A. Konsep Pemberdayaan Masyarakat
4. Proses Pemberdayaan Masyarakat
36
strategi. Pertama, pemberdayaan melalui perencanaan dan
kebijakan. yang. dilaksanakan. dengan. membangun. atau
mengubah. struktur dan lembaga. yang bisa. . memberikan
akses yang sama terhadap sumberdaya, pelayanan. dan
kesempatan. berpartisipasi dalam kehidupan. bermasyarakat.
Kedua, pemberdayaan. melaui aksi-aksi sosial. dan politik
yang dilakukan perjuangan politik. dan gerakan. dalam
rangka. membangun kekuasaan yang efektif. Ketiga,
pemberdayaan melalui pendidikan dan penumbuhan.
kesadaran yang dilakukan dengan proses pendidikan dalam
berbagai aspek yang cukup luas. Upaya. ini. dilakukan. dalam
rangka membekali pengetahuan dan keterampilan. bagi
masyarakat lapisan bawah. dan. meningkatkan kekuatan
mereka.19
4. Proses Pemberdayaan Masyarakat
Proses pemberdayaan. masyarakat. merupakan kegiatan.
yang dilakukan pendamping .bersama. masyarakat.
Pemberdayaan Masyarakat berupaya untuk
mendayagunakan kemampuan yang dimiliki masyarakat. Maka dari itu proses pemberdayaan harus diawali dengan masyarakat dan di akhiri bersama masyarakat serta dapat dilanjutan masyarakat. Sehingga munculah kata partisipasi masyarakat yang artinya semua proses pemberdayaan berasal dari masyarakat, dilakukan masyarakat dan kembali ke masyarakat. Dalam Proses pemberdayaan ini pendamping masyarakat harus memahami terlebih dahulu kondisi masyarakat atau komunitas dampingan, keadaan dan kondisi geografis, demografis, ekonomi, sosial yang berada lokasi di dampingan. Proses mengidentifikasi kondisi masyarakat atau komunitas dampingan dari segala aspek dipelukannya langkah-langkah sebagai berikut :
37
Dalam buku metodologi penelitian kritis karya Agus Afandi menjelaskan terdapat tujuh tahapan yang sekaligus menjadi proses pemberdayaan masyarakat :
1. Pendakatan masyarakat
Merupakan tahap awal yang dilakukan
pendamping untuk bisa masuk dalam ruang masyarakat setempat. Untuk masuk dalam lingkaran masyarakat dampingan diperlukanya pemetaan mengenai eleman-elemen yang ada dalam masyarakat tersebut seperti pengetahuan mengenai komunitas, kondisi geografis, kondisi demografis, kondisi sosial ekonomi, adat dan kebiasaan masyarakat, nilai-nilai yang mereka anut dan isu-isu yang ada dalam masyarakat. pendekatan dapat dilakukan dengan cara mambaur dalam kegiatan rutinan masyarakat..
2. Investigasi. Sosial (Riset Partisipatoris).
Dalam tahapan kedua ini mulai mencari-cari permasalahan dan menggali akar pemasalahan tersebut. Untuk itu pemdamping harus terlibat dalam kehidupan komunitas secara langsung Bersama-sama komunitas. Dalam Riset partisipatoris tidak hanya menemukan beberapa masalah tetapi harus tindaklanjut melalui pemetaan masalah dan berupaya menentukan pemasalahan yang paling penting dan mendesak untuk didiskusikan dan diselesaikan.
3. Memfasilitasi Proses.
Dalam tahap ini seorang .pendamping masyarakat
harus memahami peran yang sedang ia jalankan dimasyarakat. Pendamping juga berperan sebagai
fasilitor yang memiliki keterampilan teknis
.menjalankannya, yakni ketermapilan memfasilitasi
proses-proses .yang membantu, memperlancar, dan
38
akhirnya. melakukan sendiri semua .peran yang
dijalankan seorang pengorganisir.
4. Merancang Strategi.
Racangan strategi program dalam pemberdayaan masyarakat menjadi tahapan terpenting dalam melakukan aksi perubahan sosial. Oleh sebab itu ada beberapa uraian langkah yang dapat membantu dalam perumusan strategi kearah perubahan sosial :
a. Menganalisis keadaan (pada arah mikro makro )
b. Merumuskan kebutuhan serta keinginan
masyarakat damingan
c. Melakukan penilaian mengenai sumber daya dan kemampuan masyarakat
d. Melakukan penilaian mengenai kekuatan dan kelemaham masyarakat.
e. Merancang dan mementukan bentuk tindakan yang tetap dan kreatif.
5. Mengarahkan Aksi (Tindakan).
Permasalah yang paling penting dan mendesak untuk diselesaikan menjadi bahan utama dalam proses mengarahkan aksi. Dari permasalahan itu terjadilah diskusi-diskusi yang intens bersama komunitas yang membahas tentang bagaimana bentuk cara penyelesaian dan tindakan-tindakan yang dapat memobilisasi komunitas untuk bersifat masif dan dapat melakukan serangkain negosiasi dengan pihak yang terlibat dalam membentuk opini public memalui media massa atau media popular.
6. Menata Organisasi dan Keberlangsungannya.
Memberdayakan masyarakat juga berarti
membangun dan mengembangkan. satu organisasi.
kelompok yang didirikan, dikelola, dan dikendalikan oleh masyararakat atau komunitas sendiri. Dalam hal ini
39
mengembangkan struktur dan mekanisme kelembagaan penting untuk dilakukan masyarakat yang nantinya akan
menjadi pelaku. utama. dari semua. Kegiatanmulai dari
perencanaan, pelaksanaan sampai evaluasi dan tindak lanjut
7. Membangun Sistem Pendukung.
Secara .garis besar berbagi jenisperan dan tara.f
kemapuan yang biasanya dibutuhkan .sebagai .sistem
.pendukung .dari luar .dapat dikelompokkan. sebagai.
berikut:
a. Penyediaan. berbagi. bahan-bahan. dan .media kreatif.
untuk. pendidikan dan .pelatihan, kampanye, lobby.
b. Pengembangan kemampuan organisasi rakyat
untuk merancang dan menyelenggarakan.
proses-proses .pendidikan dan. pelatihan .warga atau
anggota .meraka.
c. Penelitian .dan kajian, terutama. dalam. rangka.
penyediaan. informasi berbagai kebijakan. dan
perkembangan. ditingkat nasional. dan
internasional, mengenai. masalah atau issu. utama
yang diperjuangkan olah .rakyat .setempat.
Menurut Saraswati yang dari dikutip Abu Huraerah dalam buku “pengorganisasian dan pengembangan masyarakat” proses pemberdayaan cenderung dikaitkan sebagai unsur pendorong (driving’s force) sosial-ekonomi dan politik. Secara konseptual,, pemberdayaan harus
mencakup enam hal sebagai berikut20:
a. Learning .by .doing.
Artinya, pemberdayaan adalah sebagai proses hal belajar dengan melakukan dan ada sesuatu
20 Abu Huraerah, Pengorganisasian dan Pengembengan Masyarakat: Model dan Strategi Pembangunan Berbasis Rakyat, (Bandung: Humaniora, 2011), hal 100
40
tindakan kongkrit yang terus menerus, yang dapat terlihat.
b. Self solving.
Pemberdayaan .harus .memberikan arti terjadinya
pemecahan. masalah yang dirasakan krusial. dengan cara.
dan waku. yang tepat. atau. juga bisa artikan masyarakat.
mampu menyelesaikan. permasalahannya. sendiri.
c. Problem-evaluation.
Yaitu bahwa pemberdayaan harus mampu mendorong sesorang atau kelompok tersebut untuk melakuan evaluasi secara mandiri.
d. Self-development and coordination.
Artinya mendorong agar mampu melakukan
pengembangan diri dan melakukan hubungan koordinasi dengan pihak lain secara lebih luas.
e. Self-selction
Suatu kumpulan. yang tumbuh. sebagai upaya. pemilihan.
dan penilaian secara mandiri dalam menetapkan langkah-langkah ke depan, atau dapat diartikan masyarakat mampu menentukan dirinya sendiri.
f. Self-decisiom
Dalam memilih tindakan yang tepat hendaknya dimiliki kepercayaan diri (self-confidence) dalam mutuskan sesuatu secara mandiri (self-decisim).