai Sumber Belajar Bagi Perkembangan Belajar, Pembentukan Sikap, dan Karakter Siswa

S: “Dampak secara signifikan tentu tidak dapat langsung terlihat mas….karena saya tentunya harus melalui serangkaian tes tertentu

supaya dapat terukur antara pemanfaatan lingkungan belajar di dalam

110

S: “Yang pasti siswa menjadi lebih bersemangat mas…..secara sekilas tadi siswa juga terlihat kooperatif dalam mengikuti proses pembelajaran”.

T: “Kalau bicara dampak pasti setiap pembelajaran yang dilakukan oleh sekolah memiliki dampak mas……Akan tetapi saya rasa dampak langsung yang terlihat hanya secara psikis saja….contohnya siswa lebih senang, tertarik, dan aktif mengikuti pembelajaran…..untuk dampak lainnya supaya mudah terukur memang sebaiknya guru pengampu tersebut memberikan tes di akhir kelasnya, supaya menjadi parameter

dalam mengetahui hasil belajar di dalam kelas dan di luar kelas”.

SS: “Dampak pembelajaran tadi bagi saya kak…….saya tidak mengantuk, saya menjadi tertarik dengan pembelajaran karena belajarnya di luar

kelas menjadi menyenangkan…..kalau masalah nilainya saya kurang tahu kak…..kan di tes dulu biasanya melalui ulangan oleh pak guru”.

V: “Dampak pembelajaran tadi kak…….saya menjadi lebih tertarik

mengikuti pembelajaran yang dilakukan oleh guru…..selain itu kak, jadi gak bosan dan gak ngantuk lagi”.

A: “Dampak pembelajaran tadi kak…….saya jadi tidak mengantuk lagi, habisnya bosan kak di dalam kelas terus….Selai itu saya menjadi lebih

tertarik mengikuti pembelajaran yang dilakukan oleh guru…..jadi, nanti

aku tambah rajin belajar biar nilaiku bagus-bagus kak”.

Kesimpulan:

Dampak pemanfaatan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar bagi perkembangan belajar siswa berdasarkan hasil wawancara adalah secara psikis siswa menjadi lebih tertarik mengikuti pembelajaran, tidak mengantuk, tidak bosan, kooperatif dalam mengikuti pembelajaran, dan antusias terhadap pembelajaran. Akan tetapi, secara akademik dampak langsungnya belum dapat di ukur, karena sebagai parameter terkait hasil belajar siswa pada saat pembelajaran dilakukan di dalam kelas maupun di luar kelas, guru harus menggunakan tes terlebih dahulu sehingga baru dapat diketahui dampak secara akademiknya.

Faktor Pendukung Dalam Melaksanakan Pembelajaran Dengan Memanfaatkan Sumber Belajar Dilingkungan Sekitar

S: “Faktor pendukung dalam pembelajaran pemanfaatan lingkungan sekitar

sebagai sumber belajar yaitu lingkungan, guru, murid, dan warga belajar disekolah tersebut. Selain itu, hal ini dilakukan sebagai program dalam

111

S: “Faktor pendukung dalam pembelajaran pemanfaatan lingkungan sekitar

sebagai sumber belajar yaitu lingkungan, guru, murid, dan warga belajar disekolah tersebut. Sebagai contoh lingkungannya bagus tidak? Kalau tidak bagus bisa tidak akan berhasil, karena mengendalikan anak di luar

kelas sulit, beda di dalam kelas……, sedangkan faktor dari anak, anak

biasanya juga kalau diajak keluar hanya bermain dan ngobrol sama teman-temannya, begitu dijelaskan konsentrasi anak-anak terpecah tidak nyambung dengan materi, dan akhirnya mengganggu anak lain yang

konsentrasi”.

Kesimpulan:

Adanya respon positif dari seluruh warga belajar, adanya ketersediaan lingkungan sebagai sumber belajar, adanya dukungan dari dinas Kecamatan Dan Kabupaten.

Faktor Penghambat Dalam Melaksanakan Pembelajaran Dengan Memanfaatkan Sumber Belajar Dilingkungan Sekitar

S: “Hambatan terbesar dalam melaksanakan pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar adalah dalam

mengkondisikan anak mas……..yaaa namanya anak-anak tho mas….jiwa bermainnya biasanya lebih tinggi dari pada jiwa belajarnya…sama ini

mas belajar di luar kelas lebih memerlukan banyak waktu dari pada belajar di dalam kelas”.

T: “Menurut saya hambatan terbesar dalam melaksanakan pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar yang dihadapi

guru adalah dalam mengkondisikan anak mas……..karena baik disadari

maupun tidak namanya anak-anak pasti ada saja tingkah polahnya yang kadang tidak sesuai dengan kami para guru, sama ini mas biasanya guru tidak langsung melakukan tes kepada siswa mengingat waktunya sudah habis di luar kelas tadi”.

T: “Hambatan lainnya biasanya berkaitan dengan fasilitas-fasilitas lingkungan yang menunjang atau tersedia, karena tidak semua sekolah memiliki

fasilitas sumber belajar yang tersedia di sekolahnya yaaa….bisa disebut terbatas mas sumber belajar yang tersedia”.

D: “Sejauh ini hambatan yang dihadapi dalam mengikuti pembelajaran di luar

112

V: “Hambatan saya cuma susah nulis aja kak, soalnya gak ada papannya, jadi

dari pada saya gunakan untuk menulis lebih baik saya gunakan untuk memperhatikan”.

SS: “Hambatan yang saya hadapi sebetulnya gak ada kak, cuma klo pas lagi dijelaskan nulisnya susah karena tidak ada papan…..tapi enaknya nanti dikelas dibahas lagi secara sekilas oleh pak guru”.

Kesimpulan:

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor penghambat dalam melaksanakan pembelajaran dengan memanfaatkan sumber belajar dilingkungan sekitar adalah terdapat beberapa siswa yang susah dikondisikan pada saat proses pelaksanaan pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar berlangsung, terbatasnya sumber belajar yang terdapat dilingkungan sekitar sekolah, memerlukan banyak waktu dalam proses pelaksanaannya, hal-hal bersifat teknis kurang dipertimbangkan oleh guru pengampu seperti prosedur langkah-langkah kegiatan, koordinasi antara guru dan siswa pada saat pelaksanaan proses pembelajaran, tidak adanya tes secara langsung setelah proses pembelajaran dalam memanfaatkan lingkungan sebagai sumber beajar sebagai parameter dalam mengukur hasil belajar siswa, dan siswa kesulitan dalam merangkum hasil pembelajaran karena siswa tidak terbiasa menulis tanpa menggunakan papan, dan siswa terbiasa di eja dalam merangkum setiap mata pelajaran oleh guru pengampu.

Upaya Menghadapi Hambatan Dalam Melaksanakan Pembelajaran Dengan Memanfaatkan Sumber Belajar Dilingkungan Sekitar

Upaya guru menghadapi hambatan dalam melaksanakan pembelajaran dengan memanfaatkan sumber belajar dilingkungan sekitar adalah:

1) Guru harus pandai-pandai mengkondisikan anak dengan cara membentuk kelompok secara heterogen sehingga ssiwa yang memiliki kepandaian dapat dijadikan guru sebagai koordinator dalam mengkoordinir teman-temannya. 2) Terbatasnya lingkungan belajar dapat diganti dengan menggunakan media

pembelajaran yang disediakan oleh pihak sekolah seperti alat peraga, gambar, buku panduan, maupun video audiovisual.

3) Keterbatasan waktu dapat diatasi dengan menjabarkan dan menjelaskan point-pointnya saja pada saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung. Sehingga fokus materi dan tujuan pembelajaran tercapai.

4) Sebelum siswa di ajak keluar kelas sebaiknya guru menjelaskan alur pembelajaran dahulu kepada siswa supaya lebih terarah dan tidak mengganggu kelas lainnya.

113

5) Dilakukan tes setelah pelaksanaan belajar di luar kelas selesai. Hal ini dilakukan supaya guru dapat mengevaluasi proses pembelajaran di dalam maupun di kelas terkait dengan hasil belajarnya.

6) Pada saat proses pembelajaran berlangsung sebaiknya siswa diberikan jeda waktu untuk merangkum setiap materi pokok yang sudah disampaikan sebelumnya.

114