• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR LAMPIRAN

VII. PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN

Keputusan konsumen dalam mengkonsumsi barang dan jasa ditentukan oleh perilaku konsumen yang bersangkutan. Proses keputusan pembelian konsumen tidak terjadi begitu saja, tetapi dipengaruhi oleh banyak faktor. Akibatnya keputusan yang dimiliki oleh satu konsumen dapat berbeda dengan konsumen lainnya. Perilaku proses keputusan selalu dimulai dengan pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian, dan hasil (Engel et al., 1994).

Proses keputusan pembelian di restoran sea food Bintang Laguna dimulai dengan pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan evaluasi pembelian.

7.1 Pengenalan Kebutuhan

Pengenalan kebutuhan merupakan persepsi atas perbedaan antara keadaan yang diinginkan dengan situasi aktual yang memadai untuk mengaktifkan proses keputusan. Proses pengenalan kebutuhan responden dapat diketahui dengan adanya informasi mengenai motivasi dan alasan yang dicari responden ketika mengunjungi restoran sea food Bintang Laguna.

Motivasi pertama menurut responden dalam pembelian produk sea food adalah rasa merupakan kualitas yang penting bagi 38 responden restoran sea food Bintang Laguna dalam melakukan keputusan pembelian produk (Tabel 16). Variasi menu dan mutu makanan juga merupakan salah satu faktor kualitas yang dipilih oleh responden yaitu sebesar 31 persen dan 18 persen. Selebihnya

responden menjawab kebersihan produk sebesar tujuh persen, dan besar porsi sebanyak empat persen. Sementara dua persen dari responden menjawab mutu ditujukkan oleh penampilan.

Tabel 16. Sebaran Responden Menurut Motivasi Pembelian Produk Di Restoran Sea Food Bintang Laguna

Motivasi Pembelian Produk Jumlah (orang) Persentase (%)

Rasa 38 38 Variasi menu 31 31 Mutu makanan 18 18 Porsi 4 4 Kebersihan 7 9 Penampilan 2 0 Total 100 100 7.2 Pencarian Informasi

Pencarian informasi merupakan tahap yang kedua dari proses keputusan pembelian oleh konsumen setelah tahap pengenalan kebutuhan. Konsumen akan berusaha mencari informasi baik secara internal (pengetahuan dari ingatan) maupun eksternal (informasi dari lingkungan teman, keluarga). Pencarian informasi digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai suatu produk yang akan mereka beli.

Sebagian besar responden memperoleh informasi keberadaan restoran sea food Bintang Laguna dari keluarga sebanyak 40 persen. Sebanyak 35 persen responden mengetahui keberadaan restoran sea food Bintang Laguna dari teman, sedangkan untuk 15 persen dengan sendiri. Selain itu ada juga yang memperoleh informasi dari brosur dan lainnya (Tabel 17).

Tabel 17. Sebaran Responden Menurut Sumber Informasi Di Restoran Sea Food Bintang Laguna

Sumber Informasi Jumlah (orang) Persentase (%)

Teman 35 35

Keluarga 40 40

Koran/ majalah/ brosur 10 10

Sendiri 15 15

Total 100 100

7.3 Evaluasi Alternatif

Evaluasi alternatif merupakan proses dimana suatu alternatif pilihan yaitu Bintang Laguna dievaluasi dan dipilih oleh responden untuk memenuhi kebutuhannya. Berdasarkan hasil penelitian berikut ini disajikan jawaban responden berdasarkan pertimbangan mereka dalam mengunjungi restoran sea food Bintang Laguna (Tabel 18).

Tabel 18. Sebaran Responden Menurut Pertimbangan Membeli Dilihat dari Restoran Sea Food Bintang Laguna

Hal yang dipertimbangkan dilihat dari restoran

Jumlah (orang) Persentase (%)

Cita rasa makanan 37 37

Suasana yang nyaman 22 22

Kecepatan Penyajian 4 4

Harga 17 17

Kemudahan dalam lokasi 20 20

Total 100 100

Cita rasa makanan merupakan indikator pertama yang menjadi pertimbangan awal bagi responden berkunjung ke sea food Bintang Laguna, yaitu sebanyak 37 persen. Kemudian suasana yang nyaman pertimbangan lain bagi 22 responden kemudahan dalam menjangkau lokasi, harga dan kecepatan penyajian merupakan bagian dari pertimbangan lainnya. Data selengkapnya mengenai hal

yang menjadi fokus perhatian konsumen dalam memilih produk dapat dilihat pada Tabel 19.

Tabel 19. Sebaran Responden Menurut Pertimbangan Membeli Produk Di Restoran Sea Food Bintang Laguna

Hal yang dipertimbangkan dilihat dari produk

Jumlah (orang) Persentase (%)

Harga 29 29 Rasa 29 29 Halal 22 22 Aroma 5 5 Kebersihan 7 7 Kecepatan penyajian 8 8 Total 100 100

Pertimbangan utama bagi responden dalam melakukan pembelian produk adalah harga dan rasa sebanyak 29 persen. Hal ini disebabkan karena citarasa makanan yang ada di restoran sea food Bintang Laguna itu sudah disesuaikan dengan lidah orang Indonesia, sehingga sebagian besar responden menjawab menu yang ada di restoran sea food Bintang Laguna enak, lezat dan nikmat, dan mengenyangkan, Responden yang menjawab halal sebagai fokus perhatian ketiga sebanyak 22 persen. Kecepatan penyajian dipilih responden sebagai fokus perhatian pada urutan empat oleh delapan persen responden.

7.4 Keputusan Pembelian

Tindakan pembelian adalah tahap besar terakhir di dalam model perilaku konsumen. Berdasarkan hasil penelitian mengenai keputusan pembelian, diketahui bahwa 58 persen responden melakukan kunjungan ke restoran sea food Bintang Laguna tergantung kondisi keuangan, cuaca, mood, lingkungan, dan keinginan individu. Responden yang melakukan kunjungan ke restoran sea food Bintang

Laguna secara sengaja/terencana berjumlah 34 persen, sedangkan responden yang datang dengan situasi mendadak berjumlah delapan persen (Tabel 20).

Tabel 20. Sebaran Responden Menurut Cara Kunjungan di Restoran Sea Food Bintang Laguna

Bentuk Kunjungan Jumlah (orang) Persentase (%)

Terencana/ Sengaja 34 34

Mendadak/ Bersinggah 8 8

Tergantung Situasi 58 58

Total 100 100

Responden yang melakukan pembelian di restoran sea food Bintang Laguna pada hari libur sebanyak 63 persen, hal ini dikarenakan banyaknya pengunjung yang ingin menghabiskan waktu liburnya atau berakhir pekan dengan makan sea food bersama keluarga sambil berekreasi di pantai Anyer yang suasananya nyaman. Sebagian besar lain dari responeden menjawab hari kerja yaitu sebanyak 27 persen, dan sisanya memilih keduanya (Tabel 21).

Tabel 21. Sebaran Responden Menurut Waktu yang Mempengaruhi Pembelian di Restoran sea food Bintang Laguna

Waktu Pembelian Jumlah (orang) Persentase (%)

Hari Kerja 34 34

Hari Libur 63 63

Hari Libur & Hari Kerja 10 10

Total 100 100

Frekuensi pembelian yang dilakukan responden berbeda-beda dalam empat bulan terakhir. Responden yang datang dua kali sebanyak 24 responden, sebanyak 30 responden menjawab tiga kali. Frekuaensi empat kali dijawab responden sebanyak 14 persen, dan lebih dari enam kali dijawab oleh responden sebesar lima kali. Responden yang menjawab lebih dari enam kali merupakan

responden yang paling sering melakukan pembelian ulang di restoran sea food Bintang Laguna. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 22.

Tabel 22. Sebaran Responden Menurut Frekuensi Pembelian Empat Bulan Terakhir Di Restoran Sea Food Bintang Laguna

Frekuensi Pembelian Jumlah (orang) Persentase (%)

2 kali 24 24 3 kali 30 30 4 kali 14 14 5 kali 14 14 6 kali 13 13 > 6 kali 5 5 Total 100 100

Restoran yang biasa dikunjungi responden dalam 4 bulan terakhir selain restoran sea food Bintang Laguna adalah Rumah makan POCI sebanyak 43 persen, restoran PONYO sebanyak 18 persen, New Saiki sebanyak 10 persen, rumah makan Mbo Sarikah sebanyak 14 persen dan jumlah responden yang menjawab melakukan pembelian di rumah makan padang yaitu sebesar 15 orang. Hal ini menunjukan bahwa masyarakat masih menyukai masakan daerah. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 23.

Tabel 23. Sebaran Responden Menurut Pembelian di Restoran Lain Selain Restoran Sea Food Bintang Laguna

Pembelian di Restoran Lain Jumlah (orang) Persentase (%)

PONYO 18 18

POCI 43 43

Rumah makan Padang 15 15

New Saiki 10 10

Mbo Sarikah 14 14

7.5 Evaluasi Pembelian

Hasil merupakan tahapan terakhir dari proses keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen. Dampak hasil pembelian adalah puas atau tidak puas. Tingkat kepuasan responden yang melakukan pembelian di restoran sea food Bintang Laguna dapat dilihat pada Tabel 24. responden yang mengatakan puas berjumlah 80 persen dengan alasan konsumen merasa puas terhadap atribut produk rasa dan aroma. Sedangkan 15 persen mengatakan cukup puas dan lima persen mengatakan tidak puas dengan alasan konsumen tidak puas terhadap atribut pelayanan restoran tersebut. Seperti atribut kesesuaian menu dengan pesanan, kesigapan pramusaji, variasi menu, keamanan dan kenyamanan restoran sehingga banyak responden yang mengatakan bahwa pelayanan di restoran sea food Bintang Laguna khususnya pada atribut tersebut dinilai kurang baik.

Tabel 24. Sebaran Responden Menurut Tingkat Kepuasan Kunjungan di Restoran Sea Food Bintang Laguna

Kepuasan Jumlah (orang) Persentase (%)

Puas 80 80

Cukup puas 15 15

Tidak puas 5 5

Total 100 100

Tabel 25 menunjukan perilaku responden terhadap kenaikan harga makanan sea food adalah sebanyak 88 persen responden menyatakan akan tetap membeli apabila terjadi kenaikan harga pada restoran sea food Bintang Laguna. Alasan responden sebagian besar rasa menjadi atribut yang paling dipertimbangkan oleh karena itu harga tidak berpengaruh terhadap keinginan responden untuk membeli produk restoran sea food Bintang Laguna. 12 persen responden menyatakan tidak akan membeli produk restoran sea food Bintang

Laguna apabila terjadi kenaikan harga. Alasan responden sebagian besar disebabkan masih dapat membeli jenis makanan sea food di restoran yang lain.

Tabel 25. Sebaran Responden Terhadap Kenaikan Harga Restoran Sea Food Bintang Laguna Perilaku Terhadap Kenaikan Harga Jumlah Responden (Orang) Persentase (%) Beli 88 88 Tidak Beli 12 12 Total 100 100

Dokumen terkait