• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN

B. Data, Analisis Data, dan Pembahasan

2. Proses Pembentukan Pengetahuan Tentang Perpindahan Kalor . 57

penemuan terbimbing (guided discovery), peneliti membagi siswa menjadi 4 kelompok. Untuk membantu siswa dalam melakukan kegiatan demonstrasi dan diskusi kelompok, peneliti membagikan LKS kepada setiap siswa. Setelah siswa siap dalam kelompok masing-masing, salah satu siswa perwakilan dari setiap kelompok diminta maju ke depan untuk melakukan kegiatan demonstrasi sedang siswa yang lain memperhatikan dari tempat duduk. Siswa bersama peneliti melakukan demonstrasi yang berkaitan dengan peristiwa konduksi, konveksi, dan radiasi yang sudah disediakan. Setelah selesai melakukan demonstrasi dan memahami permasalahan yang diberikan siswa kembali ke dalam kelompok kemudian setiap kelompok melakukan diskusi. Dalam kegiatan diskusi siswa diminta menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sudah tersedia dalam LKS.

Setelah semua kelompok selesai melakukan diskusi, salah satu perwakilan dari kelompok diminta mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas sedang kelompok yang lain diminta memperhatikan, menanggapi atau memberikan tambahan apabila ada pendapat yang berbeda. Dalam diskusi kelas ini, peneliti berusaha memberikan penegasan tentang konsep-konsep yang penting mengenai materi perpindahan kalor. Pada akhir diskusi kelas siswa dibantu peneliti membuat kesimpulan tentang hal-hal yag berkaitan dengan perpindahan kalor secara konduksi. Proses siswa sampai menemukan konsep-konsep tentang perpidahan kalor sebagai berikut ini:

a. Proses Siswa Menemukan Konsep Konduksi

Dalam demonstrasi kegiatan I siswa memanaskan salah satu ujung lempengan logam, setelah beberapa saat mereka merasakan bahwa ujung lempengan logam yang lain juga terasa panas. Dari kegiatan ini peneliti bertanya kepada siswa.

P : Mengapa ujung lempengan yang lain lama kelamaan ikut terasa panas?

S : Karena panasnya merambat dari ujung yang dipanaskan ke ujung yang lainnya.

Kemudian dilanjutkan dengan memanaskan lempengan logam aluminium yang sudah ditempeli bulatan lilin diatasnnya. Setelah itu siswa dimintai mendiskusikan beberapa pertannyaan yang ada didalam LKS, kemudian dilanjutkan dengan diskusi bersama.

P : Apakah potongan lilin meleleh secara bersamaan? S : Tidak bu.

S : ya, potongan lilin yang dekat dengan sumber api bu.

P : Dari kegiatan tersebut apa yang dapat kalian simpulkan? Dimulai dari kelompok 1 dulu ya.

S1 : Perpindahan kalor terjadi secara bertahap dari ujung partikel konduktor merambat ke partikel lain sampai ke ujung lainnya, dapat dilihat dari bulatan lilin yag meleleh tidak bersamaan.

P : Bagaimana dari kelompok 2?

S2 : Kalau dari kelompok 2, menyimpulkan bahwa aluminium merupakan bahan yang bersifat konduktor bu.

P : Ya bagus,,terus untuk kelompok 3 dan 4 bagaimana apakah sama? S3 : Kalau kelompok 3, potongan lilin yang dekat dengan sumber api

meleleh lebih dahulu, kemudian panasnya diberikan pada partikel sebelahnya maka lilin sebelahnya akan ikut meleleh.

S4 : Kelompok 4 hampir sama dengan kelompok2 bu, aluminium merupakan benda yang dapat menghatarkan panas. Panas merambat melalui partikel-partikel dari ujung yang dipanaskan ke ujung yang lainnya.

P : Ya semua kelompok bagus. Kira-kira dari kesimpulan yang sudah disampaikan ke 4 kelompok tadi, kesimpulan apa yang dapat kita ambil?

S : Lilinnya meleleh tidak bersamaan bu,.

P : Ya, benar.. kira-kira kenapa lilinnya meleleh tidak bersamaan? S : Ya karena panasnya merambat secara bertahap bu. Pertama dari

ujung yang dekat dengan sumber api kemudian sebelahnya, begitu seterusnya sampai ke ujung yang satunya.

P : Ya, berarti dari percobaan ini sudah paham semuanya ya? S : Sudah bu.

Sekarang dilanjutkan dengan kegiatan II, siswa mencoba memanaskan lempengan logam dengan ukuran panjang sama tetapi lebar berbeda-beda ( 2cm, 3cm, 4cm, dan 5cm).

P : Apakah lebar lempengan mempengaruhi cepat lambatnya lilin pada ujung lempengan meleleh?

S : iya bu, mempengaruhi.

P : Potongan lilin mana yang meleleh lebih dahulu?

S1 : Potongan lilin pada lempengan dengan lebar 2cm, kemudian 3cm, 4cm, dan 5cm.

P : Untuk kelompok 2, 3, dan 4 apakah sama?

S2 : Beda bu, lilin yang meleleh lebih dahulu pada lempengan yang lebarnya 4cm, kemudian 5cm, 3cm, dan 2cm.

S3 : Sama bu, yang meleleh lebih dahulu lempengan yang paling sempit 2cm, kemudian 3cm, 4cm, dan yang terakhir 5cm.

S4 : Kalau kelompok 4 sama dengan kelompok 2 bu, lilin yang meleleh pertama yaitu pada lempengan dengan lebar 4cm, kemudian 5cm, 3cm, dan 2cm.

S1 : Bu, kok jawabannya berbeda-beda ya. Boleh tidak percobaannya diulangi lagi bu?

P : Boleh..Tapi sebelum mengulangi percobaan kira-kira lempengan mana yang potongan lilinnya meleleh lebih dahulu ya?

S : emm,,yang lebarnya paling sempit bu.. P : Yakin.

S : yakin bu.

S2 : Bu,yang paling lebar..

P : yang paling sempit atau lebar.?

Misalnya kalian memasak air dengan menggunakan panci besar dan kecil, airnya lebih cepat mendidih menggunakan panci besar atau kecil.?

S : emmm,,yang besar bu.

P : Berarti untuk percobaan tadi yang paling lebar atau sempit S : Berarti yang lebar bu.

P : ya sudah, sekarang kita coba lakukan percobaan lagi ya.

Karena ada perbedaan hasil dan siswa kurang begitu yakin dengan hasil percobaan, siswa meminta untuk mengulangi percobaan. Maka siswa bersama dengan guru mengulangi kembali percobaan pada kegiatan II, agar siswa menjadi lebih yakin mengenai hasil percobaan. Pada percobaan sebelumnya siswa memanaskan lempengan logam dengan cara dipegang, untuk percobaan yang sekarang lempengan logam diletakkan diatas penyangga kaki tiga.

P : Bagaimana hasil percobaannya?

S : 5cm bu, yang lilinnya meleleh lebih dahulu. Kemudian 4cm, 3cm, dan 2cm.

P : Berarti semakin lebar lempengan semakin cepat menghantarkan panas atau semakin lambat?

S : Semakin cepat bu.. P : Sekarang sudah yakin. S : Sudah bu.

P : Dari kegiatan II ini apa yang yang dapat kalian simpulkan.

S : eemmm,,lebar lempengan mempengaruhi cepat rambatnya panas bu.

P : ya bagus..kira-kira semakin sempit lempengan panasnya merambat semakin cepat atau semakin lambat.?

S : ya,,semakin sempit lebar lempengan semakin lama panas merambat, dan semakin lebar lempengan semakin cepat rambatannya bu.

P : ya betul..Bagaimana sudah jelas semua atau masih ada yang bingung?

S : Sudah jelas bu.

P : Sekarang kita lanjutkan untuk kegiatan III ya? S : ya bu.

Setelah selesai pada kegiatan II kemudian dilanjutkan untuk kegiatan III, yaitu memanaskan lempengan aluminium, tembaga, dan besi. Siswa mencoba memanaskan lempengan, dan melakukan pengamatan. Setelah selesai memanaskan ke tiga lempengan, siswa kembali ke dalam kelompok untuk mendalami permasalahan dengan cara mendiskusikan beberapa pertanyaan yang ada didalam LKS.

P : Apakah potongan lilin dari ke tiga lempengan tersebut meleleh secara bersamaan?

S : Tidak Bu.

P : Lempengan mana yang lilinnya meleleh lebih dahulu?

S3 : Aluminium bu. Karena lempengan aluminium sangat mudah dan cepat menghantarkan panas.

P : Untuk kelompok 2, 1, dan 4 bagaimana? S2 : Tembaga bu. Karena kalor jenisnya lebih besar. S1 : Aluminium bu.

S4 : Tembaga bu. Karena kalor jenis tembaga lebih besar daripada aluminium dan besi.

S : Kok, hasilnya berbeda-beda ya bu. Kira-kira jawaban yang benar yang mana bu?

S : Diulangi lagi saja ya bu?

P : ya, nanti kita coba ulangi lagi. Tetapi sebelum mengulangi percoabaan, kira-kira apa yang menyebabkan hasil pengamatannya berbeda-beda?

S : Sumber api yang mengenai lempenga tidak sama bu, sama yang memegang goyag-goyang bu.

P : ya, itu bisa menjadi kemungkinan. Untuk percobaan nanti kita akan coba menggunakan sumber api yang sama, dan kemarin lempengannya kita pegang sekarang lempengannya kita letakkan saja di atas penyangga kaki tiga agar tidak goyang-goyang.

Karena terdapat perbedaan hasil dari tiap kelompok, para siswa meminta untuk mengulangi percobaan. Pada percobaan sebelumnya siswa memanaskan lempengan dengan cara dipegang, untuk percobaan ulang ini dilakukan dengan cara lempengan diletakkan diatas penyangga kaki tiga tidak dipegang lagi oleh siswa, siswa tinggal mengamati.

P : Bagaimana hasil dari percobaannya, potongan lilin pada lempengan mana yang meleleh lebih dahulu?

S : Tembaga bu.

P : Semua kelompok apakah hasilnya sama. S : Sama bu.

P : Kira-kira apa yang mempengaruhi potongan lilin dari ke tiga lempengan tidak meleleh secara bersamaan.

S1&S2 : eemm,,Karena bahannya berbeda bu. S4 : Kondutivitas panasnya berbeda bu. P : Untuk kelompok 3 bagaimana? S3 : hehehe,,, sama bu.

P : ya, semua benar. Jenis bahannya berbeda maka kalor jenis/konduktivitasnya juga berbeda-beda.

Kira-kira yang memiliki konduktivitas panas besar lebih cepat menghantarkan panas atau lebih lambat?

S : ya...lebih cepat bu.

P : Berarti menurut kalian jenis bahan itu mempengaruhi cepat rambat panas atau tidak?

S : ya, jelas mempengaruhi bu.

P : Dari percobaan ini apa yang dapat kalian simpulkan?

S4 : emm, panjang dan kalor jenis atau konduktivitas panas mempengaruhi cepat rambatnya panas bu.

P : Mungkin ada tambahan dari kelompok lain? S3 : Jenis bahan mempengaruhi cepat rambat panas bu.

S1 : Laju perpindahan kalor secara konduksi bergantung pada panjang, luas penampang, jenis bahan, dan perubahan suhu.

S2 : Dari tiga jenis lempengan yang dipanaskan, lilin yang meleleh lebih dahulu yaitu pada tembaga, kemudian aluminium, dan besi. P : ya,, semuanya benar. Tapi kira-kira inti dari percobaan ini untuk

menyelidiki apa?

S3 : Jenis bahan mempengaruhi cepat lambatnya panas merambat bu. P : ya benar. Berarti apa yang dapat kita simpulkan dari percobaan ini? S : Jenis bahan mempengaruhi cepat lambatnya panas merambat.

Bahan yang memiliki konduktivitas besar lebih cepat juga merambatkan panas.

P : ya. Bagaimana sudah paham semua. S : Sudah bu.

P : Sekarang dari ketiga percobaan tadi apa yang dapat kalian ketahui tentang konduksi?

S2 : Proses perpindahan kalor dengan cara perambatan.

S1 : Perpindahan kalor yang membutuhkan zat perantara, tetapi tidak disertai dengan perpindahan partikelnya.

S3 : Proses perpindahan kalor melalui suatu zat perantara, tanpa disertai perpindahan zat itu dan melalui rambatan.

S4 : Perpindahan kalor secara konduksi tidak disertai perpindahan partikel-partikelnya.

P : ya, semua kesimpulannya bagus. Sekarang coba kita bersama-sama ambil kesimpulan tentang perpindahan kalor secara konduksi?

S : Seperti kesimpulan dari kelompok 3 bu. P : Apa kesimpulan dari kelompok 3?

S : Itu bu,, perpindahan kalor melalui zat perantara tanpa disertai perpindahan partikel-partikelnya.

P : ya, benar.. Bagaimana sudah paham semuanya atau masih ada yang bingung?

S : Sudah bu.

P : Kalau contohnya peristiwa konduksi dalam kehidupan sehari-hari apa ya?

S : Membuat pedang atau sabit, memanaskan setrika bu. P : ya, mungkin masih ada yang lainnya?

S : Memasak nasi dengan rice cooker, mencatok rambut, penggunaan solder bu.

P : ya,, kalau menyetrika itu yang merupakan proses konduksi pada bagian apa.?

S : Dari setrika ke baju bu.

S : eh,, dari listrik ke setrikanya bu. P : Yakin.

S : Yakin bu.

P : Kalau setrika itu bagian dalamnya ada apa saja? S : Ada kabel dan elemen-elemen lain bu.

P : Kira-kira apa yang menyebabkan bagian bawah setrika menjadi panas.?

S : itu bu, listrik mengenai elemen pemanas di dalam setrika kemudian memanaskan bagian bawah setrika.

P : ya,, berarti proses yang menunjukkan peristiwa konduksi pada bagian mana?

S : ya itu tadi bu, dari elemen pemanas ke bagian bawah setrika. P : ya benar,,, sudah paham semuanya?

S : Sudah bu.

Dari kegiatan diskusi bersama tersebut, siswa telah menemukan konsep tentang perpindahan kalor secara konduksi dan dapat menemukan contoh-contohnya dalam kehidupan sehari-hari.

Pada pertemuan berikutnya, siswa kembali kepada kelompok sesuai pada pertemuan sebelumnya. Kemudian, salah satu perwakilan dari tiap kelompok diminta maju untuk melakukan kegiatan demonstrasi tentang peristiwa konveksi dan radiasi. Setelah selesai melakukan demonstrasi, siswa diminta diskusi bersama kelompok untuk memecahkan persoalan yang terdapat dalam LKS yang sudah dibagikan. Setelah semua kelompok selesai melakukan diskusi, salah satu perwakilan dari kelompok diminta mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas sedang kelompok yang lain diminta memperhatikan, menanggapi atau memberikan tambahan apabila ada hasil diskusi yang berbeda. Dalam diskusi kelas ini, peneliti berusaha memberikan penegasan tentang konsep-konsep yang penting mengenai materi perpindahan kalor secara konveksi dan radiasi. Sebelum pertemuan berakhir, siswa dibantu peneliti membuat kesinpulan tentang hal-hal yang berkaitan dengan perpindahan kalor secara konveksi dan radiasi.

b. Proses Siswa Menemukan Konsep Konveksi

Siswa melakukan demonstrasi memanaskan air, kemudian meneteskan tinta ke dalam air tersebut. Untuk mendalami permasalahan siswa mendiskusikan beberapa pertanyaan di dalam LKS bersama dengan kelompok. Setelah beberapa saat, guru

bersama siswa berdiskusi bersama-sama dari hasil tiap-tiap kelompok.

P : Bagaimana diskusi dari masing-masing kelompok sudah selesai? S : Sudah bu.

P : Sekarang kita akan mendiskusikan bersama-sama dengan kelompok yang lain, sudah siap semua?

S : Siap bu.

P : ya, tadi kan kalian sudah melakukan kegiatan memanaskan air kemudian meneteskan tinta ke dalam air tersebut. Setelah kalian mengamati apa yang terjadi dengan tinta tersebut?

P : Kelompok 1 dulu ya.

S1 : Ini bu. Pada awalnya tinta jatuh ke dasar gelas, lama kelamaan tinta akan berubah menjadi gelembung-gelembung kemudian naik dan menyebar ke atas permukaan air bu.

P : ya, itu tadi dari kelompok 1. Bagaimana dengan kelompok 2, 3, dan 4.

S2 : Tinta menyebar ke seluruh permukaan air bu.

S3 : Hampir sama dengan kelompok 1 bu. Tinta akan naik dan menyebar ke seluruh permukaan air dalam bentuk bulatan-bulatan kecil.

S4 : Tinta akan naik ke permukaan dan menyebar bu. P : iya, dari ke-4 kelompok hampir sama semuanya ya.

Pada awalnya tinta jatuh ke dasar beker glass, karena airnya dipanasi terus lama kelamaan airnya menjadi panas, kemudian tintanya naik dan menyebar diatas permukaan air.

P : Kira-kira mengapa tintanya bisa naik dan menyebar di atas permukaan air?

S2 : Karena tinta merupakan bahan yang kental, apabila dipanaskan maka akan pecah dan menyebar ke atas bu.

P : ya, itu dari kelompok 2. Selanjutnya kelompok 4 ya, kemudian kelompok 1 dan 3.

S4 : Sama dengan kelompok 2 bu.

S1 : Kalau kelompok 1, itu bu karena massa jenis tinta lebih kecil daripada air.

S3 : Karena air dan tinta dipanaskan terus menerus.

P : Semua kelompok sudah membacakan hasil dari kelompok masing-masing. Sekarang coba kita lihat bersama-sama.

Pertama-tama saat air belum panas tinta diteteskan kedalam air, tinta jatuh ke dasar beker glass. Setelah dipanaskan terus air bagian mana yang panas lebih dahulu?

S : yang bagian paling bawah bu.

P : Air itu memiliki massa jenis atau tidak? S : Memiliki bu.

P : Kalau memiliki, kira-kira massa jenis air panas dan air dingin itu lebih besar atau lebih kecil yang mana?

S : Massa jenis air panas lebih kecil daripada air dingin bu. P : ya benar.

Tadi kan air yang bagian bawah lebih panas berarti massa jenisnya lebih kecil dari pada air yang atas. Kalau massa jenisnya lebih kecil akan didesak sama yang massa jenisnya lebih besar atau tidak. S : emmm, kalau yang diatas besar yang dibawah kecil berarti yang

besar akan mendesak yang kecil bu.

P : Berarti apa yang menyebabkan tinta tadi bisa naik dan menyebar diatas permukaan air.

S : Karena dipanasi terus, maka massa jenis tinta dan air bagian bawah lebih kecil daripada yang bagian atas sehingga tinta akan naik dan menyebar diatas permukaan air.

P : ya.. Bagaimana sekarag sudah paham. S : Sudah bu.

P : Selanjutnya dari kegiatan tersebut apa yang dapat kalian simpulkan tentang konveksi?

S : Perpindahan kalor bu.

P : ya, benar perpindahan kalor tetapi yang bagaimana.

Kalau konduksi kemarin merupakan proses perpindahan kalor melaui zat perantara tanpa disertai perpindahan partikel-partikelnya. Sekarang kalau konveksi.

S : Proses perpindahan kalor melalui zat perantara air bu.

P : ya, berarti dalam prosesnya konveksi juga membutuhkan zat perantara ya.

Selain membutuhkan zat perantara ada apalagi, partikelnya ikut berpindah atau tidak?

S : eemmm, tadi kan tintanya awalnya dibawah setelah dipanaskan terus tintanya naik bu. Berarti ada perpindahan bu.

P : Perpindahan apa

S : Perpindahan partikelnya bu. P : Berarti bagaimana konveksi itu?

S : Proses perpindahan kalor melalui zat perantara dan disertai perpindahan partikelnya bu.

P : ya betul. Bagaimana apa masih ada yang bingung? S : Kalau sekarang sudah paham bu.

P : Benar ya, besuk kalau ditanya harus bisa. S : insyaallah bu,hehe

Setelah siswa menemukan konsep tentang konveksi, selanjutnya siswa diajak mencari contoh-contoh peristiwa konveksi dalam kehidupan sehari-hari.

P : Tadi kita sudah menemukan tentag pengertian konveksi, sekarang coba kalian cari contoh-contoh peristiwa konveksi dalam kehidupan sehari-hari?

S : Merebus air bu. P : ya, selain merebus air. S : emmm....

S : Bingung bu.

P : Misalnya pergantian udara pada jendela itu merupakan contoh konveksi bukan.?

S : emm.. iya bu. Berarti pemasangan AC juga bu, itu kan juga ada proses pergantiaan udara bu.

P : ya betul. yang lainnya masih ada.

S : Di dalam buku ada contohnya tentang terjadinya angin darat dan angin laut bu.

P : ya, itu juga merupakan proses konveksi.

Sudah tahu semuanya kan proses terjadinya angin darat dan angin laut?

S : eemmm, sudah bu dibuku ada.

P : ya syukur kalau sudah tahu semuanya.

Berarti contoh-contoh peristiwa konveksi dalam kehidupan sehari-hari sudah paham semuanya ya.

S : Sudah bu.

Dari kegiatan demonstrasi dan diskusi kelompok tersebut, siswa dapat menemukan konsep tentang konveksi dan mencari contoh-contoh peristiwa konveksi dalam kehidupan sehari-hari.

c. Proses siswa menemukan konsep radiasi

Langkah pertama yang dilakukan dalam demontrasi yaitu salah satu perwakilan siswa mengambil botol berwarna hitam dan putih kemudian mengisi dengan es batu dan memasukkan sebuah termometer kedalam masing-masing botol. Setelah itu, botol diletakkan dibawah sinar matahari sekitar 5-10 menit. Untuk mendalami permasalahan siswa mendiskusikan beberapa pertanyaan yang ada didalam LKS yang sudah dibagikan pada masing-masing siswa.

P : Bila telapak tangan anda dekatkan di samping nyala api, apa yang anda rasakan?

S : ya panas bu.

S : Karena apinya memancar bu.

S : Karena panasnya menyebar ke segala arah bu.

P : ya, benar semuanya. Telapak tangan kita terasa panas saat diletakkan didekat api karena sumber api menyebar panas ke segala arah.

P : Sekarang untuk botol yang sudah kita panaskan, apakah skala termometer pada botol hitam dan putih naik secara bersamaan. S : ya jelas tidak bu.

P : Kalau tidak, skala termometer pada botol mana yang naik lebih cepat.

S1 : eemmm... botol yang berwarna hitam bu, karena lebih banyak menyerap panas.

P : Untuk kelompok 2, 3, dan 4 apakah ada yang berbeda?

S2 : Botol yang berwarna hitam terlebih dahulu karena warna hitam dapat menyerap panas sedangkan warna putih memantulkan cahaya.

S3 : Pada botol berwarna hitam, karena cepat menyerap panas.

S4 : Sama dengan kelompok 3 bu. Hitam karena warna hitam cepat menyerap panas.

P : ya semua benar. lebih cepat yang berwarna hitam, karena warna hitam itu merupakan warna yang dapat menyerap panas dengan baik dibandingkan warna putih (memantulkan panas).

P : Menurut kalian dari percobaan tersebut apakah warna mempengaruhi cepat lambatnya kenaikan suhu didalam botol. S : ya mempengaruhi bu.

P : Kira-kira dari percobaan tersebut apa yang dapat kalian simpulkan tentang radiasi? Mulai dari kelompok 1 dulu.

S1 : Radiasi adalah perpindahan kalor/energi dari permukaan semua benda dalam bentuk gelombang elektromagnetik.

S2 : Perpindahan kalor secara memancar dalam bentuk gelombang elektromagnetik, dan tidak membutuhkan zat perantara.

S3 : Radiasi adalah perpindahan kalor tanpa melalui zat perantara, dari permukaan semua benda dalam bentuk gelombang elektromagnetik.

S4 : Radiasi adalah perpindahan kalor tanpa membutuhkan zat perantara dan dalam bentuk pancaran gelombang elektromagnetik.

P : ya, jawabannya dari tiap-tiap kelompok hampir sama ya.

Intinya radiasi merupakan proses perpindahan kalor melalui pancaran dalam bentuk gelombang elektromagneik.

P : Bagaimana sudah paham semuanya, atau masih ada yang bingung? S : Sudah bu.

P : Kalau sudah paham semuanya, sekarang coba sebutkan contoh dalam kehidupan sehari-hari peristiwa radiasi?

S : Menjemur pakaian sama api unggun saat kemah bu. P : ya betul, yang lainnya?

S : emmm,, itu bu saat menetaskan telur ayam memakai lampu. P : ya. Masih ada?

S : oven bu.

P : Betul. Masih banyak lagi ya contoh-contohnya bisa kalian cari didalam buku dan internet.

P : Bagaimana semua sudah paham dengan contoh-contoh peristiwa radiasi.

S : Sudah bu.

Pada akhir kegiatan diskusi siswa sudah menemukan konsep tentang radiasi dan dapat menyebutkan beberapa contoh peristiwa radiasi dalam kehidupan sehari-hari.

Tabel 17. Tabel Alur Proses Konstruktivisme

Aktivitas Siswa Pertanyaan Guru Pengetahuan yang diperoleh - Memanaskan salah

satu ujung

lempengan logam.

- Mengapa ujung lempengan yang lain ikut terasa panas?

- Semua kelompok

melaporkan hasil yang sama bahwa panas itu merambat dari salah satu ujung

lempengan yang dipanasi ke ujung lempengan logam yang lain. - Memanaskan lempengan logam aluminium yang sudah ditempeli lilin. - Apakah potongan lilin meleleh secara bersamaan? - Dari kegiatan tersebut apa yang dapat kalian simpulkan?

- Semua kelompok

melaporkan hasil yang sama bahwa potongan lilin tidak meleleh secara bersamaan. Potongan lilin yang dekat dengan sumber api meleleh lebih dahulu.

- Kelompok 1 menyimpulkan bahwa perpindahan kalor terjadi secara bertahap dari ujung partikel konduktor merambat ke partikel lain

sampai ke ujung lainnya, itu dapat dilihat dari bulatan lilin yang meleleh tidak bersamaan.

- Kelompok 2 menyimpulkan bahwa aluminium

merupakan bahan yang bersifat konduktor.

- Kelompok 3 menyimpulkan bahwa potongan lilin yang dekat dengan sumber api meleleh lebih dahulu, kemudian panasnya diberikan pada partikel sebelahnya maka lilin sebelahnya akan ikut meleleh.

- Kelompok 4 menyimpulkan bahwa aluminium

merupakan benda yang dapat menghantarkan panas. Panas

Dokumen terkait